Biang Keringat : Penyebab – Jenis dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Apa Itu Biang Keringat?

Biang keringat atau heat rash atau miliaria merupakan kondisi ketika pada permukaan kulit timbul ruam kecil kemerahan yang menonjol [1,2,3,4,5,6].

Ruam ini akan disertai rasa gatal ditambah rasa perih serta adanya sensasi menyengat tak nyaman.

Walaupun rata-rata biang keringat terjadi pada bayi, orang dewasa pun dapat mengalami masalah kulit satu ini.

Tinjauan
Biang keringat disebut juga dengan istilah miliaria atau heat rash, yaitu kondisi ruam berbintil merah yang timbul pada permukaan kulit yang biasanya tertutup dan mudah berkeringat.

Fakta Tentang Biang Keringat

  1. Miliaria profunda adalah jenis biang keringat paling langka, namun justru juga menjadi yang paling umum terjadi pada orang-orang yang mengalami kekambuhan miliaria rubra [1].
  2. Miliaria rubra adalah jenis biang keringat paling umum yang memengaruhi sekitar 30% orang dewasa serta bayi baru lahir usia 1-3 minggu [1].
  3. Miliaria kristalina adalah jenis biang keringat yang juga umum terjadi pada bayi baru lahir usia sekitar 2 minggu dengan persentase kasus antara 4,5-9% walaupun jenis biang keringat ini juga dialami pada orang dewasa [1].
  4. Penyebab utama miliaria adalah sumbatan pada kelenjar keringat yang dapat disebabkan oleh bakteri Staphylococcus epidermidis atau debris kulit [1].
  5. Menurut laporan WHO (World Health Organization/Badan Kesehatan Dunia) tahun 2016, terdapat 80% kasus biang keringat atau miliaria per tahunnya secara global, di mana 65% diantaranya bayi dan balitalah yang mengalami [2].
  6. Indonesia sebagai negara tropis memiliki risiko tinggi akan penduduknya mengalami biang keringat, khususnya di beberapa kota besar dengan kondisi pengap dan panas dengan persentase kasus pada bayi sebesar 49,6% [2].
  7. Di Indonesia, biang keringat berada di peringkat ke-7 dari 10 kasus penyakit kulit yang dialami oleh bayi dan balita [2].
  8. Di Indonesia, menurut penelitian dari 8.919 kasus penyakit kulit pada balita, 282 diantaranya terdapat 282 kasus balita mengalami biang keringat [2].
  9. Biang keringat di Indonesia dapat menjadi masalah cukup besar dan mengalami peningkatan kasus hingga 50% ketika iklim panas ditambah dengan tingkat kelembaban yang tinggi [2].

Penyebab Biang Keringat

Sumbatan pada kelenjar keringat menjadi penyebab utama terjadinya biang keringat yang kemudian memunculkan radang dan ruam di kulit [1,2,3,4,5].

Namun untuk alasan mengapa kelenjar keringat dapat mengalami penyumbatan, hal ini belum diketahui secara pasti.

Hanya saja, beberapa faktor berikut ini dapat menjadi peningkat risiko biang keringat terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa.

  • Cuaca Panas : Kepanasan dapat menjadi pemicu sumbatan di kelenjar keringat dan kemudian membuat biang keringat terjadi. Cuaca panas yang disertai penggunaan pakaian tebal ataupun selimut tebal maka serta-merta dapat menyumbat kelenjar keringat.
  • Iklim Tropis : Berada di wilayah dengan iklim tropis meningkatkan risiko biang keringat karena tingkat panas dan kelembaban yang tergolong tinggi.
  • Bed Rest Jangka Panjang : Pasien yang mengalami suatu penyakit dan diharuskan bed rest (tirah baring) dalam jangka panjang berpotensi lebih besar dalam mengalami biang keringat. Biasanya, biang keringat ini menyertai demam tinggi yang pasien alami.
  • Obesitas : Kegemukan atau obesitas ditandai dengan lipatan-lipatan di beberapa area tubuh, seperti selangkangan, leher, atau perut yang justru meningkatkan risiko biang keringat pada area-area tersebut.
  • Aktivitas Fisik : Melakukan kegiatan fisik tertentu seperti misalnya berolahraga dapat memicu biang keringat karena keringat yang keluar dari tubuh terlalu banyak.
  • Perkembangan Kelenjar Keringat Belum Sempurna : Bayi lebih berisiko mengalami biang keringat, di mana hal ini dapat disebabkan oleh belum berkembangnya kelenjar keringat secara sempurna sehingga keringat tertahan di dalam kulit.
Tinjauan
- Kelenjar keringat yang mengalami penyumbatan adalah penyebab utama mengapa biang keringat (ruam dan bintil-bintil merah) terjadi pada kulit.
- Namun beberapa faktor seperti cuaca panas, perkembangan kelenjar keringat pada bayi yang belum sempurna, aktivitas fisik, iklim tropis, obesitas, serta bed rest terlampau lama dapat menjadi peningkat risiko biang keringat.

