Saga pohon adalah tumbuhan yang dahulu banyak dijumpai di tepi-tepi jalan besar, karena memiliki batang yang besar dan daun yang rapat sehingga dapat berfungsi sebagai peneduh.
Saga pohon adalah tanaman yang sejenis pohon petai, tanaman ini memiliki nama ilmiah Adenanthera pavonina. Tanaman ini dapat tumbuh tinggi hingga mencapai 20 meter.
Tanaman yang lebih dikenal sebagai tanaman hias ini adalah tanaman tropis yang tumbuh di beberapa wilayah Asia selatan hingga Asia tenggara.
Daftar isi
Kandungan Gizi Biji Saga Pohon | Jumlah |
---|---|
Protein | 2.44 gram |
Lemak | 17.99 gram |
Gula | 8.2 gram |
Kalsium | 4 mg |
Kalium | 1284.22 mg |
Zat Besi | 1.71 mg |
Zinc | 4.21 mg |
Fosfor | 5.02 mg |
Serat | 3.5 gram |
Karbohidrat | 10% |
Biji saga mengandung protein tinggi yang dapat mencukupi kebutuhan protein nabati. Di dalam 100 gram biji saga terdapat 2,44 gram protein.
Lemak nabati yang terkandung di dalam 100 gram biji saga sejumlah 17,99 gram. Biji saga juga rendah gula, kandungan gula di dalam 100 gram-nya sebesar 8,2 gram.
Biji saga juga memiliki kandungan mineral yang baik bagi kesehatan antara lain kalsium dan zat besi. Kalsium sebesar 4mg/100 gram dan zat besi.
Kandungan zinc dan fosfor juga ditemukan pada biji saga, kandungan zinc sebesar 4,21 mg/100 gram dan fosfor 5, 02 mg/100 gram.
Selain bijinya, daun saga juga memiliki kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan. Pada daun saga ditemukan sejumlah kandungan vitamin antara lain vitamin A, B1, B6 dan vitamin C. [11]
Biji saga memiliki kandungan analgesik alami yang dapat meredakan nyeri akibat penyakit atau infeksi. Analgesik ini didapatkan dari kandungan metanol pada biji saga. [2]
Biji saga pohon memiliki kandungan protein yang cukup tinggi yaitu sebesar 2,44 gram/100 gram. Kandungan protein pada biji saga pohon dapat dijadikan sumber alternatif untuk protein nabati. Kandungan protein serupa ditemukan juga pada kacang kedelai. [7]
Biji saga pohon bahkan baik dijadikan makanan pengganti sumber protein nabati, sama hal-nya dengan biji kedelai, biji saga pohon dapat dijadikan susu nabati karena kandungan proteinnya yang tinggi dan serupa dengan biji kedelai. [7]
Bukan hanya biji saga saja yang menyimpan sejumlah manfaat kesehatan. Daun saga pohon juga dapat dimanfaatkan menjadi obat-obatan tradisional. Daun saga bermanfaat untuk mengobati rheumatik dan penyakit tulang. [7]
Biji saga pohon mengandung metanol yang dapat menjadi salah satu kandungan yang membawa sifat anti inflamasi alami. Inflamasi atau peradangan biasanya diakibatkan bakteri, jamur, alergi dan juga akibat dari beberapa penyakit seperti bronchitis. [2, 8]
Kulit batang kayu pohon saga yang masih segar juga dapat dimanfaatkan sebagai pencuci luka pada kulit. Kulit batangnya mengandung anti-mikroba yang dapat mencegah infeksi pada luka. [5, 7]
Bagian daunnya juga mengandung anti inflamasi alami, daun saga sebagai obat herbal digunakan untuk obat ashtma, obat batuk dan radang tenggorokan. [11]
Biji saga pohon memiliki kandungan yang dapat bermanfaat untuk mencegah diabetes. Ekstrak biji saga pohon secara efektif dapat mencegah diabetes. [3]
Daun saga pohon juga mengandung antioksidan alami yang didapat dari kandungan polifenol dan flavonoid. Antioksidan ini dapat mencegah penyakit salah satunya diabetes.
