Computed Tomography Scan atau yang lebih dikenal dengan CT Scan merupakan sebuah prosedur pemeriksaan yang menggunakan kombinasi komputer dan mesin X-rays. [1]
Alat ini akan memutari tubuh pasien untuk menghasilkan gambar seperti jaringan lunak, pembuluh darah, dan tulang di berbagai bagian tubuh pasien.[1]
CT scan dapat memberikan visualisasi pada organ tubuh seperti kepala, bahu, tulang belakang, jantung, perut, lutut, dan dada.[1]
CT scan memiliki fungsi yang bermacam-macam, seperti:[1,2]
Membantu mendiagnosis kanker
Memastikan keberadaan dan lokasi tumor, ukurannya, dan wilayah penyebarannya
Menilai sejauh mana cedera internal dan perdarahan internal
Memantau efektivitas pengobatan tertentu, seperti pengobatan kanker
Macam-Macam CT Scan
Berdasarkan luasnya area tubuh yang akan diperiksa, CT scan dapat dibagi menjadi beberapa jenis, seperti:[3]
CT Scan Abdomen (CT Scan perut), digunakan untuk menemukan pendarahan internal atau mendeteksi kelainan di usus, usus besar, hati, limpa, dan usus buntu.
CT Scan Kepala, pemeriksaan yang memberikan informasi rinci mengenai cedera kepala, tumor otak, dan penyakit otak lainnya.
CT Scan Dada/CT Scan Paru-Paru, digunakan untuk mendapatkan visualisasi beberapa penampang organ dan jaringan dada.
CT Scan Leher, digunakan untuk mendeteksi dan mendiagnosis tumor atau massa di leher, di lidah, di pita suara, atau di saluran napas bagian atas.
CT Scan Panggul, digunakan untuk membantu mendiagnosis masalah dengan sistem reproduksi pria atau wanita atau untuk mengidentifikasi masalah kandung kemih, seperti batu kandung kemih atau tumor.
CT Scan Ginjal, digunakan untuk mendeteksi dan memastikan keberadaan batu ginjal, tumor, dan tanda-tanda penyakit ginjal.
CT Scan Tulang Belakang, pemeriksaan dengan X-Rays yang menggunakan mesin pemindai untuk mendapatkan visualisasi dari tulang belakang.
CT Scan Jantung, digunakan untuk mendeteksi masalah pada aorta, katup jantung, dan arteri lainnya. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meminta CT scan jantung untuk menindaklanjuti hasil prosedur, seperti cangkok jantung dan bypass jantung.
Dokter biasanya akan merekomendasikan prosedur CT scan pada pasien yang memiliki kondisi seperti berikut:[4]
Luka dalam atau pendarahan seperti akibat kecelakaan mobil
Memerlukan prosedur perawatan seperti seperti biopsi, operasi, dan terapi radiasi.
Persiapan CT Scan
Beberapa persiapan yang perlu pasien lakukan sebelum CT Scan, antara lain yaitu:[5]
Mengganti pakaian dengan baju khusus rumah sakit
Melepaskan atribut yang terbuat dari logam seperti ikat pinggang, perhiasan, dan kacamata
Berhenti makan dan minum selama beberapa jam sebelum prosedur
Prosedur CT Scan
Keseluruhan prosedur dapat memakan waktu mulai dari 20 menit hingga 1 jam. Secara umum rangkaian prosedur CT scan meliputi:[1]
Dokter akan memberikan kontras (zat pewarna khusus) kepada pasien untuk membantu memperjelas gambar struktur internal pada X-rays.
Pemberian kontras tergantung dari bagian tubuh yang akan diperiksa. Kontras dapat diberikan dengan cara diminum langsung, disuntikkan pada lengan atau diberikan melalui rektum melalui enema.
Dokter kemudian meminta pasien untuk berbaring di atas meja yang akan bergerak ke pemindai.
Dokter dan tim medis lainnya akan meninggalkan ruang pemeriksaan menuju ke ruang kontrol. Dokter tetap dapat memantau keadaan pasien dan berkomunikasi menggunakan interkom.
Saat meja bergerak menuju pemindai, mesin X-rays akan memutari tubuh pasien untuk mengambil gambar. Pasien mungkin akan mendengar desingan selama prosedur.
Dokter akan meminta pasien untuk menahan napas untuk mencegah dada bergerak ke atas dan ke bawah selama mesin X-rays bekerja. Tindakan ini dilakukan agar gambar yang diambil tidak kabur.
Jika CT Scan dilakukan oleh anak-anak, biasanya sebelum prosedur dokter akan memberikan obat penenang.
Setelah selesai, pasien dapat mengganti pakaiannya kembali. Gambar yang telah diambil akan diperiksa oleh dokter spesialis radiologi.
Pasien dapat beraktivitas seperti biasa setelah melakukan CT scan. Dokter akan meminta pasien untuk minum lebih banyak air putih untuk membantu ginjal membuang kontras dari dalam tubuh pasien.[5]
Risiko CT Scan
Seperti tindakan medis pada umumnya, CT scan juga memiliki kemungkinan risiko yang dapat terjadi pada pasien, seperti:[1]
Kanker akibat paparan radiasi saat prosedur. Meskipun begitu, peluang terkena kanker lebih sedikit dibandingkan manfaat yang didapat dari melakukan CT scan. Peluang terkena kanker meningkat seiring dengan seringnya pasien melakukan CT scan.
Reaksi alergi terhadap kontras. Kontras atau zat pewarna khusus biasanya mengandung yodium, informasikan pada dokter jika pasien memiliki riwayat alergi terhadap yodium
Pastikan pasien tidak sedang hamil, radiasi CT scan bisa berdampak buruk terhadap janin dalam kandungan
Hasil CT Scan
Hasil CT scan dinyatakan normal jika dokter tidak melihat adanya tumor, gumpalan darah, patah tulang, atau kelainan lain pada gambar.
Jika ada kelainan yang terdeteksi selama CT scan, pasien mungkin memerlukan tes atau perawatan lebih lanjut, tergantung pada jenis kelainan yang ditemukan.[1]
1. William Morrison, M.D, Heather Ross. CT (Computed Tomography) Scan. Healthline; 2017.
2. Seunggu Han, M.D, Yvette Brazier. How Does a CT or CAT Scan Work?. Medicalnewstoday; 2018.
3. Anonim. Types of CT Scans. Healthimages; 2020.
4. Louise Chang, MD. What Is a CT Scan?. WebMD; 2018.
4. Anonim. CT Scan. Mayoclinic; 2020.