Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Spondilosis servikal adalah istilah untuk gangguan pada sendi tulang belakang area leher, dimana kondisi ini akan memburuk seiring perjalanan usia. Sebagian besar orang mungkin tidak merasakan gejala,
Spondilosis servikal adalah gangguan pada sendi dan bantalan tulang belakang, yang sering terjadi karena faktor usia. Penyakit ini dikenal juga dengan nama radang sendi (artritis) leher. [1,2,3,4]
Akibat dari penyakit ini bisa berbeda-beda pada setiap orang. Begitu pula dengan penyebabnya. Jadi walau ada yang mengalami rasa sakit luar biasa sebagai akibatnya, namun ada juga yang tidak bergejala sama sekali. [1,2,3,4]
Simak penjelasan di bawah ini untuk mengetahui lebih jauh mengenai spondilosis servikal ini.
Daftar isi
Penderita penyakit ini dapat mengalami gejala yang signifikan, namun ada juga yang tidak signifikan. Penderita lain ada yang mengalami gejala secara tiba-tiba, namun ada yang mengalaminya secara bertahap. [1,2,3,4]
Namun secara umum, gejala dari penyakit spondilosis servikal ini hanya satu yaitu sakit dan nyeri pada leher. Rasa sakit itu akan menyebar hingga ke bawah kepala, pundah, hingga lengan atas. [1,2,3,4]
Rasa sakit pada leher dapat semakin terasa pada posisi-posisi tertentu. Misalnya ketika berdiri, duduk, batuk, bersin, dan menyandarkan kepala ke arah belakang. [1]
Kondisi lebih lanjut akibat spondilosis servikal ini bisa menyebabkan sakit kepala tiba-tiba. Bahkan bisa masalah dalam berjalan, buang air kecil, dan menggenggam benda. [2,4]
Seperti yang disebutkan sebelumnya, penyakit spondilosis servikal sangat berkaitan dengan faktor usia. Sehingga usia yang menua seringkali dijelaskan sebagai penyebab dari penyakit ini. [1,2,3,4]
Namun secara lebih detail, berikut ini beberapa penyebab spondilosis servikal bisa terjadi pada bagian leher penderitanya:
Tubuh dapat mengalami pertumbuhan tulang berlebih. Salah satunya adalah dengan tumbuhnya tulang belakang tambahan. [1]
Manfaat dari tumbuhnya tulang belakang tambahan adalah tulang belakang menjadi lebih kuat. Namun efek sampingnya, tulang baru ini bisa menekan bagian rawan dan menyebabkan benjolan. Akhirnya timbul rasa sakit. [1]
Bantalan tulang bagian leher dapat mengalami keretakan. Keretakan ini akan menyebabkan adanya kebocoran yang menekan bagian saraf di sekitarnya. [1] Akibatnya bagian leher sampai lengan akan mudah merasa kebas. Lama kelamaan, rasa kebas pun akan berubah menjadi sakit. [1]
Beberapa pasien spondilosis servikal ada yang mengalaminya di usia muda. Hal ini disebabkan oleh faktor eksternal yang mempercepat penuaan sendi dan bantalan tulang di bagian tersebut. [1,2,3,4]
Salah satu faktor eksternal tersebut adalah kecelakaan. Seseorang yang mengalami kecelakaan dan mengenai bagian lehernya akan mempercepat penuaan bagian tersebut. Akhirnya spondilosis servikal pun terjadi lebih cepat. [1,2,3,4]
Setiap ruas tulang belakang memiliki ligamen yang menghubungkannya satu sama lain. Ligamen ini akan semakin kaku seiring dengan semakin tuanya tubuh seseorang. [1]
Jika ligamen kaku, maka gerak pada bagian leher juga akan sulit dilakukan. Akhirnya leher terasa sakit dan berpengaruh juga hingga ke bagian di sekitarnya. [1]
Menggunakan tulang belakang secara berlebihan juga dapat menjadi penyebab spondilosis servikal. Biasanya seseorang yang mengalami ini adalah yang memiliki pekerjaan khusus. [1,4]
Contohnya seperti atlet angkat besi dan pekerja kasar yang bertugas mengangkat barang-barang berat. Pekerjaan tersebut akan menekan tulang belakang dan mempecepat terjadinya spondilosis servikal. [1,4]
