Bayi Susah Menelan: Gejala – Penyebab dan Cara Mengatasi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Gejala disfagia atau gangguan menelan pada bayi dapat bervariasi. Secara umum gejala utama adalah ketidakmampuan anak untuk menelan dengan benar saat makan atau minum. Gejala lain dapat berupa batuk, tersedak,... kesulitan bernapas saat makan, muntah, menangis berlebihan, turun berat badan atau berat badan yang tidak naik. Pengobatan pada kondisi ini akan disesuaikan dengan penyebab terjadinya disfagia. Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mencari penyebab terjadinya gangguan menelan. Terapi dapat berupa terapi perilaku, obat-obatan, hingga pembedahan. Read more

Disfagia Pediatrik merupakan sebuah kondisi seorang anak yang kesulitan untuk menelan baik itu makanan, minuman, hingga air liurnya. Kesulitan ini juga akan menimbulkan rasa sakit ketika menelan. [1]

Gejala Bayi Susah Menelan

Beberapa gejala pada bayi yang mengalami kesulitan menelan adalah: [2]

  • Punggung melengkung atau kaku ketika menyusui
  • Bayi menangis ketika disusui
  • Bayi tertidur ketika disusui
  • Kesulitan bernapas ketika makan dan minum
  • Menolak makan dan minum
  • Hanya menyukai makanan tertentu seperti makanan lunak saja
  • Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk makan
  • Mengalami masalah ketika mengunyah
  • Batuk atau muntah ketika makan
  • Mengeluarkan banyak cairan dari mulut atau hidung
  • Memiliki suara yang serak
  • Banyak meludah atau muntah
  • Berat badan tidak bertambah

Penyebab Bayi Susah Menelan

Ada banyak kondisi yang berhubungan dengan kesulitan menelan pada bayi. Seperti struktur pada mulut, tenggorokan, atau juga kerongkongan. [3]

Tentunya seluruh hal tersebut dapat melemahkan bahkan merusak otot atau saraf yang digunakan untuk makan atau menelan. Beberapa penyebab bayi susah menelan tersebut, adalah: [3]

  • Kerusakan pada otak
  • Cacat sejak lahir
  • Langit-langit yang sumbing
  • Cerebral palsy
  • Gangguan gatroesofagus, termasuk refluks
  • Kondisi jantung atau paru-paru
  • Kanker kepala atau leher
  • Penyakit neuromuskuler
  • Prematuritas
  • Masalah sensorik
  • Stroke

Siapa Saja yang Berisiko Mengalami Hal Tersebut? 

Tentunya ada beberapa anak yang berisiko mengalami kesulitan menelan. Seperti misalnya lahir secara prematur atau memiliki bibir dan langit sumbing. Selain itu, terdapat pula beberapa hal lain yang meningkatkan risiko kesulitan menelan, seperti: [4]

  • Kompresi esofagus oleh bagian tubuh lain
  • Masalah gigi, seperti gigitan yang berlebihan
  • Keterlambatan perkembangan
  • Penyakit yang memengaruhi cara kerja saraf dan otot
  • Esofagitis eosinofilik (alergi yang memengaruhi kerongkongan)
  • Penyakit gastroesophageal reflux (GERD)
  • Terdapat benda asing yang tersangkut di kerongkongan, seperti koin
  • Memiliki trakeostomi 
  • Memiliki lidah yang besar
  • Amandel besar
  • Sensitivitas mulut atau iritasi pita suara yang dapat terjadi setelah lama menggunakan alat bantu pernapasan
  • Terdapat masalah pada tulang tengkorak dan struktur di mulut maupun tenggorokan (anomali kraniofasial)
  • Terdapat masalah pada saluran pencernaan
  • Kelumpuhan pita suara
  • Tumor di tenggorokan

Komplikasi dari Kesulitan Menelan

Dampak dari kesulitan menelan ini adalah menurunnya kekuatan tubuh untuk melindungi saluran pernapasan. Jika hal ini terjadi, maka dapat mengakibatkan makanan atau cairan masuk ke dalam paru-paru (aspirasi). [3]

