Penyakit & Kelainan

Cara Agar Tidak Menjadi Perokok Pasif

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Merokok merupakan kebiasaan yang memiliki dampak buruk bagi kesehatan. Salah satunya meningkatkan resiko terkena berbagai penyakit, seperti stroke, impotensi, kanker paru-paru, hingga penyakit jantung.

Hal ini dikarenakan adanya sejumlah zat kimia yang terkandung di dalam rokok, seperti nikotin, tar, arsenik, dan sebagainya. Tak hanya membahayakan penggunaannya, rokok juga memberikan dampak negatif pada orang sekitarnya [1,2].

Apa itu Perokok Pasif?

Perokok pasif atau dalam bahasa asing disebut dengan passive smoking merupakan orang yang tidak sengaja menghirup asap rokok yang berada di sekitarnya. Asap rokok terdiri dari 2 jenis, aliran utama dan aliran samping [1].

Aliran utama merupakan hasil pembakaran rokok, sedangkan aliran sampingan berasal dari hembusan asap dari perokok aktif. Secara tidak sadar, perokok pasif tidak menyadari bahwa telah terpapar asap rokok.

Namun, kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan perokok pasif. Adapun sejumlak kelompok orang yang lebih beresiko menjadi perokok pasif, yaitu anak-anak, bayi, wanita hamil, hingga pekerja industri jasa [1,2].

Cara Agar Tidak Menjadi Perokok Pasif

Perokok pasif memiliki tingkat resiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan perokok aktif. Hal tersebut dikarenakan perokok pasif langsung menghisap asap rokok tersebut tanpa filter [1].

Adapun berikut di bawah ini beberapa cara atau tips agar tidak menjadi perokok pasif:

  • Menjauh dari Perokok

Cara pertama agar tidak menjadi perokok pasif adalah dengan menjauhi sumber asap rokok atau perokok aktif. Dengan menjauhinya, tingkat resiko perokok pasif akan menjadi lebih rendah.

Apabila terpaksa satu ruangan dengan perokok, sebaiknya jaga jarak agar asap rokok yang dihirup tidak terlalu banyak [2].

  • Menjaga Lingkungan Sekitar dari Asap Rokok

Selain menjauh dari perokok, menjaga lingkungan sekitar agar tidak terpapar asap rokok. Salah satunya adalah rumah, tempat dimana sebagian besar waktu akan dihabiskan dengan keluarga.

Tak heran apabila tempat ini harus aman dan nyaman. Jika ada salah satu anggota yang merokok, sebaiknya merokok di tempat khusus atau di luar rumah. Selain mengganggu kenyamanan anggota keluarga lainnya, paparan asap rokok memicu timbulnya berbagai penyakit khususnya bagi anak-anak [2,3].

Tempat kerja juga harus bebas dari paparan asap rokok. Jika tempat tersebut terkontaminasi dengan asap rokok, maka akan berpengaruh pada kesehatan pekerja.

Hal ini juga akan memicu penurunan kualitas kinerja para pekerja. Oleh karena itu, sebaiknya aturan bebas rokok di tempat kerja dapat ditegaskan. Pastikan juga ventilasi dan jendela di lingkungan tersebut agar sirkulasi udaranya lancar [3].

  • Memilih Tempat Umum yang Bebas Asap Rokok

Memilih tempat umum yang bebas asap rokok merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar tidak menjadi perokok pasif. Sebagian besar tempat umum telah menerapkan aturan No Smoking Area.

Akan tetapi, masih banyak orang yang kurang memperhatikan aturan tersebut. Tegurlah perokok apabila merokok di area tersebut. Ada juga sebagian tempat yang tidak menerapkan aturan ini.

Hal tersebut tidak bermasalah, tetapi jika tidak nyaman dengan suasana tersebut sebaiknya jaga jarak dengan perokok atau mencari tempat umum lain yang bebas asap rokok [3].

Mendukung orang yang ingin berhenti merokok juga termasuk cara agar tidak menjadi perokok pasif. Semakin sedikit perokok aktif, maka jumlah perokok pasif akan berkurang.

Untuk itu, berikan dukungan kepada orang-orang yang memiliki keinginan kuat untuk berhenti merokok. Meskipun bukan hal yang mudah, namun dengan langkah kecil ini dapat mengurangi jumlah perokok aktif [2].

  • Menjalani Gaya Hidup Sehat

Selain melakukan cara-cara untuk menghindari asap rokok, cara yang dapat dilakukan agar tidak menjadi perokok pasif yaitu menjalani gaya hidup sehat. Gaya hidup tersebut juga mampu menurunkan resiko seseorang terkena perokok pasif. Adapun berikut ini beberapa kebiasaan hidup sehat [2]:

  1. Olahraga Teratur

Berolahraga secara teratur merupakan salah satu penerapan gaya hidup sehat. Selain memiliki berbagai manfaat bagi tubuh, olahraga juga meningkatkan kesehatan mental pada seseorang. Pada perokok pasif, olahraga secara teratur dapat menetralisir asap rokok yang terhirup [2].

  1. Memperbanyak Minum Air Putih

Seperti yang diketahui, air putih memiliki peranan yang penting bagi tubuh. Sebagian besar fungsi tubuh memerlukan air putih untuk menjalankannya. Untuk itu, memenuhi kebutuhan air putih per harinya merupakan hal yang sangat penting.

Bagi perokok pasif, memperbanyak minum air putih berfungsi untuk membersihkan paru-paru yang terpapar oleh zat kimia di dalam rokok. Air putih akan membuang zat-zat kimia tersebut melalui urin [3].

  1. Mengonsumsi Buah dan Sayur

Cara terakhir agar tidak menjadi perokok pasif ialah dengan mengonsumsi makanan buah dan sayur. Cara yang satu ini dapat dilakukan untuk memperkecil resiko menjadi perokok pasif.

Baik buah dan sayur memiliki kandungan yang luar biasa. Tentunya, hal ini sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Untuk mengurangi resiko paparan asap rokok, konsumsilah sayur dan buah yang mengandung antioksidan.

Zat ini dapat diperoleh dari berbagai jenis buah dan sayur, seperti kacang-kacangan, mangga, hingga apel. Secara garis besar, antioksidan berguna untuk menangkal radikal bebas di dalam tubuh. Antioksidan juga dapat membersihkan paru-paru dengan membuang zat-zat berbahaya dalam tubuh [2,3].

1. Sarah M. McGhee, Anthony J. Hedley. Secondhand Smoke. International Encyclopedia of Public Health (Second Edition); 2017.
2. Shiyi Cao, Chen Yang, Yong Gan, and Zuxun Lu. The Health Effects of Passive Smoking: An Overview of Systematic Reviews Based on Observational Epidemiological Evidence. 10(10). Plos One; 2015.
3. Rowena Batnag, Junu Shrestha. Effects of Passive Smoking on Non Smokers - A Literature Review. 1-46. Turku University of Applied Sciences Thesis; 2018.

Share