Makanan, Minuman dan Herbal

Bolehkah Balita Minum Teh Hijau? – Fakta dan Manfaat

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Para orang tua yang memiliki bayi seringkali tidak sabar untuk memberi anak makanan maupun minuman kesukaan mereka.

Orang tua ingin sang anak menyicipi makanan atau minuman kesukaan mereka, termasuk kopi dan teh.

Bagi orang tua yang gemar mengonsumsi teh hijau dan sedang memiliki anak balita, perhatikan aman tidaknya memberi anak minuman tersebut.

Sekalipun sudah berusia lebih dari 6 bulan atau 1 tahun, tidak semua makanan dan minuman boleh anak konsumsi.

Bolehkah balita minum teh hijau?

Pemberian teh hijau ke anak balita tidak direkomendasikan, terutama ke anak usia balita yang masih terlalu muda [1.2].

Anak balita bahkan yang usianya sudah 2 tahun tidak seharusnya minum teh hijau dan orang tua perlu menunggunya lebih besar sedikit lagi [2].

Kandungan kafein di dalam teh hijau dikenal lebih rendah daripada kafein di dalam minuman bersoda dan kopi [1,2].

Meski demikian, teh hijau bukan minuman tepat untuk anak balita karena adanya risiko anak alergi terhadap kafein maupun kondisi lain yang berpotensi timbul [1,3].

Meski demikian, teh hijau bukan minuman tepat untuk anak balita karena adanya risiko anak alergi terhadap kafein maupun kondisi lain yang berpotensi timbul [1,3].

Agar lebih aman, berikan teh hijau kepada anak setelah usianya sekitar 4-6 tahun [3].

Selama porsi teh hijau yang diberikan kepada anak tidak berlebihan, maka sejumlah manfaat kesehatan tetap bisa diperoleh sang anak [3].

Berikut ini adalah deretan manfaat kesehatan bagi anak balita usia 4 tahun dan usia di atasnya (5-6 tahun) ketika minum teh hijau [3] :

  • Meningkatkan Sistem Imun

Anak usia 4-6 tahun ke atas masih rentan terhadap penyakit karena sistem imun yang belum sekuat orang dewasa [4].

Minum teh hijau selama tidak berlebihan dapat mencegah anak terserang berbagai penyakit, khususnya flu [3].

Kandungan katekin di dalam teh hijau memiliki sifat antivirus sehingga anak tidak mudah sakit bila meminumnya [5].

Ketika minum secara berlebihan atau terlalu sering, teh hijau justru tidak memberikan manfaat bagi tubuh anak [3].

  • Menjaga Kesehatan Mulut

Anak memiliki risiko mengalami gigi berlubang lebih tinggi dan berbagai masalah gigi dan mulut lainnya [3].

Minum teh hijau dalam porsi yang tepat untuk anak seusianya bisa menurunkan risiko masalah gigi dan mulut [3].

Selain itu, agar bau mulut pada anak bisa dihindari, anak juga bisa mengonsumsi teh hijau [3].

Kandungan katekin di dalam teh hijau menjadi protektor bagi gusi dan gigi anak dari perkembangan dan risiko infeksi bakteri [6].

  • Menyehatkan Rambut dan Kulit

Untuk rambut dan kulit anak semakin sehat, anak boleh minum teh hijau selama tidak berlebihan [3,7].

Antioksidan dari teh hijau dapat melindungi tubuh anak, termasuk rambut dan kulit dari berbagai masalah kesehatan [3,7].

Polifenol pada teh hijau juga efektif sebagai perangsang pertumbuhan rambut alami [3].

  • Meningkatkan Konsentrasi

Teh hijau juga merupakan minuman yang mengandung L-theanine, yakni komponen aktif pereda stres [3].

Selain mampu mengendalikan stres, fungsi L-theanine adalah meningkatkan daya ingat serta konsentrasi [3,8].

Anak yang minum teh hijau akan memiliki konsentrasi tinggi dan daya ingat kuat di mana hal ini pasti memengaruhi kemampuan belajar mereka secara positif [3,8].

Polifenol di dalam teh hijau juga akan melancarkan peredaran darah menuju otak sehingga otak anak berfungsi lebih optimal [3,8].

Bila teh hijau adalah minuman yang ampuh dalam mencegah kelebihan berat badan pada orang dewasa, maka sama halnya jika teh hijau diminum oleh anak-anak [3].

Teh hijau adalah minuman yang memberi efek peningkatan metabolisme di dalam tubuh [3,9].

Jika metabolisme meningkat dan lebih cepat, pembakaran kalori akan lebih mudah sehingga kenaikan dan kelebihan berat badan bisa dicegah [3,9].

Agar anak memiliki kondisi jantung yang sehat sejak dini, orang tua bisa memberikan teh hijau saat usia anak sudah tepat [3].

Obesitas adalah salah satu faktor peningkat risiko penyakit jantung, namun dengan mengonsumsi teh hijau, anak akan terhindar dari obesitas [10].

Bila risiko obesitas diminimalisir, maka begitu juga dengan risiko gangguan pada jantung [3].

Berapa banyak teh hijau yang boleh anak balita konsumsi?

Khusus anak balita usia 4 tahun dan tidak memiliki alergi terhadap kafein, orang tua bisa memberi secangkir teh hijau (sekitar 230 ml) dengan kadar kafein rendah setiap hari [3].

Meski memilih teh hijau rendah kafein, orang tua bisa juga memberikannya kepada anak 2-3 hari sekali agar tidak terlalu sering.

Untuk anak-anak usia 10-12 tahun secangkir teh hijau setiap hari sudah tergolong aman atau bahkan sehari mereka boleh mengonsumsi sekitar 2-3 cangkir [3].

Meskipun tergolong aman, orang tua tetap perlu memerhatikan reaksi anak dan tubuhnya terhadap minuman berkafein [3].

Bila anak memiliki masalah pada saraf, sebaiknya hindari asupan kafein sama sekali [3].

Atau, konsultasikan dengan dokter anak sebelum memberikan teh hijau kepada anak supaya lebih memahami kemungkinan risiko yang bisa terjadi.

Beberapa tanda bahwa anak mengalami kelebihan kafein usai minum teh hijau adalah ia menjadi sulit tidur/insomnia, hiperaktif, mudah rewel dan marah, serta sulit fokus [3].

Selain menjadi tanda kelebihan kafein, gejala-gejala tersebut juga dapat menjadi tanda anak memiliki sensitivitas terhadap kafein yang cukup tinggi [3].

Hentikan konsumsi teh hijau pada anak bila anak mengalami serangkaian kondisi tersebut [3].

1. Natalie Butler, R.D., L.D. & Ashley Marcin. Herbal Teas for Toddlers: What’s Safe and What’s Not. Healthline; 2019.
2. Stacie Billis. Is Tea Safe for Toddlers?. Stacie Billis; 2022.
3. Japanese Greentea Co. Is Green Tea Good for Kids? - True or False? - Green Tea Quiz. Japanese Greentea Co; 2021.
4. Donna Lu. Children's immunity at risk. Science News; 2021.
5. Jae-Min Song, Kwang-Hee Lee & Baik-Lin Seong. Antiviral effect of catechins in green tea on influenza virus. Antiviral Research; 2005.
6. Marie-Pierre Morin, Telma Blanca Lombardo Bedran, Jade Fournier-Larente, Bruno Haas, Jabrane Azelmat, & Daniel Grenier. Green tea extract and its major constituent epigallocatechin-3-gallate inhibit growth and halitosis-related properties of Solobacterium moorei. BMC Complementary Medicine and Therapies; 2015.
7. Claudia Musial, Alicja Kuban-Jankowska, & Magdalena Gorska-Ponikowska. Beneficial Properties of Green Tea Catechins. International Journal of Molecular Sciences; 2020.
8. Christina Dietz & Matthijs Dekker. Effect of Green Tea Phytochemicals on Mood and Cognition. Current Pharmaceutical Design; 2017.
9. Tannis M Jurgens, Anne Marie Whelan, Lara Killian, Steve Doucette, Sara Kirk, & Elizabeth Foy. Green tea for weight loss and weight maintenance in overweight or obese adults. Cochrane Library: Cochrane Reviews; 2012.
10. Tiffany M Powell-Wiley, Paul Poirier, Lora E Burke, Jean-Pierre Després, Penny Gordon-Larsen, Carl J Lavie, Scott A Lear, Chiadi E Ndumele, Ian J Neeland, Prashanthan Sanders, Marie-Pierre St-Onge, American Heart Association Council on Lifestyle and Cardiometabolic Health; Council on Cardiovascular and Stroke Nursing; Council on Clinical Cardiology; Council on Epidemiology and Prevention; & Stroke Council. Obesity and Cardiovascular Disease: A Scientific Statement From the American Heart Association. Circulation; 2021.

Share