Makanan, Minuman dan Herbal

Ashwagandha: Manfaat – Efek Samping dan Tips Penggunaan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Ashwagandha adalah tumbuhan yang tumbuh di India, Timur Tengah, dan sebagian Afrika. Akar dan buahnya secara tradisional digunakan sebagai obat. Umumnya tumbuhan ini digunakan untuk kondisi stres, karena

Sekilas Tentang Ashwagandha

Ashwagandha merupakan tumbuhan semak kecil yang memiliki nama ilmiah Withania somnifera. Tumbuhan ini termasuk dalam famili Solanaceae atau nightshade yang memiliki 1.250 spesies. Sedangkan genus Withania dilaporkan memiliki 23 spesies dan di antaranya Withania somnifera dan Withania koagulan. Tumbuhan Ashwagandha telah dikenal lebih dari 3000 tahun untuk berbagai pengobatan, khususnya di India.

Dalam penggunaanya, tumbuhan Ashwagandha tersebut terkenal sebagai praktisi ayuverda. Tumbuhan ini juga dikenal dengan sebutan ginseng India. Bagian akar tumbuhan Ashwagandha merupakan bagian tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan. Namun, pada dasarnya semua bagian tumbuhan ini dapat dimanfaatkan, seperti daun dan batangnya.

Sedangkan untuk kandungan dalam tumbuhan Ashwagandha sendiri memiliki senyawa-senyawa yang penting untuk tubuh. Beberapa senyawa tersebut seperti flavonoid, alkaloid, steroid, dan sejenisnya. Dalam bahasa Sansekerta tumbuhan Ashwagandha disebut shvagandha. Dimana kata asva yang artinya kuda dan gandha yang artinya bau. Karena akar tanaman Ashwagandha yang terinfeksi memiliki bau seperti kencing kuda.

Akan tetapi, secara umum arti namanya adalah yang memberi energi dan vitalitas seksual seekor kuda. Tumbuhan Ashwagandha biasanya tumbuh di daerah yang lebih kering dan lembab.

Tumbuhan ini menyebar dari wilayah Mediterania hingga seluruh wilayah tropis Afrika hingga Afrika Selatan dan Timur Tengah seperti India, Cina bagian selatan dan Sri Lanka. Umumnya, tumbuhan Ashwagandha ini dibudidayakan di India dan di banyak tempat lain sebagai tanaman obat.

Tumbuhan ini berkembang dan dibudidayakan pada berbagai macam tipe vegetasi. Mulai dari daerah kering dan hangat sampai daerah lembab dengan curah hujan tinggi seperti vegetasi pantai, sabana, padang rumput, dan sebagian besar di pinggiran hutan dan semak belukar air juga, seperti di tepi sungai.[1,2]

Karakteristik Tentang Ashwagandha

Ashwagandha

Sama halnya dengan tumbuhan lain, tumbuhan Ashwagandha juga memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dengan tumbuhan lain. Karakteristik dari tumbuhan Ashwagandha ini merupakan tanaman tahunan tingginya mencapai 1,25 meter.

Hampir merupakan tanaman lengkap yang ditutupi dan dikelilingi dengan rambut yang sangat pendek ,halus, bercabang dan berwarna abu-abu. Akar tumbuhan Ashwagandha ini berdaging kokoh dan berwarna coklat keputihan.

Akar tumbuhan Ashwagandha ini biasanya lurus, silindris,meruncing ke bawah dan memiliki diameter yang tebal. Akar utamanya adalah bagian luar berwarna kecoklatan. Sedangkan bagian dalamnya berwarna coklat muda dan serabut akar sekunder sejenis berasa tajam. Batang tumbuhan ini berwarna gelap kecoklatan dan terkadang tegak. 

Daunnya sederhana berbentuk petiolate dengan helaian daun yang bervariasi berbentuk oval. Daun ini memiliki panjang 4-10 cm serta lebar 2-7cm. Daun pada pucuk vegetatifnya berselang-seling, berukuran besar dan terletak diatas cabang bunga secara berseberangan. Daun tumbuhan Ashwagandha ini tersusun agak menyamping berpasangan pada satu daun kecil dan satu daun besar.

