Sindrom Fetal Alkohol: Penyebab – Gejala dan Cara Mengobati

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Sindrom fetal alkohol adalah sekelompok kondisi yang dapat terjadi pada bayi yang ibunya mengonsumsi alkohol selama masa kehamilan. Kondisi ini termasuk gangguan fisik, perilaku, dan perkembangan. Alkohol... dapat ditransmisikan dari ibu ke bayi melalui tali pusat. Tidak ada jumlah aman pada konsumsi alkohol ibu selama masa kehamilan atau ketika sedang berusaha untuk hamil. Alkohol dapat menyebabkan gangguan perkembangan bayi selama kehamilan, bahkan sebelum calon ibu mengetahui bahwa dirinya sedang hamil. Seluruh jenis alkohol sama berbahayanya, termasuk minuman anggur dan bir. Untuk mencegah terjadinya sindrom fetal alkohol, sebaiknya wanita tidak mengonsumsi alkohol sama sekali ketika sedang hamil, mungkin hamil, atau sedang berusaha untuk hamil. Read more

Apa itu Sindrom Fetal Alkohol?

Wanita yang mengkonsumsi alkohol selama kehamilan dapat berisiko melahirkan bayi dengan kelainan spektrum alkohol janin atau fetal alcohol spectrum disorders (FASD). Kelainan terjadi bisa ringan hingga parah. [1, 2, 3, 6]

Sindrom fetal alkohol atau fetal alcohol syndrome (FAS) adalah salah satu jenis dari kelainan tersebut yang paling parah. [2]

Sindrom fetal alkohol dapat menyebabkan masalah pada penglihatan, pendengaran, memori, pertumbuhan, kemampuan belajar dan berkomunikasi bayi. [2, 3]

Fakta Sindrom Fetal Alkohol

Berikut ini fakta-fakta seputar kelainan sindrom fetal alkohol atau sindrom alkohol janin: [1, 2, 4, 5, 7]

  • Sindrom fetal alkohol adalah kelainan spektrum alkohol janin yang paling parah.
  • Sindrom fetal alkohol adalah salah satu jenis disabilitas dan tidak dapat disembuhkan. Namun, dengan identifikasi dan dukungan dini, anak-anak dengan sindrom tersebut dapat mempelajari keterampilan penting yang dapat membantu perkembangan mereka.
  • Selain sindrom fetal alkohol, jenis lain dari FASD ialah sindrom alkohol janin parsial, cacat lahir terkait alkohol, gangguan perkembangan saraf terkait alkohol, dan gangguan neurobehavioral terkait dengan paparan alkohol prenatal.
  • Gejala sindrom fetal alkohol dapat cenderung memburuk seiring bertambahnya usia seseorang.
  • Wanita hamil tidak boleh minum alkohol dalam jumlah berapa pun karena bisa membahayakan janin yang dikandungnya.

Gejala Sindrom Fetal Alkohol

Sindrom fetal alkohol atau fetal alcohol syndrome (FAS) dapat menyebabkan tanda dan gejala yang berupa cacat fisik, mental, dan perilaku. Tingkat keparahan gejala ini berkisar dari ringan sampai parah: [1]

1. Cacat Fisik

  • Rendahnya berat badan.
  • Tinggi di bawah rata-rata.
  • Koordinasi yang buruk.
  • Ukuran kepala kecil.
  • Mata kecil.
  • Bentuk wajah yang tidak normal, seperti kulit halus di antara hidung dan bibir atas.
  • Bibir atas tipis.
  • Kelainan bentuk tulang, terutama di jari tangan dan tungkai.
  • Masalah jantung, ginjal, atau tulang.
  • Masalah penglihatan atau pendengaran.

2. Tanda Perilaku

  • Perilaku hiperaktif.
  • Masalah tidur.
  • Kesulitan menyusu saat bayi.
  • Kesulitan mengatur emosi atau perilaku.
  • Bertahan untuk tidak berubah.
  • Ketidakmampuan untuk berempati atau mengenali isyarat sosial secara tidak langsung.

