Penyakit & Kelainan

Deviasi Ulnar : Penyebab – Gejala dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apa Itu Deviasi Ulnar?

Deviasi ulnar merupakan sebuah kondisi yang disebut juga dengan istilah drift ulnaris [1,5].

Deviasi ulnar adalah ketika jari-jari tangan menekuk tak wajar ke arah jari kelingking karena tulang jari atau sendi metacarpophalangeal (MCP) membengkak [1,2,3,5].

Bila jari-jari tertekuk secara abnormal ke tulang ulna, hal ini berakibat pada penggunaan tangan yang terganggu [5].

Tinjauan
Deviasi ulnar atau drift ulnaris adalah kondisi menekuknya jari-jari tangan ke arah jari kelingking karena bengkaknya MCP (sendi metacarpophalangeal) secara abnormal sehingga memicu ketidaknyamanan penderita dalam menggunakan tangannya selama beraktivitas.

Penyebab Deviasi Ulnar

Deviasi ulnar dapat terjadi karena sejumlah faktor gangguan kesehatan.

Berikut ini adalah penyebab-penyebab umum deviasi ulnar yang perlu diwaspadai :

1. Rheumatoid Arthritis

Rheumatoid arthritis adalah salah satu penyebab utama dari terjadinya deviasi ulnar sekaligus menjadi penyebab yang paling umum [1,2,3].

Rheumatoid arthritis sendiri termasuk gangguan autoimun yang mampu menyebabkan sistem imun secara keliru menyerang jaringan sendi yang sehat [2,3].

Peradangan kemudian terjadi dan menyebabkan sendi MCP rusak, begitu pula area sekeliling sendi tersebut [2,3].

Bila tak segera diatasi, lama-kelamaan peradangan ini akan mengakibatkan sendi mengalami gangguan dan kehilangan fungsinya [1,2,3].

Bahkan tulang jari dan lengan bawah dapat terpengaruh karena kondisi ini sehingga tangan tak lagi bisa digunakan secara optimal untuk beraktivitas [2].

Penyebab rheumatoid arthritis sendiri belum diketahui secara pasti, namun faktor genetik dapat menjadi salah satu pemicunya [4].

2. Osteoarthritis

Selain rheumatoid arthritis, osteoarthritis pun menjadi penyebab umum dari deviasi ulnar [5,7].

Hanya saja, osteoarthritis bukan disebabkan oleh gangguan sistem imun, melainkan oleh berkurangnya tulang rawan sendi karena pertambahan usia atau penggunaannya secara berlebihan [6].

Tulang rawan dapat menjadi aus dan sebagai efeknya, tulang-tulang kemudian akan lebih mudah bertemu dan saling bergesekan satu sama lain di bagian sendi [6].

Kerusakan sendi dapat terjadi karena hal tersebut yang otomatis menyebabkan distorsi tulang dan menjadikan tulang tertekuk abnormal [5,7].

3. Radang Sendi Psoriatik

Radang sendi ini merupakan radang sendi kronis yang terjadi karena serangan sistem imun terhadap sendi, sama seperti halnya rheumatoid arthritis [5,7].

4. Penyakit Lupus

Penyakit Lupus merupakan jenis penyakit autoimun lainnya yang juga mampu merusak sendi [5,7].

Tak hanya arthritis, penyakit Lupus pun berkaitan erat dengan timbulnya gejala seperti tubuh kelelahan hingga demam [8].

Tinjauan
Beberapa penyebab deviasi ulnar antara lain adalah rheumatoid arthritis, osteoarthritis, radang sendi psoriatik dan penyakit Lupus.

Gejala Deviasi Ulnar

Bila jari-jari tangan yang terpengaruh karena deviasi ulnar, maka biasanya beberapa gejala yang akan timbul adalah di area jari tangan [5].

