Daftar isi
Siwak atau dikenal juga dengan Miswak, Meswak, Siwaki ini memiliki nama ilmiah Salvadora persica [1].
Siwak merupakan bagian dari Pohon Arak baik akar pohon, ranting pohon maupun batang pohon Arak [1].
Siwak dari Pohon Arak ini umumnya telah dijadikan sebagai bahan untuk membuat alat kesehatan mulut seperti sikat gigi yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) [2].
Oleh karena itu, dalam bahasa Inggris banyak juga yang menyebut Siwak atau pohon Arak ini sebagai tooth brush tree [1].
Berikut ini merupakan beberapa fakta tentang Siwak yang menarik untuk diketahui [1,3] :
Berikut ini merupakan kandungan gizi dalam Siwak [1] :
Kandungan Gizi | Jumlah Kandungan |
Sulfur | 4.73 % |
Fluorida | 1.0 µg/g |
Adapun dalam ekstrak minyak esensial Siwak diketahui juga mengandung beberapa senyawa fitokimia sebagai berikut [4, 5] :
Hasil Penelitian 1 | |
Kandungan Gizi | Jumlah Kandungan |
1,8-cineole (eucalyptol) | 46 % |
α-caryophellene | 13.4 % |
β-pinene | 6.3 % |
9-epi-(E)-caryophellene | – |
Hasil Penelitian 2 | |
Kandungan Gizi | Jumlah Kandungan |
Benzyl isothiocyanate | 74.42 % |
Benzyl cyanide | 16.26 % |
Benzaldehyde | 0.67 % |
Berdasarkan kandungan gizi dalam Siwak tersebut, kandungan gizi paling utama yaitu Fluorida dan Benzyl isothiocyanate yang masing masing memiliki aktivitas anti kariogenik untuk mencegah plak dan karies gigi [1].
Siwak telah lama diketahui dapat digunakan untuk menjaga kesehatan gigi secara efektif khususnya dalam mengurangi gingivitis dan plak pada gigi [1].
Efek penghilangan plak pada gigi oleh Siwak ditemukan lebih efektif dibandingkan dengan sikat gigi komersil [1].
Selain itu, penggunaan Siwak juga memberikan efek positif pada penyakit periodontal dan karies [1].
Efek dari pembersihan menggunakan Siwak diketahui dapat terjadi karena adanya efek mekanik serat Siwak, pelepasan bahan kimia saat Siwak dikunyah atau karena kombinasi efek mekanik dan pelepasan bahan kimia [1].
Ekstrak batang dari Siwak telah terbukti menunjukkan aktivitas anti inflamasi sedangkan ekstrak akar dan cabang dari Siwak menunjukkan aktivitas analgesik yang relatif moderat [4].
Efek analgesik tersebut dapat terjadi diduga karena interaksi dengan pusat dan perifer opiate system [4].
Siwak merupakan satu dari Sembilan belas spesies tanaman yang telah digunakan untuk menghadapi penyakit Malaria secara tradisional di Sudan [4].
Mengingat, ekstrak Siwak menunjukkan aktivitas antiplasmodial terhadap P. falciparum [4].
Antikonvulsan (obat kejang) dan sedatif (obat penenang) telah terbukti ditunjukkan oleh ekstrak batang Siwak [4].
Ekstrak batang Siwak tersebut mampu memperpanjang waktu tidur dan mencegah kejang [4].
Rebusan dari Siwak menunjukkan aktivitas antiulcer terhadap ulkus, di mana indeks ulkus menurun secara signifikan setelah penggunaan ramuan rebusan Siwak [4].
Selain itu, rebusan dari batang Siwak juga menunjukkan aktivitas anti inflamasi yang signifikan serta dapat menormalkan mukosa lambung yang diobati [4].
Rebusan batang Siwak telah terbukti menunjukkan aktivitas antihiperlipidemik yang signifikan [4].
