Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Tes Romberg adalah suatu metode untuk mengevaluasi gangguan sensoris seseorang, dimana terjadi gangguan postur dan keseimbangan, misalkan dalam kondisi vertigo dan cedera kepala. Tes ini merupakan tes
Tes romberg merupakan tes yang mengukur keseimbangan seseorang. Dokter menggunakan tes romberg untuk mengindentifikasi gangguan neurologis, yaitu penyakit yang menyerang pada bagian sistem saraf seperti otak, otot, saraf tulang belakang dan saraf tepi.[1]
Selain dokter, polisi atau petugas penegak hukum juga melakukan tes romberg untuk memeriksa ketenangan seseorang. Misalnya, digunakan untuk mengetahui apakah seseorang berada di bawah pengaruh alkohol.[2]
Dokter akan merekomendasikan tes romberg pada pasien yang mengalami:[2]
Berdasarkan prosedurnya, tes ini dibagi menjadi dua, yaitu:[2]
Pada jenis ini, pasien diminta meletakkan satu kaki di depan kaki lainnya. Posisi tumit kaki depan harus menyentuh jari-jari kaki belakang. Dokter mungkin akan meminta pasien mengganti kaki dan mengulangi pengujian untuk melihat apakah keseimbangan pasien berubah. Prosedur ini sering digunakan untuk seseorang yang berisiko jatuh karena usia tua atau gangguan neurologis.
Seperti namanya, prosedur ini mencakup posisi berdiri dengan satu kaki. Dokter mungkin akan meminta pasien mengganti kaki sehingga ada tidaknya perbedaan dapat terlihat
Tes romberg termasuk tindakan medis yang sederhana sehingga tidak ada persiapan khusus yang perlu dilakukan sebelum menjalani prosedurnya. Pasien juga dapat langsung pulang begitu selesai.[1]
Pastikan sebelum tes, pasien dalam keadaan terhidrasi dan tidak lapar.[1] Secara umum prosedur tes romberg adalah:[3]
Prosedur tes romberg dapat berbeda jika lakukan oleh polisi atau petugas penegak hukum, tidak perlu melepas sepatu dan mungkin tidak perlu menutup mata.[2]
Risiko yang mungkin akan pasien alami adalah merasa pusing atau terjatuh saat tes, oleh karena itu dokter atau tim medis akan berdiri di dekat pasien dan menyingkirkan benda-benda di sekitar untuk mencegah cedera pada pasien[1,2]
Jika pasien bergoyang atau terjatuh selama prosedur, hal ini menandakan tes romberg memiliki hasil positif. Tes Romberg yang positif mungkin menunjukkan adanya masalah dengan:[2]
Ketiga sistem tersebut membantu pasien tetap seimbang saat berdiri tegak. Namun jika ada masalah dengan salah satu sistem, pasien mungkin tidak dapat menjaga keseimbangan.[2]
Selain masalah pada sistem sensorik, verstibular, atau proprioseptif. Hasil tes yang positif mungkin disebabkan oleh kelainan lain. Seperti:[2]
Tes Romberg memiliki hasil negatif apabila pasien memiliki goyangan minimal selama tes. Hal ini berarti pasien dapat tetap stabil dengan mata tertutup atau terbuka.[2]
Hasil negatif menunjukkan bahwa gejala vestibular (mual, muntah, dan pandangan kabur) atau proprioseptif (sering jatuh, postur tubuh abnormal, dan makan berantakan) mungkin tidak terkait dengan masalah keseimbangan.[2]
1. Forbes J, Cronovich H. Romberg Test. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020.
2. Lauren Jarmusz, PT, DPT, OCS, Kirsten Nunez. How the Romberg Test Is Used to Identify and Diagnose Imbalance Issues. Healthline; 2021.
3. Julie Stachowiak, PhD. David Ozeri, MD. The Romberg Test: Measuring Balance Impairment in MS. Verywellhealth; 2021.