Fase kehamilan setiap orang berbeda-beda, ada yang bisa melaluinya tanpa hambatan namun ada juga yang harus mengalami kondisi stress karena berbagai masalah kehamilan.
Salah satu masalah kehamilan yang banyak terjadi saat ini adalah pertumbuhan janin terlambat. Kondisi ini dijelaskan sebagai kondisi di mana janin tidak dapat mencapai pertumbuhan maksimalnya. [1,2]
Jika janin tidak tumbuh dengan maksimal, maka ada resiko yang harus diwaspadai dari kehamilan tersebut. Itulah mengapa penting untuk kamu ketahui apa saja gejala yang menunjukkan suatu janin mengalami masalah.
Daftar isi
Keberadaan gejala yang dapat menunjukkan bahwa suatu janin mengalami masalah pertumbuhan yang terlambat sangatlah penting. Jika gejala itu dapat segera diketahui, maka sangat mungkin dilakukan upaya untuk penanggulangan dan tidak menimbulkan berbagai macam komplikasi lainnya.
Sayangnya, gejala pertumbuhan janin terlambat ini hampir tidak bisa terlihat. Kebanyakan ibu hamil tidak menyadari sama sekali kondisi janinnya yang terlambat pertumbuhannya. Biasanya ibu hamil baru akan menyadari bahwa janinnya terlambat bertumbuh setelah melakukan pemeriksaan ultrasound. [2,3]
Bahkan walau sudah melakukan ultrasound, masih banyak juga ibu hamil yang tidak menyadari bahwa pertumbuhan janinnya terhambat. Memang benar peluang janin tumbuh terlambat ini gugur hanya sedikit. Walau begitu, tetap sangat penting untuk mengetahui penyebab dan resiko dari kondisi ini. [1,3]
Suatu kondisi di mana janin gagal mencapai pertumbuhan yang diharapkan selama masa kehamilan, disebut sebagai kondisi pertumbuhan janin terlambat. Keterlambatan pertumbuhan janin ini tentu memiliki berbagai penyebab yang dipengaruhi oleh berbagai resiko. [3]
Namun kemungkinan terbesar mengapa janin bisa terlambat bertumbuh adalah karena faktor genetik adanya ketidakwajaran pada perkembangan sel tubuh. Penyebab yang satu ini mempengaruhi bagaimana sel-sel dalam janin tidak bsia berkembang dengan maksimal. [3]
Selain itu, pertumbuhan janin juga dapat terlambat karena kurangnya asupan gizi selama kehamilan atau rendahnya asupan oksigen. Macam-macam penyebab itulah yang menjadi pemicu janin terlambat untuk bertumbuh. Namun selain itu, pemicu pertumbuhan janin terlambat juga bisa dibedakan ke dalam 3 faktor resiko. [3]
Pertumbuhan janin terlambat dapat disebabkan oleh 3 faktor resiko, yaitu resiko ibu, janin, dan intrauterine). Berikut ini akan dijelaskan mengenai masing-masing faktor resiko dengan lebih detail.
Kondisi ibu saat hamil menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan resiko pertumbuhan janin terlambat. Beberapa kondisi kesehatan ibu hamil yang sangat meningkatkan resiko adalah anemia, merokok, malnutrisi, dan tekanan darah rendah. [3,4]
Selain akibat faktor resiko dari ibu, pertumbuhan janin terlambat juga bisa disebabkan oleh resiko dari janin sendiri. Janin yang memiliki kromosom tidak normal, infeksi, dan perbedaan kelahiran. Oleh sebab itulah, penting untuk memastikan janin berkembang sesuai dengan umurnya dan tidak terpengaruh oleh faktor-faktor resiko. [3,4]
Ibu hamil juga bisa mengandung janin yang pertumbuhannya terlambat karena resiko dari intrauterine. Intrauterine adalah jenis kontrasepsi IUD yang jika sempat Anda gunakan sebelum hamil, maka efeknya akan dirasakan oleh janin itu. Pasalnya IUD dapat menyebabkan aliran darah menurun ke dalam janin melalui plasenta. [3,4]
Jika bayi lahir dari janin yang pertumbuhannya terlambat, maka akan ada berbagai komplikasi yang mengancam pertumbuhan dan perkembangan janin itu nantinya. Simak pembahasan di bawah ini untuk mengetahui informasi yang lebih lengkapnya.
