Daftar isi
Terisi merupakan tumbuhan yang tergolong kedalam suku Fabeceae atau yang biasa disebut sebagai suku polong-polongan. Terisi memiliki nama latin yaitu Albizia lebbekoides dan memiliki beberapa nama yang berbeda di tiap tempatnya.
Salah satu nama lain dari tumbuhan terisi adalah tekik, selain itu apabila di luar negeri terutama di negara-negara barat, tumbuhan ini memiliki nama Indian albizia. Tumbuhan ini berasal dari daerah Asia Selatan dan kemudian menyebar ke seluruh belahan dunia.
Tumbuhan ini juga banyak digunakan sebagai bahan penyamak bagi jaring ikan ataupun digunakan dalam dunia medis [2,3]
Tumbuhan terisi memilki beberapa karakteristik yang dapat membedakan dan mengenali tumbuhan terisi dengan tumbuhan yang lainnya. Salah satu karakteristik utamanya yaitu tumbuhan ini memiliki ukuran yang besar dengan tingginya yang dapat mencapai 32 m dan ukuran diameter batang mencapai 40 cm.
Terisi juga memiliki daun yang berwarna hijau dengan bentuk yang menyirip dan merupakan daun yang majemuk. Selain itu, terisi juga memiliki buah yang berupa polong-polong dengan biji yang terdapat di dalamnya.
Tumbuhan terisi juga memiliki bunga yang seperti bongkol dengan jumlah mahkota bunga yaitu kelipatan 5 dan mengeluarkan bau yang harum [2,3].
Berikut ini kandungan gizi pada biji terisi:
Nama | Jumlah | Unit |
Kalsium | 391.3 | mg |
Tembaga | 0.56 | mg |
Zat besi | 92.34 | mg |
Magnesium | 79.08 | mg |
Mangan | 39.51 | mg |
Fosfor | 31.45 | mg |
Kalium | 599.2 | mg |
Sodium | 381.75 | mg |
Zinc | 18.07 | mg |
Serat | 3.56 | g |
Energy | 1776 | KJ |
Biji tumbuhan terisi memiliki kandungan sodium yang cukup tinggi dan berguna untuk mencega timbulnya penyakit gondok pada seseorang [1]
Terisi memiliki berbagai macam kandungan senyawa di dalamnya, baik pada biji, pepagan, bahkan daunnya. Salah satu kandungan senyawa pada terisi adalah flavonoid.
Flavonoid merupakan kandungan senyawa yang terdapat pada daun tumbuhan terisi yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Salah satu manfaat dari flavonoid ini dapat mencegah kadar kolesterol yang terlalu tinggi di dalam tubuh.
Selain itu, flavonoid juga memiliki peranan dalam menjaga kesehatan jantung dan organ kardiovaskular lainnya dengan cara menghancurkan penumpukan kolesterol pada pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyumbatan [1,4]
Flavonoid merupakan senyawa yang terdapat pada tumbuhan yang memiliki peranan yang cukup banyak untuk kesehatan
Tumbuhan terisi memiliki berbagai macam manfaat yang di dapatkan dari kandungan senyawa dan gizi yang ada di dalamnya. Berikut ini beberapa manfaat dari tumbuhan terisi:
Pada bagian biji tumbuhan terisi memiliki manfaat yang dapat digunakan dalam mengatasi penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi dimana kadar cairan di dalam tubuh terlalu banyak.
Hal ini berakibat naiknya tekanan darah yang akhirnya menyebabkan pusing dan mual pada tubuh. Namun, dengan mengonsumsi biji terisi dapat menyeimbangkan kadar cairan di dalam tubuh dikarenakan di dalamnya memiliki kadar kalium yang cukup tinggi.
Senyawa kalium memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga kadar cairan di dalam tubuh tetap stabil dengan cara mengeluarkan cairan yang berlebih pada proses penyaringan pada organ ginjal [1,3]
Selain kalium, terdapat senyawa fosfor yang berperan dalam mengatasi hipertensi atau tekanan darah tinggi di dalam tubuh
Tumbuhan terisi juga dapat digunakan dalam mengobati penderita penyakit diabetes. Diabetes merupakan penyakit dimana tubuh memiliki kandungan gula darah yang cukup tinggi yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit pada tubuh.
Dengan mengonsumsi obat herbal yang berasal dari tumbuhan terisi dapat membuat kadar kolesterol di dalam tubuh menjadi berkurang. Hal ini dikarenakan terdapat senyawa yang bernama glutathione di dalamnya.
Glutathione merupakan senyawa alami yang dapat merangsang produksi hormon insulin di dalam tubuh semakin banyak dan membuat kadar gula dalam darah menjadi berkurang [5,7].
