Daftar isi
Atrisi gigi ialah hilangnya struktur atau jaringan gigi akibat kontak antar gigi. Friksi yang disebabkan oleh gesekan antar gigi dapat mengikis permukaan gigi yang digunakan untuk menggigit[1, 2].
Meskipun atrisi gigi sering kali dianggap sebagai bagian dari proses penuaan normal, pada beberapa orang dapat terjadi dengan lebih cepat dapat akibat masalah gigi tertentu dan kebiasaan cara makan[1, 2].
Jika atrisi gigi tidak ditangani, maka seiring waktu dapat merusak lapisan enamel sehingga bagian dentin gigi terekspos. Kondisi ini dapat mengarah pada sensitivitas dan pembusukan gigi[2].
Penyebab paling umum dari atrisi gigi ialah bruxism, yaitu menggertakkan dan mengatupkan gigi yang terjadi selama tidur, biasanya karena hipertonisitas otot atau ketegangan[2].
Jika dibiarkan tanpa penanganan, bruxism dapat mengarah pada keausan dan kerusakan gigi berat serta timbulnya masalah kesehatan lain, seperti tidur apnea dan TMJ (temporomandibular joint disorder) di dalam rahang[1, 2].
Atrisi gigi juga dapat disebabkan oleh gigitan yang kurang pas, yang mana terjadi karena gigi tidak berjajar dengan tepat sehingga saling bergesekan. Seiring waktu, permukaan gigi akan mulai terkikis dan lapisan enamel gigi mulai rusak[2].
Jika tidak dirawat segera, kerusakan enamel gigi dapat mengakibatkan akumulasi deposit bakteri dan timbulnya lubang. Kondisi ini juga dapat mengakibatkan gigi sensitif dan sakit gigi[2].
Orang dengan atrisi gigi mengalami gigi sensitif dan pembusukan. Selain itu, atrisi gigi juga dapat disertai oleh gejala berikut[1, 2]:
Pada kasus berat, atrisi gigi dapat mengakibatkan gigi tanggal[1].
Orang yang mengalami atrisi gigi juga dapat memiliki gejala lain seperti[3]:
Dokter perlu melakukan pemeriksaan gigi secara menyeluruh untuk mendiagnosis atrisi gigi. Dokter dapat melakukan pemeriksaan menggunakan teknologi gigi dan teknik neuromuskuler untuk memeriksa apakah pasien mengalami gangguan temporomandibular joint disorder (TMJ)[3].
Terdapat beberapa opsi perawatan berbeda untuk atrisi gigi, bergantung pada penyebabnya. Pada umumnya, perawatan atrisi gigi meliputi kombinasi perawatan ortodontik dan memperbaiki kesejajaran gigi[2].
Untuk menstabilkan gigitan pasien agar lebih rileks dan dilakukan pada posisi paling optimal, dokter memberikan oral splint. Oral splint juga akan mencegah pasien untuk mengatupkan dan menggertakkan gigi[3].
Selanjutnya dokter akan melakukan restorasi gigi untuk memperbaiki kerusakan gigi, seperti pemasangan mahkota gigi dan/atau veneer porselen untuk memperbaiki struktur gigi yang rusak dan enamel yang terkikis[3].
Perawatan pada gigi yang rusak akan meringankan gejala sakit gigi dan membantu memperbaiki penampilan dan kesehatan gigi pasien[3].
Dokter juga dapat membantu pasien mengatasi bruxism seperti menganjurkan pasien mengenakan night guard[2].
Atrisi gigi termasuk proses penuaan normal. Meski demikian, kita bisa melakukan beberapa langkah untuk mencegah proses atrisi gigi berlangsung terlalu cepat, di antaranya[1]:
1. Adam Smith. What Is Dental Attrition? Barming Dental Center; 2019.
2. Dr. S. Ashok. Kumar. What IS Dental Attrition? Golden State Dentistry; 2019.
3. Dr. Chris Hill. Should I Be Concerned About Worn Teeth? Smile On STL; 2021.