Penyakit & Kelainan

Bronkitis – Jenis – Penyebab dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Angelia Chandra
Bronkitis adalah penyakit sistem pernapasan dimana terjadi peradangan pada bronkus. Bronkus adalah saluran napas berbentuk seperti tabung yang menghubungkan trakea dengan paru-paru. Peradangan dapat disebabkan

Bronkitis adalah suatu kondisi peradangan dan pembengkakan di saluran bronkial atau saluran udara penghubung antara hidung dan mulut dengan paru-paru.

Bronkitis merupakan penyakit pernafasan yang dapat menjadi efek perkembangan dari kondisi infeksi pernafasan atau flu biasa.

Bronkitis sendiri memiliki dua tahap, yaitu akut dan kronis di mana biasanya kondisi kronis adalah lebih kepada inflamasi atau iritasi yang terus-menerus terjadi pada selaput saluran bronkial.

Fakta Tentang Bronkitis

  1. Penggunaan istilah bronkitis pertama kali adalah pada tahun 1814 untuk kondisi peradangan di tabung bronkial.
  2. Bronkitis dapat lebih mudah menyerang anak-anak yang sering terkena paparan asap tembakau.
  3. Bronkitis kronis beserta penyakit asma dan penyakit paru kronis lain dapat diperburuk oleh kondisi kabut asap yang terhirup konstan.
  4. Bronkitis dapat menjadi salah satu risiko komplikasi pada serangan virus korona yang tidak segera ditangani.
  5. 94% kasus bronkitis akut disebabkan oleh virus dan bukan oleh bakteri.
  6. Bronkitis dan flu dapat terjadi bersamaan dengan gejala yang mirip, namun flu hanya disebabkan virus sementara bronkitis dapat disebabkan oleh virus maupun bakteri.
  7. Merokok adalah penyebab dari 90% kasus bronkitis kronis.

Jenis-jenis Bronkitis

Bronkitis terdiri dari dua jenis kondisi, yakni akut dan kronis. Keduanya adalah kondisi yang berbeda karena bronkitis kronis pun lebih rentan terjadi pada perokok.

Bronkitis Akut

Pada kondisi bronkitis akut, saluran pernafasan dan paru-paru dapat mengalami peradangan, namun hanya dalam jangka waktu singkat.

Bronkitis akut paling umum diderita oleh bayi, anak-anak, dan juga lansia di mana berlangsungnya peradangan tak lebih dari 3 minggu.

Bronkitis akut biasanya disebabkan oleh virus dan dapat terjadi terutama pada musim dingin. Gejala bronkitis jenis ini pun cukup mirip dengan gejala flu sehingga kerap disalahartikan.

Bronkitis Kronis

Bronkitis kronis adalah bronkitis yang jauh lebih lama berlangsungnya daripada bronkitis akut, yakni 3 bulan dalam setahun dan dapat terjadi pada 2 tahun berturut-turut.

Bronkitis kronis pun paling kerap dialami oleh para perokok aktif sehingga mampu menyebabkan kesulitan bernafas, batuk-batuk hingga mengi beberapa bulan sekali.

Berbeda dari kondisi bronkitis akut yang masih memungkinkan untuk disembuhkan, penderita bronkitis kronis memiliki kemungkinan kecil untuk sembuh.

Bronkitis yang sudah kronis termasuk golongan penyakit paru obstruktif kronis atau COPD yang jika gejala sampai bertahan lebih dari 3 minggu, perlu untuk segera menemui dokter.

Perbedaan Bronkitis Kronis dan Emfisema

Bronkitis kronis serta emfisema sama-sama termasuk dalam golongan COPD (Chronic Obstructive Pulmonary Disease) / PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik) yang rata-rata terjadi karena kebiasaan merokok jangka panjang.

Namun, yang membedakan keduanya adalah bahwa emfisema terjadi ketika kerusakan alveoli/kantung udara di paru-paru terjadi.

Sementara itu, bronkitis kronis terjadi lebih kepada karena pembengkakan dan peradangan saluran udara sehingga berisi lendir yang menumpuk.

