Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Daun jintan memilki kandungan kalium dan fenol yang cukup tinggi selain senyawa-senyawa antioksidan lainnya. Daun ini memiliki efek pada beberapa penyakit, dan membantu mencegah penyakit kronis. Efeknya
Daftar isi
Daun jintan banyak dikenal dengan nama daun bangun-bangun atau daun torbangun di Indonesia. Tanaman ini cukup populer di berbagai negara karena sering digunakan sebagai bumbu penyedap masakan.[1]
Daun herba ini yang banyak dijumpai di negara tropis, salah satunya adalah negara India. Di negara tersebut, daun jintan dikenal dengan nama Indian Borage dan menjadi salah satu tanaman obat tradisional. [1]
Daun jintan memiliki sifat terapi yang baik digunakan untuk tubuh karena mengandung senyawa kimia alami. Tanaman yang punya nama latin Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng ini memiliki sifat aromatik dan mengandung minyak atsiri. [1]
Daun jintan merupakan jenis tanaman semak yang menjalar dan berdaun tunggal. Daun ini akan tumbuh baik dengan ketinggian 1100 meter di atas permukaan laut. Selain digunakan untuk pengobatan, daun jintan juga banyak dibudidayakan sebagai tanaman hias. [1]
Saat ini diketahui ada lebih dari 300 jenis daun jintan yang tersebar di berbagai belahan dunia. Daun jintan banyak dikenal karena punya aroma khas seperti Oregano. Sehingga, beberapa orang juga menyebutnya dengan nama Cuban Oregano[3].
Daftar informasi gizi dalam 100 gram daun jintan untuk memenuhi kebutuhan harian tubuh.[5]
Nama Gizi | Jumlah |
---|---|
Lemak | 0,60 gr |
Energi | 27 kkal |
Karbohidrat | 4 gr |
Protein | 1,3 gr |
Kalsium | 279 mg |
Fosfor | 40 mg |
Natrium | 4 mg |
Kalium | 144 mg |
Zat Besi | 13,60 mg |
Vitamin B1 | 0,16 mg |
Vitamin C | 5 mg |
Daun jintan memiliki kandungan minyak atsiri yang dapat meringankan pilek, asma, konstipasi, sakit kepala, batuk, demam, dan penyakit kulit.
Daun jintan juga memiliki kandungan kalium dan fenol yang cukup tinggi [2]. Kalium berperan dalam menjaga fungsi otot maupun syaraf. Sementara fenol dapat berfungsi mengobati sakit tenggorokan. Selain itu, daun jintan juga memiliki berbagai kandungan lainnya sebagai berikut:
Daun jintan memiliki kandungan flavonoid yang berfungsi dalam membantu mencegah peradangan atau mengobati alergi. [4]
Daun jintan punya kandungan carvacrol yang memiliki manfaat untuk mencegah adanya pertumbuhan bakteri.
Daun jintan ini juga punya kandungan thymol yang menjadi anti-jamur alami. [8]
Daun jintan banyak digunakan untuk obat tradisional, baik dikonsumsi secara langsung atau digunakan untuk obat luar. Sejak berabad-abad lamanya, daun jintan juga sudah banyak digunakan untuk kebutuhan kuliner seperti penyedap alami masakan. Berikut beberapa manfaat daun jintan:
1. Mengobati Gangguan Pencernaan
Daun jintan diketahui telah menjadi obat untuk gangguan pencernaan seperti diare dan perut kembung.[9]
Di India, daun jintan biasa dikonsumsi bersama yogurt. Kandungan daun ini memiliki efek prebiotik seperti pada bakteri probiotik Lactobacillus plantarum. [9]
2. Anti Bakteri
Daun jintan memiliki kandungan anti bakteri. Di Kuba, sebuah penelitian menyebutkan bahwa daun jintan memiliki aktivitas anti-Mycobacterium tuberculosis.[10]
Penelitian ilmiah ini melibatkan pasien TBC yang diberikan rebusan daun jintan. Dalam pengobatan tersebut ditemukan jika ekstrak rebusan daun jintan menghambat pertumbuhan patogen [10], yaitu mikroorganisme parasit yang bisa menyebabkan penyakit pada manusia.