Layaknya seperti tumbuhan pada keluraga suku polong-polong lainnya, pada bagian bijinya memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi. Salah satu kandungan gizi yang terdapat pada biji terisi adalah kalsium.
Kalsium merupakan senyawa yang penting bagi tubuh dan memiliki peranan yang sangat kompleks. Salah satu peranan dari kalsium adalah menjaga kesehatan tulang dan mendukung tumbuh kembang tulang tubuh.
Kalsium merupakan senyawa yang dibutuhkan oleh tulang untuk membentuk senyawa osteocalcin yang merupakan senyawa yang sangat dibutuhkan oleh tulang untuk membentuk tulang dan memperkuat tulang [1,5].
Osteocalcin merupakan senyawa non-kolagen yang terdapat pada tulang dan memiliki manfaat yang sama seperti kolagen
Pada bagian pepagan dari tumbuhan terisi memiliki senyawa yang bersifat sebagai antikanker di dalam tubuh. Senyawa-senyawa antikanker tersebut, seperti saponin, flavonoid dan juga fitosterol terdapat di dalam pepagan dari tumbuhan terisi.
Masing-masing dari senyawa tersebut memiliki peranan yang berbeda-beda dalam mengatasi sel kanker di dalam tubuh. Contohnya saja seperti senyawa saponin yang bermanfaat sebagai sitotoksi yang merupakan senyawa yang dapat merusak sel kanker di dalam tubuh.
Selain itu, senyawa flavonoid juga memiliki peranan dalam menghentikan poliferasi pada sel kanker sehingga sel kanker tidak dapat menyebar ke jaringan tubuh yang lainnya [1,2,3]
Pada pepagan tumbuhan terisi memiliki kandungan senyawa yang bersifat sebagai antibakteri di dalam tubuh. Salah satu senyawa yang bersifat sebagai antibakteri tersebut adalah alkaloid.
Alkaloid merupakan senyawa yang memberikan rasa pahit di dalam obat herbal yang berasal dari tumbuhan trembesi yang dapat membunuh bakteri yang menjadi penyebab timbulnya penyakit di dalam tubuh.
Selain itu, dengan kandungan alkaloidnya air rebusan dari pepaga tumbuhan trembesi dapat digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan luka dan mencegah infeksi bakteri pada luka [1,5].
Manfaat yang di dapatkan dari tumbuhan terisi berasal dari kandunga gizi yang ada di dalamnya
Walaupun terisi memiliki begitu banyak manfaat bagi kesehatan, namun terisi tetap memiliki efek samping yang dapat menimbulkan gangguan pada kesehatan
Berikut ini efek samping yang dapat ditimbulkan oleh terisi pada kesehatan:
Mengonsumsi terlalu banyak obat herbal yang berasa dari tumbuhan terisi akan dapat menimbulkan gangguan pada saluran pencernaan. Hal ini dikarenakan pada tumbuhan terisi banyak mengandung senyawa tanin.
Senyawa tanin atau asam tanac ini dapat membentuk suatu zat padat didalam tubuh yang sangat susah dicerna. Zat pada ini nantinya akan di cerna oleh bakteri dan menimbulkan gas yang cukup banyak yang berakibat membuat perut menjadi kembung atau kebas [9].
Terlalu banyak mengonsumsi bagian biji dari tumbuhan terisi dapat memicu timbulnya penyakit asam urat pada tubuh. Hal ini dikarenakan pada bagian biji tumbuhan terisi mengandung senyawa asam purin.
Asam purin merupakan senyawa alami aromatik yang mengandung nitrogen di dalamnya. Asam purin yang masuk ke dalam tubuh akan diubah menjadi asam urat.
Apabila keberadaannya terlalu banyak dapat menimbulkan endapan pada bagian sendi dan jaringan yang dapat menimbulkan rasa nyeri [2,5]
Pada dasarnya setiap obat memiliki efek samping yang dapat mengganggu kesehatan apabila mengonsumsinya terlalu banyak
Terisi memiliki metode tertentu dalam menggunakannya sebagai obat herbal, hal ini bertujuan agar bagian dari tumbuhan terisi tersebut dapat memberikan khasiat yang sangat maksimal bagi kesehatan.
Berikut ini beberapa tips dalam menggunakan terisi sebagai obat herbal:
Air rebusan pepagan dari tumbuhan terisi diketahui memiliki kandungan yang dapat menyembuhkan luka. Hal ini dikarenakan kandungan senyawa yang bersifat astringent di dalamnya.
