Menurut beberapa penelitian kapasitas dan kualitas ASI sangat dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil. Hal ini dikarenakan ASI dibuat dari bahan makanan yang telah dikonsumsi oleh ibu menyusui dan tentunya juga akan mempengaruhi produksi ASI . Setiap ibu yang sedang menyusui perlu lebih memperhatikan nutrisi untuk dirinya serta si bayi, sebab hal tersebut dapat memengaruhi rasa dan kualitas ASI yang akan diberikan kepada bayi.[4].
Ada beberapa macam makanan yang sebenarnya harus dihindari oleh ibu menyusui, salah satunya makanan yang berasal dari sayuran. Sayuran merupakan bahan makanan sehat yang mempunyai berbagai macam manfaat dan nutrisi di dalamnya. Namun perlu diketahui, bahwasannya tidak semua sayuran aman untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui [1,4].
Berikut di bawah ini beberapa makanan bahan sayuran yang perlu dihindari oleh ibu menyusui :
Peppermint merupakan salah satu bahan makanan yang sering kali ditambahkan dalam masakan dan merupakan salah satu bahan sayuran yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Namun, pepermint tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh ibu yang sedang menyusui, sebab sayuran tersebut ternyata dapat menghambat proses pengeluaran ASI [2,3].
Pepermint merupakan sayuran yang memiliki kandungan anti-galactogagues yang dalam jumlah besar dapat mengakibatkan terhambatnya produksi pada ibu. Namun, disisi lain peppermint dapat digunakan pada fase dimana ibu ingin mengurangi proses pengeluaran ASI atau biasa disebut dengan menyapih dan ingin mengosongkan suplai ASI [2,3].
Mengonsumsi pepeermint harus memperhatikan kondisi si bayi, mulai dari tingkat umur berapa sampai berapa hingga mengonsumsi ASI dapat dikurangi. Oleh karena itu tidak dapat sembarangan dalam mengonsumsi peppermint yang apabila sedang menyusui [1,2].
Brokoli merupakan sayuran yang tergolong ke dalam superfood dikarenakan kandungan nutrisi yang cukup banyak dan kompleks. Brokoli juga sudah banyak dimanfaatkan untuk bahan campuran makanan yang sehat dan bergizi, namun hal itu tidak diperuntukkan untuk ibu yang sedang menyusui [1,2].
Brokoli termasuk jenis sayuran yang di dalamnya mengandung senyawa gas yang cukup tinggi, dimana hal ini akan membuat si bayi yang mengonsumsi ASI tersebut akan merasakan kembung dan buang gas secara berlebihan. Hal tersebut sebenarnya dapat diatasi dengan mengonsumsinya secara tidak berlebihan dan dikonsumsi pada saat usia si bayi yang mencukupi [1,3].
Maka dari itulah setiap ibu yang sedang menyusui sangat disarankan untuk menghindari jenis sayuran seperti brokoli, dikarenakan dapat mempengaruhi ASI dan kondisi dari si bayinya [1,3].
Cabai merupakan salah satu tanaman yang tergolong ke dalam sayuran yang dapat digunakan dalam berbagai masakan. Selain itu, cabai juga memiliki berbagai macam kandungan gizi yang dapat bermanfaat untuk kesehatan [1].
Namun, bagi ibu yang sedang menyusui tidak disarankan untuk mengonsumsi cabai terlalu banyak. Hal ini dikarenakan pada cabai memiliki kandungan kapsaisin dan kapsantin yang cukup banyak serta dapat mempengaruhi kualitas dari ASI ibu [1].
Senyawa kapsaicin pada cabai dapat memberikan rasa pedas apabila dikonsumsi dan hal ini jelas akan mempengaruhi kualitas dari ASI serta akan berdampak pada bayi yang akan di susui. Efek samping senyawa kapsaisin yang berlebihan akan berdampak juga pada kesehatan bayi dan ibu menyusui, seperti sakit perut, diare, dll [2,3].
Bawang bombay merupakan salah satu jenis bawang yang dimana kita ketahui bahwa bawang memiliki aroma yang cukup kuat apabila dikonsumsi dan hal ini dapat mempengaruhi kualitas ASI pada ibu yang menyusui. Hal ini dikarenakan pada bawang bombay mengandung senyawa tinggi fruktan dan serat yang dapat mempengaruhi ASI [3].
Senyawa fruktan merupakan senyawa yang dapat menimbulkan rasa panas pada bawang bombay, sehingga apabila bawang tersebut tidak diolah dengan baik maka senyawa tersebut akan mengurangi rasa dari ASI dan menimbulkan sakit perut pada bayi yang disusui [2,3].
Ibu menyusui ingin sebenarnya dapat mengonsumsi bawang bombay, namun harus mengolahnya secara benar dan tepat yang bertujuan untuk mengurangi senyawa fruktan yang terdapat di dalam bawang bombay, maka harus mengolah bawang bombay terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mengurangi senyawa fruktan yang terdapat di dalamnya [3].
Daun parsley merupakan salah satu sayuran yang dikenal sebagai bahan makanan elit dan sering kali dicampurkan dalam berbagai makanan. Hal ini dikarenakan daun parsley memiliki aroma dan rasa yang nikmat, selain itu daun parsley juga memiliki berbagai macam kandungan gizi yang menyehatkan [ 2,3].
Daun parsley cocok untuk dikonsumsi oleh setiap orang, namun untuk ibu yang sedang menyusui lebih disarankan untuk menghindarinya atau mengurangi batas konsumsinya. Hal ini dikarenakan ibu yang sedang menyusui terdapat hormon yaitu proklatin, dimana hormon tersebut digunakan untuk memproduksi ASI [1,3].
Daun parsley apabila dikonsumsi oleh ibu menyusui akan mengakibatkan hormon proklatin akan berkurang, sehingga menyebabkan produksi ASI semakin berkurang dan kualitasnya menurun [1].
Makanan atau minuman yang dikonsumsi memang perlu diperhatikan, akan tetapi hal tersebut bukan berarti ibu yang sedang menyusui diperbolehkan untuk mengonsumsi segala jenis makanan. Hal tersebut sebenarnya untuk menghindari kelebihan kapasitas dari semulanya yang artinya menjaga agar tidak terlalu banyak untuk mengonsumsinya [1].
1. Karolina Karcz., Izabela Lehman and Barbara Królak-Olejnik. Foods to Avoid While Breastfeeding? Experiences and Opinions of Polish Mothers and Healthcare Providers. 12, 1644. Nutrients: 2020.
2. Pilar Cervera., and Joy Ngo. Dietary guidelines for the breast-feeding woman. 4(6A), 1357±1362. Public Health Nutrition; 2001.
3. Goun Jeong, MD, Sung Won Park, MD, Yeon Kyung Lee, MD, PhD, Sun Young Ko, MD, PhD, Son Moon Shin, MD, PhD. Maternal food restrictions during breastfeeding. 60(3): 70-76. Original article Korean J. Pediatr. 2017.
4. Jouanne, M.; Oddoux, S.; Noël, A.; Voisin-Chiret, A.S. Nutrient Requirements during Pregnancy and Lactation. 13, 692. Nutrients 2021,