Beberapa orang bisa dengan percaya diri berbicara di depan banyak orang atau di depan publik.
Namun sebagian orang lainnya, berbicara di depan 2-3 orang saja mungkin cukup mendebarkan, apalagi di depan umum.
Terdapat rasa cemas dalam berbicara di depan beberapa maupun banyak orang yang kemungkinan dirasakan oleh sebagian orang [1,2].
Bila kecemasan ini tidak segera diatasi, terdapat pula kemungkinan kondisi berkembang lebih buruk [3].
Seseorang bahkan bisa mengalami glossophobia atau fobia/ketakutan berlebih terhadap public speaking [3].
Rasa cemas ini seringkali bukan tanpa alasan terjadi pada seseorang, melainkan karena beberapa faktor seperti [1,2] :
Namun terlepas dari apapun faktor yang mungkin mendasari, begini cara mengatasi kecemasan dalam berbicara yang bisa diterapkan.
Daftar isi
Ambil nafas dalam-dalam dari otot-otot perut untuk membuat sistem saraf jauh lebih tenang dalam menyiapkan diri sebelum berbicara [4,5].
Ambil nafas jangan dari otot dada dan fokuskan pada otot perut beberapa kali [4].
Bahkan ketika berbicara di depan umum, baik itu pidato maupun presentasi, lakukan juga beberapa kali pernafasan dalam-dalam [4].
Saat mengambil nafas dan membuang nafas, katakan kepada diri sendiri bahwa Anda rileks [4,5].
Menjadi percaya diri itu baik, namun sebenarnya merasakan kecemasan dan kegugupan pun tidak salah [4,6].
Keduanya adalah perasaan yang normal dan wajar daripada tidak ada sama sekali timbul cemas dan gugup [4,6].
Kegugupan dan kecemasan merupakan sebuah bentuk perasaan yang muncul karena diri sendiri begitu ingin berbicara dengan baik, entah itu supaya menarik maupun dimengerti oleh orang yang mendengarkan [4].
Baik itu berbicara di depan sekelompok kecil maupun besar orang, pastikan untuk berbicara agar pesan tersampaikan dengan baik [4].
Banyak orang mengalami kecemasan saat berbicara di depan banyak orang atau bahkan sampai mengalami kecemasan dan fobia karena faktor ingin semua terjadi secara sempurna [4].
Rasa takut terhadap ketidaksempurnaan justru memperbesar rasa cemas dan gugup yang ada [4].
Namun dengan menerima fakta bahwa tidak ada orang yang sempurna, bahkan pembicara profesional dan senior sekalipun bisa melakukan kesalahan saat bicara, maka diri kita pun tidak perlu memaksakan diri agar menjadi sempurna [4].
Menjadi diri sendiri sudah cukup saat berbicara di depan kelompok kecil atau besar orang [4].
Bahkan ketakutan bahwa audiens kita akan merespon negatif pun belum tentu benar dan terjadi [4].
Ketika kekeliruan bicara terjadi, seringkali audiens menghargai kesalahan tersebut [4].
Saat hendak berbicara di depan umum dalam suatu acara tertentu, penting untuk tidak terpengaruh oleh kafein maupun alkohol [4].
Minuman mengandung kafein memang menjadikan diri lebih waspada, bersemangat dan tidak mudah mengantuk [7].
Namun juga perlu diketahui bahwa kafein bisa memberi efek kejang atau tremor pada tubuh [8].
Jika sedang berbicara di depan publik dengan efek samping tersebut, maka audiens dapat melihat kesan pembicara tampak gugup [9,10].
Sementara itu, minum minuman beralkohol juga justru meningkatkan risiko lupa akan hal apa saja yang hendak dikatakan [11].
Pada beberapa kasus, efek alkohol bisa membuat kalimat atau kata yang diucapkan menjadi kurang jelas [11].
Bila hendak berbicara di depan publik, ketahui detail apa saja poin-poin penting yang ingin disampaikan lebih dulu [4].
