Penyakit & Kelainan

Cantengan: Penyebab – Gejala dan Cara Mengobati

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Paronikia merupakan suatu infeksi kulit yang terjadi di sekitar kuku, biasanya muncul di sekitar ujung bawah atau sisi kuku. Infeksi ini menyebabkan peradangan, bengkak, dan nyeri di sekitar kuku. Hal

Apa Itu Cantengan?

Cantengan atau paronychia adalah infeksi kulit yang terjadi pada lipatan kuku akibat kuman, seperti bakteri, jamur, dan virus. Staphylococcus dan Candida adalah kuman yang paling sering menyebabkan cantengan. Infeksi ini bisa terjadi baik di tangan maupun kaki. [2, 3, 4]

Bagian yang terinfeksi akan terlihat merah, bengkak, dan lembek. Cantengan bisa disebabkan oleh kebiasaan menggigit kuku, mengulum jari, atau menggunakan kuku palsu [3, 4, 5, 6].

Jenis Cantengan

  • Cantengan Akut

Gejalanya adalah kemerahan pada area terinfeksi, hangat, dan bengkak serta lembek. Cantengan jenis ini biasanya hanya terjadi di salah satu kuku. Biasanya terjadi akibat bakteri.

Infeksinya berkembang dengan cepat dalam beberapa jam atau hari. Terkadang muncul nanah berwarna kuning di bawah kutikula dan bisa menjadi abses. Kondisi umumnya berlangsung selama kurang dari 6 minggu. [1, 8]

  • Cantengan Kronis

Cantengan akut bisa menjadi cantengan kronis secara bertahap. Kondisi ini terjadi bila cantengan akut telah berlangsung melebihi 6 minggu. Infeksinya berkembang secara perlahan tetapi keadaannya lebih serius.

Cantengan kronis biasanya menyerang beberapa kuku . Setiap lipatan kuku yang terinfeksi terlihat bengkak dan kukunya tidak rata. Kulitnya terlihat merah dan lembek. Terkadang ditemukan nanah berwarna hijau atau kuning pula di bawah kutikula.[4, 6, 8]

Gejala Cantengan

Infesi bisa terjadi di kulit sekeliling kuku atau kuku itu sendiri. Berikut adalah beberapa gejala yang bisa dilihat di daerah yang terkena infeksi: [4, 5]

  • Kemerahan pada kulit di sekitar kuku.
  • Bengkak dan lembek.
  • Abses berisi nanah.
  • Kuku menebal dan mengeras.
  • Kuku berubah bentuk atau rusak.
  • Kuku berubah warna.
  • Kuku lepas dari tempatnya.

Komplikasi Cantengan

Komplikasi cantengan salah satunya adalah abses, yaitu kantong yang berisi nanah di daerah yang terkena infeksi [13].

Untuk cantengan akut, keadaan ini dapat mengarah kepada masalah yang serius, di mana infeksi bisa menyebar ke tendon, tulang, dan aliran darah [8, 13].

Sedangkan untuk cantengan kronis, kuku bisa mengalami perubahan bentuk yang permanen. Kuku mungkin akan terlihat tidak rata dengan warna yang berubah pula. Warnanya bisa hijau, kuning, atau hitam [8, 13].

Penyebab Cantengan

Infeksi akan muncul bila kulit di sekeliling kuku mengalami kerusakan sebab kondisi ini akan memicu kuman masuk [4]. Berikut adalah hal-hal yang bisa menginfeksi: [2, 3, 12]

  • Bakteri.

Infeksi akibat bakteri cenderung muncul secara tiba-tiba dan menyebabkan infeksi pada lipatan kuku (cantengan akut). Jenis bakteri yang paling umum adalah Streptococcus dan Staphylococcus.

  • Candida

Candida adalah salah satu jenis jamur ragi. Cantengan yang disebabkan oleh candida cenderung berkembang dengan lambat dan menyebabkan infeksi yang persisten (cantengan kroni). Candida tidak menyebabkan adanya nanah pada daerah terinfeksi.