Berikut ini adalah gejala-gejala yang perlu diwaspadai dan segera diperiksakan ke dokter [1,2,3,5,6,7] :

  • Pembengkakan di buku-buku jari.
  • Jari telunjuk dan jari tengah tertekuk ke arah jari kelingking.
  • Sendi-sendi jari, tangan dan pergelangan tangan mengalami sensasi panas yang abnormal.
  • Otot tangan menegang.
  • Ketidakmampuan untuk mengepalkan tangan.
  • Kehilangan fleksibilitas untuk membuka dan menutup tangan.
  • Sendi jari, tangan, dan pergelangan tangan mengalami nyeri, terutama saat mencoba menggerak-gerakkannya.
  • Ketidakmampuan mengangkat benda dengan tangan maupun melakukan berbagai aktivitas yang melibatkan jari tangan (khususnya jari telunjuk, ibu jari, dan jari tengah), seperti menaik-turunkan resleting maupun menggenggam benda erat-erat.

Terdapat sejumlah gejala lain yang kemungkinan menyertai keluhan-keluhan di atas, yaitu seperti [5] :

  • Tubuh merasakan kelelahan yang ekstrem.
  • Sendi tangan mengalami kekakuan di mana hal ini berpotensi terjadi pula pada sendi jari kaki.
  • Berat badan turun tanpa alasan yang jelas.
Tinjauan
Gejala umumnya timbul pada area tangan (khususnya jari) yang meliputi sejumlah kondisi seperti pembengkakan, nyeri, keterbatasan gerak, kehilangan fleksibilitas, sensasi panas, hingga kekakuan pada otot tangan sehingga sulit mengangkat atau memegang benda saat beraktivitas.

Pemeriksaan Deviasi Ulnar

Ketika berbagai keluhan mulai muncul dan mengganggu aktivitas sehari-hari, penting bagi penderita untuk menemui dokter dan memeriksakan diri.

Beberapa metode diagnosa yang dokter terapkan untuk mengonfirmasi deviasi ulnar dan mengidentifikasi penyebabnya antara lain adalah :

  • Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan

Dokter seperti biasa akan mengawali pemeriksaan dengan mengecek kondisi fisik pasien [2,3,6].

Dokter kemungkinan meminta pasien untuk meregangkan tangan, menggerak-gerakkan tangan serta jari tangan untuk mengetahui seberapa rentan gerak tangan dan jari tangan pasien [9].

Usai mengidentifikasi gejala fisik, dokter juga akan memberi pertanyaan seputar riwayat medis pasien [2,3,6].

Dokter perlu mengetahui pasien memiliki riwayat penyakit maupun riwayat pengobatan apa saja [2,3,6].

  • Sinar-X

Pemeriksaan lanjutan biasanya berupa rontgen atau sinar-X untuk memeriksa lebih detail area tangan pasien [2,10].

Dokter baru dapat melihat kondisi pembengkakan sekaligus deviasi pada jari tangan pasien melalui sinar-X [2].

Selain itu, sinar-X adalah prosedur yang membantu dokter dalam memeriksa ligamen dan jaringan lain yang berada di sekitar sendi [2].

Prosedur pemeriksaan ini juga kerap digunakan oleh dokter untuk memastikan apakah gejala deviasi ulnar berkaitan dengan rheumatoid arthritis maupun osteoarthritis [10].

  • Tes Darah

Tes darah adalah tes penunjang lainnya yang juga kemungkinan pasien perlu tempuh apabila dokter memiliki kecurigaan terhadap penyakit autoimun lain.

Jika dokter mencurigai adanya keterkaitan antara gejala deviasi ulnar dengan penyakit Lupus, tes darah dapat digunakan untuk mengonfirmasi [8].

Tinjauan
Pemeriksaan fisik, pemeriksaan riwayat kesehatan, sinar-X atau rontgen, serta tes darah adalah metode-metode diagnosa yang dapat pasien tempuh untuk memastikan kondisi deviasi ulnar.

Pengobatan Deviasi Ulnar

Deviasi ulnar adalah sebuah kondisi yang bersifat progresif dan kronik.

Pengobatan deviasi ulnar biasanya bertujuan utama mengendalikan gejala, mengurangi rasa ketidaknyamanan, serta menjaga kualitas hidup pasien.

Beberapa metode penanganan yang dokter umumnya berikan kepada pasien deviasi ulnar adalah :

  • Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid (OAINS)

Naproxen dan ibuprofen adalah dua obat golongan OAINS yang dokter rekomendasikan untuk meredakan rasa nyeri [2,6,8].