Agar saat waktunya bicara tidak menjadi gugup dan kecemasan mengacaukan semuanya, berlatihlah pada hari-hari sebelumnya [4].
Perencanaan kalimat yang matang, lalu melatih diri berbicara akan meningkatkan rasa percaya diri [4].
Berlatih bicara bisa dilakukan di depan cermin saat sedang sendiri, tapi berlatih di depan anggota keluarga atau teman yang dipercaya juga tidak ada salahnya [4].
Melatih diri untuk berbicara di depan keluarga atau teman justru lebih baik karena selain bisa mendapat saran yang membangun, diri sendiri akan lebih siap ketika harus berhadapan dengan lebih banyak orang [4].
Kecemasan dapat dikalahkan dengan berdoa di mana seketika tubuh dan pikiran menjadi lebih tenang [12].
Diri sendiri juga akan memperoleh kekuatan positif untuk mampu berbicara khususnya di depan publik [12].
Melakukan kontak mata dengan audiens saat berbicara di depan kelompok kecil maupun kelompok besar orang dapat mengurangi kecemasan dan meningkatkan kepercayaan diri [4].
Melatih diri untuk melakukan hal ini sebelumnya, terutama bersama dengan orang terdekat akan lebih efektif [4].
Melakukan kontak mata sambil memberi senyum membuat audiens akan lebih tertarik dan menghargai penyampaian kita [4].
Kecemasan dapat menurunkan rasa percaya diri sekaligus membuat rasa malu semakin besar [4].
Anggap seluruh audiens adalah sama tidak memandang status, usia maupun jabatan mereka.
Atau, anggap audiens adalah kawan atau anggota keluarga sendiri sehingga berbicara di depan mereka menjadi lebih leluasa [4].
Cara mengatasi kecemasan dalam berbicara, khususnya di depan banyak orang tidak mudah, namun beberapa upaya tersebut dapat coba dilakukan untuk lebih berkembang dan percaya diri.
1. Karsten Noack. What causes the fear of public speaking?. Karsten Noack; 2023.
2. Gary Genard. 10 Causes of Speech Anxiety that Create Fear of Public Speaking. The Genard Method; 2019.
3. Rosemary Black. Glossophobia (Fear of Public Speaking): Are You Glossophobic?. Psycom; 2019.
4. Marcel Schwantes. 9 Helpful Tips to Calm Your Nerves Before Speaking. Inc.; 2017.
5. Samantha K. Norelli; Ashley Long; & Jeffrey M. Krepps. Relaxation Techniques. National Center for Biotechnology Information; 2022.
6. Timothy J. Legg, PhD, PsyD & Adrienne Santos-Longhurst. Nervousness: How You Can Deal with It and Feel Better. Healthline; 2019.
7. David M.Penetar, Una McCann, David Thorne, Aline Schelling, Cynthia Galinski, Helen Sing, Maria Thomas, & Gregory Belenky. Food Components to Enhance Performance: An Evaluation of Potential Performance-Enhancing Food Components for Operational Rations. 20 - Effects of Caffeine on Cognitive Performance, Mood, and Alertness in Sleep-Deprived Humans. Washington (DC): National Academies Press (US); 1994.
8. Vanessa Raymond. What to Do When You’ve Had Too Much Caffeine. Right as Rain; 2019.
9. Lisa Klevebrant & Andreas Frick. Effects of caffeine on anxiety and panic attacks in patients with panic disorder: A systematic review and meta-analysis. General Hospital Psychiatry; 2022.
10. A Nehlig, J L Daval, & G Debry. Caffeine and the central nervous system: mechanisms of action, biochemical, metabolic and psychostimulant effects. Brain Research Reviews; 1992.
11. Sukhes Mukherjee. Alcoholism and its effects on the central nervous system. Current Neurovascular Research; 2013.
12. Laura Upenieks. Unpacking the Relationship Between Prayer and Anxiety: A Consideration of Prayer Types and Expectations in the United States. Journal of Religion and Health; 2022.