Anak yang tidak mau makan terkadang membuat orang tua pusing sebab bagaimana pun, orang tua pasti menginginkan gizi anaknya terpenuhi. Artikel kami kali ini akan membahas cara meningkatkan nafsu makan anak. Sebelumnya, mari kita kenali beberapa hal yang menyebabkan anak tidak mau makan. [1]
Faktor penyebab anak tidak mau makan dapat berupa masalah medis maupun non–medis. Masalah tersebut dapat bervariasi dari mulai yang ringan hingga berat seperti: [2, 3]
Berikut Angka Kecukupan Gizi (AKG) diambil dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013: [4]
Berikut adalah cara meningkatkan nafsu makan anak yang dapat Anda coba:
Daftar isi
Ada beberapa vitamin dan zat yang bisa dikonsumsi anak-anak lewat makanan. Misalnya saja ada zinc yang bisa ditemukan pada daging-dagingan, tempe, kentang, madu, salmon, sayur-sayuran, dan kacang-kacangan. Anak-anak juga bisa mengonsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C. [3]
Jangan lupa juga, orang tua juga perlu memberikan asupan omega 3, vitamin D, dan vitamin A yang ada pada sayuran, buah, dan minyak hati ikan kod. Probiotik dan serat juga penting untuk pencernaan anak dan bisa ditemukan pada alpukat, yoghurt, dan teh hijau. [3]
Lalu, untuk menambah nafsu makan, bisa juga memanfaatkan kandungan curcumin yang ada pada rempah-rempah, seperti jahe, kunyit, kayu manis, dan sebagainya. [3]
Ada beberapa kandungan suplemen yang bisa digunakan oleh orang tua untuk menumbuhkan nafsu makan, seperti vitamin B9, vitamin K, vitamin B1, echinacea, dan ekstra temulawak yang banyak dijual di apotek-apotek komersial. [3]
Dokter juga mungkin akan membantu dengan memberikan berbagai obat untuk menumbuhkan nafsu makan pada anak. Beberapa obat yang biasa digunakan oleh dokter, seperti zat stimulan, progesteron atau progestin sintetik pada Megestrol, derivat hormon testosteron sintetik pada Oxandrolone, L-carnitine, Allopurinol, dan Dronabinol. [3]
Perlu diingat bahwa untuk merangsang nafsu makan, anak perlu melakukan aktivitas fisik. Anak cenderung malas makan ketika mereka lelah. Olahraga kecil sekitar 10 sampai 15 menit sebelum makan dapat membantu anak untuk merasa lapar. [2]
Anda sebagai orang tua bisa membuat makanan yang merangsang nafsu makan. Sajikan dalam porsi yang sedikit ditambah makanan ringan secara konsisten dengan jarak waktu 2-3 jam di antara waktu makan. Kebanyakan anak merasa nyaman dengan jadwal makan yang teratur. [1]
Anda juga bisa menawarkan makanan lain, seperti susu, jus, sup, atau makanan kecil bergizi setelah mereka makan dan bukan sebelum makan untuk menghindari mereka merasa kenyang. [1]
Anda bisa mengganti jenis makanan yang tidak disukai dengan makanan sejenis (kandungan gizi harus sama) dalam bentuk lain atau dan campuran menu favorit. Contoh anak tidak suka nasi maka penggantinya kentang yang dihaluskan (perkedel) campur telur puyuh sehingga tetap memiliki kandungan protein. Selain itu, Anda juga bisa membuat menu makanan baru yang berbeda–beda setiap harinya. [1, 2]
Anda juga bisa membuat suasana makan yang menyenangkan, seperti menemani anak makan atau undang saudara untuk makan bersama. Anda juga bisa mengajak anak sesekali keluar rumah, misalnya dengan makan di ayunan taman. [3]
Reward juga bisa membuat anak lebih bernafsu untuk makan. Anak akan termotivasi jika mendapat pujian, hadiah kecil, atau snack kesukaan ketika berhasil menghabiskan makanannya. [3]
Anda bisa melibatkan anak saat membuat makanannya sendiri agar anak lebih termotivasi untuk makan. Selain itu, Anda juga bisa memberi kesempatan anak memegang sendok atau memilih wadah sendiri. [2]
Jika anak menangis, Anda bisa mengantisipasinya dengan memberi susu yang mengandung nutrisi makanan atau ASI bagi balita.Selain itu, Anda dapat menceritakan dongeng, bernyanyi atau memutar musik klasik. [1]
Mengubah kebiasaan anak yang sulit makan tidak mungkin hanya dilakukan dalam semalam. Anda perlu menerapkan langkah-langkah kecil setiap harinya untuk membantu meningkatkan nafsu makan anak Anda agar ia tumbuh sehat.[1]
1. Ong C, et al. Managing the 'picky eater' dilemma. Singapore Medical Journal 55:184; 2014.
2. Leung AKC, et al. The 'picky eater': The toddler or preschooler who does not eat. Paediatrics and Child Health 17:454; 2012.
3. Green RJ, et al. How to improve eating behaviour during early childhood. Pediatric Gastroenterology, Hepatology, and Nutrition 1:1; 2015.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan bagi Bangsa Indonesia.