Sedangkan bunganya tidak mencolok dengan warna kehijauan atau kuning pekat. Buah dari Ashwagandha merupakan beri kecil dengan penutup kelopak yang persisten. Tumbuhan Ashwagandha ini menghasilkan bunga tanpa batas sepanjang tahun dengan puncak berbunga antara maret dan juli. Saat matang, beri akan berubah warna dari hijau ke jingga-merah.

Buah tumbuhan Ashwagandha ini nantinya akan dipanen ketika musim gugur dan benih dikeringkan untuk ditanam pada musim semi berikutnya. Sedangkan bijinya biasanya banyak, diskoid, dan berwarna kuning. [2,3,4]

Kandungan Gizi Pada Ashwagandha

Berikut ini kandungan gizi yang terdapat pada ashwagandha:

NamaJumlahUnit
Protein3.9g
Lemak0.3g
Serat32.3g
Energy245kcal
Karbohidrat49.9g
Zat Besi3.3mg
Kalsium23mg
Caroten75.7UI
Vitamin C3.7mg

Menurut tabel kandungan gizi diatas menunjukkan bahwa ashwagandha memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi di dalamnya yang dapat digunakan sebagai sumber energi utama bagi tubuh untuk melakukan metabolisme ataupun seluruh pergerakan yang ada di dalam tubuh [1].

Kandungan Senyawa Pada Ashwagandha

Tumbuhan Ashwagandha telah terkenal ribuan tahun yang digunakan untuk berbagai pengobatan. Tentunya hal ini dikarenakan terdapat kandungan senyawa di dalam tumbuhan tersebut.

Kandungan senyawa pada tumbuhan Ashwagandha yaitu alkanoid, steroid, saponin, asam amino dan sejenisnya. Senyawa-senyawa itulah yang bermanfaat bagi tubuh sehingga dapat digunakan untuk berbagai  pengobatan.

Selain itu, tumbuhan Ashwagandha ini juga dipercaya sebagai tonik herbal yang baik. [2]

Manfaat Kesehatan Pada Ashwagandha

Secara historis, tumbuhan Aswagandha telah dipercaya ribuan tahun sebagai pengobatan tradisional. Tentunya hal ini disebabkan oleh banyaknya kandungan senyawa di dalam tumbuhan tersebut.

Berikut beberapa manfaat kesehatan pada tumbuhan Ashwagandha :

  • Penghilang stres

Manfaat yang pertama dari tumbuhan Aswagandha adalah sebagai penghilang stres. Ini dikarenakan terdapat kandungan dalam Akar Ashwagandha yang tidak lain berfungsi sebagai “adaptogen” untuk membantu tubuh mengatasi stres harian, sebagai tonik umum dan untuk meningkatkan kemampuan berpikir.

Selain itu, akar Ashwagandha ternyata dapat meningkatkan otak fungsi memori seperti perhatian dan konsentrasi. Oleh karena itu, dapat membantu gejala Parkinson, Alzheimer dan penyakit neuro-degeneratif lainnya. [4,6]

  • Mengobati Gangguan Pencernaan Ringan

Selain sebagai penghilang stres, ternyata tumbuhan Ashwagandha bermanfaat untuk mengobati gangguan pencernaan ringan. Kali ini yang bagian yang dimanfaatkan adalah kulit kayu.

Kulit kayu ini sebelumnya telah dijadikan bubuk yang biasanya merupakan makanan pembuka. Di dalam bubuk kulit kayu inilah terkandung senyawa karminatif dan anthelmintik.

Senyawa inilah yang dapat mengobati gangguan pencernaan ringan, seperti sakit perut, sembelit dan cacingan.[3]

  • Sebagai Anti Tumor

Manfaat lainnya dari tumbuhan Ashwagandha adalah sebagai anti tumor. Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan senyawa Withaferin.

Senyawa ini terdiri atas Withaferin A, withanolide D dan E. Ketiga senyawa ini menunjukkan aktivitas antitumor yang signifikan.

Khususnya pada senyawa withaferin A telah terbukti memiliki penghambatan pertumbuhan dan efek kepekaan terhadap radio tumor. [4,5]

Antibiotik digunakan untuk mencegah dan mengatasi infeksi bakteri. Pada tumbuhan ashwagandha, antibiotik ini diperoleh dari Akar dan daun tumbuhan tersebut.

Dimana didalam bagian tumbuhan itu, terdapat senyawa Withaferin A. Ternyata selain sebagai anti tumor, senyawa ini juga berperan sebagai antibiotik.

Dikarenakan senyawa Withaferin A dapat menghambat pertumbuhan berbagai bakteri dan jamur patogen dan menunjukkan aktivitas terapeutik yang kuat. Tak heran bila tumbuhan ini juga bermanfaat sebagai antibiotik karena kandungan didalam tumbuhan tersebut. [4,5]

  • Untuk Perawatan Kulit

Manfaat selanjutnya dari tumbuhan Ashwagandha adalah untuk perawatan kulit. Hal tersebut disebabkan oleh sifat antioksidan dalam tumbuhan Ashwagandha.

Sifat antioksidannya yang kuat membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, dapat menurunkan proses penuaan dengan mengencangkan kulit untuk terlihat lebih muda.

Tumbuhan Ashwagandha merangsang DHEA, yang merupakan prekursor testosteron dan estrogendan merangsang produksi minyak kulit alami. Juga mempromosikan produksi senyawa dan protein vital untuk kulit sehat seperti hyaluronan untuk hidrasi kulit, elastin untuk menjaga kulit tetap kenyal dan kolagen untuk kekuatan kulit.

Untuk itu, tumbuhan Ashwagandha dapat bermanfaat untuk perawatan kulit.[4,6]

Efek Samping Pada Ashwagandha

Setiap tumbuhan obat pasti memiliki manfaat dan efek samping. Begitu pula pada tumbuhan yang dikenal ginseng india ini. Efek samping ini akan timbul apabila dalam penggunaannya yang kurang tepat.

Berikut beberapa Efek samping yang dari tumbuhan Ashwagandha :

  • Penyakit Usus

Efek samping yang ditimbulkan yaitu penyakit usus. Hal ini dapat terjadi apabila mengonsumsi tumbuhan Ashwagandha dalam dosis yang tinggi.

Sebaiknya gunakan tumbuhan Ashwagandha ini dapat dosis rendah terlebih dahulu. Setelah itu, tingkatkan perlahan dosisnya jika manfaat yang dirasakan masih terbilang kurang.

Atau juga bisa konsultasikan dengan pakarnya. Hal ini digunakan untuk menghindari efek samping yang ditimbulkan dari tumbuhan Ashwagandha tersebut.

Karena akan dikhawatirkan menimbulkan hal yang tidak diinginkan. Salah satu contohnya seperti penyakit usus.[4]

Selain berefek samping menimbulkan terjadinya penyakit usus seperti yang disebutkan diatas, tumbuhan Ashwagandha juga memiliki efek samping lain, yaitu memberikan efek hipnosis. Hal tersebut terjadi apabila menggunakan tumbuhan Ashwagandha dalam dosis yang kuat.

Oleh karena itu, harus dimulai dengan dosis kecil kemudian ditingkatkan secara bertahap. Tumbuhan Ashwagandha sendiri paling baik diminum pada malam hari.

Karena tumbuhan Aswagandha mengandung senyawa yang dapat mengakibatkan rasa kantuk sehingga lebih aman diminum ketika malam hari. Apabila digunakan dalam dosis yang kuat, tanaman justru bisa bertindak sebagai obat penenang. [4]

Tips Penggunaan Pada Ashwagandha

Setiap obat pasti memiliki cara penggunaannya masing-masing. Hal ini dilakukan agar kandungan senyawa di dalam tumbuhan Ashwagandha ini dapat bekerja secara maksimal bagi tubuh.

Untuk itu, perhatikan tips penggunaan dari tumbuhan ashwagandha di bawah ini :

  • Dalam bentuk kapsul

Tumbuhan Ashwagandha telah dikenal sejak dahulu sebagai ayuverda. Dimana obat ini berbentuk kapsul. Apalagi di era sekarang, sangat mudah mencari obat ini di pasaran.

Obat ini berasal dari ekstrak akar tumbuhan Ashwagandha. Untuk dosisnya sendiri dapat disesuaikan dengan kebutuhannya.

Lebih tepatnya lagi jika konsultasikan kepada dokter dahulu sebelum meminumnya. Karena dikhawatirkan akan menimbulkan efek samping.

  • Dalam bentuk bubuk

Selain dikemas dalam bentuk kapsul, akar tumbuhan Ashwagandha juga dikemas dalam bentuk bubuk. Dalam penggunaannya, terdapat aturan khusus tergantung jenis penyakit yang ingin diobati.

