Penggunaan kipas angin sangat populer dikalangan masyarakat, karena dapat mendinginkan ruagan dengan biaya yang jauh lebih terjangkau.
Kipas angin ini tidak hanya digunakan di pagi hari saja, melainkan banyak juga yang menggunakannya ketika tidur malam. Hal ini sering terjadi khususnya pada musim kemarau [1].
Tidur dengan menggunakan kipas angin memang dapat membuat nyaman, namun benarkah tidak ada efek sampingnya bagi kesehatan ? [1]
Daftar isi
Bagi sebagian orang, angin yang dihasilkan oleh kipas angin memang memberikan efek dingin yang membuat nyaman, bahkan pada waktu tidurnya [1].
Namun, bagi sebagian orang lainnya penggunaan kipas angin pada waktu tidur mungkin akan memberikan efek atau gejala yang mengganggu [2].
Jadi, jika pertanyaannya bolehkah tidur dengan menggunakan kipas angin? Maka jawabannya adalah boleh, dengan catatan harus memenuhi syarat tertentu, termasuk siapa dan bagaimana kondisi yang tepat.
Mengingat, ada beberapa orang yang tidak disarankan untuk menggunakan kipas angin karena kondisi medis yang dimilikinya dapat menimbulkan risiko yang serius. Sedangkan orang yang boleh tidur dengan kipas angin antara lain [2]:
Terkait kondisinya, jarak dan kecepatan kipas angin harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak akan menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan [1].
Misalnya, kipas angin boleh digunakan ketika tidur namun dengan catatan posisinya tidak diarahkan langsung ke tubuh, karena dapat berisiko menimbulkan nyeri otot ketika bangun tidur [1, 2].
Selain itu, agar penggunaan kipas angin tidak menimbulkan masalah kesehatan akibat debu maupun alergen lainnya, penggunaan filter udara di kamar tidur mungkin akan membantu [4].
Sebenarnya tidur dengan kipas angin bukanlah hal yang dilarang dan berbahaya, melainkan hanya perkara preferensi untuk memenuhi kebutuhan saja [3]. Mengingat, jika siapa dan kondisi diatas terpenuhi maka penggunaan kipas angin ketika tidur tidak akan menimbulkan masalah.
Berikut ini merupakan beberapa manfaat tidur menggunakan kipas angin [1, 2]:
Umumnya, seseorang tidak dapat tidur dengan nyaman jika badannya berkeringat karena kepanasan. Oleh karena itu, penggunaan kipas angin dapat memberikan sensasi dingin dan menjaga kenyamanan pada waktu tidur.
Mengingat, angin sepoi-sepoi yang dihasilkan oleh kipas angin dapat mengeringkan kelembapan berlebih di malam hari.
Ketika tidur malam hari, umumnya seseorang cenderung menutup semua pintu dan jendela. Hal ini membuat sirkulasi udara di dalam ruangan menjadi tidak lancar.
Jika sirkulasi udara tidak lancar, maka ruangan pun akan terasa pengap karena tidak ada pergerakan udara. Pada kondisi ini, penggunaan kipas angin dapat meningkatkan sirkulasi udara di dalam ruangan.
Dengan sirkulasi udara yang meningkat, seseorang dapat tidur dengan nyaman dan kembali bangun dengan kondisi segar keesokan harinya.
Kipas angin dan AC mungkin sama-sama dapat mendinginkan ruangan, namun keduanya jelas berbeda. Walaupun AC jauh lebih efektif daripada kipas angin, namun banyak orang cenderung lebih memilih kipas angin karena biaya.
Ya, penggunaan kipas angin jauh lebih menghemat biaya tagihan listrik dibandingkan dengan AC karena hanya mengonsumsi lebih sedikit energi.
Untuk membuat efek kipas angin sedingin ketika mengunakan AC dapat digunakan trik berikut ini [1]:
Suhu tinggi dengan kadar karbon dioksida yang meningkat di dalam ruangan sangat berbahaya bagi bayi, karena dapat meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, sindrom kematian bayi mendadak tersebut ternyata dapat dicegah dengan penggunaan kipas angin. Mengingat, penggunaan kipas angin dapat meningkatkan sirkulasi udara. Jika sirkulasi udara meningkat maka suhu ruangan dan konsentrasi karbon dioksida di dalam ruangan akan menurun.
Penggunaan kipas angin, selain menghasilkan angin sepoi-sepoi umumnya juga akan menghasilkan suara yang khas. Suara kipas angin ini dinilai sepert suara white noise.
Mengingat kemiripannya dengan white noise, suara kipas angin ini dinilai dapat memberikan kenyamanan dan ketenangan jika digunakan ketika tidur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, bayi yang baru lahir akan cenderung lebih mudah tertidur setelah terpapar white noise.
