Daftar isi
Artroskopi bahu adalah prosedur bedah yang dilakukan oleh dokter ortopedi untuk memeriksa, mendiagnosis, dan menangani masalah pada sendi bahu.[1]
Pada prosedur artroskopi bahu, dokter akan memasukkan alat yang disebut artroskop, tabung kecil yang berisi serat optik dan kamera ke dalam bahu pasien. Kamera akan menampilkan gambar kondisi sendi bahu melalui monitor. Dokter menggunakan gambar tersebut untuk memandu artroskop ke lokasi sendi yang bermasalah.[2]
Dokter bedah hanya memerlukan sayatan kecil untuk melakukan artroskopi bahu. Hal ini mengurangi rasa sakit pada pasien dan mempersingkat waktu prosedur.[2]
Fungsi lain dari artroskopi bahu selain untuk membantu diagnosis masalah pada sendi bahu yaitu:[1]
Dokter akan merekomendasikan artroskopi bahu jika pasien memiliki masalah bahu seperti berikut:[3]
Setelah sepakat untuk menjalani artroskopi bahu, pasien wajib memberitahu dokter mengenai suplemen, obat, atau vitamin yang sedang dikonsumsi.
Selain itu, beberapa persiapan yang dapat pasien lakukan selama 2 minggu sebelum menjalani prosedur meliputi:[3]
Sementara persiapan yang perlu dilakukan pada hari dilaksanakannya prosedur adalah:[3]
Pada prosedur artroskopi bahu, ada dua jenis anestesi yang digunakan yaitu anestesi umum dan anestesi regional. Pada anestesi umum, pasien akan dibuat tertidur selama prosedur dan tidak dapat merasakan apapun di sekujur tubuhnya.
Sementara, pada anestesi regional, lengan dan bahu pasien akan dibuat mati rasa. Pasien juga diberikan obat khusus membuatnya tertidur.[3]
Secara umum rangkaian prosedur dari artroskopi bahu yaitu: [2,3]
Dokter bedah dapat melakukan satu atau lebih prosedur selama operasi berlangsung, seperti:[2,3]
Di akhir prosedur, instrumen akan dikeluarkan dari bahu dan bekas sayatan akan ditutup dengan jahitan. Dokter akan melepas jahitan saat pasien telah benar-benar pulih.[3]
Setelah selesai pasien akan dibawa ke ruang perawatan untuk diawasi sementara efek dari anestesi menghilang. Selanjutnya, dokter akan memberikan obat untuk mengurangi rasa sakit.[2]
Pasien mungkin dianjurkan untuk menggunakan penyangga bahu selama satu minggu atau lebih untuk mengurangi risiko setelah operasi.[2]
Waktu yang dibutuhkan untuk benar-benar pulih setelah menjalani tindakan medis ini adalah 1-6 bulan, tergantung dari hasil operasi dan tingkat kerusakan sendi bahu. Tanyakan pada dokter perawatan apa saja yang perlu dilakukan di rumah.[2]
Prosedur artroskopi bahu dianggap aman. Namun, seperti tindakan medis lainnya, prosedur ini juga memiliki risiko. Beberapa risiko yang mungkin terjadi adalah:[3]
Pembedahan untuk memperbaiki robekan tulang rawan biasanya dilakukan untuk membuat bahu lebih stabil. Banyak pasien yang sembuh total dan bahu menjadi lebih stabil. [3]
Tetapi beberapa pasien mungkin masih mengalami ketidakstabilan bahu setelah melakukan artroskopi bahu.[3]
Artroskopi bahu efektif untuk mengurangi rasa sakit dan kekakuan. Tingkat keberhasilan artroskopi bahu untuk memperbaiki manset rotator adalah 93-95%.[4]
1. George S. Athwal, MD dan Stuart J. Fischer, MD, FAAOS. Shoulder Arthroscopy. Ortho Info; 2020.
2. Anonim. Shoulder Arthroscopy: Preparing for Surgery. Inter Mountain Health Care; 2016.
3. Debra G. Wechter, MD, FACS, David Zieve, MD, MHA, dan Brenda Conaway. Shoulder Arthroscopy. Medline Plus; 2019.
4. Anonim. Arthroscopic Shoulder Surgery for The Treatment of Rotator Cuff Tears. Orthopaedics Washington; 2020.