Mengingat, penggunaan rebusan batang Siwak dapat memberikan efek antara lain [4]:
Kandungan klorin, trimetilamina, resin alkaloid, dan senyawa sulfur dalam akar Siwak diketahui menunjukkan efek antimikotik [4].
Efek antimikotik tersebut diduga berasal dari kandungan satu atau lebih zat zat yang disebutkan tersebut [4].
Penggunaan ekstrak Siwak selama 30 hari menunjukkan beberapa efek pada sistem reproduksi tikus betina maupun jantan sebagai berikut [4] :
Ekstrak Siwak diketahui menunjukkan efek anti bakteri yang ampuh melawan beberapa bakteri, namun tidak berefek pada bakteri prebiotic, Lactobacillus fermentum [7].
Oleh karena itu, ekstrak Siwak tersebut diduga dapat memberikan efek positif pada kesehatan pencernaan dengan peran probiotiknya [7].
Siwak diketahui memiliki kandungan senyawa turunan furan yang mengandung gugus hidroksil [7].
Aktivitas antioksidan yang ditunjukkan oleh senyawa turuan furan tersebut efektif melawan kerusakan oksidatif [7].
Adapun kerusakan oksidatif ini merupakan salah satu penyebab munculnya risiko beberapa penyakit berikut ini [7] :
Secara sinergis, kandungan senyawa turunan furan dan enzim antioksidan dalam Siwak, dapat memberikan perlindungan dan menjaga kesehatan maupun kebersihan mulut [7].
Oleh karena itu, mengunyah Siwak dapat menjaga kesehatan dan kebersihan mulut secara efektif [7].
Ekstrak Siwak yang mengandung senyawa fitokimia seperti flavonoid, tanin, glikosida, sterol, dan saponin diketahui menunjukkan aktivitas anti diabetes yang efektif [8].
Ekstrak Siwak telah terbukti secara efektif menurunkan kadar glukosa darah, total kolesterol dan trigliserida [8].
Efek anti diabetes lain dari ekstrak Siwak ini ditunjukkan dengan kemampuannya meningkatkan HDL (High Density Lipoprotein) [8].
Selain itu, Siwak diketahui juga mengandung komponen sulfur organik dan turunanya yang menunjukkan aktivitas hipoglikemik yang baik untuk penderita diabetes [8].
Siwak diketahui mengandung komponen sulfur organik yang menunjukkan aktivitas hipoglikemik [8].
Di sisi lain, aktivitas hiperglikemik berhubungan erat dengan dyslipidemia yang merupakan fakto risiko munculnya penyakit jantung coroner [8].
Dengan demikian, dapat dimunculkan hipotesis bahwa kemungkinan aktivitas hipoglikemik dari kandungan komponen sulfur dalam Siwak berpotensi untuk digunakan mencegah risiko jantung coroner.
Ekstrak dari akar Siwak diketahui mengandung senyawa benzyl isothiocyanate menunjukkan aktivitas anti virus yang efektif terhadap virus herpes simplex virus-1 (penyebab infeksi pada mulut) [9].
Oleh karena itu, para ilmuwan banyak mendukung penggunaan Siwak untuk mencegah risiko infeksi mulut khususnya yang ditimbulkan oleh virus herpes simplex virus-1 [9].
Kandungan Benzyl isothiocyanate dalam Siwak diketahui dapat berpotensi menjadi agen kemopreventif [9].
Lebih lanjut diketahui juga bahwa benzyl isothiocyanate tersebut juga dapat mencegah senyawa karsinogenik dan genotoksik [9].
Senyawa fluorida yang terkandung dalam Siwak diketahui menunjukkan aktivitas antikariogenik untuk mencegah plak dan karies gigi [1, 9].
Aktivitas antikariogenik Siwak ini ampuh mengurangi perkembangan karies gigi dengan menghambat adhesi awal dan pembentukan biofilm berikutnya oleh bakteri kariogenik [9].