3. Anti Jamur
Daun jintan juga terbukti bisa menghambat penyakit yang diakibatkan oleh jamur. Kandungan minyak atsiri pada daun jintan memiliki aktivitas anti jamur. [11]
Dalam penelitian yang dilakukan di Brazil pada Mei 2004 lalu, aktivitas anti jamur dari minyak atsiri dipelajari terhadap berbagai jamur dengan uji kerentanan difusi.
Uji kerentanan difusi ini dilakukan untuk mengetahui tingkat resistensi jamur dengan ekstrak daun jintan [3].
Namun masih belum diketahui efektivitas dari daun jintan jika dikonsumsi bersama dengan obat-obatan industri lainnya secara bersamaan.
4. Anti Virus
Pada tahun 2016, sejumlah tanaman diteliti dan dikembangkan agar bisa mencegah penularan Penyakit Menular Seksual (PMS) hingga AIDS. Salah satunya, adalah daun jintan.[1]
Ekstrak daun jintan telah diuji dan dilaporkan memiliki aktivitas antivirus terhadap Herpes Simplex Virus-1 (HSV1), yaitu virus yang menyebabkan infeksi pada daerah kelamin.
Ekstrak daun jintan juga dilaporkan menghambat pertumbuhan virus HIV. Virus ini menyerang kekebalan tubuh dan menjadi penyebab penyakit AIDS. [12]
5. Gangguan Pernafasan
Daun jintan sudah sering digunakan untuk pengobatan gangguan pernafasan seperti batuk kronis, bronkitis dan asma.[13]
Pengujian pada hewan marmut menunjukkan daun jintan memiliki aktivitas bronkodilator [14]. Dengan demikian tak heran jika di Kuba Timur, minyak esensial dari daun jintan sudah digunakan sebagai obat asma.[6]
Bronkodilator adalah obat yang digunakan untuk melegakan pernafasan pada penderita asma atau penyakit paru-paru kronis.
Kandungan Carvacrol dan Thymol pada daun jintan adalah ekspektoran yang sangat bagus untuk mengobati berbagai gangguan pernapasan.
Minum jus daun jintan atau mandi dengan air rebusan daun jintan menjadi salah satu obat tradisional yang telah cukup lama digunakan.
Cara menggunakan daun jintan sebagai air untuk mandi yaitu tumbuk daun jintan dan direbus sekitar 10 menit, kemudian airnya dapat digunakan untuk mandi.
6. Gangguan Syaraf
Daun jintan bisa digunakan untuk pengobatan gangguan syaraf, seperti epilepsi dan kejang [15]. Pengujian pada tikus menunjukkan alkaloid, flavonoid, dan saponin pada daun jintan terdapat aktivitas antikonvulsan.
Antikonvulsan adalah aktivitas yang diberikan oleh senyawa tertentu dan dapat mengobati penyakit dengan gejala kejang seperti epilepsi.
Sedangkan di Kuba, daun jintan sudah lama digunakan sebagai obat untuk mengatasi kejang pada epilepsi.[6]
7. Anti Tumor
Sebuah studi di Brazil oleh Ana Pavla A Diniz Gurgel mengungkapkan kandungan ekstrak daun jintan menghambat pertumbuhan tumor [15]. Ekstrak etanol pada daun jintan juga diketahui menunjukkan aktivitas antikanker pada sel kanker paru-paru.
Pengujian dilakukan pada tikus yang memiliki tumor dan diobati dengan ekstrak daun jintan sembuh dengan cepat. Selain itu, pertumbuhan tumor pada tikus tersebut juga terhambat.
Pengobatan ini mengurangi pertumbuhan tumor tanpa penurunan berat badan. Karena berasal dari tanaman, efek samping pengobatan tumor pun bisa dikurangi.