Penyebab Bronkitis

Untuk dapat menghindari maupun mengatasi bronkitis, penting untuk mengenali penyebabnya lebih dulu.

Karena terdapat dua jenis kondisi bronkitis, ada baiknya untuk menilik penyebabnya berdasarkan jenis bronkitis.

Bronkitis Akut

Pada bronkitis akut, faktor-faktor inilah dapat menjadi penyebab utamanya:

  • Infeksi bakteri
  • Infeksi virus, seperti virus flu
  • Iritan, seperti polusi udara, debu, asap rokok, atau asap lainnya yang mengandung zat kimia.

Selain perlu memerhatikan faktor penyebabnya, faktor yang memperbesar risiko seseorang dapat terkena bronkitis antara lain adalah :

  • Perokok aktif
  • Penghirup asap rokok atau perokok pasif
  • Mengalami peradangan yang disebabkan virus atau bakteri
  • Penderita alergi
  • Penderita asma

Bronkitis Kronis

Bronkitis kronis merupakan kondisi yang disebabkan oleh kerusakan jaringan saluran pernafasan dan paru-paru.

Kondisi iritasi berulang pun mampu menjadi penyebab bronkitis kronis. Biasanya, para perokok aktiflah yang lebih rentan terserang bronkitis kronis.

Namun selain dari merokok aktif dalam jangka panjang, ada sejumlah kemungkinan penyebab lain, yaitu :

  • Faktor genetik
  • Terpapar debu, asap, dan polusi udara setiap hari atau dalam jangka panjang
  • Terpapar pestisida
  • Punya riwayat GERD (gastroesophageal reflux disease)
  • Punya riwayat penyakit pernafasan lain
  • Episode bronkitis akut yang berulang
  • Menderita alergi atau penyakit asma

Gejala Bronkitis

Pada kondisi bronkitis akut, biasanya gejala hanya akan timbul sekali lalu penderitanya dapat pulih dengan baik sepenuhnya.

Namun pada kondisi bronkitis kronis, gejala dapat timbul secara berulang dan sekalinya terjadi bahkan tidak mudah untuk hilang.

Bronkitis kronis menimbulkan gejala yang dapat membaik suatu waktu, namun kemudian dapat menjadi lebih buruk.

Bronkitis Akut

Bronkitis akut hanya akan terjadi pada jangka waktu tertentu dan tergolong singkat, persis seperti infeksi virus.

Untuk gejala dari bronkitis akut, berikut ini adalah beberapa kondisi yang penderitanya secara umum alami :

  • Demam
  • Dada tidak nyaman
  • Dada terasa nyeri
  • Batuk dapat disertai dahak maupun tidak
  • Sesak nafas
  • Badan terasa sakit
  • Sakit kepala ringan
  • Badan sakit atau pegal
  • Dalam beberapa hari atau kurang dari 3 minggu gejala biasanya akan hilang

Bronkitis Kronis

Bronkitis kronis memiliki gejala yang sebenarnya tak jauh berbeda dari bronkitis akut. Hanya saja, gejala dari bronkitis kronis akan berkelanjutan, berulang dan terjadi pada waktu yang lama.

Bronkitis kronis lebih dapat terdeteksi dari lamanya gejala yang timbul, dan terjadi secara berulang atau tidak. Bila gejala bronkitis akut dapat memburuk, maka inilah tanda bronkitis kronis sedang berkembang.

Dalam setahun, batuk yang dialami penderita bronkitis kronis dapat terjadi setiap hari dan tidak ada tanda-tanda mereda selama 3 bulan atau lebih.

Sementara itu, beberapa kondisi inilah yang umumnya menjadi gejala bronkitis untuk diwaspadai :

  • Batuk yang terus-menerus terjadi
  • Batuk berdahak
  • Mengi
  • Sakit kepala
  • Dada terasa sesak
  • Demam yang tidak terlalu tinggi
  • Menggigil
  • Sesak nafas
  • Hidung tersumbat
  • Faringitis atau sakit di tenggorokan
  • Tubuh pegal-pegal

Penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika batuk yang dialami disertai beberapa kondisi lain seperti :

  • Demam tinggi
  • Gangguan tidur
  • Batuk berlangsung lebih dari 3 minggu
  • Batuk berdarah
  • Batuk berdahak di mana dahak dapat berubah warna
  • Sesak nafas
  • Mengi atau napas berbunyi

Penularan Bronkitis

Bronkitis adalah jenis penyakit menular apabila disebabkan utamanya oleh infeksi bakteri atau virus. Penularan dapat terjadi dari manusia ke manusia lainnya melalui cairan.

