Ibu hamil tidak hanya perlu memerhatikan asupan makanan, tapi juga waktu istirahat dan pola tidurnya [1,2,3].
Konon katanya, salah satu larangan bagi ibu hamil adalah tidur di pagi hari.
Agar kesehatan sang ibu maupun janin tidak terganggu, tidur di pagi hari merupakan sebuah pantangan.
Namun ketahui faktanya, apakah ibu hamil boleh tidur di pagi hari atau tidak dan seberapa bahayanya bila dilakukan.
Bolehkah ibu hamil tidur di pagi hari?
Boleh, ibu hamil tidak masalah untuk tidur di pagi hari selama jam tidur harian mencapai 7-9 jam per hari [4,5].
Selain itu, tidur di pagi hari bukan hal berbahaya bagi kesehatan ibu maupun janin selama tidak berlebihan [4].
Banyak ibu hamil yang bahkan mengalami kesulitan tidur di malam hari, terutama jika perut sudah semakin besar [6].
Ketika tidak mendapat cukup tidur di malam hari, maka tidak masalah apabila ibu hamil ingin tidur di pagi hari.
Insomnia bukan hal asing bagi ibu hamil, terutama ketika kehamilan menginjak trimester kedua dan ketiga [6].
Insomnia biasanya menjadi bagian dari keluhan-keluhan lain yang semakin dirasakan ketika janin tumbuh semakin besar [2,3,6].
Tempat tidur bukan lagi menjadi tempat yang nyaman bagi ibu hamil, maka susah tidur pun bisa terjadi [6].
Tidak hanya janin yang berkembang sehingga perut semakin besar dan menyebabkan ketidaknyamanan ibu hamil selama tidur [6].
Beberapa faktor di bawah ini turut menjadi penyebab ibu hamil kerap mengalami insomnia [2,3,6] :
Beberapa ibu hamil mungkin terasa nyaman dan tidak terlalu merasakan sejumlah keluhan tersebut [2,3,6].
Namun bagi sebagian ibu hamil lainnya, perkembangan janin cukup memberikan pengaruh terhadap kondisi kesehatan sang ibu [2,3,6].
Maka ketika berbagai keluhan tersebut membuat tidur di malam hari kurang nyaman dan tidur di pagi hari justru lebih nyaman, tidak ada salahnya ibu hamil melakukannya.
Mitos bahwa tidur di pagi hari berbahaya bagi ibu hamil berawal dari teori tentang jumlah sel darah putih yang meningkat bila tidur di waktu matahari sudah terbit.
Kenaikan jumlah sel darah putih yang drastis ini dikatakan mengancam kesehatan sang ibu maupun janin.
Namun perlu diketahui, sel darah putih pasti mengalami peningkatan pada hampir seluruh wanita hamil tanpa mengenal waktu tidur [7].
Jadi, waktu tidur ibu hamil entah itu pagi hari atau malam hari sebenarnya tidak memengaruhi kadar sel darah putih sebab sel darah putih dapat meningkat sewaktu-waktu [7].
Peningkatan sel darah putih di dalam tubuh terjadi karena adanya bagian fisik dan fungsi organ yang berubah [7].
Umumnya, beberapa minggu hingga beberapa bulan setelah persalinan kadar sel darah putih maupun hemoglobin akan normal lagi tanpa sang ibu harus mendapatkan penanganan apapun [7].
Tidur cukup adalah kunci untuk kehamilan yang sehat, maka selama tidur di pagi hari tidak berlebihan dan kualitas tidur keseluruhan baik, kehamilan pun akan berjalan lancar [2,3,4].
Jika terjadi keluhan dan ketidaknyamanan lain yang menyertai, jangan ragu mengonsultasikannya dengan dokter.
1. National Health Service. Have a healthy diet in pregnancy. National Health Service; 2020.
2. Grace Weiwei Pien, M.D., M.S.C.E. Get a Good Night's Sleep During Pregnancy. Johns Hopkins Medicine; 2022.
3. Kyle Bradford Jones. Sleep and Pregnancy. Family Doctor; 2022.
4. Carolyn Kay, M.D. & Catherine Crider. Is Excessive Sleeping During Pregnancy a Problem?. Healthline; 2020.
5. Max Hirshkowitz, Kaitlyn Whiton, Steven M Albert, Cathy Alessi, Oliviero Bruni, Lydia DonCarlos, Nancy Hazen, John Herman, Eliot S Katz, Leila Kheirandish-Gozal, David N Neubauer, Anne E O'Donnell, Maurice Ohayon, John Peever, Robert Rawding, Ramesh C Sachdeva, Belinda Setters, Michael V Vitiello, J Catesby Ware & Paula J Adams Hillard. National Sleep Foundation's sleep time duration recommendations: methodology and results summary. Sleep Health; 2-15.
6. Jennifer Kelly Geddes & Jennifer Wu, M.D., F.A.C.O.G. Insomnia During Pregnancy. What to Expect; 2020.
7. Surabhi Chandra, Anil Kumar Tripathi, Sanjay Mishra, Mohammad Amzarul, & Arvind Kumar Vaish. Physiological Changes in Hematological Parameters During Pregnancy. Indian Journal of Hematology and Blood Transfusion; 2012.