Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Tanaman buah Makassar sering digunakan sebagai pengobatan tradisional. Baik buah, biji, akar, daun, hingga batangnya mengandung senyawa-senyawa yang dapat membantu mengatasi beberapa penyakit. Senyawa
Buah Makassar adalah salah satu jenis tanaman yang digunakan sebagai pengobatan pada beberapa daerah di Indonesia Makassar, Ambon, pulau Jawa, dan pulau Sumatera[1].
Buah Makassar sering juga dikenal di Indonesia dengan sebutan kwalot di pulau Jawa, malur di Sumatera Utara atau batak, berul di Lampung, walot di Jawa Barat atau Sunda, tambara marica di Makassar, dan nagas di Ambon[1].
Daftar isi
Buah Makassar adalah anggota keluarga dari Simaroubaceae dan memiliki nama ilmiah yaitu Brucea Javanica. Tanaman ini sudah tersebar di Asia seperti Cina, Malaysia, India, Thailand, hingga ke Australia[2].
Buah Makassar memiliki beberapa sebutan lainnya di berbagai negara seperti Java brucea, Kosam, dan Macassar kernels dalam bahasa Inggris, embalau padang, kusum, dan bidara pahit di Malaysia, dan ya dan zi di Cina[2].
Buah Makassar merupakan tanaman yang dapat tumbuh pada tempat terbuka, hutan atau pinggir hutan, tanah berpasir, tanah kapur, daerah dengan iklim basah, kering atau lembab[2].
Buah Makassar memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut[1,2]:
Hampir semua bagian dari tanaman buah Makassar meliputi buah, biji, daun, dan akar memiliki kandungan senyawa kimia yang bermanfaat untuk kesehatan manusia dan digunakan sebagai pengobatan.
Beberapa kandungan senyawa aktif dari tanaman buah Makassar adalah sebagai berikut:
a. Kandungan senyawa dari buah[3,4]
b. Kandungan senyawa dari biji[5]
c. Kandungan pada akar dan batang[7,8]
d. Kandungan senyawa pada daun[6]
Kandungan senyawa aktif yang dimiliki oleh buah makassar, membuat tanaman ini memiliki sifat antioksida, anti radang, anti tumor dan anti mikroba[3].
Beberapa manfaat yang dimiliki oleh buah makassar bagi kesehatan manusia adalah sebagai berikut:
Senyawa brujavanol yang dimiliki oleh akar dan batang dari buah makassar telah diuji pada sebuah penelitian. Senyawa ini memiliki kemampuan untuk melawan parasit plasmodium falciparum yang dapat menyebabkan penyakit malaria[8,9].
Ini membuktikan bahwa akar dan kulit batang dari buah makassar dapat mengatasi dan mengobati penyakit malaria.
Menurut uji penelitian, senyawa brusein D dari ekstrak buah makassar telah diberikan sebanyak tiga kali seminggu dalam 3 minggu dan telah diinduksi sel tumor hati. Hasil menunjukkan bahwa sel tumor tumbuh secara lambat selama 20 hari[10].
Ekstrak biji dari buah makassar telah diuji dan telah diinduksi sel kanker darah atau leukemia. Hasil menunjukkan bahwa adanya penurunan berat sel kanker darah dan sel kanker tersebut tumbuh secara lambat[11].
Ekstrak akar dari buah makassar juga telah diuji dan memberikan hasil bahwa senyawa dalam ekstrak brujavanol dalam akar ini juga memiliki kemampuan untuk melawan sel kanker[9].
Ekstrak daun dari buah makassar juga telah diuji dan memberikan hasil bahwa senyawa brusein dan bruceantine dalam daun memiliki sifat anti virus dan dapat melawan sel kanker payudara pada manusia[12].
Ini menunjukkan bahwa buah, biji, daun, dan akar dari buah makassar dapat mencegah pertumbuhan kanker dan tumor.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa fraksi alkohol yang dimiliki oleh buah makassar menurunkan tekanan darah dan mengendalikan tekanan darah pada tikus[13].
Ini menunjukkan bahwa buah makassar dapat digunakan untuk mengendalikan tekanan darah dalam tubuh dan mengatasi penyakit hipertensi.
