Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Thanatophobia adalah bentuk fobia atau ketakutan yang irasional terhadap kematian. Secara spesifik, ketakutan ini dapat berupa ketakutan terhadap kematian atau ketakutan terhadap proses kematian. American
Daftar isi
Setiap makhluk hidup pasti akan mengalami kematian. Meskipun begitu, ada sebagian orang yang memiliki rasa ketakutan berlebih dalam menghadapi kematian ataupun prosesnya.
Perasaan tersebut dinamakan Thanatophobia, yaitu kecemasan dan kegelisahan yang tinggi saat seseorang memikirkan kematian. [6]
Meskipun lumrah bagi banyak orang memiliki rasa takut terhadap kematian, tetapi yang membedakan adalah biasanya penderita thanatophobia benar-benar mencemaskan tentang kematian hingga menimbulkan kecemasan berlebih dan memengaruhi kehidupan sehari-hari. [6]
Walaupun begitu, pihak American Psychiatric Association tidak secara resmi mengakui thanatophobia sebagai sebuah “disorder”, dan lebih menganggap ini adalah bentuk “general anxiety”. [1]
General anxiety adalah bentuk kecemasan berlebih yang disebabkan oleh ketakutan akan kejadian yang umum terjadi [2]
Gejala Thanatophobia dapat dibagi menjadi 2, yaitu gejala umum dan khusus.
Secara umum, ada beberapa gejala yang biasa dialami penderita Thanatophobia, yaitu: [1, 2]
Secara khusus, Thanatophobia memiliki gejala yang dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu: Gejala kognitif, emosional, fisik, dan perubahan perilaku.
Mari kita bahas satu-persatu dari gejala tersebut:
Saat seseorang mengalami gejala kognitif, ini berarti dia akan mengalami kekhawatiran akan masa depan yang belum terjadi, termasuk bagaimana proses kematian akan terjadi pada dirinya.
Gejala ini biasanya diperparah dengan perasaan bahwa dia tidak bisa mengontrol masa depannya. [6]
Gejala-gejala emosional biasanya bersifat agak lebih umum dan sering dialami juga oleh penderita gangguan lainnya, seperti rasa takut, kecemasan berlebih, dan panik.
Yang membedakan adalah biasanya gejala-gejala tadi timbul saat penderita memikirkan tentang kematian dan dampaknya, baik bagi dirinya maupun orang lain. [6]
Selain gejala secara emosional, Thanatophobia juga biasanya menunjukkan gejala fisik, seperti pusing, sakit perut, atau juga perasaan mual seperti ingin muntah dan berkeringat dingin. Setiap penderita bisa menunjukkan gejala yang berbeda-beda. [6]
Perubahan perilaku penderita Thanatophobia biasanya dipicu oleh hal-hal yang mengingatkan mereka terhadap kematian. Misalnya saja saat menengok kerabat di rumah sakit, atau mendengar kabar tentang kematian orang yang dikenal karena kecelakaan kereta api.
Hal-hal pemicu tersebut bisa mengakibatkan perubahan perilaku seseorang, contohnya jadi enggan keluar rumah karena takut kecelakaan atau pergi keluar kota dengan menggunakan kereta api.
Bila terus-menerus dilakukan, perubahan perilaku yang seperti ini bisa memengaruhi hubungan sosial seseorang dengan orang lain. [6]
Beberapa faktor bisa menjadi faktor yang berkontribusi terhadap fobia kematian yang diderita oleh seseorang, misalnya saja pemikiran hal apa yang akan terjadi setelah kematian. [4]
Thanatophobia juga bisa disebabkan pengalaman traumatis di masa lalu yang berkaitan dengan kematian. [3]
Sebagai contoh, misalnya seseorang pernah kehilangan orang dekat karena penyakit kanker. Maka, walaupun orang itu tak selalu ingat dengan peristiwa kematian tersebut, tetapi apabila mendengar atau melihat berita seseorang yang meninggal akibat kanker, maka kemungkinan dirinya bisa terpicu dan mengeluarkan gejala-gejala yang sudah kita bahas di atas. [3]
Walaupun Thanatophobia bisa dialami oleh siapa saja, ada beberapa golongan orang yang memiliki tingkat resiko lebih tinggi, misalnya saja mereka yang menderita sakit parah dan menahun, atau orang yang memiliki trauma masa lalu yang berhubungan dengan kematian. [3, 4]
Dalam penelitian, kaum wanita juga lebih rentan terkena Thanatophobia daripada kaum pria. [3, 4]
Orang yang menderita Thanatophobia biasanya juga mengalami gangguan kesehatan mental lainnya secara bersamaan, misalnya saja fobia lain (claustrophobia, agorafobia, fobia terhadap binatang, dll), depresi, panic disorder, hipokondriak, dan lainnya. [3]
Terkadang banyak orang menganggap sepele saat mengalami gejala-gejala umum Thanatophobia. Tetapi, bila gejala tersebut dirasakan terus-menerus terjadi, sebaiknya langsung diperiksakan ke dokter atau terapis. [1]
Satu hal terpenting yang harus dilakukan saat berkonsultasi adalah bersikap jujur tentang gejala-gejala yang dialami (sesuai dengan gejala thanatophobia yang telah kita bahas di atas), agar terapis bisa mendiagnosis dengan tepat, gangguan apa yang diderita seseorang.