Contohnya saja, 5 gms bubuk Ashwagandha dicampur dengan 10 gms ghee dan gula. Lalu tuangkan air 250 ml. Ramuan ini digunakan sebagai tonik yang baik untuk tubuh.

Selain itu, digunakan untuk menyembuhkan sakit punggung dan keputihan nifas karena endometritis.[4]

  • Direbus

Selain akar tumbuhan Ashwagandha, kulit kayunya juga dapat dimanfaatkan untuk pengobatan. Caranya dengan merebus kulit kayu Ashwagandha.

Lalu dicampur dengan ghee dan madu. Ramuan ini digunakan untuk mengobati gangguan pernapasan, seperti asma dan batuk. [4]

Tips Penyimpanan Pada Ashwagandha

Secara umum, tumbuhan Ashwagandha dapat disimpan dengan metode yang tepat. Hal ini dilakukan agar umur simpan tumbuhan tersebut bertambah dan dapat dimanfaatkan dalam jangka yang lama pula.

Selain itu, agar kandungan didalamnya tetap terjaga sehingga dapat digunakan untuk pengobatan. Untuk itu, simak tips penyimpanan dari tumbuhan Ashwagandha :

  • Dikeringkan

Metode pengeringan merupakan metode terlama sepanjang sejarah. Metode ini sudah umum dilakukan semenjak dahulu.

Cara mengeringkan tumbuhan Ashwagandha yaitu siapkan akar tumbuhan Aswagandha yang segar. Lalu cuci bersih akar Ashwagandha dengan air mengalir agar semuanya kotoran dihilangkan.

Kemudian dilap dengan menggunakan kain muslin. Setelah itu, kupas manual akar Aswagandha yang telah dicuci dengan bantuan pisau.

Kemudian keringkan akar tumbuhan Ashwagandha tersebut di bawah matahari atau gunakan microwave. Penjemuran dilakukan hingga kandungan airnya berkurang ke batas aman sebagaimana bahan kering lainnya.

Grinding akar Ashwagandha tersebut menggunakan hammer mill untuk mendapatkan bubuk dalam bentuk partikel halus. [7,8]

1. Sangita Kumari and Alka Gupta. Nutritional composition of dehydrated ashwagandha, shatavari, and ginger root powder. 2(3): 68-70. International Journal of Home Science; 2016.
2. Girdhari Lal Gupta, A. C. Rana.  PHCOG MAG.: Plant Review Withania somnifera (Ashwagandha): A Review .1(1): 129-136. Pharmacognosy Reviews; 2007.
3. Naveen Gaurav, Dr. Arun Kumar, Dr. Manjusha Tyagi, Deepak Kumar, Dr. U.K. Chauhan and Prof. A. P. Singh. Morphology of Withania Somnifera (Distribution, Morphology, Phytosociology of Withania somnifera L. Dunal). 1(7):164-173. Internasional Journal of Current Science Research; 2015.
4. Dr. Sudhanshu Kumar Meher, Dr. Banmali Das, Dr . Purnendu Panda, Dr. G.C. Bhuyan, Dr. M.M. Rao. Uses of Withania somnifera (Linn) Dunal (Ashwagandha) in Ayurveda and its Pharmacological Evidences. 8(1): 23 - 29. Research Journal of Pharmacology and Pharmacodynamics; 2016.
5. Qamar Uddin, L. Samiulla, V. K. Singh, S. S. Jamil. Phytochemical and Pharmacological Profile of Withania somnifera Dunal: A Review. 2 (1):170-175  Journal of Applied Pharmaceutical Science. 2012.
6.  Sitansu Kumar Verma, Ajay Kumar. Therapeutic uses of Withania Somnifera (Ashwagandha) on Withanolides and Its Pharmacological Actions. 4(1):1-4. Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research; 2011.
7. Ashok K Senapati, SS Mahanand, Harish G Suthar, Dev Raj and Vineet K Sharma. Drying of Ashwagandha (Withiania somnifera) root a review. 7(2): 1173-1176. International Journal of Chemical Studies; 2019.
8. R. Agrawal, A. Upadhyay, Preeti Sagar Nayak. Influence of Drying on the quality of Ashwagandha (Withania somnifera). 2:63-67. Journal of Food and Parmaceutical Science; 2014.

Share