Pola hidup sehat, makanan bergizi, serta istirahat cukup merupakan kebutuhan tubuh untuk mempertahankan stamina. Namun seiring aktivitas yang semakin padat di tengah pandemi, tidak ada salahnya mengonsumsi vitamin dan suplemen penambah energi yang menunjang kesehatan tubuh.
Vitamin adalah senyawa organik yang dibutuhkan manusia untuk fungsi normal sel, pertumbuhan, dan perkembangan[1][2]. Tubuh tidak memproduksi vitamin. Sebagian besar kebutuhan vitamin tubuh berasal dari makanan.[3]
Sedangkan suplemen merupakan nutrisi tambahan dalam bentuk pil, tablet, kapsul, cairan, dan lain-lain yang berfungsi memenuhi kebutuhan tubuh. Suplemen makanan dapat berupa vitamin, mineral, asam amino, dan sebagainya. Suplemen bukanlah pengganti asupan saat diet, melainkan nutrisi tambahan hanya bagi mereka yang memerlukan. [4]
Sejatinya, tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit. Pada kondisi normal, kebutuhan vitamin bisa terpenuhi hanya melalui asupan makanan dan minuman bergizi. Namun saat kesehatan menurun, konsumsi suplemen tambahan sangat bermanfaat untuk meningkatkan stamina tubuh.[1]
Peran vitamin pada proses pembentukan energi di antaranya yakni mengubah makanan menjadi glukosa.[5] Glukosa salah satu sumber energi utama yang bermanfaat sebagai tenaga untuk beraktivitas sehari-hari.[6]
Karenanya penting untuk memastikan asupan vitamin tubuh telah sesuai angka kebutuhan, terutama saat kondisi tubuh kurang fit atau masa pemulihan pasca sakit.
Tidak semua vitamin berhubungan langsung dengan berdampak menghasilkan energi tambahan bagi tubuh. Beberapa vitamin yang berperan menambah energi pada tubuh di antaranya:
Memiliki nama lain Cobalamin, vitamin B-12 merupakan salah satu dari 8 vitamin B yang berperan mengubah makanan menjadi glukosa.[4] Sebagaimana dijelaskan pada paragraf sebelumnya, glukosa berfungsi menjadi sumber energi bagi tubuh.[5] Hal ini menjadikan vitamin B-12 cocok sebagai vitamin penambah stamina.
Selain itu, vitamin B-12 juga membantu menjaga saraf dan sel darah tubuh tetap sehat. Saraf dan sel darah yang sehat mampu mencegah anemia sebagai penyebab rasa lelah berkepanjangan.[7]
Vitamin B-12 secara alami terdapat pada makanan yang berasal dari hewan, termasuk ikan, daging, unggas, telur, dan produk susu.[8] Selain itu, sereal sarapan yang memiliki kandungan ragi nutrisi merupakan sumber vitamin B12 dengan bioavailabilitas tinggi.[9][10]
Mendengar nama Aswagandha mungkin asing bagi sebagian orang. Aswagandha merupakan ramuan obat terpenting dalam Ayurvedha India, salah satu sistem pengobatan tradisional tertua di dunia.[11]
Aswagandha yang berperan sebagai suplemen diyakini mampu meningkatkan energi dengan menjaga serta meningkatkan ketahanan tubuh terhadap stress fisik maupun mental.[12]
Tinjauan lima studi terhadap Aswagandha membuktikan adanya peran zat tersebut mendapat skor lebih baik pada tes yang mengukur stres, kecemasan, dan kelelahan.[13]
Mneurt penelitian dari Departemen Neuropsikiatri dan Psikiatri Geriatri, Rumah Sakit Asha, India, menunjukkan perbedaan signifikan dalam beberapa ukuran stres dan kecemasan. Jika dibandingkan dengan mereka yang diberi placebo, responden yang mengonsumsi Aswagandha memiliki kadar kortisol 28% lebih rendah. Kortisol merupakan hormon yang meningkat sebagai respons terhadap stress.[14]
Besi pada tubuh berperan dalam pembuatan hemoglobin, serta membantu protein dalam sel darah merah yang mengangkut oksigen dari paru-paru ke organ dan jaringan di seluruh tubuh. [15]
Kekurangan zat besi berdampak langsung pada sel darah merah yang tidak dapat secara efektif membawa oksigen ke jaringan tubuh. Dampaknya yakni defisiensi besi yang menyebabkan anemia dan berdampak pada timbulnya kelesuan dan rasa lelah.[16]
Mengingat peran zat besi pada proses penyaluran oksigen, maka penting untuk memastikan kandungan zat besi dalam tubuh tercukupi. Konsultasikan pada dokter terkait konsumsi suplemen kandungan zat besi tambahan agar terhindar dari risiko kelebihan zat besi.[17]
Bukan kode, CoQ10 merupakan singkatan dari Coenzyme Q10. Zat ini terbuat alami dalam tubuh dan berada dalam berbagai sel pada organ tubuh. Jantung, ginjal, dan hati memiliki kadar CoQ10 tertinggi pada tubuh. Peran utama Coenzyme Q10 yakni membuat energi dan melindungi diri dari kerusakan oksidatif.[18]
Menurunnya kadar CoQ10 menyebabkan sel-sel tubuh tidak dapat menghasilkan energi yang mereka butuhkan untuk tumbuh dan tetap sehat. Hal tersebut mengakibatkan timbulnya rasa letih dan capai berkepanjangan.[19]
Pada kondisi sehat, konsumsi ikan, daging, dan kacang-kacangan dapat mencukupi kebutuhan kandungan CoQ10 dalam tubuh. Namun, makanan tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan saat tubuh berada dalam kondisi kurang baik.[20]
Oleh karena itu, suplemen CoQ10 dapat menjadi pilihan yang baik untuk mengurangi kelelahan pada orang yang memiliki kondisi penurunan dan rendah Coenzym Q10.