8. Anti Peradangan
Ekstrak daun jintan juga memiliki manfaat anti peradangan. Penelitian mengungkapkan, pengobatan ekstrak metanol daun jintan menghasilkan anti inflamasi sedang hingga tinggi pada tikus percobaan.[17]
Penelitian yang dilakukan Silitonga pada tahun 2015 mengungkapkan aktivitas anti inflamasi yang kuat dari ekstrak air daun jintan. Dilaporkan ada peningkatan kadar imunoglobulin pada tikus ketika diobati dengan ekstrak daun jintan [18].
9. Mengurangi Komplikasi Diabetes
Daun jintan telah terbukti memiliki peran penting pada mekanisme penurunan kadar gula darah. Daun jintan bermanfaat untuk mencegah atau mengurangi risiko infeksi dan komplikasinya pada pasien diabetes [18].
Ekstrak etanol daun jintan menunjukkan bahwa luka pada tikus yang diuji pada laboratorium bisa sembuh dengan baik. Selain itu, daun jintan dapat mengurangi area luka hingga 76 persen.
10. Alergi dan Luka Bakar
Daun jintan memiliki manfaat untuk alergi dan luka bakar pada kulit. Daun jintan berperan sebagai antiseptik dan mempercepat penyembuhan. Di India, daun jintan yang dihaluskan digunakan untuk mengobati alergi kulit.[20]
11. Sebagai Analgesik
Sejak lama di Afrika, daun jintan sudah digunakan untuk obat sakit kepala [22]. Daun ini juga menjadi obat sakit punggung dan leher kaku karena memiliki sifat analgesik.
Daun jintan bermanfaat untuk mengobati demam karena memiliki sifat anti-piretik yang bisa menurunkan panas. Di beberapa daerah, daun jintan juga menjadi salah satu pereda nyeri rematik.
12. Pengobatan Saluran Kemih
Daun jintan sudah digunakan sebagai obat herbal di India dan Amazon dari zaman kuno [23]. Selain meringankan masalah pada ginjal, daun jintan juga bisa mengobati keputihan dan untuk mencairkan kristal di saluran kemih.
13. Sebagai Antioksidan
Minyak atsiri dari daun jintan memiliki antioksidan yang dapat menekan sel kanker paru-paru. Penggunaan minyak esensial dari daun jintan ini cukup efektif dan tidak menimbulkan efek samping pada hewan percobaan. [23]
Adanya antioksidan pada daun jintan ini memberikan manfaat untuk menjaga kekebalan tubuh dan bisa menangkal tubuh dari serangan radikal bebas.
Daun jintan sudah sejak lama digunakan sebagai pelancar ASI di Indonesia. Daun jintan dapat dikonsumsi untuk sup dan hidangan sehari-hari setelah melahirkan.
Daun jintan mengandung nutrisi yang tinggi terutama karoten dan zat besi. Mengonsumsi daun jintan saat menyusui akan meningkatkan zat besi, seng, kalium dan magnesium pada ASI. Hal ini akan berdampak pada penambahan berat badan dan kesehatan bayi.[18]
Meskipun daun jintan punya banyak manfaat dan termasuk obat anti peradangan, ia tetap memiliki efek samping.
Meski bisa menjadi obat luar untuk kulit, namun penggunaan daun jintan juga bisa menimbulkan efek samping berupa alergi pada kulit. Alergi berupa dermatitis atau peradangan pada kulit. Kandungan fenol pada daun jintan kemungkinan dapat memberikan alergi. [24]
Hipoglikemia adalah gangguan kesehatan yang disebabkan karena kadar gula dalam darah di bawah normal. Hal ini merupakan salah satu efek samping dari daun jintan.[26]
Kandungan etanol pada daun jintan menjadi salah satu penyebab dari hipoglikemia dan efek samping ini akan terjadi jika mengonsumsi daun jintans secara berlebihan.[26]
Daun jintan dapat digunakan dengan dikonsumsi langsung atau sebagai obat luar. Untuk mengobati gangguan pernafasan dan pencernaan, siapkan 7 lembar daun jintan yang sudah dicuci bersih. [13]
Kemudian tumbuk daun jintan, lalu rebus hingga mendidih. Saring dan peras daun, lalu minum selagi hangat. Cara ini juga bisa dilakukan untuk mengobati demam.
