Vaginal septum adalah suatu kondisi dimana sistem reproduksi wanita tidak berkembang secara utuh, sehingga terbentuklah sebuah dinding pemisah berupa jaringan di dalam vagina. Dinding ini bisa melintang vertikal atau horizontal, memisahkan vagina menjadi dua bagian.
Banyak anak perempuan yang tidak sadar dirinya mengalami vaginal septum hingga mencapai usia pubertas, ketika mereka mulai merasakan nyeri, tidak nyaman, atau darah menstruasi yang keluar secara tidak wajar yang merupakan gejala-gejala dari vaginal septum.
Ada juga yang baru mengetahui mereka memiliki kelainan ini ketika mulai aktif secara seksual dan merasakan nyeri saat berhubungan intim.
Meskipun begitu, beberapa wanita yang mengalami vaginal septum tidak merasakan gejala apapun.
Daftar isi
Vaginal septum adalah kelainan pada vagina yang bersifat kongenital, artinya sudah terjadi sejak lahir. Kelainan ini terbentuk di saluran reproduksi saat fase perkembangan janin, saat bayi masih dibentuk di dalam rahim ibu.
Para dokter dan ahli masih belum sepenuhnya mengerti apa penyebab dari terjadinya kelainan vagina ini. Namun, diduga faktornya adalah kecacatan pada beberapa gen yang kemudian dipengaruhi oleh faktor lingkungan. [1, 2]
Organ reproduksi wanita mulai terbentuk ketika janin memasuki usia enam minggu di dalam rahim ibu. Ini adalah fase ketika saluran Mullerian perlahan bergerak menuju satu sama lain di dalam tubuh janin kemudian bergabung di bagian tengah.
Beberapa jaringan akan bergerak ke arah atas untuk membentuk rahim dan tuba falopi sementara jaringan lainnya bergerak turun untuk membentuk vagina.
Saluran Mullerian akan bergabung dengan dasar vagina yang kemudian membentuk kanal vagina. Gangguan apapun yang terjadi saat proses ini berlangsung bisa menyebabkan kelainan bentuk pada rahim atau vagina.
Pada fase inilah diduga vaginal septum bisa terjadi.
Ada dua macam vaginal septum, dibedakan berdasarkan posisi dari septum atau dinding pemisah vagina.
LVS kadang-kadang disebut juga vagina berganda karena membentuk dua lubang vagina yang dipisahkan oleh sebuah dinding jaringan yang berbentuk vertikal. Ukuran kedua lubang vagina ini mungkin tidak sama, salah satunya bisa lebih kecil. [1, 2, 4]
Saat janin berkembang, vagina awalnya adalah dua saluran yang kemudian bersatu menjadi lubang vagina tunggal di fase trimester ketiga kehamilan. Bila proses ini tidak terjadi, maka LVS akan terbentuk.
Beberapa gadis baru mengetahui mereka memiliki LVS ketika mulai menstruasi dan menggunakan tampon. Pada kasus ini, meskipun tampon telah dimasukkan, darah masih akan tetap bocor ke celana dalam. Selain itu, LVS juga bisa membuat hubungan intim menjadi sulit atau menyakitkan akibat adanya dinding pemisah vagina ini.
TVS adalah dinding pemisah vagina yang posisinya horizontal atau mendatar, sehingga vagina terbagi menjadi bagian atas dan bawah. Dinding ini bisa terbentuk di mana saja di bagian dalam vagina. Pada beberapa kasus, TVS bisa separuh atau sepenuhnya memisahkan vagina dari sistem reproduksi lainnya. [1, 2, 3]
Gadis remaja biasanya baru menyadari mereka memiliki TVS ketika mulai menstruasi karena septum bisa menghalangi aliran darah haid yang menyebabkan nyeri di bagian perut jika darah menggenang di saluran reproduksi. [1, 2, 3]
Beberapa wanita yang mengalami TVS memiliki lubang kecil di septum yang memungkinkan darah untuk tetap mengalir keluar tubuh. tetapi, lubang ini mungkin tidak cukup besar sehingga masa haid menjadi lebih panjang dari waktu normalnya.
Kelainan ini juga bisa mulai disadari ketika seorang wanita sudah aktif secara seksual. Septum bisa menyumbat vagina atau membuat salurannya menjadi sangat pendek sehingga hubungan intim akan terasa nyeri atau tidak nyaman.
Vaginal septum biasanya membutuhkan diagnosis dari dokter karena tidak bisa dilihat dari luar. Jika seorang wanita mengalami salah satu atau beberapa gejala seperti yang disebutkan diatas, maka penting untuk memeriksakannya ke dokter, karena gejala serupa juga bisa mengarah pada gangguan lain seperti endometriosis.
Dokter akan mendiagnosa vaginal septum dengan melakukan pemeriksaan panggul secara fisik maupun tes pencitraan menggunakan USG atau MRI. USG digunakan untuk melihat bagian dalam perut dan panggul, sementara MRI digunakan untuk melihat struktur organ-organ bagian dalam. [1, 2, 4]
Kadang-kadang vaginal septum juga berkaitan dengan kelainan pembentukan sistem tulang atau saluran kencing, sehingga tambahan pemeriksaan menggunakan X-ray pada bagian ginjal juga mungkin diperlukan.
Tes-tes tersebut juga bisa membantu dokter memeriksa apakah ada duplikasi organ reproduksi yang kadang-kadang terjadi pada wanita yang mengalami kondisi ini. Misalnya, wanita dengan vaginal septum juga bisa memiliki organ tambahan di saluran reproduksi bagian atasnya, seperti serviks atau rahim berganda. [1]
Vaginal septum tidak selalu membutuhkan pengobatan, terutama bisa tidak menimbulkan keluhan atau mempengaruhi kesuburan seorang wanita. Namun, bila kondisi ini menimbulkan beberapa gejala atau dokter merasa vaginal septum yang terjadi bisa menyebabkan komplikasi kehamilan, maka bisa diangkat melalui pembedahan.
Pengangkatan vaginal septum adalah prosedur yang cepat dan hanya membutuhkan waktu singkat untuk pemulihan.
Saat prosedur berlangsung, dokter akan mengambil jaringan tambahan yang menjadi dinding pemisah vagina, kemudian mengeringkan darah yang menggenang dari siklus menstruasi yang telah lalu (pada kasus TVS).
Setelah prosedur selesai, pasien biasanya akan merasa hubungan seksualnya menjadi lebih nyaman dan aliran darah menstruasi menjadi lebih lancar.
Bagi beberapa wanita yang mengalaminya, vaginal septum tidak pernah menimbulkan gejala atau bahkan gangguan kesehatan. Tetapi, bagi yang lainnya, kondisi ini bisa menyebabkan rasa nyeri, masalah menstruasi, dan bahkan ketidaksuburan.
Jika timbul keluhan yang berkaitan dengan tanda-tanda adanya vaginal septum, maka segera periksakan ke dokter.
Dengan pemeriksaan panggul dan tes pencitraan dasar, dokter bisa menentukan apakah vaginal septum yang terbentuk perlu diangkat atau tidak.
1. Annette McDermott, Patricia Geraghty, MSN, FNP-BC, WHNP. What You Need to Know About Vaginal Health at Every Age. Healthline; 2018.
2. CHC Team. Vaginal Septum. Children's Hospital Colorado.
3. BWH Team. Congenital Anomalies of the Vagina. Brigham and Women's Hospital.
4. Rachael Haverland, MD, Megan Wasson, DO. Longitudinal Vaginal Septum: Accurate Diagnosis and Appropriate
Surgical Management with Resection. The Journal of Minimally Invasive Gynecology.