Tinjauan Medis : dr. Angelia Chandra
Bronkitis adalah penyakit sistem pernapasan dimana terjadi peradangan pada bronkus. Bronkus adalah saluran napas berbentuk seperti tabung yang menghubungkan trakea dengan paru-paru. Peradangan dapat disebabkan
Bronkitis adalah suatu kondisi peradangan dan pembengkakan di saluran bronkial atau saluran udara penghubung antara hidung dan mulut dengan paru-paru.
Bronkitis merupakan penyakit pernafasan yang dapat menjadi efek perkembangan dari kondisi infeksi pernafasan atau flu biasa.
Bronkitis sendiri memiliki dua tahap, yaitu akut dan kronis di mana biasanya kondisi kronis adalah lebih kepada inflamasi atau iritasi yang terus-menerus terjadi pada selaput saluran bronkial.
Daftar isi
Bronkitis terdiri dari dua jenis kondisi, yakni akut dan kronis. Keduanya adalah kondisi yang berbeda karena bronkitis kronis pun lebih rentan terjadi pada perokok.
Bronkitis Akut
Pada kondisi bronkitis akut, saluran pernafasan dan paru-paru dapat mengalami peradangan, namun hanya dalam jangka waktu singkat.
Bronkitis akut paling umum diderita oleh bayi, anak-anak, dan juga lansia di mana berlangsungnya peradangan tak lebih dari 3 minggu.
Bronkitis akut biasanya disebabkan oleh virus dan dapat terjadi terutama pada musim dingin. Gejala bronkitis jenis ini pun cukup mirip dengan gejala flu sehingga kerap disalahartikan.
Bronkitis Kronis
Bronkitis kronis adalah bronkitis yang jauh lebih lama berlangsungnya daripada bronkitis akut, yakni 3 bulan dalam setahun dan dapat terjadi pada 2 tahun berturut-turut.
Bronkitis kronis pun paling kerap dialami oleh para perokok aktif sehingga mampu menyebabkan kesulitan bernafas, batuk-batuk hingga mengi beberapa bulan sekali.
Berbeda dari kondisi bronkitis akut yang masih memungkinkan untuk disembuhkan, penderita bronkitis kronis memiliki kemungkinan kecil untuk sembuh.
Bronkitis yang sudah kronis termasuk golongan penyakit paru obstruktif kronis atau COPD yang jika gejala sampai bertahan lebih dari 3 minggu, perlu untuk segera menemui dokter.
Perbedaan Bronkitis Kronis dan Emfisema
Bronkitis kronis serta emfisema sama-sama termasuk dalam golongan COPD (Chronic Obstructive Pulmonary Disease) / PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik) yang rata-rata terjadi karena kebiasaan merokok jangka panjang.
Namun, yang membedakan keduanya adalah bahwa emfisema terjadi ketika kerusakan alveoli/kantung udara di paru-paru terjadi.
Sementara itu, bronkitis kronis terjadi lebih kepada karena pembengkakan dan peradangan saluran udara sehingga berisi lendir yang menumpuk.
Untuk dapat menghindari maupun mengatasi bronkitis, penting untuk mengenali penyebabnya lebih dulu.
Karena terdapat dua jenis kondisi bronkitis, ada baiknya untuk menilik penyebabnya berdasarkan jenis bronkitis.
Bronkitis Akut
Pada bronkitis akut, faktor-faktor inilah dapat menjadi penyebab utamanya:
Selain perlu memerhatikan faktor penyebabnya, faktor yang memperbesar risiko seseorang dapat terkena bronkitis antara lain adalah :
Bronkitis Kronis
Bronkitis kronis merupakan kondisi yang disebabkan oleh kerusakan jaringan saluran pernafasan dan paru-paru.
Kondisi iritasi berulang pun mampu menjadi penyebab bronkitis kronis. Biasanya, para perokok aktiflah yang lebih rentan terserang bronkitis kronis.
Namun selain dari merokok aktif dalam jangka panjang, ada sejumlah kemungkinan penyebab lain, yaitu :
Pada kondisi bronkitis akut, biasanya gejala hanya akan timbul sekali lalu penderitanya dapat pulih dengan baik sepenuhnya.
Namun pada kondisi bronkitis kronis, gejala dapat timbul secara berulang dan sekalinya terjadi bahkan tidak mudah untuk hilang.
Bronkitis kronis menimbulkan gejala yang dapat membaik suatu waktu, namun kemudian dapat menjadi lebih buruk.
Bronkitis Akut
Bronkitis akut hanya akan terjadi pada jangka waktu tertentu dan tergolong singkat, persis seperti infeksi virus.
Untuk gejala dari bronkitis akut, berikut ini adalah beberapa kondisi yang penderitanya secara umum alami :
Bronkitis Kronis
Bronkitis kronis memiliki gejala yang sebenarnya tak jauh berbeda dari bronkitis akut. Hanya saja, gejala dari bronkitis kronis akan berkelanjutan, berulang dan terjadi pada waktu yang lama.