Jika perut terasa mual, tambahkan satu rimpang jahe yang sudah dicuci bersih dan dipotong-potong saat merebus daun jintan. Tambahkan gula merah sesuai selera.
Jika saat demam tubuh juga terasa nyeri atau disertai sakit punggung, sisa daun jintan yang sudah diperas bisa dibalurkan ke tubuh atau leher yang kaku.[24]
Ambil 3 hingga 5 lembar daun jintan lalu tumbuk kasar. Setelah itu tempelkan pada kening atau bagian tubuh lainnya yang ingin diobati. [24]
Untuk mengurangi nyeri pada rematik, tumbuk lima lembar daun jintan dan tempelkan pada bagian yang sakit.
Agar produksi ASI lancar dan berkualitas, siapkan 5-7 lembar daun jintan segar, tambahkan air secukupnya, lalu blender atau haluskan. Daun jintan bisa langsung dikonsumsi.[18]
Daun jintan paling baik dikonsumsi dalam kondisi yang masih segar. Karena masih mengandung banyak nutrisi. [5]
Setelah membeli atau memetik daun jintan, cuci hingga bersih kemudian segera dimasak atau dikonsumsi.
Tidak disarankan menyimpan daun jintan di lemari es terlalu lama. Jika sudah layu, kandungan nutrisinya sudah jauh berkurang.
Apabila ingin menyimpan daun jintan, pastikan daun jintan dalam keadaan kering dan bungkus menggunakan kertas. Suhu yang paling baik untuk menyimpan sayuran di dalam kulkas adalah 1-4 derajat.
Simpan daun jintan di tempat yang terpisah dari sayuran atau buah-buahan lainnya agar tidak mudah busuk.
Lebih baik konsultasi terlebih dahulu ke dokter atau tenaga ahli apabila ingin mengkonsumsi daun jintan sebagai obat herbal. Pastikan sesuai dengan kebutuhan agar tidak terjadi efek samping yang tidak diinginkan.
1. Greetha Arumugam, Mallappa Kumara Swamy, Uma Rani Sinniah. 2016. Molecules 30;21(4):369. Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng: Botanical, Phytochemical, Pharmacological and Nutritional Significance
2. Retief E. Lamiaceae (Labiatae) In: Leistner O.A. 2000. Seed Plants of Southern Africa: Strelitzia, Vol. 10, 323-334 - National Botanical Institute; Cape Town, South Africa. A Systematic Revision of the Genus Plectranthus L. (Lamiaceae) in Saudi Arabia Based on Morphological, Palynological, and Micromorphological Characters of Trichomes.
3. Murthy P.S., Ramalakshmi K., Srinivas P. 2009. Food Chemistry Vol. 114 No.3. Fungitoxic activity of Indian borage (Plectranthus amboinicus) volatiles.
4. Anonym. 2018. Nilai Gizi. Daun Bangun-bangun
5. Castillo R.A.M., Gonzalez V.P. 1999. Revista Cubana de Plantas Medicinales 4(3):110-115. Plecthranthus amboinicus (Lour.) Spreng.
6. Senthilkumar A, Venkatesalu. 2010. Parasitology research 107(5):1275-8. Chemical Composition and Larvicidal Activity of the Essential Oil of Plectranthus Amboinicus (Lour.) Spreng Against Anopheles Stephensi: A Malarial Vector Mosquito.
7. Singh G., Singh O.P., Prasad Y.R., Lamposona M.P., Catalan C. 2002. Flavour and Fragrance Journal, Studies on essential oils Part 33. Chemical and insecticidal investigations on leaf oil of Coleus amboinicus (Lour) Flavour.
8. Gurib-Fakim A., Sewraj M.D., Narod F., Menut C. 1995. Journal of Essential Oil Research Volume 7 Issue 2. Aromatic Plants of Mauritius: Volatile Constituents of the Essential Oils of Coleus aromaticus Benth., Triphasia trifolia (Burm. f.) and Eucalyptus kirtoniana (F. Muell.)
