Kopi menjadi salah satu minuman paling populer dan digemari di berbagai kalangan. Bisa dikatakan jika kebutuhan akan konsumsi minuman ini sudah menjadi semacam gaya hidup yang harus dipenuhi setiap harinya.[1]
Menurut penelitian, kandungan kafein di dalam kopi adalah faktor yang menjadi penyebab timbulnya rasa candu dan ransangan pada sistem saraf pusat.[5] Bagi yang sudah terlanjur mengonsumsi kopi terlalu banyak dan mulai berdampak buruk pada kesehatan, diperlukan usaha dan keinginan yang kuat untuk melepaskan diri dari ketergantungan akan asupan kafein[6].
Sama halnya dengan kecanduan pada minuman beralkohol, melepaskan diri dari kafein perlu dilakukan secara bertahap. Cara ini dilakukan untuk melatih tubuh agar terbiasa tanpa kafein dan menghindari efek ketergantungan lebih besar jika dilakukan secara mendadak.[6] Berikut cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kebiasaan meminum kopi yang terlalu banyak:
Daftar isi
Bagi yang ingin melepaskan diri dari ketergantungan kafein maka perlu untuk menghitung dengan cermat jumlah kafein yang masuk ke dalam tubuh baik melalui kopi, minuman berenergi atapun makanan yang dikonsumsi. Setelah itu secara bertahap mulailah mengurangi sedikit demi sedikit jumlah gelas kopi yang diminum setiap harinya.[6]
Jangan langsung berhenti minum kopi secara mendadak. Hal ini justru akan memicu efek samping dan kemungkinan timbulnya keinginan untuk kembali mengonsumsi kopi dalam takaran yang semakin banyak menjadi lebih besar.[6]
Terlalu banyak minum kopi juga akan berdapak pada kebiasaan buang air kecil dan jumlah cairan yang dikeluarkan tubuh melalui keringat. Jika terlalu sering terjadi secara terus menerus maka dikhawatirkan dapat menyebabkan dehidrasi.[7]
Minum air putih yang cukup menjadi sangat penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Selain itu, air putih juga dapat meringankan ketidaknyamanan dan efek samping yang ditimbulkan kafein.[7]
Kafein dapat memberi efek pada tubuh untuk tetap terjaga dan meningkatkan adrenalin. Cara selanjutnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi efek akibat terlalu banyak minum kopi adalah dengan menyalurkan energi yang ada di dalam tubuh. Olahraga paling mudah yang dapat dilakukan adalah dengan berjalan kaki. Aktifitas fisik seperti ini dapat membatu tubuh untuk memproses kafein lebih cepat.[8]
Latihan pernapasan menjadi cara selanjutnya yang dapa dilakukan untuk mengatasi kebiasaan minum kopi yang terlalu banyak. Perasaan cemas dan tidak nyaman setelah mengonsumsi kopi secara berlebihan akan mempengaruhi pola pernapasan.[7]
Rasa sesak di dada akibat napas yang tidak teratur justru akan menambah rasa cemas dan debaran jantung yang teralu cepat. Latihan pernapasan dapat dilakukan untuk menenangkan diri dan mengurangi perasaan tidak nyaman.[7]
Untuk mengatasi masalah ketergantungan pada kopi dapat pula dilakukan dengan mulai mengganti kopi yang biasa dikonsumsi dengan kopi tanpa kafein (decaf) secara perlahan. Trik yang dapat dilakukan adalah dengan mulai mengonsumsi kopi biasa dan decaf secara bergantian. Sebelum akhinya beralih total pada kopi tanpa kafein.[6]
Mengatasi kebiasaan mengonsumsi kopi yang terlalu banyak tidak ubahnya seperti menaklukan tantangan. Musuh terbesar yang harus dikalahkan untuk melepaskan candu pada asupan kafein dari minuman ini tidak lain adalah diri sendiri.[9]
Karnanya diperlukan kebijaksanaan dalam menentukan setiap asupan yang akan diberikan pada tubuh agar tetap mendapat manfaat dan terhindar dari dampak buruk akibat dosis yang berlebihan.[9]
Namun perlu diingat bahwa setiap orang memiliki tingkat toleransi yang berbeda terhadap kafein. Hal itu tergantung pada usia, genetika, berat badan serta kemampuan tubuh untuk memproses kafein. Rata-rata jumlah maksimum konsumsi kopi terbaik adalah tidak lebih dari 4 gelas atau 400 mg per hari. Jika lebih dari itu, dikhawatirkan akan berdampak pada kondisi kesehatan.[2]
Gejala awal yang mengindikasikan terlalu banyak mengonsumsi kopi seperti berkeringat, gelisah, perasaan tidak nyaman, mual, diare dan kecemasan. Setelahnya dalam jangka panjang akan berdampak pada gangguan sakit kepala, insomnia, bahkan komplikasi akibat konsumsi kopi secara bersamaan dengan obat dan suplemen.[2]
Mengonsumsi kopi dalam takaran yang tepat dapat memberikan manfaat seperti meningkatkan kewaspadaan, menurunkan resiko diabetes, menurunkan resiko penyakit parkinson, dan menurunkan resiko kematian akibat serangan penyakit berbahaya.[2]
Manfaat tersebut didapat karena kandungan yang ada di dalam kopi seperti kafein, diterpen, asam caffeic, polifenol dan aroma yang dihasilkan dari zat heterosiklik.[3]
[1] Luigi Barrea, et all. Scholar. Coffe consumption, health benefits and side effects. 2021.
[2] Andre Nkondjock. Sciencedirect.com. Coffe consumption and the risk af cancer: An overview. 2009.
[3] K. Ramalakshmi, B. Raghavan. Scholar. Caffeine in Coffee: Its Removal Why and How?. 2010.
[4] Anomin. Webmd.com. Coffee. 2018.
[5] Kemal Gungorduk, et all. Sciendirect.com. American Journal of Obstetrics and Gynecology. 2017.
[6] Vanesa Raymond.rightasrain.uwmedicine.org. What to Do When You’ve Had Too Much Caffeine. 2019.
[7] Anonim. Mayoclinic.org. Caffeine: How much is too much?. 2020.
[8] Anonim. Webmd.com. Coffe-Uses, Side Effects, And More. 2018.
[9] Anonim. My.clevelandclinic.org. Caffeine: How to Hack It and How To Quit It. 2020.