Selain menghilangkan rasa tak nyaman akibat nyeri berkelanjutan, OAINS adalah jenis obat yang dapat mengurangi pembengkakan apabila pasien mengalaminya [2,6,8].

  • Olahraga Tangan

Latihan fisik atau olahraga kemungkinan akan dokter rekomendasikan kepada pasien deviasi ulnar [5].

Olahraga mampu membantu mengendalikan gejala; namun, tetap hal ini tergantung dari seberapa serius kondisi gejala deviasi ulnar yang dialami.

Latihan fisik dapat dimulai dari pergelangan tangan, tangan, dan jari-jari yang terpengaruh secara sederhana [5].

Jika belum terlalu parah, ada kalanya bentuk latihan ini tidak terlalu masalah dan membuat kondisi penderita lebih baik.

Bahkan olahraga tangan dan jari tangan ini dapat diterapkan selama di rumah.

Namun jika cukup parah, umumnya penggunaan splint adalah yang utama perlu pasien lakukan agar jari-jari tetap berada di tempat semula [5].

Untuk latihan yang tepat, pastikan untuk tidak menentukannya sendiri dan berkonsultasilah dengan dokter, terapis okupasi atau terapis profesional pada bidang fisioterapi.

Kesalahan latihan fisik dapat semakin memperburuk kondisi, maka temui ahlinya agar gejala membaik.

  • Terapi Panas/Dingin

Penanganan lainnya untuk deviasi ulnar yang juga umumnya dokter rekomendasikan adalah terapi panas/dingin [5].

Metode terapi ini adalah dengan mengompres area jari-jari tangan yang terpengaruh dengan handuk yang sudah dicelup ke air panas/hangat.

Selama beberapa waktu melakukannya biasanya kekakuan pada jari akan mereda sehingga pergerakan jari bisa lebih baik.

Sebagai pereda bengkak dan nyeri, es batu yang dibungkus dengan handuk dapat dikompreskan ke jari tangan yang terpengaruh.

  • Laser

Penanganan deviasi ulnar dengan laser juga cukup umum, terutama bila kondisi yang dialami pasien tergolong parah [11].

Tindakan laser ini bermanfaat sebagai pereda rasa nyeri dan ketidaknyamanan pada area jari atau tangan yang terpengaruh [11].

  • Stimulasi Saraf Transkutan

Metode penanganan deviasi ulnar lainnya adalah melalui stimulasi saraf transkutan [12].

Tujuan tindakan medis ini pun untuk mengurangi nyeri yang membuat pasien merasa tak nyaman beraktivitas [12].

Tinjauan
Penanganan deviasi ulnar umumnya meliputi penggunaan obat anti-inflamasi non-steroid (ibuprofen dan naproxen), latihan tangan, terapi panas/dingin, laser, dan/atau stimulasi saraf transkutan.

Komplikasi Deviasi Ulnar

Ketika deviasi ulnar tidak ditangani dengan cepat dan benar, risiko komplikasi seperti distorsi dan nyeri pada area tangan akan bertahan lama [14].

Sebagai akibatnya, kualitas hidup penderita akan menurun karena tidak dapat menggunakan tangannya dengan maksimal [14].

Aktivitas sehari-hari yang tergolong sederhana seperti menggunakan ritsleting, membuka pintu, dan segala gerakan tangan yang mengharuskan jari-jari menekuk.

Tinjauan
Nyeri dan distorsi berkelanjutan pada tangan penderita adalah risiko komplikasi yang perlu diwaspadai. Hal ini otomatis akan menghambat penderita dalam beraktivitas seperti biasa.

Pencegahan Deviasi Ulnar

Belum diketahui cara untuk mencegah supaya deviasi ulnar sama sekali tidak terjadi.

Namun setidaknya, para penderita deviasi ulnar yang didiagnosa sejak awal gejala muncul dapat meminimalisir risiko perkembangan gejala dan komplikasinya.

Penggunaan splints adalah salah satu cara mencegah gejala tidak semakin buruk [5,13].

Posisi jari akan terjaga tetap di posisi normal dengan splints dan tidak mudah menekuk semakin dalam.

