Bayi gagal berkembang ditandakan dengan pertumbuhan yang tidak memenuhi standar yang ditetapkan. Berat badan bayi adalah tanda utama yang menunjukkan kegagalan berkembang. [1,2,3,4]
Namun kondisi bayi gagal berkembang ini tidak bisa dikategorikan sebagai penyakit, melainkan tanda bayi kurang nutrisi. Jadi diperlukan berbagai cara menaikkan berat badan bayi untuk mengatasinya. [1,2,3,4]
Apa penyebab tubuh bayi kurang mendapatkan nutrisi? Lalu apa saja gejalanya?
Daftar isi
Secara umum, bayi yang gagal berkembang memiliki perubahan fisik yang lebih lambat dari bayi normal lainnya. Selain itu, ada juga beberapa gejala yang menandakan keterlambatan pertumbuhannya. [1,2,3]
Berikut ini beberapa gejala bayi gagal berkembang yang perlu diperhatikan:
Gejala pertama bayi gagal berkembang dapat dilihat dari berat badannya yang rendah. Secara umum, berat bayi tergolong rendah ketika berada di bawah standar tabel pertumbuhan bayi. Efeknya juga bisa dilihat pada panjang tubuh bayi yang tidak bertambah. [1,2,3,4]
Bayi yang gagal berkembang akan lebih mudah menangis dan terganggu dengan lingkungannya. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan gizi yang tidak tercukupi, sehingga bayi akan sering kali tidak dapat bergerak karena lemas. Khususnya bayi lebih sering menangis karena menolak makanan. [1,2,3,4]
Perkembangan yang gagal pada bayi menyebabkan kebutuhan kalori tidak tercukupi, sehingga bayi tidak bertenaga. Akhirnya bayi akan lebih mudah mengantuk dan lebih banyak tidur.
Bayi yang tidur terlalu lama dan melewatkan waktu makannya, perlu segera diperiksakan ke dokter. [1,2,3,4]
Karena bayi-bayi gagal berkembang kurang bertenaga, mereka menjadi kurang bergerak. Pergerakan yang kurang membuat perkembangan motoriknya pun menjadi terlambat.
Jadi otot-otot bayi pun tidak kuat dan tidak mendukung proses perkembangan motorik yang harusnya dialami. Tidak jarang bayi sulit menelan karena perkembangan motorik yang terlambat ini. [1,2,3,4]
Gejala lain yang dialami oleh para bayi yang kurang berkembang adalah kesulitan menunjukkan emosi. Mereka akan menghindari kontak mata dengan orang yang berada disekitarnya. Selain itu, bayi akan jarang tertawa dan tersenyum dan lebih banyak menangis. [1,2,3,4]
Ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab bayi gagal berkembang. Berikut ini beberapa penyebabya untuk diwaspadai:
Penyebab utama bayi gagal berkembang adalah asupan kalorinya tidak tercukupi. Hal ini terjadi karena orang tua terlambat memberikan makanan solid pada bayi, padahal asupan susunya sudah tidak mencukupi pertumbuhannya. [2,4]
Asupan kalori tidak tercukupi bisa juga terjadi karena masalah ekonomi, jadi orang tua membutuhkan bantuan untuk memahami kebutuhan anaknya. [2,4]
Beberapa bayi gagal berkembang karena nafsu makannya yang kurang. Nafsu makan yang kurang ini menyebabkan anak makan sedikit dan pemilih. Biasanya bayi yang lahir dengan kondisi cerebral palsy yang paling umum mengalami masalah ini. [1,2,4]
Selain itu, bayi yang mengidap autisme juga memiliki nafsu makan yang kurang karena memilih makanan berdasarkan tekstur dan rasanya. [1,2,4]
Bayi gagal berkembang juga dapat terjadi karena dipicu oleh masalah pada sistem pencernaannya. Masalah pada sistem pencernaan yang umum dialami oleh bayi adalah diare, gastroesophageal reflux, dan penyakit hati kronis. [1,2,4]
Ganguan kesehatan yang disebutkan di atas membuat bayi sulit menyerap nutrisi dan kalori yang dibutuhkan tubuh. [1,2,4]
