Daftar isi
Tapak dara merupakan salah satu jenis tanaman perdu yang memiliki nama latin Catharantus roseus. Tapak dara merupakan tanaman yang berasal dari Madagaskar dan kemudian menyebar keseluruh di daerah tropis di dunia.
Tapak darah memiliki berbagai macam nama di beberapa daerah, seperti sindapor di Sulawesi, kemunting china di Malaysia dan tsitsirika di Filipina. Tanaman tapak darah di Indonesia sering kali dijadikan sebagai tanaman hias untuk taman rumah.
Namun, selain digunakan sebagai tanaman hias, tapak darah juga sering kali digunakan sebagai obat herbal yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit [6,7].
Tumbuhan tapak dara memiliki beberapa karakteristik yang dapat dengan mudah kita kenali. Salah satunya adalah tumbuhan ini dapat tumbuh di daerah dataran rendah dan tidak dapat hidup apabila suhu lingkungan terlalu dingin dan jarang cahaya matahari.
Tumbuhan tapak dara juga memiliki daun dengan panjang 2-6 cm dan lebar 1-4 cm dengan tangkai daun yang pendek. Kemudian tapak darah juga memiliki batang yang dapat tumbuh mencapai 1 m.
Selain itu, ciri khas dari tumbuhan tapak dara adalah adanya getah berwarna putih pada bagian batang dan daun tumbuhan tapak darah [6,7].
Berikut ini kandungan gizi pada tapak darah:
| Nama | Jumlah | Unit |
| Vincleukoblastine | 4,5 | % |
| Vindoline | 6,7 | % |
| Leurosine | – | – |
| Furfural | – | – |
| Quercetin | 2,9 | % |
| Syringic acid | 10,87 | % |
| Vanilic acid | – | – |
| Tannin | 15,5 | % |
Tapak dara memiliki kandungan syringic acid yang merupakan salah satu kandungan senyawa alami pada beberapa tumbuhan yang berguna dalam meningkatkan kinerja otot pada tubuh [2,3].
Tapa dara memiliki berbagai macam kandungan senyawa di dalamnya yang berfungsi untuk menunjang kesehatan tubuh. Salah satu kandungan senyawa pada tapak dara yang baik untuk kesehatan tubuh, yaitu tanin.
Senyawa tanin dapat ditemukan pada bagian bunga tapa dara, dimana senyawa ini berfungsi menyembuhkan sariawan pada mulut. Selain itu, pada tanaman tapak dara terdapat senyawa alkaloid.
Senyawa alkaloid pada tumbuhan tapak dara berfungsi dalam mengatasi penyakit hipertensi pada tubuh [1,2].
Tapak dara memiliki berbagai macam senyawa yang dapat melindungi tubuh dari berbagai macam penyakit
Tapk dara memiliki berbagai macam kandungan senyawa yang ada di dalamnya dan berguna untuk menunjang kesehatan tubuh. Berikut ini beberapa manfaat pada tumbuhan tapak dara untuk kesehatan tubuh:
Salah satu manfaat terbesar dari tapak dara adalah khasiatnya yang dapat menyumbuhkan beberapa jenis penyakit kanker. Hal ini dikarenakan tapak dara memiliki berbagai macam jenis senyawa yang dapat membunuh sel kanker di dalam tubuh, seperti vineblasine, vincristine dan vinorelbine.
Ketiga jenis senyawa tersebut memiliki kegunaan dalam melawan sel kanker dan juga tumor pada tubuh. Selain itu, senyawa flavonoid pada tapak dara juga berperan dalam mengatasi kanker dengan cara menghentikan poliferasi dari sel kanker tersebut [1,4].
Poliferasi adalah proses dimana sel berkembang menjadi beberapa sel lainnya dan menjadi semakin banyak di dalam tubuh.
Diabetes merupakan salah satu penyakit yang sering kali terdapat pada seseorang, penyakit ini disebabkan karena kandungan gula yang terlalu tinggi pada darah menyebabkan sulitnya tubuh untuk menyembuhkan luka terbuka.