Bronkitis kronis lebih dapat terdeteksi dari lamanya gejala yang timbul, dan terjadi secara berulang atau tidak. Bila gejala bronkitis akut dapat memburuk, maka inilah tanda bronkitis kronis sedang berkembang.
Dalam setahun, batuk yang dialami penderita bronkitis kronis dapat terjadi setiap hari dan tidak ada tanda-tanda mereda selama 3 bulan atau lebih.
Sementara itu, beberapa kondisi inilah yang umumnya menjadi gejala bronkitis untuk diwaspadai :
Penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika batuk yang dialami disertai beberapa kondisi lain seperti :
Penularan Bronkitis
Bronkitis adalah jenis penyakit menular apabila disebabkan utamanya oleh infeksi bakteri atau virus. Penularan dapat terjadi dari manusia ke manusia lainnya melalui cairan.
Seseorang yang batuk tanpa ditutupi mulutnya, cairan dari dalam mulut dapat tersebar ke udara yang kemungkinan akan terhirup oleh orang lain.
Bila orang tersebut menghirup udara yang sudah terkontaminasi, maka bronkitis dapat kemudian menyerang orang tersebut.
Hanya saja, biasanya kondisi bronkitis akutlah yang sangat rentan menular, sementara yang sudah kronis justru tak menular.
Bila gejala yang dialami terus berulang, maka memeriksakan diri ke dokter adalah langkah paling tepat agar penyebab bronkitis dapat segera ditangani.
Berikut ini adalah sejumlah metode pemeriksaan yang umum dokter lakukan dan terapkan pada pasien dengan gejala bronkitis.
Pada banyak kasus bronkitis akut, tanpa penanganan medis pun penderitanya dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa minggu.
Umumnya, dokter akan menganjurkan pasiennya untuk banyak minum air putih dan banyak istirahat. Jika perlu, pasien dapat menggunakan obat pereda nyeri seperti ibuprofen.
Menggunakan obat seperti ibuprofen bertujuan untuk meredakan batuk sekaligus membuat rasa nyeri yang dirasakan tubuh berkurang.
Di bawah ini adalah beberapa opsi cara menangani gejala bronkitis akut hingga kronis yang biasanya diterapkan :
Pada kondisi bronkitis kronis, kerusakan jangka panjang dapat terjadi pada dinding bagian dalam saluran udara pada paru-paru.
Jika bertambah buruk tanpa ditangani dengan tepat, maka beberapa risiko komplikasi inilah yang sangat mungkin diderita pasien :
Penyakit paru obstruktif kronik ini dapat membuat penderitanya kehilangan kemampuan bernafas dengan baik dan normal.
Para perokok aktif yang mengalami bronkitis kronis, akan ada kemungkinan lebih besar mengalami komplikasi perkembangan COPD ini
Jika tak segera mendapatkan penanganan yang benar, COPD dapat terus berkembang dan bahkan meningkatkan risiko infeksi dada secara lebih sering ke depannya.
Walaupun jarang, ada kemungkinan bahwa penderita bronkitis mampu mengembangkan infeksi sekunder pada organ paru.
Hal inilah yang kemudian menyebabkan pneumonia terjadi. Awalnya, bronkitis dapat disebabkan oleh virus, namun kemudian disusul dengan infeksi susulan yang disebabkan oleh bakteri.
Pada penderita bronkitis yang sudah termasuk berusia lanjut, risiko mengembangkan pneumonia sangat tinggi.
Risiko komplikasi pneumonia pun jauh lebih besar pada perokok aktif, serta penderita bronkitis dengan daya tahan tubuh yang lemah, apalagi sedang memiliki kondisi medis lain.
Setiap orang dapat menurunkan risiko terserang bronkitis. Berikut ini adalah langkah-langkah pencegahan bronkitis yang bisa dilakukan :
Siapapun yang merasa sedang mengalami gejala yang mengarah pada bronkitis akut, segera ke dokter agar tak berkembang menjadi bronkitis kronis apalagi komplikasi lainnya.
Neha Pathak, MD. 2019. WebMD. Bronchitis.
James McIntosh., & Alana Biggers, M.D., MPH. 2019. Medical News Today.Symptoms and treatment of bronchitis.
Alice Porter., & Judith Marcin, M.D. 2017. Medical News Today. Is bronchitis contagious?.
Mayo Clinic Staff. 2017. Mayo Clinic. Bronchitis.
Anonim. 2019. Gohealthuc. Ten Fast Facts About Acute Bronchitis.
Anonim. 2017. Msn. 21 things to know about bronchitis.
Dr. Ananya Mandal, MD., & April Cashin-Garbutt, MA. 2013. News-Medical. Bronchitis Complications.
Anonim. 2013. Kemkes. Kemenkes Anjurkan 8 Tips Kesehatan Bagi Masyarakat.
Anonim. 2009. Kemkes. Rokok Membunuh Lima Juta Orang Setiap Tahun.