Beberapa jenis splints yang dapat dikonsultasikan dengan dokter serta digunakan oleh pasien untuk memperlambat perkembangan gejala deviasi ulnar adalah :

  • MCP Joint Splints

Splints jenis ini dapat digunakan selama siang hari, khususnya selama beraktivitas [5].

Splints jenis ini dapat membantu penderita untuk memegang benda dengan benar dan tanpa merasakan sakit di bagian jari tangan.

  • Hand-resting Splints

Splints jenis ini biasanya direkomendasikan untuk penggunaan malam hari, terutama pada bagian pergelangan dan jari-jari tangan [5,13].

Tujuan penggunaan splints ini adalah supaya sendi MCP bisa lebih rileks, tak mudah sakit, dan mengurangi nyeri akibat peradangan.

  • Exercise Splints

Splints jenis ini kerap digunakan sebagai penunjang sendi MCP ketika penderita meregangkan jari-jari tangan [5,13].

Penggunaan splints jenis ini bertujuan utama mengurangi kekakuan pada jari tangan sekaligus mengurangi risiko inflamasi.

Tinjauan
Belum ada cara pasti dalam mencegah agar deviasi ulnar tidak terjadi sama sekali. Namun untuk mencegah gejala memburuk dan berujung komplikasi, penggunaan MCP joint splints, hand-resting splints dan exercise splints biasanya dokter anjurkan.

1. Kauko Vainio & Martti Oka. Ulnar Deviation of the Fingers. Annals of the Rheumatic Diseases; 1953.
2. Shady A. Rehim, MB BCh, MSc, MRCS & Kevin C. Chung, MD, MS. Applying Evidence In The Care Of Patients With Rheumatoid Hand And Wrist Deformities. HHS Public Access; 2014.
3. Edward Hahn, Jr, MD & Earl Fleegler, MD. The Rheumatoid Hand. ePlasty; 2013.
4. Annie Yarwood, Tom W. J. Huizinga, & Jane Worthington. The genetics of rheumatoid arthritis: risk and protection in different stages of the evolution of RA. Rheumatology; 2016.
5. Eugene. What is Ulnar Deviation?. Wrist Supports; 2017.
6. Rouhin Sen & John A. Hurley. Osteoarthritis. National Center for Biotechnology Information; 2020.
7. M Zuber, C Braun, M Pfreundschuh, & W Püschel. Ulnar deviation is not always rheumatoid. Annals of the Rheumatic Diseases; 1996.
8. Angel A. Justiz Vaillant; Amandeep Goyal; Pankaj Bansal; & Matthew Varacallo. Systemic Lupus Erythematosus. National Center for Biotechnology Information; 2020.
9. David M Lichtman, MD, Atul Joshi, MD, MCh, FRCS, Francisco Talavera, PharmD, PhD, Harris Gellman, MD, & Joseph E Sheppard, MD. How is range of motion assessed in physical exam for ulnar-sided wrist pain?. Medscape; 2019.
10. Anil K. Bhat, Bhaskaranand Kumar, & Ashwath Acharya. Radiographic imaging of the wrist. Indian Journal of Plastic Surgery; 2011.
11. William Gibson, Benedict M Wand, Neil E O'Connell, & Cochrane Pain. Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) for neuropathic pain in adults. Cochrane Library; 2017.
12. Seyed Mansoor Rayegani, Mohammad Moradi-Joo, Seyed Ahmad Raeissadat, Mohammad Hasan Bahrami, Maryam Seyed-Nezhad, & Saeed Heidari. Effectiveness of Low-Level Laser Therapy compared to Ultrasound in Patients With Carpal Tunnel Syndrome: A Systematic Review and Meta-analysis. Lasers; 2019.
13. P Malcus Johnson, G Sandkvist, K Eberhardt, B Liang, & K Herrlin. The usefulness of nocturnal resting splints in the treatment of ulnar deviation of the rheumatoid hand. Clinical Rheumatology; 1992.
14. Zong-Ming Li, Laurel Kuxhaus, Jesse A Fisk & Thomas H Christophel. Coupling between wrist flexion-extension and radial-ulnar deviation. Clinical Biomechanics; 2005.

Share