Hal tersebut akan menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas dan juga pneumonia. Lebih lanjut, mereka juga bisa saja mengalami dehidrasi dan malnutrisi karena tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang cukup. [3]

Pada tahap yang lebih parah, anak Anda membutuhkan bantuan untuk mendapatkan sumber nutrisi, seperti menggunakan selang makanan. Selain berhubungan dengan tubuhnya, hal ini juga dapat berpengaruh terhadap kejiwaannya. [3]

Mereka yang mengalami kesulitan dalam menelan dapat mengalami kecemasan akan proses makan atau minum tersebut. Dengan begitu, mereka juga perlu penanganan dalam hal ini. [3]

Kapan Harus ke Dokter? 

Pertanyaan selanjutnya yang banyak ditanyakan oleh orang tua adalah kapan seharusnya sang bayi dibawa ke dokter pada masalah ini. Anda perlu pergi ke dokter langsung ketika bayi Anda mengalami kesulitan menelan. [4]

Terlebih ketika hal ini terjadi secara tiba-tiba serta mereka juga mengalami gejala lain seperti kesulitan bernapas.[4]

Cara Mengatasi Bayi Kesulitan Menelan

Perawatan dalam kasus ini tentunya disesuaikan dengan sifat dan tingkat keparahan yang dialami. Selain itu, pengobatan juga disesuaikan dengan usia bayi serta toleransi tubuhnya terhadap pengobatan. [5]

Para dokter atau ahli akan menyarankan Anda untuk melakukan terapi untuk: [3]

  • Mengembangkan kekuatan, rentang gerak, serta koordinasi. Koordinasi ini meliputi koordinasi antara otot bibir, lidah, pipi, dan rahang sehingga ketika makan dan minum akan bergerak secara efisien. 
  • Membantu mengurangi sensitivitas mulut terhadap makanan dan minuman
  • Mengurangi resistensi perilaku terhadap makanan

Beberapa hal juga disarankan untuk membantu dalam terapi, yaitu: [3] 

  • Merubah tekstur makanan atau kekentalan sebuah cairan
  • Mengganti peralatan makan seperti botol susu, cangkir, atau peralatan makan lainnya

Ketika bayi Anda mengalami kesulitan menelan karena GERd, maka ada beberapa hal yang bisa dilakukan: [5]

  • Tetap tegak setidaknya satu jam setelah makan
  • Usahakan untuk makan malam tiga jam sebelum bayi tidur
  • Gunakan obat yang berguna untuk membantu makanan bergerak melalui saluran pencernaan dengan lebih cepat
  • Operasi untuk membantu menjaga makanan dan asam di perut

Cara Mencegah Bayi Susah Menelan

Tentunya tidak ada yang mau anak mereka mengalami sakit, termasuk sakit ketika makan atau minum. Beberapa saran untuk mencegah kesulitan ini menjadi lebih parah adalah: 

  • Tambahkan Sereal pada Susu Formula atau ASI

Menambahkan sereal pada susu formula atau ASI mampu untuk membuatnya kental. Beberapa bayi memiliki kesulitan untuk mengonsumsi susu formula karena terlalu encer. Mereka akan lebih cocok untuk mengonsumsi makanan yang lebih kental dan juga lebih mudah untuk ditelan. [5]

  • Berikan Makanan Bayi di Usia yang Tepat

Jangan pernah sekalipun memberikan bayi Anda makanan sebelum berusia minimal 4 bulan. Hal ini karena mereka belum memiliki koordinasi yang baik akan hal tersebut, sehingga akan kesulitan untuk menelan. [5]

  • Jauhi Makanan Pedas dan Asam

Langkah selanjutnya dalam mencegah kesulitan menelan pada bayi adalah dengan menjauhi makanan pedas serta asam. Makanan dalam kategori ini sangat tidak cocok untuk mereka terlebih ketika mereka mengalami sakit tenggorokan, infeksi, atau penyakit asam lambung. [6]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment