Camylofin merupakan jenis obat yang digolongkan ke dalam kelompok antimuskarinik. Camylofin bekerja mempengaruhi kinerja otot polos dengan tujuan relaksasi sehingga obat ini seringkali digunakan untuk meredakan gejala seperti; kolik bilier, kolik renal, kolik usus (intestinal) dan dismenore (nyeri atau sakit di sekitar perut ataupun panggul saat haid). [1,2]
Daftar isi
Perhatikan tabel di bawah ini: [2,5]
Indikasi | Obat kolik bilier, kolik renal, kolik usus dan dismenore |
Kategori | Obat khusus disertai resep |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Antimuskarinik |
Bentuk | Tablet dan infus |
Kontraindikasi | → Hipersensitif terhadap Camylofin → Glaukoma Sudut Tertutup (Narrow-angle glaucoma) → Stenosis mekanik → Usus besar → Perdarahan indeks glikemik (GI) → Tachyarrythmia → Porfiria → Retensi urin → Pembekakan prostat (hipertrofi prostat) → Katup (stenosis) mekanik |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Camylofin : → Pasien yang memiliki gangguan saluran pernapasan (paru-paru) obstruktif → Pasien yang sedang operasi jantung → Pasien tirotoksikosis → Demam → Pasien lansia → Anak-anak, ibu hamil dan menyusui |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui IV / Parenteral (infus / injeksi): Belum ada studi yang menunjukkan perkembangan Camylofin bagi wanita hamil dan menyusui (kecuali untuk augmentasi persalinan). Oleh karena itu, Camylofin tidak direkomendasikan untuk wanita hamil ataupun menyusui. Konsultasikan kepada dokter bila Anda sedang hamil atau berencana untuk hamil. |
Obat Camylofin digunakan untuk mencegah penyakit seperti: [2]
Selain manfaat di atas, Camylofin juga diyakini dapat mencegah penyakit-penyakit berikut ini; [1,5]
Dan mungkin beberapa penyakit lainnya, yang tidak termasuk dalam daftar petunjuk obat. [5] Informasi selanjutnya konsultasikan dengan dokter.
Pemberian Camylofin seringkali melalui injeksi intramuskular (IM) atau intravena (IV) [2] sehingga untuk mengetahui keterangan pemberian Camylofin selanjutnya, sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter.
Dosis Camylofin untuk orang dewasa yang umumnya diresepkan adalah: [2]
Kolik bilier, kolik renal, kolik usus (intestinal) dan dismenore Parenteral/Injeksi Intramuskular (IM) atau Intravena (IV) ⇔ 1 mL (25 mg) dikonsumsi hingga maksimal tiga kali sehari. → Interval Dosis Minimum: Tiga kali sehari → Dosis Maksimum: 1 mL (25mg) maksimum tiga kali sehari |
Seperti halnya obat-obatan medis lain, Camylofin juga memiliki beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan.
Berikut ini adalah beberapa efek samping yang mungkin diakibatkan oleh Camylofin. [2,5]
Laporan efek samping secara klinis. [5]
Penjelasan terkait detail tentang Camylofin, perhatikan tabel berikut ini: [2,5]
Penyimpanan | → Simpan pada suhu tidak melebihi 30 ° C. → Lindungi dari cahaya dan kelembaban. |
Cara Kerja | → Deskripsi: Camylofin bekerja mempengaruhi pelemas otot polos dengan menggunakan aksi antikolinergik atau secara langsung dengan otot polos. Aksi antikolinergik yang dihasilkan, menghambat pengikatan asetilkolin pada reseptor muskarinik. Namun demikian, relaksasi otot polos yang langsung dicapai dapat menghambat fosfodiesterase tipe IV–yang menyebabkan peningkatan AMP siklik, akibatnya kadar kalsium sitosol dalam tubuh berkurang. Dengan demikian, Camylofin bertindak secara komprehensif meredakan kejang otot polos. |
Interaksi dengan obat lain | → Camylofin Injeksion harus diberikan dengan secara hati-hati pada pasien yang memakai antantepresan amantadin, quinidine dan trisiklik. → Antasida dapat mengganggu penyerapan Camylofin. → Antihistaminik, antidepresan trisiklik memiliki fenotiazin, disopyramide dan pethidine efek aditif antikolinergik yang dapat terjadi dengan Camylofin. |
Overdosis | ⇔ Gejala: mulut kering, susah atau sulit menelan makanan atau berbicara, kulit memerah dan terasa panas (terutama di bagian wajah dan leher) diikuti dengan demam. Selain itu, susah atau sakit ketika buang air kecil, pupil mata membesar, fotofobia, penglihatan dekat terasa kabur, palpitasi dan mungkin ruam. Beberapa kasus dilaporkan terjadi pada anak-anak dan neonatus (setelah pemberian oral) seperti; keracunan yang parah menyerupai opioid disertai mabuk. ⇔ Cara Mengatasi: Akan dihentikan pemberian Camylofin, kemudian diberi obat lain sesuai gejala yang timbul. |
Berikut ini beberapa pertanyaan seputar Camylofin.
Bagaimana cara kerja Camylofin?
Camylofin bekerja dengan cara mempengaruhi pelemas otot polos baik dengan menggunakan aksi antikolinergik atau secara langsung dengan otot polos. Camylofin bertindak secara komprehensif untuk meredakan kejang otot polos. [2,3]
Apa saja interkasi dari Camylofin?
Apabila Anda menggunakan Camylofin dicampur dengan obat lain (misal Quetiapine, Amantadine, Quinidine dan Rivastigmine) atau dengan makanan dan minuman tertentu yang tidak direkomendasikan dokter, barangkali Anda akan beresiko mengalami efek intraksi dari obat ini. Biasanya pasien tirotoksikosis dan penyakit obstruktif paru-paru akan disarankan untuk tidak boleh menggunakan obat ini. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui keterangan selanjutnya. [3]
Apa yang perlu saya lakukan ketika melewati satu dosis?
Minumlah dosis yang terlewat saat itu juga, dan bila sudah mencapai waktu dosis berikutnya, lewati saja dosis yang terlewat. Ingat, selalu konsultasikan perkembangan kondisi kesehatan Anda pada dokter untuk mengetahui keterangan lebih lanjut tentang penggunaan Camylofin. [3]
Berikut ini beberapa obat bermerek yang mengandung Camylofin. [4,5]
Brand Merek Dagang |
Avacan |
Spasmofin |
Anafortan |
Dentha |
1) Anonim. Diakses 2020. National Center For Advancing Translational Science. Camylofin.
2) Anonim. Diakses 2020. MIMS. Camylofin.
3) Anonim. Diakses 2020. Lybrate.com. Camylofin.
4) Anonim. Diakses 2020. Drugs.com. Camylofin.
5) Niranjan Mayadeo. 2018. Camylofin Dihydrochloride Injection: a drug Monograph Review. Int J Reprod Contracept Obstet Gynecol 2019;8:359-67.