  • Kuman Lainnya

Terdapat kuman lainnya yang menyebabkan cantengan tapi tidak sesering kuman-kuman di atas, termasuk jamur jenis lain serta virus.

  • Penyebab Inflamasi Lainnya

Cantengan bisa disebabkan oleh penyebab dermatitis dan alergi. Dermatitis sendiri adalah keadaan di mana kulit menjadi merah dan gatal. Jika kulit iritasi, kuman makin mudah menginfeksi.

Berikut adalah beberapa keadaan yang meningkatkan resiko terkena cantengan akut: [4, 8, 11]

  • Kebiasaan menggigit kuku.
  • Kebiasaan mengemut jari.
  • Manicure.
  • Penggunaan kuku palsu.
  • Kuku kaki tumbuh ke dalam (onychocriptosis).
  • Pengobatan retinoid oral yang menyebabkan kulit kering.
  • Konsumsi obat-obatan tertentu.

Cantengan akut bisa bertransformasi menjadi cantengan kronis [6]. Ini bisa terjadi bila tangan Anda selalu terpapar oleh air, sehingga profrsi di bawah ini memiliki resiko lebih besar terkena cantengan: [8, 12]

  • Peternak
  • Nelayan.
  • Bartender.
  • Pembersih rumah.
  • Pencuci piring.
  • Ibu rumah tangga.

Cantengan umumnya menyerang orang-orang berikut: [12]

  • Wanita dewasa.
  • Penderita diabetes.
  • Orang dengan sistem imun yang rendah (misanya ODHA).
  • Orang yang punya sirkulasi darah yang buruk. Ini menyebabkan tangannya selalu basah.
  • Orang-orang dengan profesi yang sering terpapar air.

Diagnosis Cantengan

Dalam kebanyakan kasus, diagnosis hanya dilakukan dengan melihat tampilan kuku serta kulit di sekelilingnya. Cantengan akut akan memperlihatkan trauma di kuku atau di lipatan kuku. Jari Anda mungkin merah, bengkak, dan lembek. [3]

Sedangkan cantengan kronis memperlihatkan beberapa kuku yang mengalami perubahan bentuk atau rusak [3].

Dokter Anda mungkin akan mengambil sedikit jaringan kulit untuk diuji di laboratorium [3].

Pengobatan Cantengan

1. Cantengan Akut

Penanganan cantengan akut tergantung pada seberapa parah inflamasinya serta ada-tidaknya abses (kantong kulit berisi nanah) di area terinfeksi [6, 7]. Berikut adalah beberapa pengobatan ang bisa diambil untuk menyembuhkan cantengan: [1, 6, 8, 9]

  • Merendam Jari ke dalam Air Hangat

Bila kasus Anda tidak disertai nanah, Anda cukup merendam jari yang terinfeksi ke dalam air panas selama kira-kira 10 menit dalam beberapa kali sehari sampai keadaan membaik. Tindakan ini bisa membantu proses pegeringan.

Beberapa pengobatan juga menambahkan larutan Burow (cairan yang terbuat dari air dan alumunium asetat) dan cuka (asam asetat) ke dalam air panas. Kedua cairan ini memiliki komponen antrimikroba yang mampu membantu mengobati infeksi luka akibat kuman.

Dalam prosesnya nanti, kulit yang terinfeksi akan terkelupas. Tenang saja, karena keadaan ini normal dan bagian dari penyembuhan.

  • Antibiotik Oral

Pemberian antibiotik diperlukan bila infeksi Anda berlangsung lama atau parah. Sebagian dokter memberikan antibiotik bagaimanapun keadaannya ditemani dengan perendaman jari. Mereka biasanya memberi resep doxycline.

Antibiotik biasanya tidak diperlukan bila pengobatan jarum berhasil.

  • Jarum untuk Mengempeskan Abses

Jika beberapa hari setelah pengobatan di atas keadaan tidak membaik atau infeksi semakin parah, dokter akan mengempeskan abses secara manual menggunakan jarum khusus.