Namun, dengan mengonsumsi tapak darah dapat mengatasi penyakit diabetes ini. Hal ini dikarenakan tapak dara memiliki kandungan senyawa flavonoid, fenolik dan juga alkaloid di dalamnya. Ketiga senyawa tersebut merupakan senyawa alami yang hampir terdapat di semua tumbuhan.
Flavonoid, fenolik dan alkaloid merupakan senyawa yang dapat merangsang usus untuk menyerap lebih sedikit glukosa pada makanan sehingga kandungan gula pada darah dapat berkurang. Selain itu, ketiga senyawa tersebut memiliki pengaruh dalam produksi hormon insulin oleh pankreas menjadi lebih banyak [3,6].
Insulin merupakan hormon yang dapat mengubah kadar gula dalam darah menjadi energi yang akan diberikan kepada sel-sel tubuh.
Tapak dara juga dapat digunakan sebagai obat yang dapat menyembuhkan peradangan atau anti-inflamasi. Hal ini dikarenakan tapak dara memiliki kandungan alkaloid dan juga flavonoid di dalamnya yang dapat mempengaruhi saraf pada tubuh.
Flavonoid dapat membuat saraf dan bagian sendi menjadi lebih relaks dan menghambat penyaluran impuls-impuls listrik yang mengalirkan rasa sakit pada otak, sehingga dapat mengurangi nyeri pada otak [6,8].
Tapak dara juga dapat digunakan sebagai obat alami pencahar perut dengan cara menggunakan bagian daun dari tumbuhan tapak dara. Hal ini dikarenakan terdapat senyawa yang dapat merangsang usus untuk berkontraksi lebih banyak dari biasanya yang kemudian menimbulkan rasa ingin buang air besar.
Selain itu, kandungan serat pada daun tapak dara juga memiliki peranan dalam melembekkan feses sehingga mudah untuk BAB [1,2]
Di dalam tumbuhan tapak dara banyak sekali kandungan senyawa yang memiliki sifat antioksidan bagi tubuh. Beberapa kandungan senyawa antioksidan pada tapak dara adalah ferulic acid, syringic acid, flavonoid dan juga fenolik.
Kandungan antioksidan pada tapak dara memiliki berbagai macam manfaa, salah satunya adalah fenolik yang mampu mengurangi kadar kolesterol di dalam tubuh yang mana dapat mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit.
Kemudian, ferulic acid memiliki manfaat dalam melindungi kulit tubuh dari sinar matahari yang dapat menyebabkan kanker kulit [1,4,7].
Manfaat kesehatan yang di dapatkan dari tumbuhan tapak dara tidak luput dari kandungan senyawa dan gizi di dalamnya yang sangat banyak
Walaupun tapak dara memiliki berbagai macam manfaat yang baik untuk kesehatan, namun tapak dara juga memiliki beberapa efek samping apabila dikonsumsi dengan cara yang tidak benar.
Berikut ini beberapa efek samping tapak dara:
Dalam mengonsumsi tapak dara tidak boleh secara sembarangan walaupun tapak dara memiliki manfaat yang banyak, karena jika tapak dara dikonsumsi secara langsung tanpa diolah dengan benar dapat menyebabkan kerusakan pada organ hati dikarenakan kandungan alkaloid yang sangat tinggi di dalamnya.
Kandungan alkaloid yang terlalu banyak pada tubuh dapat mengakibatkan hati bekerja keras dan kewalahan dalam menetralisirnya. Hal ini lah yang dapat menyebabkan kerusakan pada organ hati [7,8].
Tumbuhan tapak dara juga dapat menimbulkan rasa mual pada saat mengonsumsinya dikarenakan kandungan alkaloidnya yang tinggi yang mengakibatkan rasa pahit yang juga sangat menyengat. Rasa pahit ini lah yang menjadi sumberi dimana tapak dara dapat menimbulkan mual saat akan mengonsumsinya [7].
Walaupun tapak dara memiliki banyak manfaat, namun cara penggunaan yang salah dapat mengakibatkan efek samping pada tubuh.
