Kehamilan & Parenting

Perut Hitam Setelah Melahirkan; Penyebab dan Cara Mengatasi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Selama proses kehamilan dan melahirkan, seorang wanita akan melalui banyak perubahan fisik maupun emosional. Rambut dan kulit, terutama, akan mengalami perubahan selama dan setelah kehamilan. Salah satunya adalah pigmentasi atau perubahan warna kulit.

Bagian Tubuh yang Mengalami Pigmentasi

Wanita hamil pasti akan menyadari bahwa bagian di sekitar puting serta kulit di bagian paha dalam, leher, dan kadang-kadang perut akan menjadi lebih gelap. Kemudian akan muncul garis hitam yang memanjang dari pusar ke area pubis yang disebut linea nigra.

Bercak-bercak hitam juga mungkin akan muncul di wajah atau lengan, dan ini disebut chloasma atau melasma.
Perubahan warna kulit ini semua disebabkan oleh faktor hormonal selama masa mengandung.

Linea Nigra

Kulit, seperti juga bagian tubuh lainnya, mengalami beberapa perubahan saat masa kehamilan. Ia akan meregang untuk mendukung pertumbuhan perut dan payudara, kemudian warnanya juga akan berubah.

Pada satu waktu di trimester kedua, akan muncul sebuah garis kehitaman yang memanjang di bagian tengah perut, antara pusar dan area kemaluan. Garis ini disebut linea alba. Semua wanita memiliki garis ini bahkan sebelum hamil, namun warnanya tipis sehingga tidak terlihat. [3, 4, 5]

Ketika produksi melanin meningkat selama kehamilan, garis ini akan menjadi semakin gelap dan jelas terlihat. Saat itulah ia disebut linea nigra.

Melasma

Kadang-kadang, selama mengandung, bercak-bercak gelap akan muncul di wajah. Ini disebut chloasma atau melasma atau “masker kehamilan”. [1, 2, 3]

Kulit di area-area lain juga akan tampak lebih gelap, misalnya di seputar puting. Jika ada bekas luka, maka itu juga akan tampak lebih jelas. Tanda lahir dan freckles juga akan kelihatan lebih gelap dari biasanya.

Pada beberapa wanita, pigmentasi atau menghitamnya kulit juga terjadi di area perut serta lipatan-lipatan kulit seperti ketiak dan selangkangan.

Penyebab Menghitamnya Kulit Setelah Melahirkan

Perubahan warna kulit yang dialami wanita saat hamil terjadi karena hormon estrogen dan progesterone diproduksi lebih banyak oleh tubuh untuk mendukung perkembangan janin di dalam kandungan. [1, 2, 3, 4, 5]

Estrogen dan progesterone merangsang pertumbuhan sel-sel yang disebut melanocyte di kulit, sehingga sel-sel tersebut akan menghasilkan lebih banyak melanin, yaitu pigmen yang membuat kulit tampak lebih gelap atau hitam.

Meningkatnya produksi melanin inilah yang membuat kulit, termasuk di bagian perut, menghitam selama masa kehamilan hingga beberapa bulan setelah melahirkan.

Mengatasi Kulit Perut Hitam Setelah Melahirkan

Pigmentasi selama masa kehamilan adalah hal yang normal. Bercak kulit apapun yang timbul saat hamil biasanya akan menghilang sendiri dalam beberapa bulan pasca persalinan. [1, 2, 3, 4, 5]

Menghitamnya kulit, yang juga disebut melasma, umumnya mulai menipis ketika kadar hormon mulai kembali normal dan tubuh mulai berhenti menghasilkan pigmen kulit, atau melanin, dalam jumlah yang besar.

Tetapi, ada kalanya bercak-bercak hitam, terutama di wajah, kembali muncul pada wanita yang kulitnya memang rentan mengalami pigmentasi atau jika setelah melahirkan menggunakan alat kontrasepsi yang mengandung estrogen.

Karena pigmentasi kulit ini akan hilang dengan sendirinya, tidak ada yang perlu dilakukan misalnya memakai krim pencerah kulit yang belum tentu aman bagi ibu menyusui. Lagipula, karena faktor penyebab melasma berasal dari dalam tubuh, maka krim oles tidak akan banyak membantu.

Tetapi, bila tampilan kulit yang gelap ini memang dirasa mengganggu, ada beberapa tips untuk mengurangi serta mencegahnya:

  • Lindungi kulit dari paparan sinar matahari agar tidak semakin gelap. Gunakan sunblock spektrum luas dengan SPF 30 atau lebih tinggi setiap hari, baik itu ketika cuaca panas maupun mendung. Gunakan pakaian yang menutupi kulit dengan baik bila akan berada di luar ruangan dalam waktu yang cukup lama.
  • Minum banyak air putih untuk menjaga agar kulit tetap terhidrasi dan bersinar. Minum delapan gelas air setiap hari juga akan menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh yang baik untuk kulit.
  • Tidur yang cukup, meskipun ini adalah akan terasa sulit bagi ibu yang mempunyai bayi yang masih sangat kecil. Usahakan untuk ikut beristirahat setiap kali si kecil tidur.
  • Konsumsi banyak sayuran hijau dengan kandungan zat besi yang baik untuk mengatasi masalah kulit pasca persalinan.
  • Pertimbangkan untuk mengganti alat kontrasepsi yang mengandung estrogen, misalnya pil KB, dengan IUD atau kondom.
  • Jika masalah kulit masih terus ada, konsultasikan dengan dokter spesialis kulit untuk mendapatkan penanganan dan obat yang tepat untuk mengurangi kehitaman di kulit.

Secara garis besar, menghitamnya kulit setelah melahirkan bukanlah suatu kondisi yang serius dan umumnya akan hilang dengan sendirinya. Tetap jaga pola hidup sehat dan seimbang, terutama di masa-masa awal persalinan ketika energi akan banyak terpakai untuk menjaga si kecil.

1. Karen Miles, Layan Alrahmani, M.D. Postpartum skin: Melasma. Baby Center; 2020.
2. Yvonne Butler Tobah, M.D. What skin changes can I expect during pregnancy? Mayo Clinic; 2020.
3. Stephanie Watson, Holly Ernst, PA-C. Linea Nigra: Should I Be Worried? Healthline; 2019.
4. Amy O’Connor, Kameelah Phillips, M.D. Linea Nigra. What to Expect; 2020.
5. Tilottama Chatterjee, Dr. Rashmi Sriram. Skin Care After Delivery. Parenting Firstcry; 2019.

Share