Seseorang yang batuk tanpa ditutupi mulutnya, cairan dari dalam mulut dapat tersebar ke udara yang kemungkinan akan terhirup oleh orang lain.

Bila orang tersebut menghirup udara yang sudah terkontaminasi, maka bronkitis dapat kemudian menyerang orang tersebut.

Hanya saja, biasanya kondisi bronkitis akutlah yang sangat rentan menular, sementara yang sudah kronis justru tak menular.

Pemeriksaan Bronkitis

Bila gejala yang dialami terus berulang, maka memeriksakan diri ke dokter adalah langkah paling tepat agar penyebab bronkitis dapat segera ditangani.

Berikut ini adalah sejumlah metode pemeriksaan yang umum dokter lakukan dan terapkan pada pasien dengan gejala bronkitis.

  • Pemeriksaan Fisik : Dokter memeriksa fisik pasien dengan mendengarkan dada pasien saat pasien batuk untuk menghasilkan diagnosa.
  • Rontgen Dada : Bila pemeriksaan fisik belum cukup, maka pasien diminta menempuh rontgen dada dengan memanfaatkan sinar-X pada dada. Pemeriksaan ini dapat menentukan apakah pasien menderita penyakit pernafasan lain.
  • Tes Dahak : Pengujian dahak yang berasal dari paru-paru ini diperlukan untuk dokter dapat mengetahui penyakit dasar pasien dan apakah pasien memiliki alergi.
  • Tes Fungsi Paru : Tes ini bertujuan mengukur seberapa banyak udara yang paru-paru pasien bisa tahan dan seberapa cepat juga dari paru-paru mengeluarkan udara. Untuk itu, pasien dalam pemeriksaan ini diminta untuk meniup alat berupa spirometer.

Pengobatan Bronkitis

Pada banyak kasus bronkitis akut, tanpa penanganan medis pun penderitanya dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa minggu.

Umumnya, dokter akan menganjurkan pasiennya untuk banyak minum air putih dan banyak istirahat. Jika perlu, pasien dapat menggunakan obat pereda nyeri seperti ibuprofen.

Menggunakan obat seperti ibuprofen bertujuan untuk meredakan batuk sekaligus membuat rasa nyeri yang dirasakan tubuh berkurang.

Di bawah ini adalah beberapa opsi cara menangani gejala bronkitis akut hingga kronis yang biasanya diterapkan :

  • Obat Batuk : Untuk meredakan batuk dan juga mengeluarkan dahak dari saluran bronkial, obat batuk perlu diminum rutin oleh pasien.
  • Alat Pelembab Ruangan : Humidifer akan sangat membantu dalam meningkatkan aliran udara di rumah, meredakan sesak nafas yang disertai mengi, serta mengencerkan dahak kental saat batuk.
  • Minum Madu : Sebagai perawatan mandiri di rumah untuk kondisi bronkitis yang masih akut, mengonsumsi madu 2 sendok makan setiap hari dapat meredakan batuk dengan efektif.
  • Menghindari Polusi : Untuk mendukung masa pemulihan dan agar merasa jauh lebih baik, penting untuk pasien bronkitis sendiri menghindari iritan paru-paru seperti asap rokok, aktivitas merokok, aroma menyengat, dan polusi udara
  • Antibiotik : Pada kasus bronkitis yang disebabkan oleh bakteri, dokter kemungkinan besar akan memberikan resep antibiotik untuk menangani gejala.
  • Obat Anti-Inflamasi dan Steroid : Peradangan yang terjadi terkadang dapat menjadi penyebab kerusakan jaringan sehingga untuk meminimalisir risiko ini, pasien dapat menggunakan obat anti-inflamasi dan steroid.
  • Bronkodilator : Pembuka saluran bronkial ini akan membantu juga agar dahak atau lendir bisa dibersihkan.
  • Terapi Oksigen : Jika sesak nafas sudah cukup serius dan penderita mengalami kesulitan bernafas cukup lama, terapi oksigen akan menolong memudahkan proses pernafasan.
  • Olahraga : Untuk memperkuat otot dada yang juga meningkatkan proses serta kemampuan bernafas, berolahraga sangat penting dilakukan walau di kala sakit. Konsultasikan dengan dokter mengenai olahraga yang tepat untuk tujuan ini.

