Daftar isi
Ruam Panas memiliki beberapa nama sebutan lain termasuk miliaria, ekrin miliaria atau biang keringat. Ruam Panas merupakan penyakit kulit yang dipicu oleh penyumbatan pada kelenjar dan saluran keringat ekrin [1].
Ruam Panas ini cenderung lebih banyak dijumpai pada iklim yang hangat dan lembab khususnya selama musim panas. Walaupun secara umum dapat sembuh dengan sendirinya, ada banyak hal yang perlu diketahui terkait Ruam Panas itu sendiri [1].
Berikut ini merupakan beberapa fakta yang mungkin penting untuk diketahui terkait dengan Ruam Panas [2, 3]:
Ruam Panas menurut kedalaman saluran keringat yang tersumbat dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, termasuk [3]:
Miliaria crystallina merupakan bentuk paling ringan dari Ruam Panas, karena hanya mempengaruhi saluran keringat di lapisan atas kulit.
Ruam Panas jenis ini akan menunjukkan gejala berupa [3]:
Miliaria rubra merupakan jenis Ruam Panas yang mempengaruhi kulit lebih dalam daripada Miliaria crystallina. Miliaria rubra ini akan menunjukkan gejala berupa [3]:
Kondisi di mana vesikel miliaria rubra mengalami peradangan hingga berisi nanah (postular) merupakan jenis Ruam Panas yang disebut dengan miliaria pustulosa. Mengingat, adanya postular yang terbentuk.
Jenis Ruam Panas yang terakhir dan kurang umum disebut dengan miliaria profunda, di mana Ruam Panas jenis ini mempengaruhi lapisan kulit yang lebih dalam lagi, seperti dermis.
Keringat tertahan dan tidak bisa keluar dari kelenjar keringat kemudian akan menyebabkan timbulnya lesi keras yang berwarna daging. Oleh karena itu, bentuknya akan terlihat seperti benjolan yang terjadi ketika seseorang merinding.
Seseorang yang mengalami Ruam Panas mungkin akan menunjukkan beberapa gejala berikut ini [2]:
Pada orang yang berkulit lebih gelap, mungkin dokter akan baru dapat melihat bintik-bintik putih dengan menggunakan dermoskopi (mikroskop) [2].
Adapun gejala-gejala tersebut akan lebih sering muncul pada beberapa tempat yang lebih mudah berkeringat, termasuk [2]:
Gejala infeksi maupun peradangan dapat juga terjadi pada penderita Ruam Panas, jika bakteri turut serta mengambil peran dan memasuki kelenjar keringat yang tersumbat [2].
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, Ruam Panas ini disebabkan oleh adanya penyumbatan saluran kelenjar keringat, sehingga keringat yang terjebak dalam lapisan kulit tidak bisa keluar [2].
Untuk penyumbatan saluran kelenjar keringat sendiri umumnya dapat disebabkan oleh berbagai hal, termasuk [2]:
Komplikasi Ruam Panas yang paling mungkin terjadi ada dua yaitu [1]:
Salah satu komplikasi yang paling serius yang dapat ditimbulkan oleh Ruam Panas yaitu anhidrosis. Dikatakan paling serius karena kondisi ini dapat menyebabkan [1]:
Jika anhidrosis terjadi, seseorang mungkin tidak akan bisa melanjutkan aktivitas fisik atau pekerjaannya secara aktif kembali.
Ruam Panas mungkin juga dapat menimbulkan komplikasi berupa superinfeksi bakteri oportunistik, khususnya ketika terjadi perubahan pada lapisan epidermis.
Faktor-faktor berikut ini dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan Ruam Panas [3]:
Ruam Panas mungkin dapat hilang sendiri tanpa diobati, namun memeriksakan diri kedokter menjadi harus dilakukan jika [2]:
Gejala-gejala tersebut mungkin mengisyaratkan kondisi medis lain yang menyerupai Ruam Panas. Oleh karena itu, memeriksakan diri kedokter adalah hal yang tepat untuk dilakukan agar dapat diketahui secara jelas kondisi sebenarnya [2].
Dalam melakukan diagnosis terhadap Ruam Panas, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik khususnya untuk melihat ruam yang ada [2].
Untuk pasien yang memiliki kulit yang lebih gelap, dokter mungkin menggunakan dermoskopi untuk melihat bintik atau ruam agar terlihat lebih jelas [2].
Selain itu, dokter mungkin juga akan melakukan biopsy untuk mengidentifikasi penyebab sebenarnya dari ruam yang muncul [2].
Jika dokter mencurigai adanya penyebab yang mendasari ruam berupa kondisi medis yang lebih serius, mungkin pemeriksaan lanjutan akan diperlukan [2].
Umumnya, tanpa pengobatan khusus, Ruam Panas dapat hilang dengan sendirinya dalam kurun waktu kurang lebih 24 jam. Namun, untuk mengurangi ketidaknyamanan yang ditimbulkannya, orang-orang dapat melakukan beberapa tips berikut ini [2, 3]:
Selain tu, penggunaan obat-obatan tertentu berikut ini mungkin juga dapat membantu proses penyembuhan Ruam Panas [2]:
Sediaan topikal mungkin dapat membantu menenangkan ruam kulit yang ditimbulkan oleh Ruam Panas. Sediaan topikal dalam hal ini dapat berupa [2]:
Selain menenangkan ruam, sediaan topikal tersebut mungkin akan dapat membantu meringankan gatal-gatal Ruam Panas. Namun, perlu juga diketahui bahwa penggunaan salep calamine sebaiknya dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter karena dapat mengeringkan kulit.
Krim steroid merupakan salah satu metode pengobatan yang mungkin dapat membantu mengurangi rasa gatal dan peradangan yang terjadi akibat Ruam Panas.
Namun, penggunaan krim steroid ini hanya disarankan untuk digunakan oleh orang yang berusia di atas 10 tahun. Dengan kata lain, krim steroid sangat tidak disarankan untuk digunakan pada bayi.
Bakteri mungkin dapat ikut serta dalam menyebakan infeksi pada saluran keringat yang tersumbat. Oleh karena itu, pengobatan Ruam Panas mungkin juga akan mencakup penggunaan produk antibakteri tertentu.
Produk antibakteri ini dimaksudkan untuk membantu mengelola atau mencegah terjadinya infeksi pada saluran keringat yang tersumbat. Adapun produk antibakteri yang dimaksud dapat berupa sabun cuci tangan yang dapat dijual bebas di pasaran.
Pencegahan Ruam Panas ini akan lebih fokus pada pengurangan risiko dengan melakukan beberapa hal berikut ini [2]:
1. Karla C. Guerra, Alicia Toncar & Karthik Krishnamurthy. Miliaria. National Center for Biotechnology Information, US. National Library of Medicine, National Institutes of Health; 2021.
2. Sy Kraft & Harshil Matta, DO. What is heat rash, and how do we treat it?. Medical News Today; 2020.
3. Tim Mayo Clinic. Heat rash. Mayo Clinic; 2021.