Selain itu, senyawa fluorida ini juga menunjukkan aktivitas remineralisasi gigi yaitu proses pengembalian mineral gigi yang terlepas untuk membentuk kembali [9].
Ekstrak adari Siwak diketahui menunjukkan aktivitas anti bakteri yang efektif menghambat pertumbuhan bakteri [1].
Selain itu, diketahui juga bahwa efek anti bakteri dari kandungan Siwak ini juga bergantung pada jenis bakterinya [6].
Berikut ini merupakan beberapa bakteri yang pertumbuhannya dapat dipengaruhi secara signifikan oleh efek anti bakteri dalam Siwak [6] :
Aktivitas anti bakteri ini diduga berasal dari kandungan komponen anionik , sulfur maupun benzyl isothiocyanate dalam Siwak [6, 9].
Kandungan komponen anionik dalam Siwak tersebut diduga berpotensi memberikan efek promotor yang ampuh pada sistem mikrobial saliva peroksidase tiosianat dan hydrogen peroksida [6].
Ekstrak air maupun methanol Siwak diketahui menunjukkan aktivitas anti jamur yang mampu mengurangi pertumbuhan dari C. albicans [7].
Meskipun demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut terkait efek anti jamur dari Siwak [7].
Berikut ini merupakan beberapa efek samping yang mungkin dapat ditimbulkan akibat penggunaan Siwak [1] :
Berikut ini merupakan tips yang dapat digunakan untuk menyimpan Siwak agar kualitasnya tetap terjaga [10] :
Berikut ini merupakan beberapa tips penggunaan Siwak yang dapat dipraktekkan [10] :
Penggunaan Siwak ini diketahui jga merupakan salah satu ibadah Sunnah bagi pemeluk agama Islam [10].
Mengingat, Nabi umat muslim yaitu Rasulullah SAW menggunakan Siwak untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut diberbagai kesempatan seperti, sebelum membaca Al Qur’an, ketika wudhu dan saat pertama kali masuk rumah [10].
1. Halawany, H. S. A review on miswak (Salvadora persica) and its effect on various aspects of oral health. The Saudi Dental Journal; 2012.
2. Dahiya, P., Kamal, R., Luthra, R., Mishra, R., & Saini, G. Miswak: A periodontist′s perspective. Journal of Ayurveda and Integrative Medicine; 2012.
3. Atheer A Al-Hammadi, Nada A Al-Rabai, Rafi A Togoo, M Zakirulla, Ibrahim Alshahrani, & Abdulaziz Alshahrani. Knowledge, attitude, and behavior related to use of miswak (Chewing Stick): A cross-sectional study from aseer region, Saudi Arabia. Contemporary Clinical Dentistry: 2018.
4. Mujeeb, M., Akhtar, J., Siddique, K., & Bi, S. A review on phytochemical and pharmacological investigations of miswak (Salvadora persica Linn). Journal of Pharmacy and Bioallied Sciences; 2011.
5. Albabtain, R., Azeem, M., Wondimu, Z., Lindberg, T., Borg-Karlson, A. K., & Gustafsson, A. Investigations of a Possible Chemical Effect of Salvadora persica Chewing Sticks. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine; 2017.
6. Darout, I. A., Albandar, J. M., Skaug, N., & Ali, R. W. Salivary microbiota levels in relation to periodontal status, experience of caries and miswak use in Sudanese adults. Journal of Clinical Periodontology; 2002.
7. Almas AK, & Almas K. Miswak (Salvadora Persica Chewing Stick) And Its Role In Oral Health; An Update. J Pak Dent Assoc; 2013.
8. Ramadan, K. S., & Alshamrani, S. A. Effects ofSalvadora persicaExtract on the Hematological and Biochemical Alterations against Immobilization-Induced Rats. Scientifica; 2015.
9. Haque, M., & Alsareii, S. A review of the therapeutic effects of using miswak (Salvadora Persica) on oral health. Saudi Medical Journal; 2015.
10. Anonim. How to Use Miswak. wikiHOW; 2020.