Saat ini bayi lahir dengan intoleransi makanan sangat umum terjadi. Intoleransi makanan ini membuat bayi sensitif dan langsung bereaksi ketika mengonsumsi makanan-makanan tertentu. Contohnya, jenis alergi kulit pada bayi akibat protein susu yang menyebabkan bayi tidak bisa mengonsumsi berbagai makanan yang mengandung susu. [4]
Akhirnya, bayi pun tidak mendapatkan banyak jenis nutrisi dari makanan-makanan yang sensitif untuknya. [4]
Terakhir, bayi gagal berkembang dapat disebabkan oleh infeksi yang dideritanya. Jika infeksi yang dialami bayi berlangsung lama, maka tubuh akan menggunakan asupan kalori dari makanan untuk melawan infeksi tersebut. [4]
Contohnya seperti infeksi saluran pernapasan akut pada bayi menguras kalori tubuh. Akhirnya, asupan kalori yang harusnya untuk pertumbuhan menjadi kurang dan bayi gagal berkembang. [4]
Bayi gagal berkembang yang terlambat mendapatkan perawatan, akan mengalami komplikasi. Jenis komplikasi yang dialami sebagai akibat dari kondisi gagal berkembang ini adalah komplikasi jangka panjang. [1]
Pertama, komplikasi yang akan dialami bayi gagal berkembang adalah batasan pertumbuhan. Bayi-bayi yang gagal berkembang akan tumbuh dengan ciri-ciri yang menunjukkan pertumbuhannya terbatas, misalnya tubuh tergolong kerdil. [1,2]
Selain itu, bayi gagal berkembang juga akan mengalami keterlambatan perkembangan kognitif. Hal ini kemudian akan menyebabkan bayi tumbuh menjadi anak yang mengalami kesulitan belajar di sekolah. [1,2]
Tidak hanya itu saja, gagal berkembang bisa menyebabkan komplikasi berupa masalah dalam mengekspresikan emosi. Akhirnya, anak-anak akan tumbuh dengan masalah perilaku yang menyulitkan. Misalnya, sulit bersosialisasi dan mudah menangis. [1,2]
Gagal berkembang akan membuat bayi lebih kecil dari ukuran normalnya. Jadi agar tidak menyebabkan komplikasi yang lebih parah, orang tua harus melakukan pemeriksaan rutin pada anak. Jika terjadi kondisi yang mengkhawatirkan, orang tua harus segera menghubungi dokter. [1,2,3]
Hubungi dokter khususnya ketika gejala yang dialami bayi semakin parah. Misalnya nafsu makan yang terus memburuk hari demi hari. Selain itu, hubungi juga dokter ketika bayi mengalami diare dan muntah-muntah. Terus komunikasikan dengan dokter jika bayi tetap tidak mengalami peningkatan berat badan. [1,2,3]
Dokter akan membimbing orang tua untuk memberikan perhatian khusus agar dapat mengatasi kondisi bayi yan gagal berkembang. Perhatian khusus ini akan berfokus pada memastikan anak memiliki asupan kalori yang cukup untuk kebutuhan pertumbuhannya. [4]
Jika kondisinya cukup parah, maka dokter mungkin akan menyarankan orang tua untuk berkonsultasi dengan ahli gizi. Ahli gizi akan mengatur jenis makanan yang harus dikonsumsi oleh bayi agar mencapai standar pertumbuhannya. [3,4]
Bayi gagal berkembang dapat dicegah dengan memeriksakan bayi secara rutin ke dokter. Pemeriksaan rutin ini akan menginformasikan pada orang tua apakah bayi mereka sudah berkembang sesuai dengan standarnya atau tidak. [1,2]
Tidak hanya itu, pemeriksaan rutin juga bisa membantu mencegah penyakit yang menyebabkan bayi gagal berkembang terjadi. Jadi pastikanlah untuk melakukan pemeriksaan rutin pada bayi sejak lahir hingga mencapai pertumbuhan normalnya. [1,2]
1. Marissa Selner & Melanie Santos. What Is Failure to Thrive?. Healthline: 2012.
2. Anonim. Failure to Thrive (FTT) in Children. Stanford Children's Health: 2021.
3. Anonim. Failure to Thrive In Infants. Nationwide Children’s Hospital: 2015.
4. Kid's Health Team & Larissa Hirsch, MD. Failure to Thrive. Kid's Health: 2021.