Ibu hamil tidak bisa dan tidak boleh makan apa saja yang diinginkan untuk menjaga kondisi kesehatan diri sendiri maupun kesehatan janin.
Sekalipun sangat menyukai dan mengidamkan makanan tertentu, ibu hamil tidak lagi bisa makan sebebas sebelum hamil.
Makanan fermentasi adalah salah satu yang perlu para ibu hamil pertimbangkan baik-baik sebelum mengonsumsinya [1].
Makanan fermentasi sendiri terdiri dari banyak jenis, tape adalah yang paling umum; ketahui apakah makan tape aman atau tidak bagi ibu hamil.
Bolehkah ibu hamil makan tape?
Boleh, selama tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sering mengonsumsinya [2,3].
Seingin dan sesuka apapun terhadap tape, ibu hamil perlu membatasi asupan makanan fermentasi ini [2,3].
Bagaimana pun juga terdapat beberapa alasan mengapa ibu hamil tidak boleh sesuka hati makan tape, berikut ini adalah hal-hal yang bisa diperhatikan :
Pembuatan tape pada dasarnya menggunakan ragi dan ragi ini sendiri memiliki kandungan bakteri-bakteri baik seperti berikut [5] :
Karena kandungan bakteri-bakteri baik tersebut, makanan hasil fermentasi sebenarnya bermanfaat bagi kesehatan ibu hamil, salah satunya seperti yogurt [6].
Kandungan bakteri baik yang juga dikenal dengan istilah probiotik sangat bermanfaat bagi sistem pencernaan [6].
Tubuh yang memperoleh probiotik secara cukup juga akan terhindar dari diabetes maupun hipertensi [6].
Meski demikian, tape tidak cukup baik bagi ibu hamil seperti halnya mengonsumsi yogurt karena di dalamnya tidak hanya terkandung probiotik [5].
Probiotik memang dibutuhkan oleh tubuh, namun alkohol di dalam tape adalah komponen yang paling membahayakan [2,5].
Alkohol yang terdapat di dalam tape biasanya sekitar 5%, kurang lebih sama dengan kadar alkohol pada segelas bir yang otomatis tidak sehat untuk ibu hamil [7].
Risiko Makan Tape Bagi Perkembangan Janin dan Anak
Fetal alcohol spectrum disorders atau FASD adalah gangguan pada janin yang dapat disebabkan oleh konsumsi tape [8].
Tape mengandung alkohol yang tidak sebaiknya diasup oleh ibu hamil, maka ketika memakan tape cukup banyak, beberapa gangguan kesehatan ini adalah komplikasi yang bisa terjadi pada bayi dengan FASD [9].
Bayi yang lahir dengan kondisi FASD umumnya akan berkembang menjadi anak yang menunjukkan masalah kesehatan atau gejala ini [8] :
Risiko Makan Tape Bagi Ibu Hamil
Selain berpengaruh negatif pada anak, tape tidak baik bagi ibu hamil itu sendiri .
Gagal fungsi hati adalah salah satu kondisi efek samping yang perlu diwaspadai, terutama jika konsumsi berlebihan [10].
Oleh karena itu, pastikan untuk menghindari tape sampai setelah persalinan agar kondisi kesehatan diri sendiri dan janin tetap aman.
Atau jika ingin tetap mengonsumsinya, batasi sesedikit mungkin saat memakannya agar tidak mengakibatkan komplikasi kehamilan yang juga membahayakan tumbuh kembang anak setelah lahir.
Apakah jenis tape yang berbeda memengaruhi aman tidaknya dikonsumsi?
Tidak, sebab jenis tape singkong berwarna kuning ataupun putih akan sama-sama berpotensi bahaya bagi kehamilan jika dikonsumsi sering atau terlalu banyak [2].
Tape tetap mengandung alkohol, apapun jenisnya; tidak ada perbedaan pula dalam hal kualitas [2].
Hanya saja dalam menyicipi tape, pastikan tape diolah dengan baik serta masih dalam kondisi yang layak makan [5].
Kadar alkohol di dalam tape juga terus meningkat ketika menyimpannya lebih lama, maka tape sebaiknya dimakan pada hari pertama pembuatannya [7].
Hindari makan tape yang sudah disimpan lebih dari 1 hari karena kandungan alkohol yang tinggi adalah yang paling berbahaya untuk kehamilan [7].
Bila ingin makan tape untuk memperoleh probiotik, maka sebaiknya pilih makanan fermentasi lain yang lebih aman daripada tape [6].
Yogurt dan miso adalah yang tergolong aman dikonsumsi selama hamil, namun sangat dianjurkan bagi para ibu hamil untuk melakukan konsultasi lebih dulu dengan dokter agar tidak salah asupan [6].
1. Katrina Pace - MSc. Ask the experts: Fermented foods and pregnancy. Healthy Food; 2018.
2. Puput Maulidah Fatmala. Pengaruh Pemberian Tape Ketan Putih Terhadap Kejadian Malformasi Kongenital Janin pada Tikus Putih Bunting (Raktus norvegicus). Repository Universitas Brawijaya Malang; 2017.
3. Mabrouk A El-Sharkawy. Cassava biology and physiology. Plant Molecular Biology; 2004.
4. Manal Mohammed. Why fermented foods could cause serious harm to your health. Independent; 2019.
5. Fandy. Proses Pembuatan Tapai yang Bisa Dicoba di Rumah. Gramedia Blog; 2022.
6. Harvard Health Publishing. Fermented foods can add depth to your diet. Harvard Health Publishing; 2021.
7. Hasanah, Hafidatul and Jannah, Akyunul & Fasya, A. Ghanaim. Pengaruh lama fermentasi terhadap kadar alkohol tape singkong (Manihot utilissima Pohl). Harvard Health Publishing; Universitas Islam Negeri Malang; 2012.
8. Demetrios Vorgias & Bettina Bernstein. Fetal Alcohol Syndrome. National Center for Biotechnology Information; 2021.
9. Apophia Agiresaasi, Nazarius Mbona Tumwesigye, Elizabeth Nabiwemba, Juliet Kiguli, Gakenia Wamuyu Maina & Goretti Nassanga. Alcohol use during pregnancy in post-conflict northern Uganda: pregnant women’s experiences and provider perceptions. Substance Abuse Treatment, Prevention, and Policy; 2021.
10. Eduardo Rivadeneyra-Domínguez, José Eduardo Pérez-Pérez, Alma Vázquez-Luna, Rafael Díaz-Sobac, & Juan Francisco Rodríguez-Landa. Effects of Cassava Juice (Manihot esculenta Crantz) on Renal and Hepatic Function and Motor Impairments in Male Rats. Toxins (Basel); 2020.