Tinggi badan adalah jarak dari vertex ke lantai, ketika orang tersebut berdiri tegak, posisi tubuh anatomis dan posisi kepala pada bidang Frankfort. Tinggi badan merupakan komponen yang fundamental dalam penilaian status gizi dan nutrisi, selain itu juga tinggi badan merupakan indikator yang penting untuk menentukan indeks masa tubuh [1].
Daftar isi
Tinggi badan bertambah drastis disebabkan dari beberapa faktor internal dan eksternal dalam diri manusia. Berikut faktor-faktor yang menyebabkan tinggi badan bertambah drastis [1]
Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas nya tersendiri, tidak ada manusia yang sama persis. Seorang bayi yang baru lahir merupakan hasil dari dua garis keluarga, yaitu garis keturunan ayah dan garis keturunan ibu [1].
Susunan genetik atau DNA dari ayah dan ibu lah yang memiliki kontribusi besar atas tinggi badan seseorang. Artinya, seseorang yang tinggi badannya tinggi, akan cenderung memiliki anak yang tinggi badannya juga tinggi, begitu juga sebaliknya [1].
Nutrisi atau biasa disebut gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, dan pemeliharaan kesehatan. Nutrisi juga memiliki kontribusi dalam mendukung bertambahnya tinggi badan seseorang, seperti telur, daging ayam, susu, ubi jalar, bayam, brokoli, dan lain sebagainya [1,2].
Nutrisi yang cukup baik dan sering dikonsumsi tersebut, memiliki kontribusi seseorang mengalami peningkatan tinggi badan secara drastis. Hal tersebut terjadi karena nutrisi pada makanan yang mengandung vitamin D yang membantu penyerapan kalsium dan fosfor yang menjaga kepadatan tulang, sehingga akan mempengaruhi meningkatnya tinggi badan [1,2].
Pertumbuhan hormon juga mempengaruhi tinggi badan seseorang, hormon inilah yang secara alami dihasilkan oleh kelenjar pitultari di otak, yang berfungsi untuk memastikan agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara normal sesuai dengan usianya [1,2].
Hormon pertumbuhan dihasilkan ketika seseorang tidur, hormon pertumbuhan manusia (HGH) dapat mengembangkan otot dan benar-benar tumbuh lebih tinggi. Postur tubuh ketika tidur seperti tidur berbaring telentang tanpa batal juga akan membuat tinggi badan seseorang bertambah [1,2].
Setiap hari manusia selalu beraktivitas dari bangun tidur hingga tidur lagi, aktivitas yang membuat seseorang mengalami tinggi badan drastis adalah sering melakukan olahraga. Ada beberapa olahraga yang membuat tinggi badan seseorang bertambah, seperti bermain basket, berenang, voli, pull up, lari, lompat tali, dan lain sebagainya [1,2].
Jenis olahraga tersebut dapat merangsang tulang untuk terus tumbuh, sehingga akan memiliki pengaruh terhadap tinggi badan. Gerakan dalam beberapa jenis olahraga tersebut yang dapat meningkatkan tinggi badan karena dapat membantu perkembangan tulang dan otot [1,2].
Terjadinya tinggi badan secara drastis banyak sekali penyebabnya, sehingga perlu adanya pencegahan dan penanganan lebih lanjut. Tindakan tersebut diperlukan untuk mencegah timbulnya gangguan kesehatan yang dapat terjadi, hal tersebut dapat dicegah dan ditangani oleh beberapa hal berikut ini [1].
Tubuh memerlukan nutrisi seperti kalsium dan vitamin D untuk dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan tulang. Tidak hanya itu saja, nutrisi bagi tulang juga mempengaruhi seseorang bertambah tinggi karena lempeng pertumbuhan di tulang-tulang panjang tumbuh dengan baik.
Asupan gizi dan lingkungan setiap individu berbeda, hal tersebut menyebabkan berbedanya tinggi badan seseorang. Oleh sebab itu, menjaga asupan nutrisi dengan cukup akan membantu mengontrol tinggi badan seseorang [2].
Obat instan untuk menambah tinggi badan secara drastis sudah merebak dimana-mana dan juga dapat ditemukan. Hal ini tentunya tidak baik jika dikonsumsi oleh tubuh dikarenakan kandungan yang terkandung di dalam obat sering tidak cocok bagi tubuh, maka seseorang yang rentan terhadap obat-obatan akan mengalami efek yang signifikan terhadap tubuh yang tidak mampu menerima atas reaksi obat yang dikonsumsi [2].
Oleh sebab itu, perlu diperhatikan lebih lanjut mengenai penggunaan obat peninggi badan tersebut. Hal ini untuk menjaga organ tubuh yang lainnya agar tetap terjaga dengan sehat dan dapat tumbuh dengan baik[2].
Tinggi badan merupakan salah satu tolak ukur seberapa baik pertumbuhan tubuh manusia, terutama pada anak-anak. Tinggi badan seseorang umumnya akan mengalami pertumbuhan tercepat pada tahun pertama kehidupan, yakni saat saat bayi [3,4].
Setelah itu, tinggi badan manusia meningkat secara stabil sampai masa remaja, tanpa harus meminum obat-obatan secara instan [3,4].
1. R. Darell Bock and Robert C. Sykes. 1989. Evidence for continuing secular increase in height within families in the United States. 1(2):143-148. American Journal of Human Biology
2. Arnold, LE. 1990. Is the 20th century increase in human heiht entirely nongenetic?. 33(3):161-162. Medical Hypotheses
3. Simpkin, Andrew J., Sayers, Adrian, Gilthorpe, Mark S., Heron, Jon and Tilling, Kate. 2017. Modlling heightin adolescence: a comparison of methods for estimating the age at peak height velocity. 44(8):715-722
4. Martha G. Cline, Kheith E. Meredith, John T. Boyer and Benjamin Burrows. 1989. Decline of Height with age in adults in a general population sample: estimating maximum height and distinguishing birth cohort effects from actual loss of stature with aging. 61(3):415-425