Jenis Biang Keringat Menurut Gejalanya

Biang keringat bukan jenis penyakit menular, bahkan tidak akan sampai mengancam jiwa penderitanya.

Hanya saja, biang keringat akan sangat membuat tidak nyaman terutama ketika berada di lingkungan bersuhu tinggi dan lembab ataupun saat cuaca panas.

Gejala utama dari biang keringat adalah munculnya ruam kemerahan dalam bentuk bintil-bintil berukuran kecil.

Kemunculan ruam ini biasanya ada di area tubuh tempat keringat menumpuk.

Pada bagian ruam tersebut, rasa gatal yang terkadang disertai rasa perih juga ikut timbul.

Perlu diketahui bahwa biang keringat terbagi menjadi beberapa jenis kondisi menurut tingkat kerusakan kulit dengan gejala yang berbeda [1,2,3,6].

Miliaria Profunda

Kondisi biang keringat yang paling jarang adalah miliaria profunda di mana biasanya dermis (lapisan kulit yang lebih dalam) menjadi lokasi terjadinya biang keringat ini.

Bintik-bintik menonjol kemerahan berukuran lebih besar akan timbul saat keringat tertahan di bagian dermis.

Bintik menonjol pun lebih keras dibandingkan biang keringat pada umumnya; dan buruknya, miliaria ini paling sering kambuh dan sifatnya kronis (jangka panjang).

Miliaria Rubra

Jenis biang keringat ini umumnya dialami oleh orang dewasa pada lapisan kulit lebih dalam.

Anak-anak justru sangat jarang mengalami jenis kondisi ini.

Seseorang dapat mengetahui dirinya mengalami miliaria rubra ketika bintil-bintil kemerahan timbul namun disertai sensasi menyengat dan gatal.

Miliaria Pustulosa

Jenis biang keringat ini adalah kondisi dari miliaria rubra yang berkembang lebih serius.

Miliaria rubra memiliki risiko untuk mengalami peradangan yang dapat disebut dengan kondisi miliaria pustulosa.

Seseorang dengan kondisi miliaria jenis ini akan ditandai dengan timbulnya bintil kemerahan pada kulit yang berisi nanah.

Karena bintil bernanah, maka warnanya yang semula merah dapat berubah menjadi kuning atau putih.

Waspadai kondisi ini ketika nanah mulai timbul dan terlihat karena risiko infeksi kulit semakin tinggi.

Miliaria Kristalina

Jenis biang keringat ini adalah yang paling kerap dialami oleh bayi, anak-anak, hingga orang dewasa.

Biang keringat ini menyerang lapisan kulit paling atas, namun juga tergolong sebagai biang keringat yang paling ringan.

Miliaria kristalina kerap ditandai dengan kemunculan bintil-bintil kemerahan yang berisi cairan jernih.

Bintil tersebut akan nampak bening karena terdapat cairan jernih di dalamnya, namun pecah dengan mudah.

Biasanya, tidak akan timbul rasa sakit maupun gatal tapi juga tidak membahayakan penderitanya.

Kapan sebaiknya memeriksakan diri ke dokter?

Biang keringat tidak memerlukan perawatan khusus karena dalam beberapa hari saja gejalanya akan mereda dan memudar dengan sendirinya.

Asalkan kulit dijaga tetap sejuk dan terus berada di lingkungan yang tidak panas serta lembab, maka kulit akan sembuh dengan cepat.

Namun, ada kalanya biang keringat justru semakin tidak nyaman walaupun  sangat jarang.

Bila gejala memburuk dan bahkan ditandai adanya gejala infeksi pada kulit, segera ke dokter.

Periksakan diri ketika bintil kemerahan mulai terasa sakit, membengkak, bernanah ditambah dengan suhu tubuh tinggi serta menggigil.

Tinjauan
Terdapat empat jenis kondisi biang keringat menurut tingkat keparahan dan gejalanya, yaitu miliaria profunda, miliaria rubra, miliaria pustulosa, dan miliaria kristalina.

Pemeriksaan Biang Keringat

Biang keringat biasanya tidak memerlukan pemeriksaan khusus, sebab dokter pada dasarnya hanya akan mencari tahu seputar keluhan gejala fisik pasien.

Selain gejala yang dialami, dokter akan menanyakan beberapa hal mengenai riwayat kesehatan pasien serta seperti apa lingkungan sekitar pasien selama ini.

Pemeriksaan fisik untuk mendeteksi langsung biang keringat melalui pengecekan ruam pada permukaan kulit pasien pasti dilakukan.

Namun untuk tes-tes lanjutan atau penunjang, dokter umumnya tidak menerapkan.

Pengobatan Biang Keringat

Biang keringat yang normal biasanya dapat sembuh hanya dalam beberapa hari tanpa penanganan khusus.

Selama kulit dan lingkungan sekitar penderita tetap sejuk, jauh dari panas dan lembab.

Hanya saja, pada beberapa kasus biang keringat perlu ditangani dengan beberapa metode seperti berikut.