Ekstrak daun dari buah makassar memiliki sifat anti virus yang dapat mengatasi infeksi yang disebabkan oleh virus pada kulit seperti berbagai jenis kutil, kudis, kurap, dan mengatasi pertumbuhan dari bisul[3].
Penggunaan daun dari buah makassar telah digunakan sebagai pengobatan tradisional di Malaysia untuk mengatasi kudas, kurap dan bisul.
Ekstrak biji dari buah makassar mampu mengurangi infeksi yang terjadi pada lambung, mengurangi tingkat asam pada lambung dan mengatasi penyakit tukak lambung[14].
Selain itu, ekstrak akar dari buah makassar telah digunakan sebagai pengobatan tradisional di Malaysia dan Cina untuk mengatasi gangguan pencernaan seperti nyeri perut, disentri serta wasir[3].
Ekstrak buah makassar mampu melawan bakteri Pneumocystis carinii yang menyebabkan radang pada paru -paru atau sering dikenal dengan penyakit pneumonia.
Ekstrak buah makassar mampu mengurangi gejala dari pneumonia dan mengurangi pembengkakan pada paru-paru[3].
Hasil menunjukkan bahwa ekstrak ini mampu mengurangi pembengkakan pada kaki setelah 5 jam pasca pemberian suntikan[15].
Ekstrak biji ini dapat menurunkan kadar gula dalam darah tikus secara signifikan dan lebih cepat dibandingkan dengan air suling[16].
Ini menunjukkan bahwa ekstrak biji dari buah makassar aman untuk penderita diabetes dan mampu menurunkan kadar gula darah secara signifikan.
Berdasarkan pengujian, ekstrak buah dan biji dari buah makassar memiliki sifat antioksidan yang mampu mencegah kerusakan sel – sel dalam tubuh yang disebabkan oleh radikal bebas dan menghambat masuknya radikal bebas ke dalam tubuh[3,16].
Ekstrak buah dari buah makassar telah diuji dengan metode mikrodilusi kaldu dan menunjukkan bahwa ekstrak ini mampu melawan entamoeba histolytica yang dapat menyebabkan infeksi pada usus atau dikenal dengan disentri[17].
Ekstrak biji dari buah makassar juga telah diuji dengan metode mikrodilusi kaldu dan menunjukkan bahwa ekstrak ini dapat melawan jamur candida dubliniensis yang dapat menyebabkan infeksi pada tubuh[18].
Ini menunjukkan bahwa ekstrak buah makassar dapat mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan ekstrak biji dari buah makassar dapat mengatasi infeksi oleh jamur.
Selain mencegah pertumbuhan kanker, senyawa brusein D yang terdapat dalam buah makassar mampu mencegah kerusakan hati yang disebabkan oleh racun atau radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh dan mencegah kanker pada hati[19].
Ekstrak buah dan biji dari buah makassar telah digunakan sebagai pengobatan tradisional di Cina dan Malaysia untuk mengatasi nyeri tubuh, sakit pinggang dan menurunkan demam[3].
Selain itu, kulit batang dari buah makassar telah digunakan sebagai pengobatan tradisional di Surakarta untuk mengembalikan stamina tubuh pasca melahirkan dan daun digunakan untuk mengatasi jerawat[20].
Berdasarkan beberapa pengujian yang dilakukan terhadap efek samping dari buah makassar, efek samping yang diperoleh adalah:
Ekstrak dari buah makassar telah diuji terhadap reaksi alergi yang dapat diberikan dan hasil menunjukkan bahwa buah makassar tidak memberikan reaksi alergi[21].
Ekstrak buah, biji, dan akar dari buah makassar tidak menyebabkan keracunan bila dikonsumsi secara terus menerus, tetapi daun dari buah makassar dapat menyebabkan keracunan hingga kematian.
Ini telah diuji pada tikus yang diberikan ekstrak daun dari buah makassar melebihi 1000 mg/ kg berat badan, dapat menyebabkan keracunan hingga kematian[3, 22].
Ekstrak biji dari buah makassar dapat memberikan reaksi hipoglikemia atau kadar gula darah yang terlalu rendah bagi pasien yang memiliki kadar gula darah rendah[16].
Seseorang yang memiliki kadar gula darah rendah disarankan tidak mengkonsumsi biji dari buah makassar setiap hari dan berkonsultasi dengan dokter.