3. Kesulitan Belajar dan Kognitif

  • Kesulitan mengingat.
  • Kesulitan memperhatikan.
  • Cacat intelektual atau IQ rendah.
  • Keterlambatan bicara dan bahasa.
  • Buruknya penilaian dan keterampilan penalaran.
  • Masalah perencanaan atau pengorganisasian.
  • Kesulitan memahami sebab dan akibat.

Gejala yag dimiliki dari satu anak ke anak lainnya dapat bervariasi. Selain itu, banyak dari gejala ini dapat terjadi karena kondisi lain. Seorang dokter spesialis dalam sindrom fetal alkohol dapat membantu menentukan penyebabnya. [1]

Tinjauan
Gejala sindrom fetal alkohol dapat berupa cacat fisik, mental, dan perilaku dengan tingkat keparahan bervariasi dari ringan hingga parah.

Penyebab Sindrom Fetal Alkohol

Alkohol termasuk anggur, bir, dan minuman keras adalah penyebab utama dari sindrom fetal alkohol. Alkohol merupakan salah satu zat teratogen, yaitu zat yang bersifat racun bagi janin yang sedang berkembang. Zat tersebut dapat mengganggu jalannya pertumbuhan dan perkembangan janin yang normal. [1, 7]

Saat Anda hamil dan mengkonsumsi alkohol, alkohol tersebut akan dengan mudah memasuki aliran darah janin yang sedang berkembang melalui plasenta. Tubuh janin yang sedang berkembang tidak dapat memproses alkohol seperti orang dewasa karena hati janin yang belum terbentuk sempurna. Akibatnya, konsentrasi alkohol dalam darah janin lebih tinggi daripada tubuh Anda. [2, 3]

Alkohol dapat mengganggu masuknya oksigen dan nutrisi yang optimal ke organ vital janin. Selain itu, paparan alkohol juga dapat membahayakan perkembangan jaringan dan organ serta menyebabkan kerusakan otak permanen pada bayi Anda. [3]

Semakin banyak alkohol yang Anda konsumsi selama kehamilan, maka akan semakin tinggi pula kemungkinan bayi Anda lahir dengan sindrom fetal alkohol. Kerusakan bisa terjadi pada minggu-minggu awal kehamilan ketika Anda mungkin belum tahu bahwa Anda hamil. [1, 2, 3]

Faktor Risiko

Secara umum, semakin banyak alkohol yang Anda minum selama kehamilan, semakin besar kemungkinan terjadinya masalah pada bayi Anda. Namun belum diketahui pasti berapa jumlah alkohol yang aman dikonsumsi selama kehamilan. [1, 3]

Semua jenis minuman beralkohol, termasuk anggur dan bir, memiliki efek yang sama pada bayi yang sedang berkembang. [1]

Alkohol akan mempengaruhi janin Anda secara signifikan apabila Anda: [1]

  • Mengalami malnutrisi.
  • Merokok.
  • Saat hamil berusia tidak muda.
  • Memiliki indeks massa tubuh di bawah rata-rata.
  • Memiliki riwayat pribadi atau keluarga penyalahgunaan obat.
  • Pernah mengalami kehamilan atau kelahiran ganda.
  • Memiliki kemampuan yang lebih rendah untuk mencerna alkohol.

Selain itu faktor lingkungan diduga juga berpegaruh. Hidup dalam kondisi stres, terisolasi dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya sindrom fetal alkohol. [1]

Kapan Anda Harus Mengunjungi Dokter?

