Rotan Badak atau dalam bahasa latin Plectocomia elongata merupakan sebuah tumbuhan yang termasuk ke dalam suku palem. Tumbuhan ini mudah ditemukan di daerah tropis seperti Asia bagian Tenggara [1].
Daftar isi
Di wilayah Indonesia, tanaman rotan badak ini banyak ditemukan di wilayah bagian barat Indonesia, terutama wilayah Jawa dan Sumatra. Di Indonesia sendiri tanaman rotan badak ini dikenal dengan nama bubuay.
Selain di Indonesia, tanaman rotan badak ini juga dapat ditemukan di kawasan Asia tenggara lain seperti Malayasia, Vietnam, Brunei, dan Kamboja [2].
Tanaman rotan badak ini merupakan tanaman yang akan tumbuh baik di daerah dataran rendah. Namun tanaman ini juga masih bisa tumbuh di daerah dengan ketinggian maksimal 1200 meter di atas permukaan laut [3].
Tanaman rotan badak ini disebut demikian karena memiliki kulit pohon yang keras selayaknya kulit badak [4]. Ini merupakan salah satu ciri khas dari tanaman ini. Selain itu, beberapa karakteristik lain dari tanaman rotan badak ini seperti :
Tanaman rotan badak ini biasanya akan berbunga pada akhir musim kemarau sekitar bulan Juni sampai Agustus. Setelah musim berbunga maka akan dilanjutkan dengan musim berbuah yang berlangsung dari akhir musim berbunga hingga sekitar bulan Desember [5].
Tanaman rotan badak ini juga dikenal karena beberapa manfaat nya. Di dalam tanaman rotan badak terdapat beberapa kandungan seperti [6]:
Di beberapa tempat, tanaman rotan badak ini dikenal karena memiliki banyak manfaat. Tanaman rotan badak ini dikenal sebagai salah satu cara alternatif untuk mengobati beberapa penyakit. Beberapa manfaat dari tanaman rotan badak ini antara lain :
Bagian getah dari tanaman ini diyakini memiliki efek sebagai cara menurunkan demam [1]. Untuk mendapatkan manfaat ini cukup dengan bagian getah nya dimasak lalu diminum atau pun bisa langsung digosokan ke tubuh. Ini merupakan manfaat yang paling banyak diketahui orang.
Selain bermanfaat untuk menurunkan demam, bagian getah dari tanaman ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengobati luka pada permukaan kulit [7].
Cara nya cukup dengan memasak sebentar getah tanaman rotan badak ini di dalam bambu. Setelah dimasak, bisa langsung dioles ke permukaan kulit yang mengalami luka. Selain untuk mengobati luka, dengan cara ini juga getahnya bisa bermanfaat untuk menghilangkan bekas luka di permukaan kulit.
Tanaman rotan badak ini salah satu manfaat nya juga adalah untuk mengatasi masalah sariawan pada mulut [8]. Muncul nya sariawan di mulut tentu akan sangat mengganggu. Dengan menggunakan tanaman rotan badak ini maka sariawan akan menjadi lebih cepat hilang.
Getah dari tanaman rotan badak ini memiliki manfaat lain. Selain untuk mengobati masalah demam dan luka. Getah tanaman rotan badak ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengatasi masalah kulit yang disebabkan oleh bakteri dan jamur [9].
Getah dari tanaman rotan badak ini bisa digunakan untuk mengatasi masalah seperti kudis, bisul, gatal – gatal pada kulit, dan masalah kulit yang disebabkan oleh bakteri dan jamur lainnya.
Bakteri dan jamur yang ada pada tubuh jika dibiarkan tentu akan memunculkan masalah. Untuk menghindari masalah tersebut, maka salah satu cara alternatif yang bisa dicoba adalah dengan menggunakan getah dari tanaman rotan badak ini [9].
Manfaat penting lainnya dari tanaman rotan badak ini adalah karena di dalam getahnya mengandung anti oksidan alami yang sangat baik untuk tubuh [10].
Seperti kita tahu, anti oksdan ini akan berperan dalam melindungi sel – sel di dalam tubuh dan menjaganya dari kerusakan. Anti oksidan juga akan memperbaiki dan mengganti sel – sel yang sudah rusak.
Anti oksidan juga akan membantu kita terhindar dari berbagai efek negatif racun radikal bebas yang bisa masuk ke dalam tubuh. Anti oksidan ini akan berperan dalam peningkatan kekebalan dan daya imun tubuh sehingga menjaga tubuh terhindar dari berbagai penyakit yang bisa terjadi.
Manfaat lainnya dari rotan badak ini adalah bisa menghancurkan gumpalan darah yang ada di dalam tubuh. Rotan badak bisa menjadi salah satu alternatif untuk membantu melancarkan peredaran darah di dalam tubuh [11]. Darah yang tidak menggumpal tentunya akan menghindarkan kita dari penyempitan pembuluh darah.
Lebih lanjut hal ini juga akan sangat baik bagi kesehatan jantung. Peredaran darah yang lancar akan membuat aliran darah dari dan ke jantung akan menjadi lancar tanpa hambatan. Hal ini akan membuat kita terhindar dari risiko terkena serangan jantung
Tanaman rotan badak juga berfungsi untuk meredakan nyeri [12]. Rasa nyeri yang bisa diatasi seperti rasa nyeri pada kepala dan juga rasa nyeri pada gigi. Adanya kandungan flavonoid ini menjadikan tanaman rotan badak ini bisa menjadi salah satu cara alternatif untuk meredakan rasa nyeri.
Di beberapa tempat tanaman rotan badak juga dimanfaatkan sebagai salah satu cara alternatif untuk mengatasi masalah pada saluran pencernaan [3]. Biasanya masalah yang diatasi adalah gangguan pencernaan akibat munculnya bakteri pada saluran cerna.
Di beberapa tempat seperti Malaysia, tanaman ini juga dianggap sebagai salah satu cara alternatif untuk mengatasi masalah diare.
Meskipun memiliki manfaat yang sangat beragam, namun tanaman rotan badak ini tetap memiliki efek samping. Efek samping ini terutama akan muncul ketika pemakaian yang berlebihan dan juga tidak beraturan. Beberapa efek samping dari mengkonsumsi rotan badak dengan berlebihan diantaranya adalah :
Terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif, maka penggunaan rotan badak sebagai obat alternatif sebaiknya dihindari. Alergi ini bisa muncul dari penggunaan getah tanaman rotan badak yang dioleskan ke permukaan kulit
Getah dari tanaman rotan badak ini akan menimbulkan efek seperti terbakar, perih, dan juga panas pada permukaan kulit [13]. Penggunaan tanaman rotan badak untuk mereka yang memiliki kulit sensitif sebaiknya meminta pendapat ahli terlebih dahulu.
Selain bermanfaat, mengkonsumsi rotan badak untuk mengencerkan darah juga ternyata memiliki efek negatif. Jika dikonsumsi dengan benar maka akan bermanfaat pada peredaran darah. Namun ketika dikonsumsi secara sembarang maka efek dari pengencer darah ini justru akan menimbulkan masalah lain. Beberapa efek dari pengencer darah ini seperti pusing, nyeri pada perut, otot yang melemah, dan rambut yang rontok [11].
Untuk mendapatkan hasil positif dari mengkonsumsi rotan badak, ada beberapa cara penggunaan yang bisa dicoba seperti :
Cara paling mudah adalah dengan mengambil getah dari tanaman rotan badak ini [8]. Getah dari tanaman rotan badak bisa dimanfaatkan dengan cara langsung dioles ke badan. Ini cara yang biasa digunakan untuk menurunkan demam, menghilangkan bakteri pada permukaan kulit, atau pun menghilangkan bekas luka.
Selain langsung dioles, kita juga bisa terlebih dahulu memanaskan getah nya di dalam bilah bambu [1]. Setelah getah dipanaskan kita bisa meminum getah tersebut. Ini merupakan cara yang biasa digunakan untuk meredakan demam juga.
Getah dari tanaman rotan badak ini juga selain bisa dimanfaatkan langsung, bisa juga diolah menjadi beberapa hal lain seperti misalnya salep [3]. Kita bisa mencoba salep dari getah rotan badak untuk menghilangkan bekas luka. Selain dibuat menjadi salep, kandungan yang ada pada tanaman rotan badak ini juga bisa diolah menjadi anti biotik [3].
Untuk memudahkan pemakaian, kita juga bisa mengolah getah dari tanaman ini untuk dibuat menjadi serbuk. Caranya pun cukup mudah. Tumbuk buah dari rotan badak sampai halus. Hasil dari tumbukan tadi biarkan sampai mengering [1].
Penggunaan dari serbuk ini bisa dikombinasikan dengan minyak gosok atau pun dengan minyak zaitun. Cara ini bisa digunakan untuk mengobati luka, menghilangkan bakteri pada kulit, dan juga meredakan sakit kepala.
Untuk memaksimalkan manfaat dari tanaman rotan badak ini, maka kita juga harus memperhatikan cara penyimpanan yang baik dan benar. Beberapa cara penyimpanan tanaman ini antara lain
Jika kita mendapatkan rotan badak yang sudah berupa olahan, maka cara penyimpanan paling benar adalah dengan menyimpan nya di wadah dan letakan di bawah sinar matahari agar kering [1].
Tanaman rotan badak juga bisa kita tanam dan rawat. Sudah banyak penjual yang menyediakan bibit dari tanaman ini. Untuk mereka yang tinggal di dataran rendah maka bisa mencoba untuk menanam tanaman rotan badak ini [4].
1. K Heyne. Tumbuhan Berguna Indonesia I: 404. Badan Litbang Kehutanan, Departemen Kehutanan. Jakarta; 1987.
2. E.H Khou. A field guide to the rattans of Cambodia; 2008.
3. Jasni, R. Damayanti & T. Kalima. Atlas Rotan Indonesia. Jil. 1. Puslitbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan. Bogor; 2012.
4. Edith Sabara, Sopian. 100 Tumbuhan Dilindungi di Gede Pangrango; 2011.
5. Indrawati, L. Struktur Anatomi Beberapa Jenis Rotan; 1992.
6. O.R Jasni. Rotan : Sumberdaya, Sifat, dan Pengolahannya; 2013.
7. J Dransfield & N. Manokaran. PROSEA Plant Resources of South East Asia 6: Rattans; 1994.
8. Sahwalita. ROTAN sebagai HHBK UNGGULAN; 2014.
9. D Gupta, B Bleakley, & R K. Gupta. Dragon’s blood: Botany, chemistry and therapeutic uses; 2008.
10. Sri Purwanti, Wulan Tri Wahyuni & Irmanida Batubara. Antioxidant Activity of Daemonorops draco Resin. Journal of Scientific and Applied Chemistry. 2019.
11. T Kalima. Taksonomi dan Potensi jenis Rotan Endemik di Taman Nasional Ujung Kulon,Jawa Barat; 2001.
12. Ping-Chung Kuo, Hsin-Yi Hung, Orcid, Tsong-Long Hwang, Wen-Ke Du, Hsiang-Chih Ku, E-Jian Lee, Shih-Huang Tai, Fu-An Chen & Tian-Shung Wu. Anti-inflammatory Flavan-3-ol-dihydroretrochalcones from Daemonorops draco. The American Chemical Society and American Society of Pharmacognosy. 2017.
13. Tao Yi, Hu-Biao Chen, Zhong-Zhen Zhao, Zhi-Ling Yu& Zhi-Hong Jiang. Comparison of the chemical profiles and anti-platelet aggregation effects of two “Dragon's Blood” drugs used in traditional Chinese medicine. Elsevier. 2011.