Faktor risiko utama yang dapat menyebabkan spondilosis servikal adalah penuaan. Akibat proses penuaan, akan terjadi perubahan pada bagian sendi leher. [1,3]
Perubahan akibat penuaan itu membuat leher lebih mudah terasa sakit dan sulit digerakkan. Selain itu, kecelakaan yang terjadi pada bagian leher juga sangat berisiko menyebabkan spondilosis servikal. [1,3]
Kondisi komplikasi dari penyakit spondilosis servikal ini tidak banyak. Tentu kelemahan gerak pada bagian lengan dan kaki pasti terjadi. [3]
Selain itu, penderita penyakit ini juga akan mengalami refleks yang menjadi abnormal. Terakhir, spondilosis servikal juga dapat menyebabkan komplikasi berupa radikulopati servikal. [3]
Radikulopati servikal adalah istilah medis dari saraf terjepit di bagian leher. Efeknya akan sangat terasa nyeri ketika menggerakkan bagian leher dan tangan. [3]
Jika mendadak bagian tangan atau leher mengalami kebas dan kelemahan untuk digerakkan, maka saat itu juga Anda harus memeriksakan diri ke dokter. [1,4]
Begitu juga jika Anda mengalami kesulitan mengontrol buang air kecil. Kondisi-kondisi tersebut dikategorikan sebagai kondisi darurat kesehatan. [1]
Walau memang spondilosis servikal berhubungan dengan penuaan yang tidak dapat dihindari, namun ada beberapa pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi efeknya pada aktivitas sehari-hari. [1]
Setelah memeriksakan diri ke dokter, maka untuk memastikan diagnosanya dokter perlu melakukan serangkaian pemeriksaan. Pertama-tama, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. [1,2,3,4]
Melalui pemeriksaan fisik ini dokter akan menanyakan bagian tubuh mana yang sering dikeluhkan sakit. Termasuk juga menemukan bagian mana yang mengalami lemah otot dan defisit sensori. [1,2,3,4]
Agar mendapat kondisi yang lebih jelas, dokter juga akan melakukan tes untuk melihat lebih jelas spondilosis servikal yang terjadi. Tes tersebut antara lain dapat berupa CT Scan, X-ray, dan MRI. [1,2,3,4]
Agar tidak mengganggu aktivitas, berikut ini beberapa teknik pengobatan spondilosis servikal yang dianjurkan oleh dokter:
Rasa sakit dan nyeri pada bagian leher dan sekitarnya dapat diatasi dengan obat yang diresepkan oleh dokter. Beberapa jenis obat itu antara lain cyclobenzaprine untuk otot, hydrocodone untuk meredakan nyeri, dan NSAIDs untuk mengatasi inflamasi. [1,2,3,4]
Beberapa jenis terapi juga dapat membantu mengatasi spondilosis servikal ini. Terapi yang dipimpin oleh ahli akan membantu mengatasi rasa sakit dan memperkuat sendi dari efek penuaan. [1,2,3,4]
Jika rasa sakit akibat spondilosis servikal tidak tertahankan lagi, dokter mungkin akan menyarankan pasien operasi. Operasi ini dilakukan untuk mengangkat bagian yang menjadi penyebab tekanan nyeri di leher. [1,2,3,4]
Tidak ada cara yang dapat dilakukan untuk mencegah spondilosis servikal. Namun Anda dapat meminimalisir risikonya dengan cara yang tepat. [3]
Cara meminimalisir risiko spondilosis servikal adalah dengan menghindari aktivitas yang memberatkan kerja otot leher. Juga berolahragalah dengan rutin. [3]
1. Amanda Delgado & William Morrison, M.D. Cervical Spondylosis. Healthline: 2019.
2. Adam Felman & William Morrison, M.D. What's to know about cervical spondylosis?. Medical News Today: 2018.
3. WebMD Team & David Zelman, MD. Cervical Osteoarthritis (Cervical Spondylosis). WebMD: 2020.
4. Dr Colin Tidy & Dr Laurence Knott. Cervical Spondylosis. Patient: 2021.