Pada tubuh manusia, jaringan otot yang sedang digunakan beraktivitas atau dalam kondisi bergerak akan menghasilkan kreatinin atau zat limbah darah [1].
Ginjal adalah organ yang bertugas utama menyaring kreatinin ini, lalu membuangnya bersama urine setiap buang air kecil [1].
Namun, kreatinin berisiko menumpuk dalam darah ketika fungsi ginjal sedang bermasalah [1,2,3].
Meski demikian, terdapat beberapa cara menurunkan kadar kreatinin agar tidak memperburuk kondisi kesehatan.
Daftar isi
Kreatinin berkadar tinggi memiliki kaitan erat dengan risiko penyakit ginjal kronis [2].
Sebuah studi menunjukkan bahwa penderita penyakit ginjal kronis mengalami penurunan kadar kreatinin ketika meningkatkan asupan serat [4].
Maka untuk menurunkan kadar kreatinin secara alami, sebaiknya mulai konsumsi sayur-sayuran, buah-buahan, hingga gandum dan legume (jenis kacang-kacangan) [2,4,5].
Selain meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, mengurangi asupan garam bermanfaat menurunkan kadar kreatinin dalam darah [6].
Artinya, asupan makanan-makanan yang tinggi fosfor dan sodium (makanan cepat saji, makanan instan dan makanan kemasan) sebaiknya mulai dikurangi agar tidak berpotensi pada masalah ginjal [2,6].
Jika memungkinkan, biasakan mengonsumsi makanan utuh yang tidak diproses (makanan non-olahan) yang memakai rempah dan herbal sebagai penambah rasanya [2].
Teh kamomil tidak hanya menjadi minuman penenang di kala stres, sebab mengonsumsinya terbukti mampu menurunkan kadar kreatinin secara alami. [3,7]
Teh ini memberikan proteksi terhadap fungsi ginjal menurut sebuah hasil studi tahun 2012 [8].
Cukup masukkan kamomil kering 2-3 sendok teh ke dalam secangkir air panas, seduh selama 5 menit [3].
Saring lebih dulu sebelum menikmatinya dalam keadaan hangat; dianjurkan meminumnya beberapa cangkir setiap hari [3].
Di dalam ginseng Siberia, terdapat komponen eleutheroside yang mampu menambah energi bagi tubuh [3].
Namun rupanya selain kerap dikonsumsi sebagai suplemen peningkat tenaga, ginseng ini pun mampu menurunkan kadar kreatinin sekaligus menjaga kondisi ginjal tetap baik [3].
Sebuah studi tahun 2012 menunjukkan bahwa ginseng Siberia dapat mengurangi kadar urea nitrogen maupun kreatinin serta meningkatkan kesehatan dan fungsi ginjal [9].
Agar tidak konsumsi berlebihan, ikuti rekomendasi penggunaan yang benar, yakni dengan dosis 300-600 mg per hari; boleh dikonsumsi bersama kayu manis. [3]
Kayu manis baik bagi kesehatan ginjal dan bermanfaat sebagai penurun kadar kreatinin karena membawa sifat diuretik [3,10].
Menurut sebuah hasil studi tahun 2014, ekstrak kayu manis diketahui efektif menurunkan kadar kreatinin sekaligus urea [10].
Rempah ini pun mampu meningkatkan kemampuan ginjal dalam proses penyaringan zat limbah dalam darah, mengatur kadar gula dalam darah, serta mencegah kerusakan pada ginjal [10].
Cara konsumsi kayu manis sendiri pun sangat mudah; tambahkan kayu manis pada makanan maupun minuman apapun yang dikonsumsi (jus buah, minuman hangat, smoothie, kue, atau sereal) [3].
Pastikan untuk tidak mengasupnya berlebihan, sebab untuk memperoleh manfaatnya, kayu manis hanya boleh dikonsumsi ½ sampai 1 sendok teh setiap hari [3].
Sama seperti kayu manis, teh akar dandelion mampu mengurangi kadar kreatinin karena sifat diuretiknya akan membantu proses pembuangan toksin dari dalam tubuh lebih mudah [3,11].
Cukup masukkan 1 sendok makan bubuk akar dandelion kering ke secangkir air panas dan seduh selama 10 menit [3].
Saring lebih dulu sebelum menikmatinya dan minum rutin sehari 2-3 kali selama beberapa hari atau beberapa minggu agar hasilnya bisa dirasakan [3].
Karena dapat menurunkan kadar kreatinin, teh ini pun bermanfaat meningkatkan kesehatan sekaligus fungsi ginjal [3,11].
Bagi penderita pembengkakan karena retensi air, minum teh akar dandelion juga dapat mengatasi kondisi tersebut [3,11].
Minuman keras atau minuman beralkohol dapat membahayakan kesehatan, termasuk organ ginjal [2].
Beberapa hasil studi menyatakan bahwa pembatasan asupan minuman beralkohol turut mengurangi risiko penyakit ginjal kronis [12].
Maka dengan membatasi konsumsinya menjadi moderat atau secukupnya (usahakan sangat minimal) supaya kesehatan dan fungsi ginjal tetap baik dan tidak menyebabkan penumpukan kadar kreatinin [2,12].
Kebiasaan merokok tidak hanya buruk bagi kesehatan paru-paru, mulut, tenggorokan, dan kulit, tapi juga tidak sehat untuk ginjal [2,13].