Cara mengkonsumsi buah makassar tidak sama seperti buah lainnya karena rasanya yang pahit. Selain itu, bagian yang dapat dikonsumsi bukan hanya buah, tetapi biji serta akar juga bisa dikonsumsi untuk dijadikan pengobatan tradisional.
Beberapa tips untuk mengkonsumsi buah makassar adalah sebagai berikut:
Buah atau biji dari buah makassar dicuci bersih dan dipotong. Lalu, dijemur di bawah sinar matahari langsung selama 2 atau 3 hari dan dapat dikeringkan pada oven dengan suhu sekitar 40 celsius. Buah atau biji ini harus dipastikan kering dan dihancurkan dengan mesin grinder atau ditumbuk hingga menjadi serbuk[16,23].
Serbuk ini dapat diseduh dengan air panas atau dimasukkan ke dalam kapsul dan diminum untuk mengatasi berbagai penyakit khususnya kanker, tumor, diabetes, hipertensi, dan berbagai radang.
Akar atau kulit batang dibersihkan, dicuci dan dipotong kecil. Lalu, direbus dengan air hingga mendidih dan disaring. Air seduhan ini dapat diminum untuk mengatasi penyakit malaria dan mengembalikan stamina serta kesegaran tubuh khususnya bagi ibu hamil pasca melahirkan[20].
Daun dari buah makassar dicuci bersih dan ditumbuk hingga halus. Lalu, daun ini ditambahkan sedikit air dan dioleskan pada kutil, kudis, kurap, atau jerawat pada kulit secara teratur[3,20].
Berikut ini cara penyimpanan buah makassar agar tetap awet saat di konsumsi[2,23]:
Buah makassar memberikan banyak manfaat untuk kesehatan tubuh, tetapi memberikan efek samping yang berbahaya bila tidak dikonsumsi dengan tepat. Pasien dengan penyakit kronis disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.
1) Drs. Ruslan Aspan MM. Taksonomi Koleksi Tanaman Obat Kebun Tanaman Obat Citeureup. Indonesia : Badan Pengawas Obat Makanan Republik Indonesia. Direktorat Obat Asli Indonesia. 2008.
2) Anonim. Malaysia Herbal Monograph Brucea javanica (L.) Merr. Malaysia : Global Information Hub on Integrated Medicine. Diakses 2020.
3) Meiwan Chen, Ruie Chen, Shengpeng Wang, Wen Tan, Yangyang Hu, Xinsheng Peng & Yitao Wang. Chemical components, pharmacological properties, and nanoparticulate delivery systems of Brucea javanica. International Journal of Nanomedicine. 2013.
4) Subeki, Hideyuki Matsuura, Kosaku Takahashi, Kensuke Nabeta, Masahiro Yamasaki, Yoshimitsu Maede & Ken Katakura. Screening of Indonesian Medicinal Plant Extracts for Antibabesial Activity and Isolation of New Quassinoids From Brucea Javanica. National Institute of Health. 2007.
5) Bao-Ning Su, Leng Chee Chang, Eun Jung Park, Muriel Cuendet, Bernard D Santarsiero, Andrew D Mesecar, Rajendra G Mehta, Harry H S Fong, John M Pezzuto & A Douglas Kinghorn. Bioactive Constituents of the Seeds of Brucea Javanica. National Institute of Health. 2002.
6) Seung Mok Ryu, Jaeyoung Kwon, Young Hye Seo, Eun Gyeong Song, Seong Su Hong, Beom Seok Kim, Jin Sung Hong, Ki Hyun Ryu & Dongho Lee. Quassinoids isolated from Brucea javanica inhibit pepper mottle virus in pepper. Korea : Elsevier. 2017.
7) Norazwana Samata, Mei Fong Nga, Hui Mei Leea, Sui Kiong Lingb, Pei Jean Tana & Vyomesh Patel. Canthin-6-one Isolated from Brucea javanica Root Blocks Cancer Cells in the G2/M phase and Synergizes with Cisplatin. Malaysia : Natural Product Communications.
8) Parinuch Chumkaew, Jaraslak Pechwang & Theera Srisawat. Two New Antimalarial Quassinoid Derivatives From the Stems of Brucea Javanica. Springer. 2017.