Astringent merupakan sebutan bagi suatu senyawa yang memiliki kemampuan dalam menyempitkan jaringan pada tubuh. Hal ini berguan bagi bagian tubuh yang mengalima luka dengan pori-pori yang terbuka.
Cara membuatnya pun juga cukup mudah. Siapkan beberapa lembar bagian pepagan dari tumbuhan terisi. Kemudian bersihkan dengan air dan siapkan panci yang berisikan air.
Masukkan pepagan tersebut ke dalam panci dan rebus hingga air berubah warna dan mendidih. Diamkan air rebusan sampai hangat lalu basuh pada luka untuk menyembuhkannya [2,5]
Selain digunakan dalam bentuk air rebusan, pepagan dari tumbuhan terisi yang masih segar dan masih terdapat cairan di dalamnya dapat digunakan dengan cara menjadikannya sebuah minyak essensial.
Minyak ini dapat digunakan juga dalam mengobati luka yang terbuka karena kandungan senyawa astringent di dalamnya. Cara membuat minyak essensia dari pepagan tumbuhan terisi ini cukup mudah.
Pastikan menggunakan pepagan terisi yang masih segar dan tidak begitu kering. Siapkan alat tumbukan dan tumbuk pepagan hingga benar-benar hancur dan mengeluarkan sedikit air.
Tambahkan sedikit minyak kedalamnya lalu aduk hingga seluruhnya tercampur. Simpan minyak di dalam botol selama beberapa hari agar lebih tercampur dan gunakan dengan cara mengoleskan minyak pada bagian luka [2,5]
Biji terisi juga dapat dikonsumsi seperti halnya jenis kacang polong lainnya. Meskipun rasanya lebih pahit, namun kandungan gizi di dalam biji terisi tidak kalah dengan jenis polong-polongan yang lainnya.
Biji terisi dapat dikonsumsi dengan cara direbus terlebih dahulu hingga empuk, kemudian baru dapat dikonsumsi [1,3]
Dengan tips penggunaan seperti diatas diharapkan dapat lebih memaksimalkan manfaat yang terdapat pada bagian tumbuhan terisi sebagai obat herbal
Seperg disebut diatas, bahwa terisi memiliki beberapa bagian yang dapat dikonsumsi sebagai obat herbal. Namun, terdapat kendala dimana bagian terisi tersebut harus benar-benar segar.
Maka dari itu diperlukan beberapa tips dalam menyimpan bagian tumbuhan terisi yang akan digunakan sebagai obat herbal, seperti berikut:
Dengan metode pembeukuan tersebut bagian tumbuhan terisi dapat bertahan lama meskipun disimpan dalam kondisi yang masih segar [4].
Untuk mengonsumsi atau penggunaan obat herbal yang berasal dari bagian tumbuhan terisi akan lebih baik jika berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter atau ahli medis terdekat.
1. Muhammad ZIA-UL-HAQ, Shakeel AHMAD, Mughal QAYUm, Sezai ERCİŞLİ. Compositional studies and antioxidant potential of Albizia lebbeck (L.) Benth. pods and seeds. 37: 25-32. Turkish Journal of Biology; 2013.
2. Md Irshad. Albizia procera (Roxb.) Benth. White siris, tall albizia. Technical Report; 1987.
3. John A. Parrotta. Albizia lebbek (L.) Benth. Enzyklopädie der Holzgewächse; 1884.
4. Madhuri Sukhadiya, Chintan A. Dholariya, L. K. Behera, A. A. Mehta, P. K. Shrivastava and B. S. Desai. Silviculture And Utilization Of A Lesser Known Tree Species: Albizia Procera. VOL. 8 XXIX, NO. 2. College of Forestry, Navsari Agricultural University; 2019.
5. Kokila Karuppannan, Venugopal Sujatha, S. Deepika Priyadharshini. Phytopharmacological properties of Albizia species: A review. Vol 5, Suppl 3, International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences; 2013.
6. Aleksandra Kozłowska, Dorota Szostak-Wegierek. Flavonoids--food sources and health benefits. 68(2):79-85. Roczniki Państwowego Zakładu Higieny; 2014.
7. Guoyao Wu, Yun-Zhong Fang, Sheng Yang. Glutathione Metabolism and Its Implications for Health. Journal of Nutrition; 2004.
8. Dr. Gautam Rawal, Dr. Sankalp Yadav, Ms. Saifali Nagayach. Phytosterols And The Health. 2 (3), 441-444. Medical Research Chronicle; 2015.
9. Karamali Khanbabaee, Teunis van Ree. Tannins: Classification and Definition. 18, 641–649. The Royal Society of Chemistry ; 2001.