Penggunaan kipas angin di ruangan tertutup, sebagaimana ketika malam hari pintu dan jendela tertutup dapat mencegah bau tidak sedap di dalam ruangan tersebut.
Mengingat, jika sirkulasi udara bagus, maka ruangan pun tidak akan menjadi terlalu pengap, walaupun dalam keadaan pintu dan candela tertutup.
Sebagaimana telah diketahui sebelumnya, penggunaan kipas angin dapat menjaga tubuh tetap sejuk dan mengurangi tubuh untuk berkeringat ketika tidur.
Hal ini secara tidak langsung juga menunjukkan bahwa, penggunaan kipas angin ketika tidur malam dapat mencegah hilangnya mineral penting bagi tubuh melalui keringat. Mengingat, terlalu banyak berkeringat dapat menyebabkan hilangnya mineral penting yang dibutuhkan tubuh.
Berikut ini merupakan beberapa bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh tidur dengan kipas angin [1, 2, 4]:
Penggunaan kipas angin memang dapat mengedarkan udara hingga meningkatkan sirkulasi udara, namun juga berpotensi mengedarkan debu, tungau, spora serbuk sari atau alergen lainnya.
Seseorang yang menghirup debu, tungau, spora, serbuk sari atau alergen tersebut akan mengalami gejala seperti [1, 2]:
Gejala-gejala tersebut bahkan akan semakin memburuk pada orang-orang yang memiliki kerentanan terhadap asma, alergi dan demam.
Terpapar kipas angin dalam waktu yang lama mungkin akan membuat hidung dan tenggorokan menjadi lebih kering hingga mengakibatkan produksi lendir yang berlebihan.
Jika produksi lendir berlebihan maka beberapa kondisi seperti sinusitis, sakit kepala dan hidung tersumbat dapat terjadi.
Untuk mengurangi risiko ini terjadi, seseorang disarankan untuk mengonsumsi air. Namun, jika ketika tidur harus bangun beberapa kali untuk mengonsumsi air mungkin juga akan menganggu kualitas tidur itu sendiri.
Oleh karena itu, mungkin juga akan direkomendasikan untuk melakukan irigasi sinus setiap hari dengan saline. Hal ini bertujuan untuk membantu saluran hidung yang kering maupun hidung terseumbat.
Penggunaan kipas angin, selain membuat hidung dan tenggorokan kering ternyata juga dapat mengeringkan kulit dan mata.
Untuk mencegah hal ini terjadi, penggunaan pelembab kulit maupun obat tetes mata mungkin dapat dilakukan.
Nyeri otot ketika bangun tidur mungkin dapat terjadi karena sirkulasi udara yang terkonstrasi dengan penggunaan kipas angin.
Paparan udara dingin baik dari kipas angin maupun AC pada malam hari mungkin dapat menyebabkan leher kaku di pagi harinya. Meskipun demikian, efek AC ternyata lebih buruk dibandingkan dengan kipas angin.
Untuk mengurangi risiko ini, seseorang disarankan untuk tidak mengarahkan langsung kipas angin ke arahnya.
Bolehkah tidur dengan kipas angin ketika sedang sakit ? Jawabannya, jika seseorang sedang sakit dan penyakit yang diderita adalah asma, alergi ataupun demam maka tidak boleh menggunakan kipas angin ketika tidur [1, 2].
Mengingat, penggunaan kipas angin dapat memperburuk gejala penyakit seperti bersin, pilek, mata berair, tenggorokan gatal dan kesulitan bernapas [1, 2].
Berikut ini merupakan beberapa orang yang sebaiknya tidak tidur dengan menggunakan kipas angin [1, 2]:
Selain itu, penggunaan kipas angin mungkin juga akan dapat mengeringkan kulit. Oleh karena itu, bukan tidak boleh, hanya saja perlu diperhatikan juga penggunaannya bagi orang yang memiliki masalah kulit kering [3].
Atau untuk orang-orang seperti ini mungkin dapat menggunakan pengatur waktu, sehingga kipas angin tidak akan menyala sepanjang malam, melainkan hanya diawal waktu tidur saja [3].
1. Stacy Liman. Is Sleeping With A Fan On Bad For Health?. Amerisleep; 2020.
2. Julie Marks & Raj Dasgupta, MD. Is It Healthy to Sleep with a Fan On?. Healthline; 2020.
3. Sleep Advisor. Is Sleeping With a Fan On Safe? – Can It Make You Feel Sick?. Sleep Advisor; 2020.
4. Rachael Rettner. Is Sleeping with a Fan On Actually Bad for Your Health?. Livescience; 2018.