Beberapa jenis obat oles dapat digunakan agar gejala yang tidak nyaman dapat mereda.

Obat oles juga biasanya diperuntukkan bagi biang keringat dengan tingkat keparahan sedang hingga berat.

Penggunaannya pun berguna dalam meminimalisir risiko komplikasi.

Losion kalamin adalah bentuk obat yang biasanya meringankan dan menghilangkan rasa gatal pada biang keringat.

Steroid topikal adalah jenis obat yang direkomendasikan untuk kondisi biang keringat lebih parah.

Sedangkan untuk lanolin anhidrat, pemakaiannya mampu mencegah timbulnya ruam baru dengan mengatasi sumbatan di kelenjar keringat.

Bila terjadi infeksi sekunder pada kulit penderita, maka dokter umumnya memberikan antibiotik.

Hanya saja, antibiotik hanya dapat menangani infeksi yang disebabkan oleh bakteri.

Tips Mengatasi Biang Keringat Secara Mandiri dan Sederhana

Karena biang keringat pada dasarnya tidak membahayakan bagi kesehatan penderitanya, maka sebenarnya penanganan mandiri nan sederhana berikut ini dapat diterapkan [1,3,4,5].

  • Hindari pakaian ketat, pakaian berlengan panjang, maupun pakaian berbahan tebal.
  • Kenakan pakaian longgar yang tidak membuat keluarnya keringat terhambat.
  • Banyak mengonsumsi air putih sehingga cairan tubuh terpenuhi dengan baik dan dehidrasi dapat dicegah.
  • Hindari tempat-tempat lembab dan panas.
  • Gunakan kipas angin apabila cuaca dan suhu panas.
  • Kompres dingin (handuk atau kain membungkus es batu) pada bagian kulit yang beruam selama 20 menit dan lakukan hal ini setiap 1 jam.
  • Gunakan sabun yang ringan dan lembut untuk membersihkan area kulit beruam dan bilas bersih dengan air mengalir.
  • Mandi atau berendam supaya membuat kulit tetap sejuk.
  • Gunakan bedak talek dengan menaburkannya ke area kulit beruam supaya kulit sejuk serta lebih nyaman.
  • Hindari menggaruk ruam walaupun rasa gatal membuat tidak nyaman, sebab menggaruk hanya akan memperburuk kondisi ruam dan menimbulkan bekas luka.
  • Pada bayi dan balita, orangtua perlu tahu bahwa produk minyak apapun sebaiknya tidak diberikan dan dioleskan ke kulit agar tidak makin memperparah kondisi sumbatan di kelenjar keringat.
  • Pada bayi dan balita, orangtua dapat memandikannya dengan air dingin supaya gejala mereda, namun usai mandi, segera keringkan kulit anak.
Tinjauan
Pemberian obat oles atau topikal biasanya diberikan oleh dokter untuk menghilangkan gejala ruam serta gatal. Bila terjadi gejala infeksi, maka antibiotik perlu digunakan. Selain itu, menjaga kulit tetap sejuk adalah cara terbaik agar ruam biang keringat lebih cepat hilang.

Komplikasi Biang Keringat

Walau biang keringat bukan merupakan kondisi yang teramat serius, jenis biang keringat yang bersifat kronis ditambah lingkungan yang kurang mendukung pemulihan justru mampu memicu komplikasi.

Beberapa kondisi komplikasi yang berpotensi terjadi pada penderita biang keringat antara lain adalah [1,2,3] :

  • Heat stroke atau rasa panas hebat yang tubuh tak lagi dapat tolerir dan mampu menyebabkan kelelahan ekstrem pada penderitanya.
  • Peradangan dan timbul nanah.
  • Infeksi pada kulit.
  • Anhidrosis atau ketidakmampuan tubuh dalam menghasilkan keringat walau di cuaca atau suhu panas sekalipun.

Pencegahan Biang Keringat

Untuk mencegah biang keringat, pastikan untuk memerhatikan beberapa hal berikut ini [2,3,4] :

  • Pastikan ruang tidur atau ruangan manapun yang sedang digunakan memiliki ventilasi udara yang baik dan jaga agar tingkat kesejukan tetap membuat kulit nyaman.
  • Berteduh atau berada di ruangan ber-AC (setidaknya kipas angin menyala) adalah tindakan terbaik agar bagi kulit yang mudah terkena biang keringat bisa lebih aman.
  • Hindari penggunaan pakaian ketat dan mudah membuat berkeringat karena kulit dapat mengalami iritasi sekaligus biang keringat.
  • Kalaupun harus berada di tempat yang panas serta lembab, hindari berada di sana terlalu lama.
  • Mandi air dingin atau berendam supaya keringat berlebih dapat dicegah terutama saat cuaca panas; hal ini juga akan turut membantu menurunkan suhu tubuh.
Tinjauan
Pencegahan terbaik agar tidak mengalami biang keringat adalah dengan menjaga supaya kulit tetap sejuk dengan berada di tempat teduh dan dingin, mandi atau berendam air dingin, serta mengenakan pakaian longgar atau tipis.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment