Penyakit & Kelainan

Penyebab Berdarah Setelah Berhubungan Intim dan Pencegahannya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Banyak alasan yang dapat menyebabkan wanita mengalami perdarahan setelah berhubungan seksual. Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi seperti penyakit peradangan panggul atau infeksi menular seksual,

Kasus pendarahan yang terjadi setelah adanya intercouse atau hubungan intim disebut juga dengan postcoital bleeding. Poscoital bleeding yang muncul setelah adanya intercourse ini tidak berkaitan dengan siklus menstruasi [1].

Kejadian berdarah setelah berhubungan intim ini biasanya terjadi dalam kurun waktu 24 jam setelah intercouse dilakukan. Muncul pada serviks namun secara patologis dapat dipicu dimanapun di sekitar saluran genital [4].

Penyebab Berdarah Setelah Berhubungan Intim

Ada beberapa penjelasan yang dapat menyebabkan kondisi berdarah setelah berhubungan intim, diantaranya adalah [2, 3] :

  • Infeksi seperti pelvic inflammatory disease (PID) atau sexually transmitted infection (STI) seperti clamidia.
  • Polip atau bagian tumbuh yang tidak bersifat kanker (non kanker) pada uterus atau rahim atau pada bagian serviks (leher dari rahim).
  • Vagina yang kering (atropic vaginitis) yang disebabkan karena penurunan sekresi vagina setelah terjadinya menopause.
  • Adanya trauma pada vagina akibat pernah terkena benda asing maupun akibat perilaku kekerasan seksual.
  • Adanya ectropion serviks (yakni ditemukannya sel normal yang tidak berbahaya dan melapisi bagian dalam saluran serviks di bagian luar serviks).
  • Adanya sel yang abnormal pada serviks atau jaringan (lesi) tidak normal pada area genital/vulvar (virus herpes, sipilis, chancroid, lymphogranuloma venereum, condylona accuminata).
  • Meskipun sangat jarang terjadi namun kanker serviks, kanker endometrial atau kanker vagina juga dapat menjadi penyebab berdarah setelah berhubungan intim.
  • Ada kerusakan pada vagina yang dapat muncul atau disebabkan karena proses melahirkan/persalinan.

Faktor Risiko Berdarah Setelah Berhubungan Intim

Untuk faktor risiko dari pendarahan yang terjadi setelah hubungan intim juga cukup luas karena pemicu kondisi tersebut sangat beragam. Berikut beberapa faktor risiko yang dapat memicu pendarahan setelah berhubungan intim [4] :

  • Dalam kurun waktu terakhir pasien memiliki lebih dari 2 pasangan seksual
  • Adanya pasangan seksual baru dalam kurun waktu 3 bulan
  • Seseorang yang sedang menderita penyakit menular seksual (sexually transmitted infection)
  • Pasangan seksual yang mengidap penyakit menular seksual (STI)
  • Pasien dengan usia di bawah 25 tahun

Pada kasus pendarahan setelah berhubungan intim yang dipicu oleh kanker, maka terdapat faktor risiko secara tidak langsung yang dapat menyebabkan hal tersebut, diantaranya [1, 6] :

  • Terkena penyakit HPV atau human papilloma virus
  • Individu yang menggunakan imunosupresan
  • Merokok

Sedangkan kondisi yang dipicu oleh prolaps organ panggul, faktor risiko bisa meningkat jika mengalami [1] :

Apakah Berbahaya?

Pada umumnya kondisi berdarah setelah berhubungan intim tidaklah berbahaya. Hanya terdapat kurang lebih (3-5,5%) kejadian tersebut yang disebabkan oleh kanker serviks [5].

Meskipun sebenarnya kanker serviks ini juga dapat dicegah atau dilakukan pemeriksaan sedini mungkin untuk mencegah kanker dapat berkembang dan menyebabkan hal yang membahayakan nyawa [5].

Diagnosis Berdarah Setelah Berhubungan Intim

Diagnosis dari berdarah setelah berhubunga intim akan disesuaikan dengan gejala dan juga riwayat kesehatan yang dialami oleh penderita [3]. Dokter mungkin akan menyarankan beberaha tes dan pemeriksaan seperti [2, 3]:

  • Dokter maupun perawat biasanya akan menanyakan beberapa pertanyaan umum tentang kesehatan dan juga pertanyaan spesifik terkait pendarahan yang anda alami.
  • Dokter atau perawat juga akan membutuhkan informasi terkait kapan terakhir anda mengalami menstruasi serta alat kontrasepsi apa yang anda gunakan.
  • Jenis alergi dan juga perawatan kesehatan atau pengobatan yang sedang anda lakukan.
  • Biasanya anda akan diminta untuk berbaring di sofa dan dokter akan melakukan beberapa tes yang dianggap dibutuhkan untuk menyimpulkan penyebab berdarah setelah berhubungan intim.
  • Tes kehamilan, tergantung dari berapa umur anda saat mengalami hal tersebut
  • Pemeriksaan panggul (dimana GP akan memasukkan dua jari ke dalam vagina anda untuk merasakan hal yang tidak biasa seperti benjolan dan sebagainya)
  • Dengan menggunakan alat yang disebut spekulum biasanya GP akan melakukan pemeriksaan terkait serviks.
  • Selama pemeriksaan spekulum biasanya dokter atau perawat spesialis akan membutuhkan serangkaian sampel atau swab serviks.
  • Dokter atau perawat spesialis juga biasanya akan membutuhkan bantuan kolposkopi yang merupakan alat untuk memperbesar serviks sehingga dapat terlihat lebih dekat. Alat ini tidak masuk ke dalam vagina.
  • Dokter dan perawat spesialis juga biasanya akan melakukan pemeriksaan ultrasound.
  • Jika diketahui bahwa penyebab dari berdarah setelah berhubungan intim disebabkan oleh kekeringan pada area vagina, maka dokter akan menyarankan anda untuk menggunakan gel atau cairan pelumas sebelum melakukan aktivitas seksual.
  • Pada beberapa kasus yang ekstrim atau membutuhkan perawatan tertentu biasanya GP akan menyarankan anda ke dokter spesialis seperti ginekolog atau spesialis genitourinari.
  • Sangat penting untuk diketahui oleh wanita dengan rentang usia 25-64 tahun untuk selalu mendapatkan pemeriksaan serviks guna mencegah kanker serviks berkembang.

Setelah serangkaian pemeriksaan tersebut biasanya hasil akan muncul kurang lebih dalam 3 minggu. Apa saja hal yang harus anda lakukan untuk perawatan sangat tergantung dari hasil pemeriksaan tersebut.

Hasil Yang Tidak Normal

Pada kasus tertentu wanita yang mengalami berdarah setelah berhubungan intim dianggap tidak normal dan harus direkomendasikan pada spesialis tertentu jika [6] :

  • Pendarahan yang tidak dapat diduga kapan waktu nya
  • Pendarahan yang muncul secara terus menerus setelah berhubungan intim (terjadi setiap berhubungan intim)
  • Pendarahan yang terjadi sangat sering dan bahkan muncul selama 4 minggu pada wanita yang berusia 35 tahun ke atas
  • Jika gejala berdarah setelah berhubungan intim memiliki ciri khusus seperti sitologi abnormal serviks.

Cara Pencegahan Berdarah Setelah Berhubungan Intim

Untuk mencegah kondisi berdarah setelah berhubungan intim, dapat dilakukan beberapa hal berikut ini :

  • Pada kondisi tertentu, berdarah setelah berhubungan intim dapat disebabkan karena vagina yang terlalu kering. Sehingga untuk mencegah tersebut, dapat digunakan cairan atau gel pelumas [2].
  • Melakukan pemeriksaan dini seperti pemeriksaan kanker serviks dapat dilakukan untuk mencegah hal tersebut [1].
  • Pada kondisi tertentu menjaga pola makan serta menerapkan hidup sehat dapat anda tempuh untuk menghindari pencetus berdarah setelah berhubungan intim seperti prolaps organ panggul [1].
  • Ada banyak kasus dimana kejadian tersebut disebabkan oleh infeksi, oleh karena itu penting untuk menjaga hubungan seksual yang sehat dengan pasangan anda guna mencegah bakteri atau virus menyebabkan infeksi pada organ reproduksi anda [2].
  • Tes seperti pelvic inflammatory disease dan sexually transmitted infection tes harus anda ambil untuk mencegah infeksi muncul dan mendapatkan perawatan segera jika memang infeksi sudah muncul [3].
  • Mengganti alat kontrasepsi atau memilih yang tepat juga dapat meminimalkan risiko berdarah setelah berhubungan intim dapat muncul pada anda [3].

1. Christopher M. Tarney and Jasmine Han. Postcoital Bleeding: A Review on Etiology, Diagnosis, and Management. National Center for Biotechnology Information; 2014.
2. Anonim. Post Coital Bleeding. Sheffield Teaching Hospitals: NHS Foundation Trust; 2018.
3. Anonim. What causes a woman to bleed after sex? NHS UK; 2018.
4. Anonim. Postcoital Bleeding. South Eastern Melbourne; 2019.
5. Srilakshmi Yarlagadda, Rangarao Diddi, Prasuna J. L. Narra. Evaluation of women with postcoital bleeding by clinical examination, papsmear, colposcopy and histopathology of cervix. International Journal of Reproduction, Contraception, Obstetrics, and Gynecology; 2018.
6. Mark Shapley, Joanne Jordan, Peter R. Croft. A systematic review of postcoital bleeding and risk of cervical cancer. National Center for Biotechnology Information; 2006.

Share