Setelah abses ditusuk dengan jarum, cairan di dalamnya otomatis akan keluar. Namun bila tidak, jari perlu dipijat-pijat agar cairannya muncul. Proses ini umumnya tidak memerlukan obat bius, kecuali bila prosedurnya lebih serius.

Terdapat beberapa penyakit yang memicu cantengan. Misalnya saja psoriasis dan eksema. Jika kasusnya demikian, pasien perlu terlebih dahulu melakukan pengobatan untuk penyakit-penyakit tersebut.

2. Cantengan Kronis

Bila Anda mengalami cantengan kronis, berikut yang perlu Anda perhatikan: [6]

  • Menghentikan sumber iritasi.
  • Jaga agar tangan tetap kering dan hangat.
  • Hindari pekerjaan yang membuat tangan basah. Atau bila tidak bisa dihindari, pakailah sarung tangan selama mengerjakannnya.
  • Jaga agar kuku-kuku selalu bersih.
  • Cuci tangan setelah melakukan aktivitas yang membuat kotor. Gunakan air dan sabun, lalu keringkan dengan hati-hati.
  • Sering-sering menggunakan krim tangan.

Di bawah ini adalah pengobatan medis yang mungkin Anda terima: [6, 8]

  • Agen anti-inflamasi seperti steroid. Ini sangat umum dipakai.
  • Obat tacrolimus berbentuk salep. Ini dipakai sebagai alternatif bila dermatitis tidak merespon pengobatan rutin yang dilakukan.
  • Terkadang dokter melakukan injeksi kortikosteroid intralesi pada kasus yang risesten.
  • Lotion antiseptik atau anti jamur. Biasanya diaplikasikan selama beberapa bulan.
  • Obat telan anti jamur. Pengobatan ini dilakukan bila ditemukan jamur C. albicans pada infeksi.

Berikut adalah tindakan lanjutan bagi kondisi tertentu: [6]

  • Pasien dengan diabetes dan penyakit pembuluh yang mengalami cantengan di jari kaki perlu diperiksa bila ada tanda-tanda selulitis (infeksi bakteri pada kulit[10]).
  • Operasi pengangkatan lipatan kulit bagian bawah bila keadaan mengharuskan.

Pencegahan Cantengan

Berikut adalah kebiasaan yang bisa Anda bangun untuk mencegah terjadinya cantengan. [2, 3, 4, 5]

  • Tidak menggigiti kuku.
  • Tidak menarik kulit yang mencuat di sekitar kuku.
  • Gunakan sarung tangan jika pekerjaan Anda tidak lepas dari air.
  • Tidak menggunakan kuku palsu dalam waktu yang lama.
  • Tidak memangkas kutikula kuku (garis kulit di dekat pangkal kuku).
  • Jauhkan tangan dari paparan air yang berlebihan.
  • Hati-hati saat memotong kuku.
  • Jaga agar tangan dan kuku selalu bersih.
  • Jauhan tangan dari penyebab iritasi kulit.
  • Jika jenis kulit Anda kering, Anda bisa mencoba memakai krim tangan/pelembap sehabis mencucinya untuk menghindari iritasi.

1. James Robert. The Clinical Approach to Paronychia. Emergency Medicine News; 2003.
2. Mary Harding & Laurence Knott. Paronychia. Patient; 2017.
3. Anonim. Nail Infection (Paronychia). Cleveland Clinic; 2017.
4. Aaron Kandola & Cynthia Cobb. How to treat paronychia (an infected nail). Medical News Today; 2018.
5. Mary Ellen Ellis & Judith Marcin. Paronychia. Healthline; 2018.
6. Jeffrey C. Leggit. Acute and Chronic Paronychia. American Family Physician; 2017.
7. Anonim. Abscess. Medline Plus; 2016.
8. Amanda Oakley & Jannet Gomez. Paronychia. DermNet NZ; 2017.
9. Anonim. Burow's solution. My Health Alberta; 2019.
10. A. Damian Dhar. Cellulitis. Merck Manuals; 2019.
11. Naveed Saleh & Casey Gallagher. An Overview of Paronychia. Verywell Health; 2020.
12. Anonim. Paronychia. Family Doctor; 2018.

Share