Hal ini karena tidak ada satu indikasi pasti yang bisa menjadi tolak ukur apakah seseorang menderita thanatophobia atau tidak. [1]
Oleh karena itu, semakin banyak gejala yang dirasakan seseorang, maka dokter akan bisa melakukan diagnosis yang lebih akurat.
Gejala thanatophobia bisa berdiri sendiri ataupun berkaitan dengan gejala penyakit kejiwaan lainnya, dan gejala yang dialami seseorang bisa berbeda dengan orang lain.
Setelah seseorang didiagnosis menderita Thanatophobia, lalu bagaimana cara pengobatannya?
Dokter biasanya akan fokus pada pengobatan untuk meredakan ketakutan dan kekhawatiran terlebih dahulu.
Ada beberapa cara yang dapat dipilih, misalnya:
Penggunaan obat-obatan tidak disarankan untuk jenis phobia ini, karena selain memiliki efek samping, juga karena terapi bicara dinilai jauh lebih efektif dibandingkan penggunaan obat-obatan. [6]
Dalam terapi ini, biasanya penderita Thanatophobia akan diajak berbicara oleh terapisnya. Salah satu tujuannya adalah selain untuk menggali emosi-emosi tersembunyi, juga mencari akar phobia-nya.
Hal ini karena banyak orang tidak sadar peristiwa apa yang membuat mereka menjadi phobia akan kematian.
Jika hal ini sudah diketahui, maka penderita bisa mengetahui hal-hal apa saja yang biasanya memicu gejala thanatophobia tersebut dan belajar mengatasinya. [6]
Salah satu hal yang bisa dilakukan dalam terapi ini adalah melakukan relaksasi diri dengan latihan pernapasan. [6]
Meskipun terdengar simpel, tetapi teknik ini dapat sangat membantu penderita menjadi lebih tenang, terutama saat gejala Thanatophobia menyerang. [6]
Penderita Thanatophobia juga disarankan untul memperhatikan pola makan dan asupan yang bergizi. Walaupun tak secara langsung dapat mengatasi phobia akan kematian, tetapi bisa meringankan gejala fisik yang timbul saat phobia itu menyerang. [6]
Ini adalah pengobatan yang paling efektif untuk mengatasi gejala Thanatophobia. Jadi, dalam terapi ini Anda dan terapis akan membahas faktor-faktor yang menyebabkan Anda mengalami Thanophobia, agar bisa menentukan cara terbaik untuk mengatasi gangguan kesehatan mental yang satu ini. [6]
Demikian pembahasan lengkap tentang Thanatophobia. Semoga dapat membantu Anda mengatasi masalah tersebut.
1. Kimberly Holland & Timothy J. Legg, PhD., CRNP. Everything You Should Know About Thanatophobia. Healthline; 2019
2. Elea Carey & Timothy J. Legg, PhD., CRNP. Generalized Anxiety Disorder. Healthline; 2020
3. Bethany Cadman & Timothy J. Legg, PhD., CRNP. What to Know About the Fear of Death. Medical News Today; 2018
4. Anonim. Thanatophobia: Physician's Perspective of Dealing with Patients with Fear of Death. An official Publication of Society of Science, Biology, and Medicine; 2018
5. Anonim. What's Your Biggest Fear? Phobias. Medicine Net; 2016
6. Navit Schechter PGDip, BABCP (Accred), BSc (Hons). Thanatophobia: Overcoming Fear of Death Anxiety. Net Doctor; 2020