Tumbuhan tapak dara dapat dijadikan sebagai obat herbal terutama dalam menyembuhkan dan mencegah beberapa penyakit tertentu. Namun, dalam penggunaannya sebagai obat herbal, tapak dara tidak boleh dikonsumsi secara langsung dan harus dengan beberapa cara penggunaan.
Berikut ini tips dalam menggunakan tapak dara sebagai obat herbal:
Di daerah asalnya tumbuhan tapak dara terutama pada bagian daunnya dapat digunakan sebagai obat untuk luka terbuka dan dapat dengan cepat menutup luka. Hal ini dikarenakan kandungan alkaloid pada daun tapak dara yang dapat membersihkan luka dari bakteri yang dapat menimbulkan infeksi.
Selain itu, alkaloid juga dapat merangsang sel-sel pada kulit untuk menutup pori-pori kulit yang terbuka dan menghentikan pendaharan pada luka.
Cara membuat obat herbal ini juga cukup mudah, ambil beberapa daun tapak dara dan bersihkan menggunakan air bersih. Setelah itu, tumbuk daun tapak dara hingga hancur dan kemudian oleskan pada bagian tubuh yang terluka [1,4].
Bunga tapak dara dapat dijadikan sebagai obat kanker yang mujarab dikarenakan di dalamnya terdapat kandungan senyawa antikanker yang sangat kuat, yaitu vineblasine, vincristine dan vinorelbine. Ketiga jenis senyawa tersebut merupakan jenis dari senyawa alkaloid pada bunga tapak dara.
Cara membuat obat herbal untuk kanker dari bunga tapak dara ini cukup mudah. Siapkan beberapa bunga tapak dara dan bersihkan menggunakan air bersih. Setelah itu, siapkan panci yang berisikan air serta masukkan bunga tapak dara ke dalamnya dan rebus hingga air berubah warna dan mendidih.
Setelah mendidih saring air rebusan kedalam gelas dan konsumsi 2x sehari pada waktu pagi dan malam [1].
Di daerah asalnya, Madagaskar tapak dara digunakan dalam bentuk serbuk yang dapat digunakan dalam metode apapun. Serbuk tapak dara dapat digunakan sebagai obat penyembuh luka dan juga dapat digunakan dengan cara disedu dengan air hangat untuk diminum.
Cara membuat serbuk tapak dara juga cukup mudah, siapkan beberapa helai daun tapak dara yang akan digunakan dan bersihkan menggunakan air yang mengalir. Siapkan wadah yang luas dan letakkan daun tapak darah pada wadah tersebut dengan jarak yang cukup.
Jemur daun tapak darak hingga kering dibawah sinar matahari. Setelah kering, haluskan menggunakan gilingan hingga menjadi serbuk dan simpan di dalam plastik ziplock [7,8].
Dengan tips penggunaan seperti diatas dapat membuat manfaat tapak dara lebih efektif dan meminimalisir efek samping dari tapak dara.
Terdapat beberapa bagian dari tapak dara yang dapat digunakan, sehingga untuk membuatnya dapat disimpan dalam waktu yang lama diperlukan beberapa tips untuk menyimpan tapak dara.
Berikut ini beberapa tips dalam menyimpan bagian dari tumbuhan tapa dara:
Ketika akan menyimpan bagian dari tumbuhan tapak dara untuk digunakan dalam waktu yang lama sebaiknya tidak perlu dicuci terlebih dahulu untuk membersihkannya. Cukup Setelah bagian tumbuhan tapak dara, seperti daun dan bunga yang telah dipetik segera bungkus ke dalam plastik ziplock.
Tutup plastik ziplock rapakt-rapat dan letakkan bagian tumbuhan tapak dara tersebut ke dalam rak khusus sayur pada kulkas [7,8].
Selain metode disimpan dalam rak khusus sayur pada kulkas terdapat beberapa metode yang cukup untuk membuat bagian tumbuhan tapak dara dapat bertahan sangat lama dalam kondisi yang masih segar, yaitu dengan cara membekukannya. Namun, cara ini hanya dapat digunakan pada bagian tumbuhan yang berupa daun dan bunga saja.
Caranya pun cukup mudah, bersihkan daun dan bunga yang akan disimpan namun tidak perlu mencucinya. Membersihkannya dengan air hanya dilakukan ketika bagian tumbuhan tersebut akan digunakan saja.
Kemudian, masukkan bagian tumbuhan tersebut kedalam plastik kedap udara dan tutup rapat-rapat hingga tidak ada udara yang masuk. Simpan bagian tumbuhan tersebut ke dalam lemari kulkas pada bagian freezer untuk dibekukan.
Jika akan menggunakan bagian tumbuhan tapak dara yang telah dibekukan tersebut, rendam kedalam air terlebih dahulu untuk mengembalikan kesegarannya [8].
Selain dibekukan, bagian daun dan bunga tapak dara dapat dikeringkan untuk disimpan dalam waktu yang lebih lama ketimbang menyimpannya dalam keadaan yang segar. Caranya pun cukup mudah dan telah dijelaskan pada bagian manfaat sebelumnya.
Namun yang perlu diingat disini bahwa, penyimpanan dengan cara mengeringkan dapat membuat sebagian kandungan senyawa dan gizi pada daun dan bunga tapak dara berkurang sekitar 50% atau setengah dari kondisi segar [7,8].
Apakah tapak dara aman dikonsumsi oleh ibu hamil?
Tapak dara tidak aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil dikarenakan kandungan alkaloid yang sangat tinggi dapat memberikan efek samping pada janin yang dikandung [1,4].
Apakah tapak dara aman dikonsumsi oleh anak-anak?
Belum ada penelitian lebih lanjut mengenai hal ini, namun karena rasanya yang sangat pahit kemungkinan besar akan menimbulkan efek samping berupa mual-mual pada anak-anak.
Untuk mengonsumsi atau penggunaan obat herbal yang berasal dari tapak dara akan lebih baik jika berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter atau ahli medis terdekat.
1. Rajesh Arora, Ajay Math, Poonam Malhotra. Anticancer Alkaloids of Catharanthus roseus: Transition from Traditional to
Modern Medicine. Chapter; 2009.
2. Anonym. Tinjaun Pustaka: Tapak Dara. Universitas Udayana; 2013.
3. Soon Huat Tiong, Chung Yeng Looi, Hazrina Hazni, Aditya Arya, Mohammadjavad Paydar Won Fen Wong, Shiau-Chuen Cheah. Antidiabetic and Antioxidant Properties of Alkaloids from Catharanthus roseus (L.) G. Don. 18, 9770-9784. Molecules; 2013.
4. Junaid Aslam, Sheba Haque Khan, Zahid Hameed Siddiqui, Zohra Fatima, Mehpara Maqsood, Mukthar Ahmad. Catharanthus roseus (L.) G. Don. An important drug: Its applications and production. 4 (12). International Journal Of Comprehensive Pharmacy; 2010.
5. Damilare A. Adekomi. Madagascar periwinkle (Catharanthus roseus) enhances kidney and liver functions in Wistar rats. 14 (3): 111-119. European Journal of Anatomy; 2015.
6. Monika Gupta, Shuchi Kaushik, Rajesh Singh Tomar. An overview of Catharanthus roseus and medicinal properties of their
metabolites against important diseases. Vol. V, Issue 2. European Academic Research; 2017.
7. Asma Nisar, Awang Soh Mamat, Md Irfan Hatim, Muhammad Shahzad Aslam. An Updated Review On Catharanthus Roseus: Phytochemical And Pharmaclogical Analysis. 3 (2). Indian Research Journal of Pharmacy and Science; 2016.
8. Suddhasuchi Das and Amit B Sharangi. Madagascar periwinkle (Catharanthus roseus L.): Diverse medicinal and therapeutic benefits to humankind. (5): 1695-1701. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry; 2017.