9) Parinuch Chumkaew & Theera Srisawat. Antimalarial and cytotoxic quassinoids from the roots of Brucea javanica. Vol 3. Journal of Asian Natural Products Research. 2017.
10) Zhangang Xiao, Sheung Ching Chow, Chi Han Li, Shing Chun Tang, Stephen K W Tsui, Zhixiu Lin & Yangchao Chen. Role of microRNA-95 in the Anticancer Activity of Brucein D in Hepatocellular Carcinoma. Elsevier. 2014.
11) Hong Zhang, Jing Yu Yang, Fan Zhou, Li Hui Wang, Wen Zhang, Sha Sha & Chun Fu Wu. Seed Oil of Brucea Javanica Induces Apoptotic Death of Acute Myeloid Leukemia Cells via Both the Death Receptors and the Mitochondrial-Related Pathways. National Institute of Health. 2011.
12) Li Pan, Young-Won Chin, Hee-Byung Chai, Tran Ngoc Ninh, Djaja Djendoel Soejarto & A Douglas Kinghorn. Bioactivity-guided Isolation of Cytotoxic Constituents of Brucea Javanica Collected in Vietnam. Elsevier. 2009.
13) Anna P. Roswiem, Bambang Kiranadi, Trias Sanjaya Putra Bachtiar & Raafqi Ranasasmita. Antihypertensive effect of Brucea javanica (L.) Merr. fruit extract. Indonesia : Makara Journal of Science. 2012.
14) Qian Li, Linglong Yang, Linlin Fan, Chen Liang, Qiujv Wang, Huimin Wen, Jinwei Dai, Xin Li & Yuyang Zhang. Activity of Brucea javanica oil emulsion against gastric ulcers in rodents. China : Elsevier. 2018.
15) Jianhong Yang, Shucai Li, Caifeng Xie, Haoyu Ye, Huan Tang, Lijuan Chen & Aihua Peng. Anti-inflammatory Activity of Ethyl Acetate Fraction of the Seeds of Brucea Javanica. China : Elsevier. 2013.
16) Abdulwali Ablat, Jamaludin Mohamad, Khalijah Awang, Jamil A. Shilpi & Aditya Arya. Evaluation of Antidiabetic and Antioxidant Properties of Brucea javanica Seed. The Scientific World Journal. 2014.
17) C W Wright, M J O'Neill, J D Phillipson & D C Warhurst. Use of microdilution to assess in vitro antiamoebic activities of Brucea javanica fruits, Simarouba amara stem, and a number of quassinoids. USA : Antimicrobial Agents and Chemotherapy. 1988.
18) Mohd-Al-Faisal Nordin, Wan Himratul Aznita Wan Harun & Fathilah Abdul Razak. Antifungal Susceptibility and Growth Inhibitory Response of Oral Candida Species to Brucea Javanica Linn. Extract. USA : Springer. 2013.
19) Zhangang Xiao, Sheung Ching Chow, Chi Han Li, Shing Chun Tang, Stephen K W Tsui, Zhixiu Lin & Yangchao Chen. Role of microRNA-95 in the Anticancer Activity of Brucein D in Hepatocellular Carcinoma. Elesevier. 2014.
20) Faiqotul Falah & Noorcahyati Hadiwibowo. Species Identification of Traditional Medicine Plants for Women's Health in East Kalimantan : lesson Learned From Local Wisdom. Indonesia : Indonesian Journal of Forestry Research. 2017.
21) Fan Yang, Xiao Hong Yu, Fei Qiao, Li Hui Cheng, Gang Chen, Xiaoying Long, Xin Ran Wang, Xiao Li Li, Run Cheng Liang & Yan Zhong Chen. Formulation and Characterization of Brucea Javanica Oil Microemulsion for Improving Safety. National Institute of Health. 2013.
22) Marissa Angelina, Indah D. Dewijanti, Banjarnahor S.D.S, Megawati & Tri Yuliani. Acute Toxicity of Brucea javanica Merril Leaves Extract on Mice. Indonesian : The Journal of Tropical Life Science. 2012.
23) Farahdina Man & Chee-Yan Choo. Safety Assessment of Standardized Aqueous Brucea Javanica Extract in Rats. Malysia : elsevier. 2018.