Cantik dan menarik itu relatif, namun sayangnya masih banyak orang yang memiliki standar mengenai hal ini [1].
Untuk wanita dapat dibilang cantik dan menarik, selain tubuh langsing dengan postur tubuh yang bagus, kulit putih pun kini seolah menjadi standar [1].
Karena alasan tersebut, kini bentuk perawatan kecantikan semakin berkembang demi meningkatkan rasa percaya diri para wanita.
Mulai dari sedot lemak, botox, operasi plastik, tanam benang, dan suntik putih.
Infus whitening adalah salah satu perawatan kecantikan yang bertujuan membuat kulit lebih cerah [2].
Melalui infus whitening, para wanita dapat mengurangi flek hitam pada wajah dan meratakan warna kulit [2].
Masalahnya, perawatan kecantikan tidak selalu benar-benar aman, tidak terkecuali infus whitening.
Amankah infus whitening?
Pada dasarnya, infus whitening aman karena memiliki kandungan yang bermanfaat bagi kulit [2].
Penggunaan yang benar tidak akan menimbulkan bahaya bagi kulit dan kesehatan [2].
Sejumlah kandungan baik dari infus whitening untuk kulit dengan manfaatnya masing-masing adalah :
Kolagen adalah salah satu kandungan di dalam infus whitening yang membuat kulit tidak hanya lebih lembut, tapi juga kenyal dan lembap [3,4].
Kolagen sendiri merupakan jenis protein yang secara alami terproduksi di dalam tubuh manusia [3,4].
Protein ini merupakan penyusun ligamen, otot, tendon, tulang dan kulit [3,4].
Dengan adanya kadar kolagen normal di dalam tubuh, struktur dan kesehatan kulit akan terjaga dengan baik [3,4].
Namun seiring pertambahan usia yang semakin menua, produksi alami kolagen di dalam tubuh akan menurun [5].
Karena itu, manusia membutuhkan kolagen dari luar, yakni dari makanan atau suplemen [5].
Beberapa makanan yang kandungan kolagennya tinggi adalah ikan dan daging unggas [6].
Di dalam infus whitening juga terkandung vitamin C yang berguna sebagai pencerah kulit [7].
Selain itu, vitamin C juga dikenal berfungsi meratakan warna kulit secara alami [8].
Hal ini dikarenakan pembentukan melanin di kulit akan berkurang ketika kulit memperoleh vitamin C secara cukup [8].
Vitamin C diperlukan tubuh baik melalui suplemen, makanan dan minuman, maupun infus whitening sebagai peningkat produksi kolagen [8].
Vitamin C juga berperan besar dalam membantu proses pemulihan atau penyembuhan luka lebih cepat [8].
DNA salmon dapat menjadi salah satu kandungan infus whitening walau jarang dijumpai [9].
DNA salmon bermanfaat bagi kulit, khususnya sebagai peningkat produksi kolagen, peningkat elastisitas kulit, dan penghidrasi kulit sehingga kelembapannya terjaga dengan baik [9,10].
Namun selain itu, terdapat kemampuan lain di dalam DNA salmon yang juga dapat membuat kulit lebih cerah [9,10].
Di dalam infus whitening juga terdapat kandungan antioksidan berupa glutathione yang bermanfaat utama memutihkan kulit [11,12].
Infus whitening dengan glutathione juga efektif dalam menyamarkan keriput dan mengencangkan kulit [11,12].
Karena bersifat antioksidan, kandungan satu ini juga melindungi kulit dari efek radikal bebas yang berakibat kulit rusak [11,12].
Jadi dapat disimpulkan bahwa infus whitening pada dasarnya adalah prosedur yang aman bila penyampuran beberapa kandungan dilakukan secara benar [11,12].
Dosis yang juga diberikan secara tepat melalui suntikan melalui infus juga akan aman [11].
Biasanya, sekali menempuh prosedur infus whitening memberi efek 1-3 kali lebih cerah pada kulit daripada warna kulit sebelumnya tergantung dari kondisi kulit dan tubuh orang tersebut [2].
Selain itu, prosedur ini pun jelas aman bagi yang tidak memiliki gangguan kesehatan kulit maupun reaksi alergi [2].
Adakah efek samping infus whitening yang berbahaya?
Meski infus whitening tergolong aman dengan kandungan-kandungan baik tersebut, prosedur infus whitening tidak sepenuhnya bebas efek samping [2].
Tetap terdapat efek samping yang bisa terjadi; hanya saja dengan penggunaan pada dosis yang tepat mampu meminimalisir risiko tersebut [2].
Walau relatif aman, beberapa efek samping ini bisa terjadi apabila tubuh menerima kadar salah satu kandungan infus whitening terlalu tinggi [2].
Kolagen memang baik bagi kulit, terutama membuatnya awet muda, elastis dan terhindar dari risiko tanda penuaan dini [13].
Namun jika kulit menerima kadar protein ini secara berlebihan, kulit berpotensi mengeras, menebal, hingga meregang [13].
Kolagen yang juga terlalu banyak bisa meningkatkan risiko kerusakan organ dalam, seperti ginjal, paru-paru dan jantung [13].
Vitamin C memang baik bagi imun tubuh dan kecerahan kulit, namun saat infus whitening dengan kandungan satu ini disuntikkan terlalu banyak dapat berakibat pada gangguan pencernaan [14].
Diare, sakit perut, mual dan muntah adalah risiko yang perlu diwaspadai [14].
Selain itu, efek samping dapat pula berupa masalah ginjal, gangguan tidur dan sakit kepala [14].
Tubuh yang menerima kadar DNA salmon berlebihan juga bisa mengakibatkan efek samping seperti ruam kemerahan (umumnya tidak begitu serius), sensasi terbakar pada kulit, dan gatal-gatal [10].
Selain itu, DNA salmon dengan kadar tinggi juga bisa meningkatkan sensitivitas kulit dan menimbulkan memar hingga pembengkakan [10].
Kelebihan kadar glutathione dari prosedur infus whitening juga mampu menyebabkan beberapa efek samping seperti reaksi alergi dan kesulitan bernafas [15].
Pada beberapa kasus, glutathione menyebabkan gangguan pencernaan (diare, mual dan muntah) dan kram perut [15].
Untuk mengetahui aman tidaknya infus whitening, konsultasikan dengan dokter segala sesuatunya sebelum menempuh prosedur ini agar bisa disesuaikan dengan kondisi tubuh pasien.
1. Jasmine Floretta V.D. Fair Skin, Pre-Colonialism Beauty Standard That Persists. Magdalene; 2022.
2. Shinagawa Lasik & Aesthetics. Whitening Infusion. Shinagawa Lasik & Aesthetics; 2023.
3. Cleveland Clinic medical professional. Collagen. Cleveland Clinic; 2022.
4. Sylvie Ricard-Blum. The Collagen Family. Cold Spring Harbor Perspectives in Biology; 2011.
5. Hend Al-Atif. Collagen Supplements for Aging and Wrinkles: A Paradigm Shift in the Fields of Dermatology and Cosmetics. Dermatology Practical & Conceptual; 2022.
6. Katherine Marengo LDN, R.D. & Sarah Garone. 13 Foods That Help Your Body Produce Collagen. Healthline; 2023.
7. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Mengenal Infus Whitening. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2023.
8. Pumori Saokar Telang. Vitamin C in dermatology. Indian Dermatology Online Journal; 2013.
9. Sekar Langit Nariswari & Glori K. Wadrianto. Wajib Tahu, 8 Hal tentang Injeksi DNA Salmon. Kompas; 2021.
10. Dr. Hande Ulusal. Dr. Salmon DNA treatment. Hande Ulusal; 2023.
11. Kushneet Kukreja. What is Glutathione Injections: Benefits, Cost And Side Effects. Oliva Skin & Hair Clinic; 2023.
12. I. B. S. Sitohang & S. Ninditya. Systemic Glutathione as a Skin-Whitening Agent in Adult. Dermatology Research and Practice; 2020.
13. Family Doctor American Academy of Family Physicians. Scleroderma. Family Doctor American Academy of Family Physicians; 2021.
14. Kathleen Ferraro & Nam Tran, PharmD. 7 Negative Side Effects of a Vitamin C Overdose. Live Strong; 2023.
15. Debra Rose Wilson, Ph.D., MSN, R.N., IBCLC, AHN-BC, CHT & Corey Whelan. Glutathione Benefits. Healthline; 2023.