Hematuria adalah sebuah nama medis untuk kondisi kencing berdarah. Kondisi ini umumnya terjadi saat ada gangguan pada kandung kemih atau ginjal seseorang. Anda mungkin menyadari gejalanya saat ada kencing dengan keluar darah, disertai atau tanpa rasa sakit. [3]
Mengetahui penyebab utama dari darah pada kencing anda dapat memberikan gambaran mengenai apa yang terjadi. Darah pada kencing wanita dapat memiliki penyebab yang berbeda dari kencing darah pada pria. Terdarang pada wanita merasa bingung mengenai asal darah yang keluar saat kencing ini, apakah akibat menstruasi atau penyebab lainnya. [3]
Daftar isi
Darah yang keluar dengan kencing tidak selalu berasal dari saluran perkencingan. Pada wanita, darah dari vagina, serviks, dan rahim dapat muncul bersamaan dengan kencing, memberikan gambaran hematuria palsu. [2]
Hematuria terdiri dari 2 tipe yaitu tipe makroskopis dan tipe mikroskopis. Hematuria makroskopis terjadi saat seeorang dapat melihat darahnya secara langsung di dalam kencing. Air kencing dapat terlihat berwarna pink, merah, atau cokelat. Hematuria mikroskopis terjadi saat darah tidak terlihat dengan mata telanjang di dalam air kencing. Darah dapat terlihat dengan pemeriksaan mikroskop. [2]
Beberapa penyebab kencing keluar darah pada wanita adalah [2] :
Wanita memiliki risiko infeksi saluran kemih lebih tinggi karena uretra wanita lebih pendek dibandingkan pria. Menurut The National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease (NIDDK), sekitar 40-60 persen wanita pernah mengalami infeksi saluran kemih dalam hidupnya. [2]
Infeksi saluran kemih terjadi saat bakteri dari anus masuk ke uretra, yaitu sebuah saluran yang membawa air kencing keluar tubuh. Infeksi saluran kemih dapat berjalan dari uretra dan menginfeksi saluran perkencingan lainnya termasuk ureter, ginjal, dan kantung kemih. [2]
Gejala lain yang dapat terjadi saat seorang wanita mengalami infeksi saluran kemih selain kencing berdarah adalah nyeri saat kencing, bau kencing yang tidak sedap, dan adanya nyeri dibagian punggung belakang, perut, atau area pinggang. [2]
Kondisi mineral berlebih dalam tubuh dapat menumpuk dan membentuk batu pada kandung kemih dan ginjal. Batu dapat menyebabkan luka pada dinding saluran kencing dan organ lain yang berhubungan. Luka tersebut dapat menyebabkan darah keluar bersamaan dengan urin, menghasilkan kencing berdarah secara makroskopis maupun mikroskopis. [2]
Batu kandung kemih dapat disertai dengan beberapa gejala lain yaitu kencing yang berwarna pink, merah, atau cokelat, terlalu sering kencing, tidak mampu menahan kencing, nyeri saat kencing, dan bau kencing yang tidak sedap. [2]
Beberapa faktor dapat menyebabkan seseorang menjadi berisiko mengalami batu kandung kemih, diantaranya adalah dehidrasi, asupan garam yang terlalu tinggi, gangguan saluran cerna (termasuk penyakit Crohn dan kolitis ulseratif), gangguan tiroid, dan obesitas. [2]
Darah pada kencing yang disertai dengan nyeri pinggang berat dapat mengindikasi adanya endometriosis, sebuah kondisi penyakit yang menyerang lebih dari 11% remaja dan wanita dewasa di Amerika Serikat. [2]
Endometriosis terjadi saat jaringan endometrium, atau dinding dalam rahim, atau jaringan serupa lainnya bertumbuh ke daerah luar rahim. Kondisi endometriosis dapat mengganggu dan menyerang organ lain, termasuk dinding luar rahim, indung telur, atau tuba falopi (saluran indung telur). [2]
Walaupun lebih jarang terjadi dibandingkan dengan infeksi dan batu kandung kemih, kanker pada ginjal dan kandung kemih dapat juga menyebabkan hematuria. Kencing dapat berdarah di hari ini dan dapat terlihat jernih di keesokan harinya. Seseorang harus segera memeriksakan kondisinya ke dokter jika mengalami kasus demikian. [2]
Kanker kandung kemih dapat menyebabkan seseorang lebih sering atau lebih jarang kencing. Kanker ginjal tidak selalu mengganggu kebiasaan kencing seseorang, namun dapat menyebabkan nyeri pada punggung belakang bawah. [2]
Hematuria pada anak kecil dapat terjadi saat darah bocor saat penyaringan kencing di ginjal dan keluar melalui urin. Kondisi lain seperti batu kandung kemih, infeksi, dan masalah pada saluran perkencingan juga dapat terjadi pada anak kecil. Beberapa penyebab kencing keluar darah pada anak kecil adalah [1] :
Seseorang harus segera pergi ke dokter jika menemukan adanya darah pada kencing. Seorang wanita harus segera memberitahu dokter mengenai darah pada kencingnya jika darah tersebut ditemukan diluar waktu menstruasinya.
Beberapa gejala lain yang mengindikasi bahwa anda harus segera lapor ke dokter adalah [2] :
Diagnosis kencing darah pada wanita dapat dilakukan dengan mengetahui riwayat penyakit penderita dan keluarga, pemeriksaan fisik secara umum, dan informasi lengkap mengenai kondisi menstruasi penderita. Beberapa pemeriksaan lain yang dapat dilakukan dokter adalah [2] :
Pengobatan dan tindakan yang dilakukan pada kondisi kencing darah wanita sangat beragam bergantung berdasarkan penyebab utama yang mendasarinya. Beberapa pengobatan dan tindakan yang mungkin dilakukan dokter adalah [2] :
1. Anonim. Pediatric Hematuria (Blood in Urine). Children's Health; 2021.
2. Deborah Weatherspoon, Ph.D., R.N., CRNA & Jamie Eske. What to Know About Blood in Urine (Hematuria) in Females. Medical News Today; 2019.
3. Dr. Laurence Knott & Dr. Helen Huins. Blood in Urine. Patient; 2018.