Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Piper auritum merupaamn salah satu jenis tumbuhan yang berbau khas sehingga sering digunakan untuk makanan atau pembuatan makanan. Tumbuhan ini telah diteliti dan mengindikasikan memiliki efek antijamur,
Daftar isi
Piper auritum, mempunyai nama yang cukup dikenal di berbagai negara ataupun daerah juga dikenal, nama tersebut seperti hoja santa (bahasa Spanyol untuk “daun suci”), yerba santa, hierba santa, daun lada Meksiko, acuyo, tlanepa, anisillo, akar tanaman bir, lada Vera Cruz dan lada keramat. Tumbuhan tersebut tergolong dari keluarga Piperaceae dan masuk dalam genus piper.
Tumbuhan piper auritum biasanya sering digunakan dalam campuran bumbu masakan. Tumbuhan tersebut Asli dari Tropics dan Mesoamerica (Meksiko selatan, Guatemala, Panama, Kolombia utara), sekarang diperluas dari Meksiko ke Florida.
Piper auritum tumbuh secara spontan dan permanen di hutan basah, dengan ketinggian hingga 1.300 meter. Tumbuhan tersebut juga dapat diidentifikasi secara cepat pada bagian daunnya yang memiliki aromatik sangat khas [2].
Piper auritum merupakan tumbuhan semak atau pohon kecil yang mempunyai tinggi hingga mencapai 2 meter. Selain itu memiliki batang tegak dan tebal dengan knot, yang di beberapa sekitarnya bisa dikeringkan dan dimakan sebagai sayuran.
Daunnya petiolate, bergantian, oval, runcing, tidak berbulu pada bagian permukaanya. Bagian daunnya tersebut ternyata bisa untuk dimakan dan memiliki rasa seperti lemon yang khas.
Tumbuhan piper auritum mempunyai perbungaan yang berbentuk mungil, dengan dikemas secara rapat dalam bentuk spiral sehingga memberikan lonjakan seperti ekor tikus. Lalu lonjakan tersebut maka akan tumbuhan buah-buahan kecil yang berbentuk drupe, glabrous, dengan warna yang dimiliki hijau kekuningan pucat [2].
Berikut ini kandungan gizi yang terdapat pada piper auritum:
Nama | Jumlah | Unit |
Pinene | 4.4 | % |
Phellandrene | 1.1 | % |
Sylvestrene | 1.2 | % |
Elemene | 1.6 | % |
Caryophyllene | 6.6 | % |
Humulane | 10.0 | % |
Ledol | 3.6 | % |
Menurut data pada tabel kandungan gizi diatas menunjukkan bahwa piper auritum memiliki kandungan terpinene yang cukup banyak jenisnya dan salah satunya adalah pinene yang diketahui dapat digunakan sebagai zat antioksidan dan juga antikanker pada tubuh [1].
Piper auritum ini meskipun disebut dengan tumbuhan lada yang sering dijadikan sebagai bahan campuran bumbu makanan ternyata mempunyai kandungan beberapa senyawa yang baik untuk kesehatan tubuh. Kandungan senyawa tersebut seperti halnya serat, karbohidrat, protein, beberapa nutrisi vitamin dan kandungan yang lainnya juga.
Beberapa senyawa tersebut masing-masing tentunya mempunyai peranan yang dapat membantu tubuh untuk meringankan berbagai penyakit yang ada. Salah satunya seperti serat yang kebanyakan sudah dimanfaatkan sebagai mengatasi sembelit pada organ pencernaan.
Tidak hanya itu saja melainkan ada juga peranan yang lainnya dari berbagai kandungan tersebut untuk meringankan berbagai penyakit yang dialami oleh tubuh [1,3,4].
Berbagai macam kandungan pada tumbuhan tersebut dapat memberikan manfaat untuk meringankan berbagai penyakit
Manfaat yang diberikan untuk tumbuhan Piper Auritum ternyata berefek baik untuk kesehatan tubuh. Sehingga beberapa masyarakat perlu mengetahui beberapa manfaat yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut.
Berikut di bawah ini manfaat kesehatan pada tumbuhan Piper Auritum sebagai obat herbal :
Tumbuhan piper auritum mempunyai kandungan senyawa yang baik untuk organ pencernaan seperti senyawa serat. Senyawa tersebut dapat memberikan efek baik dalam mengatasi masalah organ pencernaan.
Kandungan serat tersebut ternyata merupakan senyawa yang dapat melancarkan buang air besar sekaligus untuk menyembuhkan sembelit pada seseorang. Senyawa serat tersebut ternyata dapat cepat larut di dalam tubuh dan dapat membuat feses menjadi lebih lunak.
Bakteri yang baik di dalam organ pencernaan juga dapat diberikan makanan oleh senyawa serat tersebut sebagai melangsungkan hidupnya untuk mengatur hidup organ pencernaan [1,4].
Melancarkan pencernaan dapat diatasi dengan mengonsumsi obat herbal dari tumbuhan piper auritum sebagai solusinya
Manfaat lainnya dari tumbuhan tersebut yaitu menjadikannya sebagai sumber energy yang ternyata dapat membuat tubuh menjadi lebih memiliki energy yang cukup untuk aktivitas. Kandungan yang terdapat di dalam tumbuhan tersebut yang berperan sebagai sumber energi seperti protein dan karbohidrat.
Senyawa keduanya masing-masing memiliki peranan yang mencukupi untuk memberikan energi baik pada tubuh. Salah satu contohnya seperti karbohidrat merupakan kandungan senyawa yang sering dijadikan sebagai sumber energi, akan tetapi senyawa tersebut tidak kalah dengan senyawa protein.
Peranan dari protein tersebut dapat memberikan perawatan jaringan dan fungsi penting lainnya, maka dari itu tubuh akan mengalihkan kelebihan protein tersebut dalam bentuk lemak dan akan menjadi sumber energi cadangan untuk tubuh [4,5].
Tumbuhan piper auritum juga mempunyai sumber protein yang sangat membantu tubuh untuk menambah energi sebagai aktivitas
Salah satu manfaat yang lain lagi yaitu pada tumbuhan ini adalah mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara menyeluruh karena mempunyai sifat antioksidan yang baik untuk imun. Sifat antioksidan tersebut terkandung ke dalam vitamin A dan C sekaligus.
Sumber vitamin tersebut merupakan kunci agar tubuh tetap bugar dan sehat. Sehingga seperti vitamin C pada tumbuhan tersebut juga mampu meningkatkan sel darah putih baru dan memperbaiki sel darah putih yang rusak dan peranan lainnya juga mampu untuk mendorong produksi kolagen yang baik untuk kulit [6,9].
Sifat antioksidannya dapat memberikan efek baik untuk menjaga sistem imun dari efek radikal bebas
Bagian tulang memang memerlukan nutrisi untuk menjaga dari penyakit osteoporosis yang mungkin sering dialami oleh beberapa masyarakat. Apabila mengonsumsi tumbuhan piper auritum ternyata dapat memberikan efek baik seperti pertumbuhan tulang dan membuatnya menjadi kuat.
Senyawa yang dapat membantu untuk menambahkan nutrisi tulang yaitu mineral yang mana mineral ini dapat membantu untuk berkontribusi positif dalam memadatkan bagian tulang. Lebih jauh lagi, dengan mengonsumsi makanan ini secara teratur, dipercaya dapat menurunkan resiko terkena osteoporosis pada saat lanjut usia kelak [5,7].
Nutrisi yang baik pada tumbuhan piper auritum dapat membuat untuk menjaga kondisi tulang yang rapuh
Manfaat yang terdapat lagi pada tumbuhan piper auritum yaitu dapat meredakan sakit demam pada seseorang. Pada tumbuhan tersebut dibeberapa bagiannya mengandung senyawa yang mampu menurunkan dan menghilangkan sakit demam pada tubuh.
Senyawa yang ada di dalamnya yaitu turunan dari senyawa alkaloid yang mana mempunyai kemampuan sebagai menghilangkan sakit demam dan memiliki sifat sebagai antiperitik. Senyawa tersebut juga akan menjadi antibiotik bagi kuman atau virus yang dapat menyebabkan sakit demam pada tubuh [1,4,7].
Demam yang tinggi dapat diturunkan dengan mengonsumsi obat herbal dari tumbuhan piper auritum ini
Berbagai manfaat yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut ternyata juga memiliki efek samping yang cukup membahayakan bagi kesehatan tubuh. Sehingga perlu berhati hati dalam mengonsumsi obat herbal dari tumbuhan alami terutama dari tumbuhan piper auritum ini.
Berikut di bawah ini efek samping dari tumbuhan piper auritum :
Alergi pada obat herbal memang sering dialami oleh beberapa masyarakat, obat tersebut seperti halnya pada tumbuhan piper auritum ini. Sakit alergi pada obat herbal tentunya dapat terjadi pada senyawa yang kurang cocok pada kondisi tubuh sehingga mudah terjadinya alergi.
Biasanya alergi ditimbulkan seperti gejala gangguan kesehatan, gatal-gatal, ruam merah pada kulit dan mual pada penderita. Obat herbal dari tumbuhan piper auritum jika sudah dikonsumsi dan mengalami hal seperti yang diatas lebih baik untuk menghentikan mengkonsumsinya dan segeralah untuk mengkonsultasikannya kepada dokter [1].
Organ ginjal merupakan alat tubuh yang bekerja dapat mengekresikan bahan-bahan makanan yang dapat masuk ke dalam tubuh terutama untuk obat herbal. Biasanya obat herbal sendiri jika dikonsumsi harus dilakukan proses ekresi oleh ginjal supaya menghilangkan efek jahat.
Apabila obat herbal tersebut dikonsumsi secara berlebihan dan tidak sesuai aturan yang sudah ditentukan maka akan menyebabkan kerusakan pada organ ginjal. Jika beberapa orang telah mengalami batu ginjal sebaiknya untuk tidak mengonsumsi obat herbal tersebut [1].
Efek samping dari obat herbal dapat terjadi apabila mengonsumsinya secara berlebihan dan tidak teratur
Piper auritum juga bisa dikonsumsi secara baik dan benar asalkan penggunaannya yang tepat. Sehingga dapat memberikan efek baik untuk meringankan berbagai penyakit.
Berikut di bawah ini tips penggunaan pada tumbuhan piper auritum :
Pembuatan air rebusan dari tumbuhan tersebut ternyata bisa dilakukan. Cara yang harus dilakukan yaitu dengan menyiapkan beberapa helai daun dari tumbuhan itu secukupnya saja. Daun tersebut lalu dicuci bersih menggunakan air mengalir secara perlahan pada bagian permukaan daunnya.
Selanjutnya siapkan air yang dituangkan ke dalam panci lalu panaskan sebentar saja. Masukkan helaian daun itu ke dalam air, tunggu hingga sampai mendidih dan air sedikit agak berubah warna. Apabila sudah cukup mendidih , maka tiriskan dan saringlah menggunakan alat penyaring supaya terpisahkan dari ampasnya, karena yang dibutuhkan hanyalah air rebusannya saja.
Air rebusan dari tumbuhan piper auritum sudah siap untuk dikonsumsi dan alangkah baiknya diminum pada saat kondisi airnya masih hangat. Boleh ditambahkan dengan rasa pemanis seperti gula atau madu sesuai dengan selera saja [8].
Tumbuhan piper auritum ternyata juga bisa digunakan secara langsung pada bagian luar tubuh. Hal ini juga memerlukan beberapa cara yang tepat dan benar agar mendapatkan efek baiknya. Cara yang harus dilakukan yaitu dengan tentunya menyiapkan beberapa helai daun secukupnya saja.
Lalu cuci bersih menggunakan air yang mengalir dan siapkan juga alat penumbuknya. Masukkan ke dalam alat penumbuk tersebut dan tumbuklah tetapi jangan terlalu halus. Setelah itu boleh ditambahkan air sedikit saja dan jangan terlalu banyak.
Aduk-aduk agar semuanya merata dan ambillah secukupnya saja lalu oleskan pada bagian yang dirasa sakit seperti bagian yang mengalami linu maupun lagi demam maka letakkan di bagian dahi. Tunggu hingga beberapa menit sampai larutan tersebut benar-benar menyerap dan jika sudah dirasa menyerap maka basuhlah dengan menggunakan kain secara perlahan [8].
Penggunaan yang benar dan tepat dapat membuat efek yang diberikan obat tersebut bisa berefek baik bagi kesehatan tubuh
Selain dikonsumsi secara cepat ternyata tumbuhan piper auritum juga dapat dikonsumsi dalam jangka panjang. Hal ini memerlukan tips penyimpanan supaya kondisi dari beberapa tumbuhan tersebut tetap terjaga.
Cara segar juga bisa dilakukan untuk tumbuhan tersebut, dengan memperhatikannya. Cara pertama siapkan beberapa bagian dari tumbuhan tersebut yang ingin disimpan.
Kemudian siapkan juga wadah yang bisa ditutup seperti toples atau plastik ziplock. Lalu masukkan bahan-bahannya ke dalam wadah tersebut dan tutuplah dengan rapat.
Simpan dan masukkan ke dalam lemari es bagian rak sayuran supaya dapat terpisahkan dari bahan makanan yang lainnya atau tidak tercampur dengan lainnya pula [8].
Cara menyimpan dengan baik dan benar dapat menjaga kondisi dari tumbuhan tersebut dalam menjaga struktur dan kandungan yang di dalamnya
1. Karine Zanoli Bernuci, Camila Cristina Iwanaga, Carla Maria Mariano Fernandez-Andrade. Evaluation of Chemical Composition and Antileishmanial and Antituberculosis Activities of Essential Oils of Piper Species. 21. Molecules; 2016.
2. Jacson Rondinelli da Silva Negreiros., and Daniela Popim Miqueloni. Morphological and phytochemical characterization of Piper hispidinervum DC. and Piper aduncum L. populations in the state of Acre. 62(1). Revista Ceres. 2015.
3. Mahabir Prashad Gupta., Tomás D. Arias., Norris H Williams., and R. Bos. Safrole, the Main Component of the Essential Oil from Piper auritum of Panama. 48(2). Journal of Natural Products. 2004.
4. Vianey R Torres-Pelayo., Ma. Socorro Fernandez., Oscar Carmona-Hernandez., Jorge Molina-Torres., and J. Armando Lozada-Garcia. A Phytochemical and Ethnopharmacological Review of the Genus Piper: as a Potent Bio-Insecticide. 4(2); 45-51. Research & Reviews: Research Journal of Biology; 2016.
5. Brian Giovanni Martínez-Bautista, Luis Alberto Bernal-Ramírez, David Bravo-Avilez, Marie-Stéphanie Samain, José Manuel Ramírez Amezcua, Beatriz Rendón-Aguilar. Traditional Uses of the Family Piperaceae in Oaxaca, Mexico. 12(1). Tropical Conservation Science; 2020.
6. Garcia A, Leyva M, Martinez J, Stasshenko E. Determination of chemical composition and in vitro antioxidant activity of the essential oil of Piper auritum Kunth (Piperaceae). 33:439–442. Sci Et Tech; 2007.
7. Karina CABALLERO-GALLARDO., Jesús OLIVERO-VERBEL., Nayive PINO-BENÍTEZ., and Elena E. STASHENKO. Chemical composition and bioactivity of Piper auritum and P. multiplinervium essential oils against the red flour beetle, Tribolium castaneum (Herbst). 13 (1): 10 - 19. Boletín Latinoamericano y del Caribe de Plantas Medicinales y Aromáticas; 2014.
8. Siva Krishnan. Traditional Herbal Medicines - A Review. Volume 5, Issue 4. International Journal of Research and Analytical Reviews; 2018.
9. Giuseppe Grosso., Roberto Bei., Antonio Mistretta and Stefano Marventano. Effects of vitamin C on health: A review of evidence. 18(3):1017-29. Frontiers in Bioscience. 2013