Komplikasi Bronkitis

Pada kondisi bronkitis kronis, kerusakan jangka panjang dapat terjadi pada dinding bagian dalam saluran udara pada paru-paru.

Jika bertambah buruk tanpa ditangani dengan tepat, maka beberapa risiko komplikasi inilah yang sangat mungkin diderita pasien :

  • COPD (Chronic Obstructive Pulmonary Disease)

Penyakit paru obstruktif kronik ini dapat membuat penderitanya kehilangan kemampuan bernafas dengan baik dan normal.

Para perokok aktif yang mengalami bronkitis kronis, akan ada kemungkinan lebih besar mengalami komplikasi perkembangan COPD ini

Jika tak segera mendapatkan penanganan yang benar, COPD dapat terus berkembang dan bahkan meningkatkan risiko infeksi dada secara lebih sering ke depannya.

Walaupun jarang, ada kemungkinan bahwa penderita bronkitis mampu mengembangkan infeksi sekunder pada organ paru.

Hal inilah yang kemudian menyebabkan pneumonia terjadi. Awalnya, bronkitis dapat disebabkan oleh virus, namun kemudian disusul dengan infeksi susulan yang disebabkan oleh bakteri.

Pada penderita bronkitis yang sudah termasuk berusia lanjut, risiko mengembangkan pneumonia sangat tinggi.

Risiko komplikasi pneumonia pun jauh lebih besar pada perokok aktif, serta penderita bronkitis dengan daya tahan tubuh yang lemah, apalagi sedang memiliki kondisi medis lain.

Pencegahan Bronkitis

Setiap orang dapat menurunkan risiko terserang bronkitis. Berikut ini adalah langkah-langkah pencegahan bronkitis yang bisa dilakukan :

  • Menghindari sama sekali aktivitas merokok dan tidak coba-coba memulai aktivitas ini.
  • Menghindari iritan paru-paru, seperti uap, polusi udara, asap, debu dan semacamnya.
  • Selalu mencuci tangan supaya dapat menghindari risiko infeksi kuman.
  • Gunakan pembersih tangan yang kandungan bahan dasarnya adalah alkohol.
  • Pakai masker penutup mulut dan hidung ketika bepergian ke luar di mana tingkat polusinya benar-benar tinggi.
  • Vaksin flu. Tanyakan kepada dokter mengenai vaksinasi ini agar tubuh terlindung dari penyakit flu sekaligus pneumonia.

Siapapun yang merasa sedang mengalami gejala yang mengarah pada bronkitis akut, segera ke dokter agar tak berkembang menjadi bronkitis kronis apalagi komplikasi lainnya.

Neha Pathak, MD. 2019. WebMD. Bronchitis.
James McIntosh., & Alana Biggers, M.D., MPH. 2019. Medical News Today.Symptoms and treatment of bronchitis.
Alice Porter., & Judith Marcin, M.D. 2017. Medical News Today. Is bronchitis contagious?.
Mayo Clinic Staff. 2017. Mayo Clinic. Bronchitis.
Anonim. 2019. Gohealthuc. Ten Fast Facts About Acute Bronchitis.
Anonim. 2017. Msn. 21 things to know about bronchitis.
Dr. Ananya Mandal, MD., & April Cashin-Garbutt, MA. 2013. News-Medical. Bronchitis Complications.
Anonim. 2013. Kemkes. Kemenkes Anjurkan 8 Tips Kesehatan Bagi Masyarakat.
Anonim. 2009. Kemkes. Rokok Membunuh Lima Juta Orang Setiap Tahun.

Share