Tindakan Medis

Adenoidektomi: Fungsi – Prosedur – Risiko

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Adenoidektomi adalah operasi pengangkatan kelenjar adenoid. Adenoid adalah kelenjar yang terletak pada langit-langit mulut, di belakang hidung. Kelenjar ini merupakan bagian dari sistem imun dan membantu

Apa itu Adenoid?

letak adenoid

Adenoid adalah kelenjar kecil di bagian belakang hidung, diatas langit-langit mulut di dalam nasofaring. Udara yang dihirup akan melewati adenoid saat kita bernafas. [1, 2]

Adenoid juga bagian dari sistem kekebalan tubuh manusia, yang bertugas melawan infeksi dan melindungi tubuh dari bakteri dan virus. [1]

Bila adenoid membengkak (disebut adenoid hypertrophy) dan menutupi jalan nafas, maka kelenjar ini harus diambil. Prosedur pengangkatan adenoid disebut adenoidektomi. [1, 2]

Fungsi Adenoidektomi

Kelenjar adenoid pada anak-anak ukurannya membesar hingga mereka berusia 6 tahun. Setelah itu, adenoid akan pelan-pelan mengecil dengan sendirinya hingga akhirnya hilang pada usia 16 tahun. Ini sebabnya, adenoidektomi jarang dilakukan pada orang dewasa. [1, 2, 3]

Adenoid pada anak kadang-kadang bisa membengkak dan ukurannya menjadi jauh lebih besar dari normal, bila tubuh terinfeksi bakteri atau virus, atau setelah terpicu oleh reaksi alergi. [1, 3]

Pada kebanyakan kasus, adenoid yang membengkak hanya akan menyebabkan rasa tidak nyaman yang ringan dan tidak membutuhkan pengobatan. Tapi, pada beberapa anak, bisa menyebabkan gangguan pada pernapasan dan mengganggu aktivitas mereka sehari-hari. [1]

Bila pembengkakan adenoid terjadi pada orang dewasa, maka umumnya disebabkan oleh alergi dan infeksi kronis. Polusi dan merokok juga bisa menjadi faktor penyebab. [3]

Kondisi yang Membutuhkan Adenoidektomi

Adenoid mungkin harus diangkat bila anak-anak mengalami hal-hal berikut: [1, 2]

  • Gangguan pernapasan – anak mungkin mengalami kesulitan bernapas melalui hidung akibat membengkaknya kelenjar adenoid dan jadinya harus bernapas lewat mulut. Hal ini bisa menyebabkan bibir pecah-pecah dan mulut kering.
  • Sulit tidur – anak biasanya akan mulai mendengkur bila adenoid terlalu bengkak. Beberapa anak juga mengalami pernapasan yang tidak teratur saat tidur, sering terbangun, dan jadi mudah mengantuk di siang hari (sleep apnea).
  • Gangguan pada telinga yang berulang atau sulit sembuh, seperti infeksi telinga bagian tengah (otitis media) yang tidak bisa diobati dengan antibiotik. Bila sudah parah, anak akan mulai kesulitan mendengar.
  • Sinusitis yang berulang atau sulit sembuh hingga menunjukkan gejala seperti hidung meler terus-terusan (dengan ingus bening, kuning, bahkan kehijauan), nyeri di bagian wajah dan suara bindeng.

Pengangkatan adenoid mungkin juga dilakukan bersamaan dengan tonsilektomi atau pengangkatan amandel bila amandel juga berulang kali mengalami pembengkakan.

Prosedur Adenoidektomi

Operasi pengangkatan kelenjar adenoid dilakukan oleh spesialis bedah telinga, hidung dan tenggorokan (THT) dan berlangsung sekitar 30 menit. Tindakan ini dilakukan di ruang operasi dan menggunakan bius total. [1, 4]

Saat ini, bius total sudah sangat aman bahkan bagi anak-anak dan kondisi pasien pun akan terus dimonitor selama pembedahan berlangsung. [4]

Meskipun adenoid terletak di bagian belakang hidung, namun pengangkatannya lebih umum dilakukan melalui mulut dan tidak akan meninggalkan bekas luka sesudahnya. [4]

Persiapan Menjelang Operasi

Pasien harus menjalani pemeriksaan fisik sebelum pembedahan untuk memastikan kondisi kesehatannya baik, kecuali di bagian pernapasan. Meskipun pemeriksaan ini bisa dilakukan 30 hari sebelum tindakan, namun sebaiknya dilakukan sedekat mungkin dengan hari-H. [4]

Dokter THT harus diberi tahu jika pasien sedang demam atau sakit tenggorokan ketika hari pembedahan tiba. Jika suhu tubuh tinggi dan ada batuk, maka tindakan harus ditunda beberapa minggu hingga pasien benar-benar sembuh untuk menghindari risiko terjadinya komplikasi akibat pembedahan. [1]

Seminggu sebelum jadwal pembedahan, pasien tidak boleh mengonsumsi obat yang bisa mengencerkan darah – kecuali diperbolehkan oleh dokter. Obat yang termasuk kategori ini adalah aspirin dan ibuprofen. [2, 4]

Malam sebelum pembedahan, pasien harus puasa makan dan minum setelah tengah malam. Pagi harinya, sebelum tindakan, bila ada obat yang harus diminum, maka cukup menggunakan seteguk air saja.

Langkah-Langkah Adenoidektomi

Ketika pasien tiba di rumah sakit pada hari pembedahan, perawat atau dokter akan memeriksa kondisi pasien untuk memastikan ia cukup sehat untuk dioperasi.

Mereka juga akan memastikan pasien sudah berpuasa dan memeriksa denyut nadi serta tekanan darah. [4]

Selanjutnya, pasien akan diminta berganti pakaian menggunakan gaun operasi dan melepas hal-hal berikut:[4]

  • Gigi palsu dan kawat gigi yang bisa dilepas (jika ada)
  • Perhiasan dan aksesoris lain.

Setelah itu, ia akan diminta berbaring di meja operasi. [4]

Meskipun lebih sering dilakukan melalui mulut, namun pengangkatan adenoid juga bisa dilakukan melalui hidung. [5]

Pembedahan Melalui Mulut

Setelah pasien mendapatkan bius total dan tertidur, sebuah alat akan diletakkan di dalam mulut untuk menjaganya tetap terbuka dan menarik langit-langit mulut ke atas. Sebuah cermin kecil akan digunakan untuk melihat adenoid yang terletak di belakang lubang hidung. [4, 5]

Alat-alat berikut akan digunakan untuk mengangkat adenoid: [4, 5]

  • Kuret, sebuah alat yang lurus panjang dengan pinggiran yang tajam. Alat ini digunakan untuk mengeruk adenoid hingga terlepas dari nasofaring.
  • Adenoid punch, sebuah alat berbentuk lengkung dengan kantung yang diletakkan menutupi adenoid. Kantung ini memiliki mata pisau yang akan memotong adenoid yang kemudian masuk ke kantung dan dikeluarkan melalui mulut.
  • Magill forceps, alat berbentuk lengkung yang digunakan untuk membersihkan adenoid yang tersisa, biasanya terletak agak dalam di belakang lubang hidung. Alat ini digunakan setelah kuret atau adenoid punch.
  • Laser. Teknik pemotongan adenoid dengan metode ini sebisa mungkin dihindari oleh dokter THT karena bisa menyebabkan luka pada jaringan.

Pendarahan yang terjadi saat prosedur ini berlangsung akan dihentikan menggunakan panas.

Pembedahan Melalui Hidung

Adenoid bisa juga diangkat melalui lubang hidung dengan menggunakan alat penyedot yang disebut microdebrider. Bila menggunakan prosedur ini, pendarahan akan dikontrol menggunakan penghisap atau perban. [5]

Pasca Prosedur Adenoidektomi

Setelah pembedahan, pasien akan dibawa ke ruang pemulihan. Biasanya butuh 45 menit hingga 1 jam setelah operasi hingga pasien terbangun dari pengaruh bius total. [1]

Dokter akan menemui pasien untuk menjelaskan tentang jalannya operasi dan apa yang harus dilakukan setelahnya untuk perawatan. [4]

Pada hari yang sama dengan pembedahan, pasien umumnya sudah boleh pulang, kecuali dokter meminta untuk menginap semalam di rumah sakit (biasanya bila berusia di bawah 4 tahun atau melakukan pengangkatan amandel pada waktu yang bersamaan). [4]

Beberapa keluhan berikut adalah normal setelah operasi, dan akan hilang dengan sendirinya: [1, 4]

  • Sakit tenggorokan selama satu atau dua hari
  • Sakit telinga
  • Rahang terasa kaku
  • Hidung mampet atau meler
  • Nafas berbau tidak sedap
  • Suara serak atau bindeng
  • Kesulitan menelan
  • Kesulitan menggosok gigi karena mulut sakit saat dibuka

Jika dalam 3 minggu keluhan ini masih ada, maka harus segera menghubungi dokter.