9. Frame A.D., Riosolivares E., de Jesus L., Ortiz D., Pagan J., Mendez S. 1998. Puerto Rico Health Science Journal. Plants from Puerto Rico with anti-Mycobacterium tuberculosis properties.
10. Oliveira R.A.G., Lima E.O., de Souza E.L., Vieira W.L., Freire K.R.L., Trajano V.N., Lima I.O., Silva-Filho R.N. 2007. Brazilian Journal of Pharmacology. Interference of Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng essential oil on the anti-Candida activity of some clinically used antifungals.
11. Hattori M., Nakabayashi T., Lim Y.A., Miyashiro H., Kurokawa M., Shiraki K., Gupta M.P., Correa M., Pilapitiya U. 1995. Journal of Phytotherapy Research. Inhibitory effects of various Ayurvedic and Panamanian medicinal plants on the infection of Herpes Simplex Virus-1 in vitro and in vivo.
12. Morton J.F. 1992. Journal of Herbs Spices and Medicinal Plants. Country borage (Coleus amboinicus Lour.): A potent flavoring and medicinal plant.
13. Carbajal D., Casaco A., Arruzazabala L., Gonzalez R., Fuentes V. 1991. Journal of Ethnopharmacol 33(1-2):21-4. Pharmacological screening of plant decoctions commonly used in Cuban folk medicine.
14. Jain S.K., Lata S. 1996. Indigenous Knowledge and Development Monitor. Amazonian uses of some plants growing in India.
15. Gurgel A.P., da Silva J.G., Grangiero A.R., Oliveira D.C., Lima M.P., Silva A.C., Oliveira A.G., Souza I.A. 2009. Journal of Ethnopharmacol. In vivo study of the anti-inflammatory and antitumor activities of leaves from Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng (Lamiaceae).
16. Manjamalai A., Grace D.V.B. 2012. International Journal of Pharma and Bio Sciences. Volatile constituents and antioxidant property of essential oil from Plectranthus amboinicus (Lour).
17. Silitonga M., Ilyas S., Hutahaean S., Sipahutar H. 2015. International Journal of Biological Sciences. Levels of apigenin and immunostimulatory activity of leaf extracts of Bangun-bangun (Plectranthus amboinicus Lour).
18. Warriner R., Burrell R. 2005. Advances Skin and Wound Care Suppl 1:2-12. Infection and the chronic wound: A focus on Silver.
19. Harsha V.H., Hebbar S.S., Shripathi V., Hedge G.R. 2003. Journal of Ethnopharmacol. Ethnomedicobotany of Uttara Kannada District in Karnataka, India; plants in treatment of skin diseases.
20. Anonim. .2019. News Universitas Airlangga. Torbangun, antara Obat dan Efek Samping
22. Orient Longman. 1995. Indian Medicinal Plants. Microprint; Madras, India.
23. Ruiz A.R., de la Torre R.A., Alonso N., Villaescusa A., Betancourt J., Vizoso A. 1996. Journal of Ethnopharmacol. Screening of medicinal plants for induction of somatic segregation activity in Aspergillus nidulans.
24. Shyue-Luen Chang, Ya-Ching Chang, Chin-Hsun Yang, Hong-Shang Hong. 2005. Contact Dermatitis ;53(6):356-7. Allergic Contact Dermatitis to Plectranthus Amboinicus Masquerading as Chronic Leg Ulcer.
25. Iwan Sahrial, Rondius Solfaine. 2019. Vet World 12(8). Coleus amboinicus extract increases transforming growth factor-1β expression in Wistar rats with cisplatin-induced nephropathy.
26. A. H. M. Viswanathaswamy, B. C. Koti, Aparna Gore, A. H. M. Thippeswamy, and R. V. Kulkarni. 2011. Indian Journal of Pharmaceutical Sciences 73(2): 139–145. Antihyperglycemic and Antihyperlipidemic Activity of Plectranthus Amboinicus on Normal and Alloxan-Induced Diabetic Rats.