Jenis mineral satu ini berperan pada lebih dari 600 reaksi kimia dalam tubuh, termasuk proses perubahan makanan menjadi energi.[21] Bahkan saat berolah raga sekalipun, magnesium membantu memindahkan gula darah ke otot dan membuang laktat. Yang menumpuk dan menyebabkan kelelahan.[22]
Mengonsumsi suplemen dengan kandungan magnesium sangat bermanfaat dalam menambah energi, terutama pada masa recovery atau pemulihan setelah sakit. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa magnesium dapat meningkatkan kinerja olahraga untuk atlet, orang tua dan orang-orang dengan penyakit kronis. [23][24][25]
Suplemen magnesium umumnya memiliki toleransi yang baik pada tubuh. Namun, pada orang yang mengonsumsi diuretik, obat jantung, atau antibiotik tertentu perlu konsultasi lebih lanjut dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen magnesium.
Nama Citruline berasal dari Citrullus vulgaris, kata Latin untuk semangka, dari mana ia pertama kali diisolasi.[26]
Peran sitrulin meningkatkan oksida nitrat dalam tubuh. Kandungan ini bertindak sebagai vasodilator yang menyebabkan otot-otot bagian dalam pembuluh darah melebar dan dengan demikian meningkatkan sirkulasi. [27][28]
Sirkulasi yang baik memungkinkan darah, oksigen, dan nutrisi tersebar ke seluruh tubuh. Ketika kemampuan untuk menghasilkan oksida nitrat terbatas, rasa lemah dan kekurangan energi dapat terjadi. Peran sitrulin meningkatkan oksida nitrat dalam tubuh. Kandungan ini bertindak sebagai vasodilator yang menyebabkan otot-otot bagian dalam pembuluh darah melebar dan dengan demikian meningkatkan sirkulasi. [27][28]
Penelitian tahun 2016 menunjukkan orang yang mengonsumsi sitrulin menyelesaikan tes bersepeda 1,5% lebih cepat daripada mereka yang plasebo. Kelompok sitrulin juga melaporkan lebih sedikit kelelahan dan pemulihan lebih cepat.[29] Hal ini tentu bermanfaat dalam pemulihan energi saat kondisi tubuh kurang baik.
Sitrulin menunjukkan tanda keamanan yang mapan, meski dalam dosis besar sekalipun.[30] Sehingga suplemen penambah stamina sitrulin aman dikonsumsi secara bebas, meski lebih baik melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
1. Anonim. Do I need vitamin supplements?. National Health Service; 2021
2. Anonim. Vitamin. MedlinePlus; 2021
3. Yvette Brazier, Alexandra Perez, PharmD, MBA, BCGP. What are vitamins, and how do they work?. Medical News Today; 2021
4. Anonim. Food Supplements. European Comission; 2021
5. Susan York Morris, Debra Rose Wilson, Ph.D., MSN, R.N., IBCLC, AHN-BC, CHT. Vitamins for Energy: Does B-12 Work?. Healthline; 2018
6. Kathleen Pointer, Kathleen Pointer. Everything You Need to Know About Glucose. Healthline; 2017
7. Jennifer Robinson. What Is Vitamin B12 Deficiency Anemia?. WebMD; 2020
8. Stabler SP, Marriott BP, Birt DF, Stallings VA, Yates AA. Vitamin B12. 11th 257-71.Present Knowledge in Nutrition. Elsevier; 2020
9. Watanabe F, Yabuta Y, Bito T, Teng F. Vitamin B₁₂-containing plant food sources for vegetarians. 6:1861-73. Nutrients; 2014.
10. Damayanti D, Jaceldo-Siegl K, Beeson WL, Fraser G, Oda K, Haddad EH. Foods and supplements associated with vitamin B(12) biomarkers among vegetarian and non-vegetarian participants of the Adventist Health Study-2 (AHS-2) Calibration study. 10:722.Nutrients; 2018
11. Narendra Singh, Mohit Bhalla, Prashanti de Jager, and Marilena Gilca. An Overview on Ashwagandha: A Rasayana (Rejuvenator) of Ayurveda. 8(5 Suppl): 208–213. African Journal of Traditional, Complementary, and Alternative Medicine; 2011
12. L C Mishra, B B Singh, S Dagenais. Scientific basis for the therapeutic use of Withania somnifera (ashwagandha): a review. Aug;5(4):334-46. Alternative Medicine Review; a journal of clinical therapeutic; 2000
13. Morgan A. Pratte, BS, Kaushal B. Nanavati, MD, Virginia Young, MLS, and Christopher P. Morley, PhD. An Alternative Treatment for Anxiety: A Systematic Review of Human Trial Results Reported for the Ayurvedic Herb Ashwagandha (Withania somnifera). Dec 1; 20(12): 901–908. Journal Alternative Complementary Medicine; 2014
14. K Chandrasekhar, Jyoti Kapoor, Sridhar Anishetty. A prospective, randomized double-blind, placebo-controlled study of safety and efficacy of a high-concentration full-spectrum extract of ashwagandha root in reducing stress and anxiety in adults. Jul;34(3):255-62. Indian Journal of Phsycological Medicine; 2012
15. Gavin Van De Walle, MS, RD. 11 Vitamins and Supplements That Boost Energy. Healthline; 2018
16. Terri D. Johnson-Wimbley. Diagnosis and management of iron deficiency anemia in the 21st century. May; 4(3): 177–184. Therapeutic Advanced in Gastroenterology; 2011.
17. Christine A Swanson. Iron intake and regulation: implications for iron deficiency and iron overload. Jun;30(2):99-102. Alcohol; 2003
18. Rajiv Saini. Coenzyme Q10: The essential nutrient. v.3(3); Jul-Sep. Journal of Pharmacy & BioAllied Sciences; 2011
19. Kristin Filler, Debra Lyon, James Bennett, Nancy McCain, Ronald Elswick, Nada Lukkahatai, and Leorey N. Saliganc. Association of mitochondrial dysfunction and fatigue: A review of the literature. Jun; 1: 12–23. BBA Clinical; 2014.
20. Igor Pravst 1, Katja Zmitek, Janko Zmitek. Coenzyme Q10 contents in foods and fortification strategies. Apr;50(4):269-80. Critical Reviews in Food Sciences and Nutritions; 2010
21. Jeroen H F de Baaij, Joost G J Hoenderop, René J M Bindels. Magnesium in man: implications for health and disease. Jan;95(1):1-46. Physiological Reviews; 2015
22. Hsuan-Ying Chen, Fu-Chou Cheng, Huan-Chuan Pan, Jaw-Cheng Hsu, Ming-Fu Wang. Magnesium enhances exercise performance via increasing glucose availability in the blood, muscle, and brain during exercise. Jan 20;9(1):e85486. PLoS One; 2014.
23. Angélica Florípedes do Amaral, Lourenco Gallo Jr, Hélio Vannucchi, Júlio César Crescêncio, Elcio Oliveira Vianna, José Antônio Baddini Martinez . The effect of acute magnesium loading on the maximal exercise performance of stable chronic obstructive pulmonary disease patients. 67(6):615-22. Clinics Sao Paulo, Brazil; 2012.
24. R Pokan, P Hofmann, S P von Duvillard, G Smekal, M Wonisch, K Lettner, P Schmid, M Shechter, B Silver, N Bachl. Oral magnesium therapy, exercise heart rate, exercise tolerance, and myocardial function in coronary artery disease patients. Sep;40(9):773-8.British Journals of Sports Medicine; 2006.
25. Nicola Veronese, Linda Berto, Sara Carraro, Francesco Bolzetta, Marina De Rui, Egle Perissinotto, Elena Debora Toffanello, Giulia Bano, Simona Pizzato, Fabrizia Miotto, Alessandra Coin, Enzo Manzato, Giuseppe Sergi. Effect of oral magnesium supplementation on physical performance in healthy elderly women involved in a weekly exercise program: a randomized controlled trial. Sep;100(3):974-81.The American Journal of Clinical Nutritions; 2014
26. Shilpa N. Kaore,Hanmant S. Amane,Navinchandra M. Kaore. Citrulline: pharmacological perspectives and its role as an emerging biomarker in future. June. Fundamental & Clinical Pharmacology; 2012
27. Shahriar Gharibzadeh, Sayed Shahabuddin Hoseini. The potential role of nitric oxide metabolites in diagnosing chronic fatigue syndrome. 67(1):197-8. Medical Hypotheses; 2006
28. E Lichar Dillon, Shanon L Casperson, William J Durham, Kathleen M Randolph, Randall J Urban, Elena Volpi, Masood Ahmad, Michael P Kinsky, Melinda Sheffield-Moore. Muscle protein metabolism responds similarly to exogenous amino acids in healthy younger and older adults during NO-induced hyperemia. Nov;301(5):R1408-17. American Journal of Physiology, Regulatory, Integrative & Comparative Physiology. 2011
29. Takashi Suzuki, Masahiko Morita, Yoshinori Kobayashi, and Ayako. Oral L-citrulline supplementation enhances cycling time trial performance in healthy trained men: Double-blind randomized placebo-controlled 2-way crossover study. 13: 6. Journal of The International Society of Sport Nutritions; 2016
30. Scott R Collier 1, Darren P Casey, Jill A Kanaley. Growth hormone responses to varying doses of oral arginine. Apr;15(2):136-9; Growth Hormone & IGF Research; 2005