Biji saga pohon memiliki kandungan yang antimikroba yang dapat mengobati penyakit herpes atau herpes simplex virus (HSV). [4, 5, 9]
Daun saga pohon ternyata juga memiliki kandungan anti mikroba atau anti jamur alami. Ekstrak daun saga dapat bermanfaat untuk mengobati tumbuhnya jamur yang menimbulkan penyakit pada tubuh, terutama jenis jamur C Albicans yang tumbuh di bagian mulut dan vagina. [10]
Anti mikroba alami pada daun saga juga dapat mengobati diare dan sakit perut akibat bakteri E. Coli yang menyerang sistem pencernaan. [11]
Daun saga juga telah dijadikan obat-obatan tradisional untuk mengobati luka, kandungan anti mikrobanya dapat mensterilkan luka pada kulit. [11]
Biji saga juga menyimpan kandungan serat sebesar 3,5 gram/100 gram. Serat pangan yang terdapat pada biji saga bermanfaat untuk menyehatkan dan melancarkan pencernaan.
Selain baik bagi pencernaan, serat juga membantu metabolisme tubuh sehingga dapat mencegah obesitas dan mengurangi risiko penyakit jantung. [12]
Seluruh bagian dari saga pohon dapat dimanfaatkan untuk obat-obatan, tak terkecuali bagian kulit pohon saga yang juga digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati diare dan disentri. [1]
Meskipun daun saga pohon memiliki manfaat sebagai pengobatan tradisional, namun daun saga mengandung racun abrin yang berbahaya bagi kesehatan.
Racun abrin pada daun saga dapat mengakibatkan:
Biji saga yang mentah juga mengandung racun, itulah mengapa biji saga harus diolah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi sebagai obat-obatan.
Disarankan berhati-hati jika ingin mengkonsumsi biji dan daun saga karena mengandung racun yang dapat berakibat buruk bagi kesehatan. Tanyakan dan konsultasikan terlebih dahulu kepada ahlinya.
1. Anonim, Adenanthera pavonina. Useful Tropical Plant.
2. Olumayokun A Olajide, Chinonye A Echianu, Aduragbemi D A Adedapo, Janet M Makinde. Anti-inflammatory studies on Adenanthera pavonina seed extract. National Library Of Medicine-National Center For Biotechnology Information; 2004
3. Ramdas Pandhare, Balakrishnan Sangameswaran. Extract of Adenanthera pavonina L. seed reduces development of diabetic nephropathy in streptozotocin-induced diabetic rats. National Library Of Medicine-National Institute Of Health; 2012
4. Ananda M de Godoi, Ligia C Faccin-Galhardi, Nayara Lopes, Carlos Nozawa, Raimundo R de Almeida, Nagila M P S Ricardo, Rosa E C Linhares. Characterization and antiherpetic activity of native and chemically sulfated polysaccharide from Adenanthera pavonina. National Library Of Medicine-National Center For Biotechnology Information; 2015
5. Julia Ribeiro Soares, Andre de Oliveira Carvalho, Izabela Silva Dos Santos, Olga Lima Tavares Machado, Viviane V Nascimento, Ilka Maria Vasconcelos, Andre Teixeira da Silva Ferreira, Jonas Enrique de Aguilar Perales, Valdirene Moreira Gomes. Antimicrobial peptides from Adenanthera pavonina L. seeds: characterization and antifungal activity. National Library Of Medicine-National Center For Biotechnology Information; 2012
6. Robert Zarnowski 1, Anna Jaromin, Milan Certik, Tibor Czabany, Joël Fontaine, Tibor Jakubik, Mohamed C M Iqbal, Anne Grandmougin-Ferjani, Arkadiusz Kozubek, Stanislaw J Pietr. The oil of Adenanthera pavonina L. seeds and its emulsions. National Library Of Medicine-National Center For Biotechnology Information; 2004
7. Eliya Suita. Seri Teknologi Pembenihan Tanaman Hutan. Saga Pohon. Kementrian Kehutanan; 2013
8. Anonim. What is an inflammation?. National Center For Biotechnology Information. Bookshelf; 2018
9. Richard Whitley, David W. Kimberlin, and Charles G. Prober. Chapter 32 Pathogenesis and disease. National Center For Biotechnology Information. Bookshelf
10. Ferny Indrayati, M. Agus Wibowo, Nora Idiawati. AKTIVITAS ANTIJAMUR EKSTRAK DAUN SAGA POHON (Adenanthera Pavonina L.)TERHADAP JAMUR Candida albicans. Jurnal Kimia Khatulistiwa; 2016
11. Sarmoko. Saga (Abrus precatorius Linn). UGM Farmasi. Cancer Chemoprevention Research Center.
12. James M. Lattimer, Mark D. Haub. Effects of Dietary Fiber and Its Components on Metabolic Health. National Library Of Medicine-National Institute Of Health; 2010.