Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Kolitis ulserativa adalah sebuah kondisi dimana ternyata peradangan dan ulkus pada saluran pencernaan. Kolitis ulserativa mengenai lapisan dalam kolon dan rektum. Gejala biasanya akan berkembang perlahan... dan memburuk seiring berjalannya waktu. Gejala meliputi diare yang kadang disertai darah, nyeri dan kram perut, rasa ingin terus menerus buang air besar, penurunan berat badan, dan kelelahan. Penyebab pasti penyakit ini masih belum diketahui. Diduga terdapat peran diet dan stress namun hal ini lebih merupakan faktor yang memperberat dibandingkan penyebab. Konsultasikan kepada dokter jika Anda merasakan perubahan terhadap frekuensi buang air besar yang persisten, atau adanya gejala seperti yang telah disebutkan diatas. Read more
Daftar isi
Apa Itu Kolitis Ulseratif
Kolitis Ulseratif merupakan salah satu bentuk penyakit radang usus, di mana peradangan terjadi pada mukosa kolon menyebar dan mempengaruhi rektum [1].
Peradangan akibat Kolitis Ulseratif ini termasuk penyakit inflamasi kronis idiopatik yang paling sering terjadi dan mempengaruhi usus besar orang dewasa berusia 30 hingga 40 tahun [2].
Kolitis Ulseratif ini diketahui seringkali dapat menimbulkan kelainan, dengan peradangan mukosa yang dapat reda dan kambuh, dimulai dari rektum hingga meluas ke segmen proksimal usus besar [2].
Jenis Kolitis Ulseratif
Berdasarkan lokasinya, Kolitis Ulseratif ini dapat diklasifikasikan dalam beberapa kategori termasuk [3]:
- Proktitis Ulseratif
Proktitis ulseratif merupakan jenis Kolitis Ulseratif, di mana peradangan terjadi pada area terbatas yaitu di area yang paling dekat dengan rektum (anus).
Kolitis Ulseratif jenis ini umumnya akan menunjukkan satu satunya gejala yaitu berupa adanya pendarahan rektal.
- Proctosigmoiditis
Proctosigmoiditis merupakan jenis Kolitis Ulseratif dengan pendarahan yang melibatkan rektum dan kolon sigmoid (ujung bawah usus besar). Kolitis Ulseratif jenis ini umumnya akan menunjukkan gejala berupa [3]:
- Kolitis Sisi Kiri
Kolitis Ulseratif jenis ini umumnya merupakan suatu kondisi di mana peradangan telah meluas dari rektum ke atas melalui sigmoid dan kolon desendens. Adapun Kolitis Ulseratif jenis ini akan menunjukkan gejala berupa [3]:
- Diare berdarah
- Kram perut
- Nyeri perut di sisi kiri
- Buang air besar mendesak
- Pankolitis
Kolitis Ulseratif jenis ini,, peradangannya diketahui seringkali mempengaruhi seluruh usus besar sehingga menyebabkan beberapa hal, termasuk [3]:
- Diare berdarah (mungkin parah)
- Kram perut
- Nyeri perut
- Kelelahan
- Penurunan berat badan yang signifikan
Gejala Kolitis Ulseratif
Berikut ini merupakan beberapa gejala yang mungkin ditunjukkan oleh seseorang yang mengalami Kolitis Ulseratif [3]:
- Diare berdarah atau bernanah
- Sakit dan kram perut
- Rektal terasa nyeri
- Pendarahan rektal (tinja berdarah)
- Buang air besar mendesak
- Tidak bisa buang air besar
- Penurunan berat badan
- Kelelahan
- Demam
- Mengalami kegagalan pertumbuhan (pada anak anak)
Penyebab Kolitis Ulseratif
Penyebab dari Kolitis Ulseratif ini diketahui masih belum benar benar diketahui secara jelas. Namun, beberapa hal berikut ini diketahui terlibat dalam menyebabkan Kolitis Ulseratif [4]:
- Genetika
Kolitis Ulseratif dapat disebabkan oleh faktor genetik, di mana hal ini ditunjukkan oleh banyak penderita Kolitis Ulseratif yang cenderung memiliki fitur genetik tertentu.
- Faktor lain
Faktor lain berikut ini diketahui dapat mempengaruhi timbulnya Kolitis Ulserativa [4]:
- Pola makan
- Polusi udara
- Asap rokok (aktif atau pasif)
- Sistem kekebalan yang merespons infeksi virus atau bakteri hingga menyebabkan peradangan
- Kondisi autoimun ketika peradangan terjadi berkelanjutan setelah infeksi sebelumnya berhasil dikalahkan
Faktor Risiko Kolitis Ulseratif
Berikut ini merupakan beberapa faktor yang mungkin meningkatkan risiko seseorang terkena Kolitis Ulseratif [3]:
- Usia
Kolitis Ulseratif dapat terjadi pada semua usia, namun umumnya akan dimulai sebelum seseorang berusia 30 tahun.
Meskipun demikian, pada beberapa orang ada yang baru akan mengembangkan Kolitis Ulseratif ketika usia lebih dari 60 tahun.
- Ras Atau Etnis
Orang berkulit putih diketahui memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami Kolitis Ulseratif dibandingkan dengan ras manapun.
- Riwayat Keluarga
Seseorang yang memiliki riwayat keluarga yang menderita Kolitis Ulseratif umumnya lebih berisiko lebih tinggi terkena Kolitis Ulseratif.
Komplikasi Kolitis Ulseratif
Kolitis Ulseratif diketahui dapat menyebabkan beberapa komplikasi sebagai berikut [3, 5]:
- Kebocoran dari anastomosis
- Abses panggul
- Fistula enterokutan
- Prolaps kantong, pouchitis
- Inkontinensia
- Disfungsi seksual
- Megakolon beracun (kolon membangkak dengan cepat)
- Kanker usus besar / rektal
- Pendarahan hebat
- Lubang di usus besar (usus besar berlubang)
- Dehidrasi berat
- Osteoporosis
- Peradangan pada kulit, persendian, dan mata
- Meningkatnya risiko penggumpalan darah di vena dan arteri
Diagnosis Kolitis Ulseratif
Diagnosis Kolitis Ulseratif umumnya akan dilakukan dokter dengan beberapa tes tertentu untuk menghilangkan kondisi lain yang mirip. Adapun tes tersebut antara lain [6]:
- Tes feses, untuk mengetahui peradangan tertentu, darah, bakteri, dan parasit
- Endoskopi, untuk memeriksa perut, kerongkongan, dan usus kecil
- Kolonoskopi, untuk memeriksa bagian dalam usus besar
- Biopsi, untuk menganalisis sampel jaringan dari usus besar
- CT scan, untuk melihat kondisi perut dan panggul
- Tes darah
- Tes protein C-reaktif dan laju sedimentasi untuk mengetahui peradangan
- Tes antibodi
Pengobatan Kolitis Ulseratif
Pengobatan Kolitis Ulseratif dapat dilakukan dengan cara [3]:
- Konsumsi Obat Anti Inflamasi
Obat anti inflamasi merupakan langkah pertama dalam mengobati peradangan akibat kolitis ulserativa. Adapun obat obatan tersebut termasuk [3]:
- 5-aminosalicylates, seperti sulfasalazine (Azulfidine), mesalamine (Asacol HD, Delzicol, others), balsalazide (Colazal) dan olsalazine (Dipentum)
- Kortikosteroid, seperti prednison dan budesonide
- Konsumsi Obat Penekan Sistem Kekebalan
Peradangan umumnya merupakan respon sistem kekebalan tubuh yang melawan infeksi virus atau bakteri. Konsumsi obat penekan sistem kekebalan diketahui dapat menekan respon sistem kekebalan yang menyebabkan peradangan tersebut.
Adapun obat penekan sistem kekebalan yang mungkin akan diresepkan dokter dalam pengobatan Kolitis Ulseratif antara lain [3]:
- Azathioprine (Azasan, Imuran) dan mercaptopurine (Purinethol, Purixan)
- Siklosporin (Gengraf, Neoral, Sandimmune)
- Terapi Biologis
Terapi biologis umumnya akan berfokus pada protein yang dibuat oleh sistem kekebalan. Ada beberapa jenis terapi biologi yang digunakan untuk mengobati Kolitis Ulserativa yaitu [3]:
- Infliximab (Remicade), adalimumab (Humira) dan golimumab (Simponi)
- Vedolizumab (Entyvio)
- Ustekinumab (Stelara)
- Konsumsi Jenis Obat Lain
Jenis obat lain mungkin juga akan diresepkan sebagai obat tambahan untuk mengatasi gejala Kolitis Ulseratif. Adapun obat tambahan tersebut dapat berupa [3]:
- Obat anti diare seperti loperamide (Imodium A-D)
- Obat pereda nyeri seperti acetaminophen (Tylenol, lainnya)
- Obat antispasmodik
- Suplemen zat besi
- Operasi
Operasi pembedahan mungkin dilakukan untuk menghilangkan Kolitis Ulserativa yaitu dengan melibatkan pengangkatan seluruh usus besar dan rektum (proktokolektomi).
Adapun prosedur yang umumnya digunakan dalam banyak kasus Kolitis Ulseratif yaitu operasi anastomosis ileoanal (J-pouch).
- Pola Makan
Untuk membantu mengobati Kolitis Ulseratif, mengatur pola makan mungkin perlu dilakukan, termasuk [3]:
- Batasi konsumsi produk susu
- Makan dalam porsi kecil
- Minum banyak cairan
Pencegahan Kolitis Ulseratif
Pencegahan terhadap Kolitis Ulseratif hingga kini masih belum diketahui secara pasti dan akurat. Namun beberapa hal mungkin dapat membantu mengurangi risiko Kolitis Ulseratif termasuk [6]:
- Menjaga porsi makan tidak berlebihan
- Membatasi asupan makanan berserat tinggi
- Menghindari makanan berlemak
- Mengurangi konsumsi susu, khususnya jika bermasalah dengan laktosa
- Konsumsi multivitamin tertentu sesuai anjuran dokter jika diperlukan