Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Phantosmia adalah istilah yang digunakan jika seseorang mencium sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Phantosmia disebut juga dengan halusinasi olfaktorik. Bau yang tercium dapat bervariasi namun biasanya
Daftar isi
Apakah Anda pernah merasa sedang mencium sesuatu, misalkan bau roti bakar, namun sebenarnya tidak ada roti bakar di sekitar Anda? Keadaan ini dapat dikatakan sebagai halusinasi penciuman atau phantosmia. [1]
Phantosmia adalah kelainan yang berhubungan dengan indera penciuman, yang mana seseorang merasa mencium sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Bau tersebut dapat dirasakan pada salah satu sisi hidung maupun kedua sisinya.
Phantosmia merupakan kondisi yang jarang terjadi, dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan karena dapat hilang dengan sendirinya. Bau yang dirasakan oleh setiap orang juga berbeda-beda, tetapi sebagian besar penderita phantosmia merasakan bau yang kurang sedap, seperti: [1]
Phantosmia lebih sering disebabkan dari permasalahan yang ada di mulut atau hidung, dan bukan otak Anda. Bahkan fakta mengatakan bahwa 52 hingga 72 persen penyebab phantosmia adalah masalah sinus. [2]
Beberapa penyebab phantosmia terkait dengan hidung adalah: [2]
Penyebab phantosmia selain masalah hidung: [2]
Penyebab di atas merupakan penyebab umum phantosmia. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa seseorang menderita phantosmia disebabkan oleh hal lain yang kurang umum terjadi. Penyebab tersebut seperti: [2]
Penyebab yang tidak umum tersebut tidak hanya menyebabkan phantosmia saja, namun juga menyebabkan gangguan neurologis. [2]
Sering terjadi seseorang mengira dirinya mengidap parosmia, padahal dua hal tersebut sangatlah berbeda. Phantosmia merupakan kondisi seseorang merasa mencium sesuatu yang sebenarnya hal tersebut tidak ada. Sedangkan parosmia adalah kondisi seseorang dengan penciuman yang menyimpang, seperti saat mencium bunga, dirinya merasa sedang mencium bahan kimia. [1]
Parosmia ini dapat disebabkan oleh adanya kerusakan pada sistem penciuman, seperti adalah infeksi yang parah pada saluran pernapasan. [3] Jika seseorang mengidap parosmia, maka kondisinya dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan tergantung dengan gejala yang dialaminya. [1]
Saat Anda pergi untuk berkonsultasi dengan dokter, dokter akan melihat apakah benar masalah yang ada berasal dari indra penciuman Anda, dan buka dari indra perasa Anda. Selain itu, dokter juga akan melihat apakah benar Anda mengidap phantosmia dengan cara meminta Anda untuk mendeteksi beberapa bau, seperti bau badan. [4]
Tidak hanya itu saja, Anda akan menjalani pemeriksaan kepala dan leher sehingga diketahui apakah terdapat masalah pada rongga hidung Anda. Pemeriksaan ini juga dapat memberitahukan dokter apakah bau tersebut menyebar pada satu lubang hidung atau keduanya. [4]
Lebih lanjut, mungkin Anda dirujuk ke spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Dua pemeriksaan yang mungkin Anda lakukan adalah: [4]
Dalam tahap ini akan ada tabung halus dan fleksibel yang disertai oleh kamera masuk ke dalam hidung Anda. Hasil tangkapan kamera tersebut dapat Anda lihat pada layar yang telah disediakan.
Kegiatan ini untuk memastikan bahwa tidak ada tumor maupun infeksi yang memengaruhi kondisi Anda.
Cara yang tepat dalam pengobatan phantosmia adalah dengan mengatasi penyebabnya. Sebagian besar kasus, halusinasi bau tersebut dapat hilang dengan sendirinya. Namun, jika gejala yang dirasakan berlangsung lebih dari beberapa hari, maka dokter akan memberikan opsi untuk pengobatan sederhana.
Pengobatan tersebut seperti membilas rongga hidung Anda menggunakan larutan garam. Teknik ini dapat membantu untuk mengeluarkan sumbatan yang ada pada rongga hidung serta dapat meredakan gejala phantosmia. [1]
Jika phantosmia Anda alami dalam jangka waktu yang lama, maka dokter akan memberikan Anda beberapa obat dengan tujuan mengontrol gejalanya. Obat tersebut seperti anestesi untuk mematikan sel saraf, oxymetazoline yang dapat mempersempit pembuluh darah yang ada di hidung, hingga semprotan steroid hidung. [4]
Beberapa kasus yang parah, maka akan dilakukan operasi. Namun, operasi ini memiliki risiko sehingga biasanya dilakukan jika beberapa pengobatan sebelumnya tidak berhasil mengurangi gejala phantosmia. [1]
Phantosmia bukanlah merupakan penyakit yang dapat dicegah. Anda tidak dapat mencegahnya, namun Anda dapat mengidentifikasi apa penyebab phantosmia muncul. Dengan begitu, akan membantu Anda untuk mengatasi berbagai gejala yang muncul. [5]
1. Jon Johnson & Saurabh Sethi, M.D, MPH. What to Know About Phantom Smells (Phantosmia). Medical News Today: 2018.
2. Diana Wells & Timothy J. Legg, Ph.D, CRNP. Phantosmia. Healthline. 2019.
3. Jerry W. Swanson, MD. Phantosmia: What Causes Olfactory Hallucinations?. Mayo Clinic: 2020.
4. Anonim. Phantosmia - Causes & Diagnosis From Healthily. Healthily: 2021.
5. Dr. Smitha S. Dutt, PhD & The Medindia Medical Review Team. Treatment and Prevention of Phantosmia. Medindia: 2018.