Penyakit & Kelainan

Astrositoma: Gejala – Penyebab dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Astrositoma adalah suatu jenis kanker yang dapat terbentuk di otak atau sumsum tulang belakang. Astrositoma terbentuk dari sel yang bernama astrosit, yang berperan untuk menjaga sel saraf. Gejala pada

Apa itu Astrositoma?

Astrositoma merupakan salah satu jenis dari kanker yang terbentuk pada otak atau sumsum tulang belakang. Kanker ini muncul dari sel berbentuk bintang (astrosit) yang merupakan jaringan pendukung otak. [1,2]

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengklasifikasikan astrositoma ini kedalam 4 kelas, yaitu: 

  • Astrositoma derajat I
  • Astrositoma derajat II
  • Astrositoma derajat III
  • Astrositoma derajat IV

Gejala Astrositoma

Gejala pada orang yang mengalami astrositoma ini memiliki rentang waktu yang berbeda karena tergantung dari lokasinya di dalam otak. Ada bagian tertentu pada otak yang dapat menampung tumor ini dari kecil hingga besar sebelum terlihat gejala, seperti dahi. [3]

Namun, ada pula bagian otak yang tidak bisa menampungnya, bahkan tumor kecil pun sudah menimbulkan gejala. Gejala yang terjadi pun seperti kelemahan anggota tubuh atau kesulitan bicara. [3]

Pada umumnya, astrositoma dalam derajat rendah memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan derajat tinggi. Hal ini karena tumor derajat tinggi tersebut merupakan derajat yang lebih agresif. [3]

Selain itu, tumor pada derajat yang lebih rendah justru lebih sering berperan menggantikan otak dibandingkan menghancurkannya. Tentunya hal ini berbeda dengan tumor derajat tinggi yang merupakan tumor ganas. [3]

Beberapa gejala umum yang terjadi pada orang mengidap astrositoma adalah: [3]

  • Sakit kepala yang terus-menerus
  • Sakit kepala yang terjadi akan semakin parah di pagi hari sehingga menyebabkan gangguan tidur
  • Terjadi penglihatan ganda atau kabur
  • Terdapat masalah dalam bicara
  • Kemampuan kognitif yang menurun
  • Terjadinya kelemahan pada anggota tubuh
  • Kejang

Penyebab Astrositoma

Hingga saat ini penyebab astrositoma masih belum diketahui sehingga sama dengan kebanyakan jenis tumor otak lainnya. Walaupun begitu, dipercaya bahwa kondisi genetik merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan seseorang mengalaminya. [4]

Seperti misalnya kondisi genetik neurofibromatosis tipe 1 (NF1). Jenis ini merupakan kondisi genetik yang dialami sejak lahir, dan menyebabkan tumor dapat tumbuh di sepanjang saraf dan di otak. [4]

Faktanya, pasien yang mengalami astrositoma pilositik atau astrositoma derajat I, 10 persen diantaranya memiliki NF1. [4]

Selain faktor keturunan, para peneliti juga berspekulasi bahwa astrositoma ini dapat terjadi karena faktor lingkungan. Faktor lingkungan tersebut seperti paparan sinar ultraviolet, bahan kimia tertentu, atau radiasi pengion. [2]

Selain itu, diet dan stres juga dipercaya sebagai salah satu faktor penyebabnya. Walaupun begitu, belum ada penelitian yang menyebutkan penyebab utama dari tumor otak ini. Sehingga masih sangat dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan informasi yang lebih pasti. [2]

Diagnosis Astrositoma

Ada beberapa tes yang dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang mengidap astrositoma atau tidak, yaitu: 

  • Pemeriksaan Neurologis

Pemeriksaan neurologis merupakan pemeriksaan pertama dan dokter akan bertanya mengenai gejala yang dirasakan. Dokter juga akan memeriksa penglihatan, pendengaran, keseimbangan, koordinasi, kekuatan, serta refleks tubuh Anda. [1]

Jika terdapat satu atau beberapa masalah pada bidang tersebut, merupakan bukti bahwa Anda mungkin terkena tumor otak. Selanjutnya Anda akan lanjut untuk pemeriksaan selanjutnya yaitu tes pencitraan. [1]

  • Tes Pencitraan

Tes ini merupakan sebuah pemeriksaan untuk menentukan lokasi dan juga ukuran tumor otan yang Anda miliki. MRI sering digunakan dalam pemeriksaan ini dan juga digunakan bersama dengan MRI lain seperti MRI fungsional, perfusi MRI, dan spektroskopi resonansi magnetik. [1]

  • Pengambilan Sampel Jaringan (Biopsi)

Biopsi merupakan pemeriksaan yang dilakukan dengan menggunakan jarum sebelum operasi atau selama operasi. Tujuannya adalah untuk mengangkat astrositoma dan sel tersebut akan diperiksa di laboratorium. 

Di laboratorium itulah akan ditemukan informasi mengenai jenis sel dan juga tingkat agresivitasnya. [1]

Pengobatan Astrositoma

  • Operasi

Operasi merupakan cara pertama dalam pengobatan astrositoma. Pengobatan satu ini memiliki dua manfaat penting, pertama yaitu untuk mendapatkan jaringan tumor demi memastikan pada tahap diagnosis. Kedua yaitu dapat mengangkat tumor sebanyak mungkin secara aman. [3]

Operasi merupakan cara yang aman karena dapat mengurangi efek samping yang terjadi, mengurangi pembengkakan, serta memfasilitasi respons terhadap terapi adjuvan. [3]

Bagi beberapa orang, operasi mungkin satu-satunya pilihan untuk mengobati tumor ini. Namun bagi beberapa lainnya, mungkin membutuhkan perawatan tambahan untuk benar-benar membunuh sel kanker tersebut. [1]

  • Radiasi

Pengobatan kedua yang dapat dilakukan adalah dengan terapi radiasi. Terapi ini biasanya diterapkan setelah dilakukannya operasi. [5] Sesuai dengan namanya, terapi ini menggunakan sinar yang berenergi tinggi, seperti sinar-X atau proton yang dapat membunuh sel kanker. [1]

  • Kemoterapi

Kemoterapi biasa dilakukan untuk glioblastoma dan astrositoma anaplastik. Pengobatan ini dapat dilakukan sebelum atau sesudah radiasi. Pada beberapa kasus, mungkin bagian kemoterapi akan ditanamkan selama proses operasi. [5]

  • Terapi Bertarget

Pengobatan ini menargetkan pada spesifik tumor, protein, atau lingkungan jaringan yang memang berpengaruh terhadap pertumbuhan tumor. Dengan terapi bertarget ini, pengobatan akan mampu menghalangi penyebaran tumor serta membatasi kerusakan pada sel yang sehat. [6]

  • Terapi Medan Listrik

Terapi medan listrik juga dapat digunakan dalam pengobatan astrositoma. Pengobatan ini menggunakan elektroda yang diletakkan langsung di kulit kepala. [5]

Walaupun langsung diletakkan di kulit kepala, pengobatan ini hanya akan merusak sel tumor, sehingga sel-sel normal lainnya tidak akan ikut rusak. Perangkat yang digunakan dalam terapi ini adalah optune. [5]

Pencegahan Astrositoma

Seperti penyebabnya yang belum diketahui secara pasti, cara untuk mencegah hal ini terjadi juga belum diketahui. Hal ini karena kemungkinan besar astrositoma terjadi karena sindrom genetik. Pada kebanyakan kasus terlebih pada anak pun tiba-tiba terjadi tanpa penyebab yang dapat diidentifikasi. [7]

1. Mayo Clinic Staff. Astrocytoma. Mayo Clinic; 2020.
2. Kenneth D. Aldape, MD. Astrocytoma. National Organization for Rare Disorders; 2021.
3. Pierpaolo Peruzzi, MD, PhD, FAANS & Vikram Prabhu, MD, FAANS. Astrocytoma Tumors. American Association of Neurological Surgeons; 2021.
4. Anonim. What is an Astrocytoma?. The Brain Tumour Charity; 2021.
5. Gabriela Pichardo. What is Astrocytoma?. WebMD; 2020.
6. Editorial Board. Astrocytoma - Childhood: Types of Treatment. Cancer.Net; 2020.
7. Anonim. High-grade Astrocytoma. UCSF Benioff Children’s Hospitals; 2021

Share