Bayi yang berasal dari janin yang tumbuh terlambat akan lahir dengan berat yang sangat kecil. Bayi-bayi yang beratnya sangat kecil ini memiliki resiko tinggi perkembangan otak yang belum maksimal, sehingga seiring pertumbuhannya mengalami banyak masalah dalam belajar secara kognisi. [3]
Tidak hanya itu saja, berat badan yang tidak sesuai dengan masa pertumbuhannya juga bisa menyebabkan bayi mengalami komplikasi seperti keterlambatan perkembangan sosial dan motorik. Jenis keterlambatan perkembangan sosial dan motorik ini antara lain lambat berbicara atau bisa juga lambat berjalan. [3]
Waspadai juga imun yang lemah akibat bayi lahir dari pertumbuhan janin terlambat. Sistem imun dari bayi-bayi ini biasanya tidak kuat, sehingga mudah terkena penyakit. Salah satu penyakit yang paling sering menyerang bayi-bayi tersebut adalah infeksi. [3]
Komplikasi yang sudah sangat parah beresiko juga menyebabkan keguguran. Seperti diketahui tidak semudah itu bisa cepat hamil setelah keguguran. Tidak hanya resiko keguguran, bisa juga bayi meninggal saat proses persalinan. [3]
Agar dapat mengobati masalah berupa pertumbuhan janin yang terlambat, dokter akan menyarankan beberapa teknik pengobatan. Perbedaan teknik-teknik pengobatan ini berdasarkan pada fokus untuk menyelesaikan penyebab mendasar dari kondisi pertumbuhan terhambat yang dialami janin sewaktu dalam kandungan.
Asupan nutrisi yang cukup sangat penting untuk menjamin pertumbuhan janin yang ideal. Oleh karena itu, selama hamil seharusnya sang ibu mengonsumsi banyak makanan bergizi. Jangan sampai makan terlalu sedikit, sehingga nutrisi yang didapatkan bayi pun akhirnya kurang. [3,4]
Selalu ingat juga untuk memperbanyak istirahat. Istirahat yang cukup akan membantu memperbaiki proses aliran nutrisi dari ibu ke janin. Istirahat yang cukup juga harus diikuti dengan kondisi tubuh yang tidak boleh terlalu kelelahan. [3,4]
Kondisi pertumbuhan janin yang terlambat bisa dikurangi komplikasinya dengan dilahirkan lebih cepat secara induksi. Melahirkan secara induksi ini diketahui bisa membantu bayi terus lambat bertumbuh jika memang usianya sudah cukup untuk dilahirkan. [3,4]
Selain penting mengetahui bagaimana cara mengobati pertumbuhan janin yang terlambat, bagi Anda yang sedang hamil atau akan hamil ketahuilah berbagai cara untuk dapat mencegah terjadi masalah seperti itu pada janin Anda. Berikut ini beberapa caranya:
Pencegahan pertumbuhan janin terlambat dapat dicegah dengan mengonsumsi banyak makanan bergizi. Makanan bergizi adalah makanan-makanan yang sehat yang dikonsumsi oleh ibu untuk disalurkan ke janin di dalam kandungan. Sehingga semakin banyak makanan sehat yang ibu konsumsi, semakin sehat juga pertumbuhan janin. [3]
Ibu hamil juga harus terus mengonsumsi vitamin dan asam folat. Kedua nutrisi ini akan sangat mendukung tubuh ibu untuk memberikan asupan yang terbaik bagi janinnya. Jadi resiko bayi mengalami keterlambatan pertumbuhan bisa dicegah dengan signifikan. [3]
Berbagai gaya hidup yang tidak sehat, sebaiknya jangan dilakukan oleh ibu hamil. Kebiasaan seperti merokok, mengonsumsi alkohol, apalagi menggunakan obat-obatan terlarang, akan sangat membahayakan kondisi janin. [3]
1. Michael G Ross, MD, MPH. Fetal Growth Restriction. MedScape; 2020.
2. Munish Gupta MD. Intrauterine Growth Restriction. Primary Care of the Premature Infant; 2008.
3. April Kahn & William Morrison, M.D. Growth Retardation (Delayed Growth). Healthline; 2019.
4. Robert C. Vandenbosche, M.D., & Jeffrey T. Kirchnert, D.O. Intrauterine Growth Retardation. Am Fam Physician; 1998.