Merokok secara berlebihan yang dijadikan sebagai kebiasaan jangka panjang mampu meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis secara signifikan [13].
Maka agar kadar kreatinin tidak semakin menumpuk dan membahayakan organ ginjal, hindari aktivitas merokok dan cari cara segera untuk menghentikan kebiasaan ini [2].
Asupan protein (mengonsumsi daging merah) yang berlebihan mampu meningkatkan kadar kreatinin walaupun peningkatan kadar ini bersifat sementara [14].
Daging merah kaya akan protein yang jika dimasak, panas dari proses memasak ini menyebabkan kreatin menghasilkan kreatinin [2,14].
Selain daging merah, mengonsumsi susu dan produk olahannya pun berpotensi meningkatkan kadar kreatinin dalam darah [2,14].
Maka untuk menurunkannya atau setidaknya membuat kadar kreatinin tidak terlalu tinggi, daging merah dapat dikonsumsi bersama sayur-sayuran atau asupan serat lainnya [2].
Di setiap tubuh manusia, kreatin dihasilkan di organ hati yang kemudian disalurkan ke seluruh otot untuk menjadi energi [2].
Pada beberapa kasus, terutama pada para atlet, mereka akan mengonsumsi suplemen kreatin untuk menghasilkan kreatinin sehingga performa fisik mereka jauh lebih optimal [2].
Maka bila kadar kreatinin sudah tergolong tinggi, sebaiknya hindari suplemen kreatin agar tidak memperburuk kondisi [2].
Kadar kreatinin untuk wanita adalah 0,5 hingga 1,1 mg/dL dan pria 0,6 hingga 1,2 mg/dL dalam kondisi ginjal berfungsi baik; jika lebih dari itu, segera cari cara menurunkan kadarnya atau langsung berkonsultasi dengan dokter [15].
1. Verena Gounden; Harshil Bhatt; & Ishwarlal Jialal. Renal Function Tests. National Center for Biotechnology Information; 2021.
2. Healthline. 8 Home Remedies to Naturally Lower Your Creatinine Levels. Healthline; 2022.
3. Angela Drewniak, RN, MSN, ACNP-BC. How to Reduce High Creatinine Levels: 9 Remedies and Tips. Top 10 Remedies; 2019.
4. Younis A Salmean, Mark S Segal, Bobbi Langkamp-Henken, Muna T Canales, Gordon A Zello, & Wendy J Dahl. Foods with added fiber lower serum creatinine levels in patients with chronic kidney disease. Journal of Renal Nutrition; 2013.
5. L Chiavaroli, A Mirrahimi, J L Sievenpiper, D J A Jenkins & P B Darling. Dietary fiber effects in chronic kidney disease: a systematic review and meta-analysis of controlled feeding trials. European Journal of Clinical Nutrition; 2015.
6. Marc G Vervloet, Siren Sezer, Ziad A Massy, Lina Johansson, Mario Cozzolino, Denis Fouque, & ERA–EDTA Working Group on Chronic Kidney Disease–Mineral and Bone Disorders and the European Renal Nutrition Working Group. The role of phosphate in kidney disease. Nature Reviews Nephrology; 2017.
7. Yulan Wang, Huiru Tang, Jeremy K. Nicholson, Peter J. Hylands, J. Sampson, & Elaine Holmes. A Metabonomic Strategy for the Detection of the Metabolic Effects of Chamomile (Matricaria recutita L.) Ingestion. American Chemical Society; 2004.
8. Ragaa H.M. Salama. Matricaria chamomilla attenuates cisplatin nephrotoxicity. Saudi Journal of Kidney Diseases and Transplantation; 2012.
9. Hyuck Jae Choi, Eun Jin Kim, Yong Wook Shin, Jeong Hill Park, Dong-Hyun Kim, & Nam Jae Kim. Protective Effect of Heat-processed Ginseng (Sun Ginseng) in the Adenine-induced Renal Failure Rats. Journal of Ginseng Research; 2012.
10. Ashraf M. Morgan, Salah S. El-Ballal, Badre E. El-Bialy, & Nermeen B. EL-Boraic. Studies on the potential protective effect of cinnamon against bisphenol A- and octylphenol-induced oxidative stress in male albino rats. Toxicology Reports; 2014.
11. Bevin A. Clare, M.S., Richard S. Conroy, Ph.D., & Kevin Spelman, Ph.D. (Cand.). The Diuretic Effect in Human Subjects of an Extract of Taraxacum officinale Folium over a Single Day. Journal of Alternative and Complementary Medicine; 2009.
12. Emily A Hu, Mariana Lazo, Sarah D Rosenberg, Morgan E Grams, Lyn M Steffen, Josef Coresh & Casey M Rebholz. Alcohol Consumption and Incident Kidney Disease: Results From the Atherosclerosis Risk in Communities Study. Journal of Renal Nutrition; 2020.
13. Rabi Yacoub, Habib Habib, Ayham Lahdo, Radwan Al Ali, Leon Varjabedian, George Atalla, Nader Kassis Akl, Saleem Aldakheel, Saeed Alahdab, & Sami Albitar. Association between smoking and chronic kidney disease: a case control study. BMC Public Health; 2010.
14. Manpreet Samra, MD & Antoine C Abcar, MD. False Estimates of Elevated Creatinine. The Permanente Journal; 2012.
15. Hassan Shahbaz & Mohit Gupta. Creatinine Clearance. National Center for Biotechnology Information; 2021.