Kebanyakan pasien sudah bisa makan dan minum beberapa jam setelah tindakan, meskipun tenggorokan masih terasa agak sakit. Minum air putih yang banyak sangat disarankan. Bila dirasa terlalu nyeri, maka obat pereda sakit boleh dikonsumsi satu jam sebelum makan atau saat dirasa perlu. [1, 4]

Meredakan Nyeri Pasca Operasi

Obat pereda nyeri biasanya perlu diminum beberapa hari setelah pembedahan. Pada pelaksanaan adenoidektomi sekarang ini, dokter sudah tidak meresepkan antibiotik maupun obat pereda nyeri untuk pasien. [4]

Untuk itu, pasien bisa menggunakan paracetamol, acetaminophen atau ibuprofen yang mungkin sudah tersedia di rumah atau dibeli di apotek. Pastikan untuk mengikuti dosis yang tertera pada kemasan, dan tidak memberikan aspirin pada anak di bawah usia 16 tahun. [1, 4]

Kembali ke Sekolah

Anak-anak harus beristirahat beberapa hari setelah operasi adenoidektomi, dan sebaiknya tidak ke sekolah dulu selama 10 hari untuk mencegah terjadinya infeksi. [1]

Jauhkan juga mereka dari orang-orang yang sedang batuk, pilek, flu, serta dari asap rokok. [1]

Tanda-Tanda yang Harus Diwaspadai

Ketika sedang dalam masa pemulihan di rumah, anak-anak mengalami beberapa gejala berikut, maka orang tua harus segera menghubungi dokter atau rumah sakit terdekat: [1, 4]

  • Pendarahan berwarna merah terang dari mulut
  • Muntah yang mengandung darah atau muntah yang berwarna hitam atau kecoklatan
  • Suhu badan sangat tinggi atau menggigil
  • Rasa nyeri tidak mau hilang bahkan setelah minum obat
  • Anak tidak mau atau tidak bisa minum apapun (ditandai dengan dehidrasi; muncul kantung mata, bibir kering dan lengket, tidak buang air kecil lebih dari 8 jam, dan mata mulai mengering)

Risiko dan Komplikasi yang Mungkin Terjadi

Adenoidektomi adalah operasi yang sangat aman dengan kemungkinan komplikasi yang sangat jarang terjadi. Meskipun demikian, seperti pada umumnya pembedahan, risiko selalu ada. [1, 2, 5]

Bila terjadi, maka risiko adenoidektomi termasuk: [1, 2, 5]

  • Pendarahan
  • Gigi patah ketika prosedur berlangsung
  • Infeksi – yang dicegah dengan penggunaan antibiotik
  • Reaksi alergi terhadap anestesi yang digunakan

Pengaruh Adenoidektomi Terhadap Kekebalan Tubuh

Adenoid sebetulnya hanyalah bagian kecil dari keseluruhan sistem imun. Kekebalan tubuh manusia memiliki banyak cara untuk mengenali kuman, virus, dan bakteri. [4]

Anak-anak yang adenoidnya diambil (atau bahkan amandelnya), rata-rata tidak menjadi lebih gampang sakit dibandingkan dengan anak-anak yang masih memiliki adenoid. [4]

Bahkan, beberapa anak malah jadi jarang terkena penyakit terutama yang berhubungan dengan infeksi hidung, setelah adenoidnya diangkat. [4]

Prognosis – Kualitas Hidup Setelah Adenoidektomi

Setelah pengangkatan adenoid, anak-anak umumnya akan: [1]

  • Bernafas melalui hidung dengan lebih lega
  • Lebih jarang mengalami sakit tenggorokan, dan bila terjadi akan ringan saja
  • Lebih jarang mengalami infeksi telinga

Namun, tidak seperti pengangkatan amandel, adenoidektomi tidak bisa sepenuhnya mengangkat seluruh jaringan adenoid di bagian belakang hidung. [1, 4]

Karena itu, ada kemungkinan jaringan ini akan tumbuh kembali. Namun, jarang sekali terjadi dua kali pengangkatan adenoid. Bila tumbuh kembali, umumnya tidak menyebabkan gangguan kesehatan. [1, 4]

Kisaran Biaya Adenoidektomi di Indonesia

Biaya yang dibutuhkan untuk melakukan pengangkatan adenoid di Indonesia cukup beragam, antara 4 hingga 10 juta rupiah, tergantung dari dimana prosedur dilaksanakan. Semakin besar rumah sakit atau kliniknya, maka semakin tinggi pula biayanya.

Bagi mereka yang menggunakan BPJS, maka prosedur adenoidektomi (dengan atau tanpa pengangkatan amandel) akan ditanggung oleh asuransi ini.

1) Anonim. 2020. National Health Service. Adenoidectomy.
2) Josef Shargorodsky, MD, MPH,David Zieve, MD, MHA, Brenda Conaway. 2018. Medline Plus. Adenoid removal.
3) Manas Ranjan Rout, Diganta Mohanty, Y. Vijaylaxmi, Kamlesh Bobba, Chakradhar Metta. 2012. National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine. Adenoid Hypertrophy in Adults: A case Series.
4) Anonim. Children's Minnesota. What are adenoids?
5) Anonim. Surgery Encyclopedia. Adenoidectomy.

Share