Penyakit & Kelainan

Cara Mengatasi Jerawat Pada Bayi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Jerawat bisa muncul dan menyerang anak-anak, remaja, hingga orang dewasa tak terkecuali bayi sekalipun. Jerawat pada bayi ini biasanya muncul pada 4-6 minggu atau beberapa hari setelah bayi lahir.

Jerawat pada bayi ini telah ditemukan terjadi pada 20% bayi yang baru lahir dan lebih sering menyerang bayi laki-laki daripada bayi perempuan. Kondisi ini disebut dengan akne neonatal[2,3].

Penyebab Jerawat pada Bayi

Jerawat yang muncul pada bayi dapat disebabkan oleh beberapa sebab. Di antara sebab yang dapat memicu munculnya jerawat pada bayi adalah sebagai berikut:

Jamur Malassezia adalah sejenis jamur yang dapat menyebabkan jerawat, termasuk juga jerawat pada bayi. Jerawat yang muncul merupakan respons inflamasi dari adanya jamur ini di kulit bayi.

Perlu diketahui bahwa jamur ini terdapat pada 75%-98% kulit orang sehat, maka dari itu tak heran apabila bayi juga mengalami jerawat akibat adanya jamur ini. Jerawat yang ditimbulkan oleh jamur ini bukanlah jerawat permanen sehingga bisa hilang dengan sendirinya[2].

  • Ekskresi Sebum Meningkat

Sebum merupakan minyak alami kulit yang dihasilkan oleh kelenjar minyak di dalam kulit. Kulit yang menghasilkan sebum berlebih dapat memicu munculnya jerawat, tak terkecuali pada bayi sekalipun.

Peningkatan ekskresi sebum pada bayi ini terjadi karena kelenjar sebasea yang membesar yang diakibatkan oleh produksi substansial-hidrokisteroid dari kelenjar adrenal yang besar. Sementara itu, ukuran kelenjar sebasea ini akan mengecil setelah bayi berusia 6 bulan dan ekskresi sebum akan menurun[3].

Cara Mengatasi Jerawat pada Bayi

Apabila bayi memiliki jerawat, maka cara mengatasinya harus dilakukan dengan hati-hatì. Hal ini dikarenakan kulit bayi yang masih sensitif dan tipis sehingga cara penanganannya pun harus diperhatikan dengan detail.

Jerawat pada bayi ini sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya dan tanpa pengobatan. Biasanya jerawat pada bayi dapat sembuh dalam waktu sekitar 1-3 bulan tanpa menimbulkan bekas jerawat dan jaringan parut[3].

Namun apabila jerawat tak kunjung hilang dokter biasanya akan merekomendasikan beberapa pengobatan yang cocok untuk bayi. Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi jerawat pada bayi, antara lain:

  • Menjaga Kebersihan Kulit Bayi

Cara mengatasi jerawat pada bayi yang pertama adalah dengan menjaga kebersihan kulit wajah bayi. Dengan menjaganya agar tetap bersih maka jerawat akan bisa disembuhkan dan hilang.

Cara menjaga kebersihan kulit bayi dapat dilakukan dengan cara membasuh muka bayi setiap hari menggunakan air dan sabun bayi. Sabun bayi dapat membersihkan kulit bayi dengan lebih efektif tetapi tetap perhatikan bahan-bahan yang ada di sabun agar terhindar dari iritasi kulit yang semakin memperparah jerawat yang ada.

Jika kebersihan kulit bayi terjaga maka kemunculan jerawat juga dapat dihindari[1].

  • Tidak Memencet atau Menggosok Jerawat

Sudah menjadi rahasia umum bahwa memencet atau menggosok jerawat hanya akan semakin memperparah jerawat yang diderita. Hal ini juga berlaku pada bayi yang baru lahir.

Untuk itu, apabila bayi mengalami jerawat sebaiknya jangan memencet atau menggosok jerawat yang ada pada bayi. Hal ini dikarenakan tangan yang kotor dapat memunculkan lebih banyak jerawat pada permukaan kulit.

Selain itu, memencet atau menggosok jerawat pada bayi juga dapat menyebabkan terjadinya iritasi dan infeksi kulit yang pada akhirnya semakin memperparah kondisi yang ada[1].

  • Hindari Penggunaan Losion atau Minyak

Penggunaan losion atau minyak pada kulit yang berjerawat akan semakin memperparah keadaan. Hal ini dikarenakan losion atau minyak tersebut dapat menyumbat pori-pori kulit yang pada akhirnya dapat mengakibatkan kulit iritasi atau infeksi.

Oleh karena itu, ketika bayi mengalami jerawat hindari penggunaan losion atau minyak pada kulit bayi terutama pada area yang berjerawat[1].

  • Penggunaan Krim atau Obat Jerawat

Jerawat pada bayi dapat diobati dengan pengaplikasian krim atau obat jerawat apabila jerawat tidak kunjung hilang. Namun penggunaan krim atau obat jerawat ini harus dengan menggunakan resep dari dokter agar dosis yang diberikan tepat dan jerawat dapat teratasi.

Contoh krim atau obat jerawat yang dapat digunakan untuk mengobati jerawat adalah krim asam azelaic, krim tretinoin, larutan eritromisin, dan gel benzoil peroksida[3].

  • Membawa Bayi ke Dokter

Membawa bayi ke dokter dan memeriksakan kondisi kulit ke dokter juga tidak kalah penting untuk mengatasi jerawat pada bayi. Dengan membawa bayi ke dokter maka kondisi kulit sang bayi dapat diketahui dan apabila terjadi penyakit yang parah dapat segera diatasi dengan cara yang tepat, misalnya penyakit tumor virilisasi, hiperplasia adrenal kongenital, atau endokrinopati.

Penyakit-penyakit tersebut biasanya juga ditandai dengan munculnya jerawat pada bayi. Oleh karena itu, apabila jerawat yang diderita bayi dalam kondisi parah maka harus segera dibawa ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat[3].

1. Mayo Clinic Staff. Baby acne. Mayo Clinic; 2020.
2. Michael Samycia and Joseph M. Lam. Infantile acne. 188(17-18): E540. CMAJ; 2016.
3. Cristian Serna-Tamayo, Camila K. Janniger, Giuseppe Micali, and Robert A. Schwartz. Neonatal and Infantile Acne Vulgaris: An Update. 94(1):13-16. Cutis; 2014.

Share