Jika Anda hamil dan tidak dapat berhenti minum alkohol, mintalah bantuan dari dokter kandungan atau ahli kesehatan mental untuk mengatasinya. [3]

Penting untuk berbicara dengan dokter sesegera mungkin karena diagnosis dini dapat membantu mengurangi risiko masalah jangka panjang untuk anak-anak dengan sindrom fetal alkohol. Beri tahu dokter anak Anda jika Anda minum alkohol saat hamil dan jangan menunggu hingga masalah muncul. [3]

Jika Anda telah mengadopsi seorang anak atau mengasuh anak, Anda mungkin tidak tahu apakah ibu kandungnya meminum alkohol saat hamil. Pada awalnya kemungkinan Anda tidak curiga bahwa anak Anda mengalami sindrom fetal alkohol. Namun, jika anak Anda memiliki masalah belajar dan perilaku, segera bicarakan dengan dokter agar penyebab utamanya dapat diidentifikasi. [3]

Diagnosis Sindrom Fetal Alkohol

Semakin dini diagnosis, akan semakin baik hasilnya. Temui dokter Anda jika Anda mencurigai bayi Anda menderita sindrom fetal alkohol. Beri tahu pula dokter Anda jika Anda minum alkohol saat Anda hamil. [2]

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik bayi Anda dan melihat tanda sindrom fetal alkohol pada bayi Anda. Dokter akan memantau pertumbuhan dan perkembangan fisik dan otak bayi Anda. Saat bayi tumbuh dewasa, kemungkinan ada tanda lainnya yang bisa membantu memastikan diagnosis seperti: [2]

  • Tingkat pertumbuhan yang lambat.
  • Fitur wajah abnormal atau pertumbuhan tulang.
  • Masalah pendengaran dan penglihatan.
  • Penguasaan bahasa yang lambat.
  • Ukuran kepala kecil.
  • Koordinasi yang buruk.

Banyak tanda sindrom fetal alkohol juga dapat terjadi pada anak-anak dengan kelainan lain. Anda dapat merujuk anak Anda ke dokter perkembangan anak, ahli saraf atau ahli lain dengan pelatihan khusus dalam sindrom fetal alkohol untuk dilakukan evaluasi dan menyingkirkan kemungkinan gangguan lain dengan tanda dan gejala yang serupa. [3]

Jika dalam sebuah keluarga terdapat anak yang didiagnosis menderita sindrom fetal alkohol, maka penting bagi saudara-saudaranya melakukan pemeriksaan untuk menentukan apakah mereka juga menderita sindrom alkohol janin, jika ibunya meminum alkohol selama kehamilan. [3]

Pengobatan Sindrom Fetal Alkohol

Sindrom fetal alkohol merupakan kondisi seumur hidup dan hingga kini tidak ada obat untuk menyembuhkannya. Namun layanan intervensi dan dukungan dini dapat membantu mengurangi beberapa efek sindrom fetal alkohol dan dapat mencegah beberapa kecacatan sekunder.

Gejala yang bervariasi pada setiap penderita sindrom fetal alkohol menjadikan perawatan dan terapi yang dilakukan juga akan berbeda-beda. Beberapa pendekatan yang paling umum meliputi: [1]

  • Layanan intervensi dini, yakni layanan yang mengajar bayi dan anak-anak di bawah usia 3 tahun untuk membantu kemampuan berjalan, berbicara, dan berinteraksi dengan orang lain.
  • Program terapi perilaku dan pendidikan, yakni program yang dapat membantu aspek perkembangan, seperti keterampilan sosial, pengaturan diri, dan pembelajaran matematika.
  • Pelatihan orang tua, yakni pelatihan yang dapat membantu orang tua atau pengasuh memahami sindrom fetal alkohol, bagaimana hal tersebut akan memengaruhi anak-anak, dan cara yang baik untuk merawatnya.
  • Terapi atau konseling keluarga, terapi ini digunakan hanya jika sesuai dengan kondisi Anda.

Meskipun tidak ada obat khusus yang disetujui untuk pengobatan sindrom fetal alkohol, dokter kemungkinan menggunakan beberapa obat untuk mengobati gejala tertentu, seperti: [1, 2]

  • Antidepresan untuk mengatasi masalah kesedihan dan hal-hal negatif.
  • Stimulan untuk mengatasi kurangnya fokus, hiperaktif, dan masalah perilaku lainnya.
  • Neuroleptik untuk mengobati kecemasan dan agresi.
  • Obat anti ansietas untuk mengobati kecemasan.

Beberapa orang juga menggunakan terapi alternatif untuk membantu mengurangi atau mengelola gejala sindrom fetal alkohol, seperti: [1]

  • Terapi relaksasi atau meditasi
  • Biofeedback.
  • Yoga.
  • Akupunktur.
  • Terapi seni kreatif.
  • Pijat.
  • Terapi dengan bantuan hewan.

Namun, keefektifan terapi ini masih belum dapat dipastikan. Sebelum mencoba terapi alternatif tersebut, orang tua atau pengasuh harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter anak atau dokter spesialis FASD. [1]

Tinjauan
Tidak ada pengobatan khusus untuk mengobati sindrom fetal alkohol. Namun layanan intervensi dan dukungan dini, obat tertentu, dan terapi dapat membantu mengurangi atau mengelola gejalanya.

Komplikasi Sindrom Fetal Alkohol

Anak dengan sindrom fetal alkohol akan lebih berisiko mengalami gejala kesehatan mental seperti: [1]

Akibatnya, anak akan mengalami kesulitan untuk hidup mandiri di kemudian hari. Komplikasi sekunder yang mungkin timbul akibat sindrom fetal alkohol meliputi: [1]

  • Prestasi akademis yang rendah.
  • Pengalaman sekolah yang terganggu.
  • Masalah dengan hukum dan otoritas lainnya.
  • Masalah penyalahgunaan alkohol atau gangguan penggunaan narkoba.
  • Perawatan rawat inap untuk kesehatan mental atau penyalahgunaan obat.

Mekipun komplikasi tersebut tidak bisa Anda hindari. Faktor berikut ini dapat mengurangi dampak komplikasi sekunder sindrom fetal alkohol: [1]

  • Diagnosis dan intervensi dini.
  • Pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan anak.
  • Dukungan dari layanan sosial.
  • Hidup dalam lingkungan rumah yang peduli, penuh kasih sayang dan stabil selama masa kanak-kanak dan remaja.
  • Mempelajari cara-cara sehat untuk mengekspresikan kemarahan dan frustrasi.
  • Memiliki lingkungan rumah yang bebas dari kekerasan dan pelecehan.

Cara Mencegah Sindrom Fetal Alkohol

Umumnya sindrom fetal alkohol dapat dicegah sepenuhnya jika Anda tidak minum alkohol sama sekali selama kehamilan.

Beberapa hal berikut dapat membantu Anda mencegah sindrom fetal alkohol: [3]

  • Jangan minum alkohol jika Anda berencana hamil. Jika Anda belum menghentikan konsumsi alkohol Anda, maka berhentilah segera setelah Anda tahu bahwa Anda hamil atau jika Anda berpikir Anda mungkin hamil. Tidak ada kata terlambat untuk berhenti minum, tetapi semakin cepat Anda berhenti, semakin baik untuk bayi Anda.
  • Terus hindari alkohol selama kehamilan Anda. Sindrom fetal alkohol bisa dicegah ibu yang sedang dalam masa kehamilan tidak minum – minuman beralkohol.
  • Pertimbangkan untuk berhenti minum alkohol selama masa subur jika Anda aktif secara seksual dan melakukan hubungan seks tanpa kondom. Banyak wanita hamil yang tidak menyadari bahwa mereka hamil atau hamil yang tanpa direncanakan sebelumnya, semetara kerusakan bisa terjadi pada minggu-minggu awal kehamilan.
  • Jika Anda memiliki masalah alkohol, dapatkan bantuan sebelum Anda hamil. Dapatkan bantuan profesional untuk menentukan tingkat ketergantungan Anda pada alkohol dan rencana pengobatan
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment