Penyakit & Kelainan

Dextroscoliosis: Gejala – Penyebab dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Dextroscoliosis adalah kondisi skoliosis atau bengkok pada tulang belakang yang mengarah ke kenan. Tulang belakang dari penderita penyakit ini dapat berbentuk huruf S atau C. Skoliosis dapat menyebabkan

Apa Itu Dextroscoliosis?

Skoliosis adalah kelainan pada tulang belakang dimana bentuknya menjadi miring ke kiri atau ke kanan. Jika tulang belakang berlekuk ke kanan, kondisi ini disebut dextroscoliosis. Jika tulang belakang berlekuk ke kiri, maka disebut levoscoliosis. [1]

Dextroscoliosis adalah kelainan tulang belakang yang bengkok ke arah kanan. Tubuh penderita dextroscoliosis cenderung untuk mengarah ke sisi kiri. [2]

Kondisi melengkungnya tulang belakang kearah kanan dapat menyebabkan tulang belakang berbentuk seperti huruf “C” atau “S”. Tulang belakang bagian thoraks adalah bagian dari tulang belakang yang paling sering mengalami kebengkokan. [1]

Tiga dari seratus orang memiliki tulang belakang yang melengkung, dan jenis dextroscoliosis adalah yang paling sering terjadi. Kondisi skoliosis umumnya terjadi pada anak berusia 10 sampai 15 tahun dimana pertumbuhan tubuh mereka sedang cepat.

Pada usia lanjut, skoliosis dapat terjadi karena kondisi neuromuskular, gangguan jaringan ikat, dan kondisi genetik. Tapi, 85% kasus skoliosis tidak diketahui penyebabnya (idiopatik). [3]

Jenis Dextroscoliosis

Jenis-jenis skoliosis dan dextroskoliosis [3] :

  • Kongenital Skoliosis : skoliosis sudah terjadi sejak lahir.
  • Skoliosis muda : skoliosis yang terjadi sebelum usia 10 tahun.
  • Skoliosis idiopatik pada remaja : skoliosis yang menyebabkan kelengkungan dan kebengkokan pada anak-anak saat bertumbuh dewasa.
  • Skoliosis degeneratif : skoliosis pada orang dewasa karena tulang melemah seiring bertambahnya usia.
  • Skoliosis neuromuskular : skoliosis yang disebabkan karena kondisi neurologis
  • Kifosis Scheuermann’s : kondisi saat bagian depan tulang belakang bertumbuh lebih lambat dari bagian belakang.
  • Skoliosis sindromik : skoliosis yang terbentuk karena sindrom yang mendasarinya.

Gejala Dextroscoliosis

Seorang penderita dextroscoliosis dapat mengalami [1] :

  • Bahu yang tidak sama, terutama tinggi bahunya.
  • Tajuk bahu menonjol, terumata tajuk bahu salah satu sisi lebih keluar dibandingkan sisi yang lainnya.
  • Rusuk yang menonjol, terutama salah satu sisi rusuk lebih keluar dibandingkan sisi yang lainnya.
  • Lingkar pinggang yang tidak sama, dengan perbedaan tinggi antara kedua sisi.
  • Panggul yang tidak simeteris, dengan perbedaan tinggi antara kedua sisi.
  • Lekukan yang terlihat pada tulang belakang
  • Kepala miring
  • Badan miring

Pada seseorang dengan skoliosis yang parah, lekukan tulang belakang dapat menekan organ dan area lain didalam tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala yang lebih buruk, seperti [1] :

  • Kesulitan bernapas dan sesak napas jika paru-paru tertekan.
  • Nyeri dada
  • Sakit punggung
  • Sakit kaki
  • Perubahan dan kesulitan dalam urinasi dan defekasi.

Penyebab Dextroscoliosis

Tipe skoliosis yang paling sering adalah skoliosis idiopatik, atau penyebab yang tidak diketahui. Peneliti medis menduga skoliosis dapat memiliki predisposisi genetik. Tiga puluh persen seseorang yang mengalami skoliosis idiopatik memiliki anggota keluarga yang memiliki skoliosis juga. [1]

Penyebab lain dari skoliosis adalah [1] :

  • Skoliosis Kongenital

Tipe skoliosis ini terjadi akibat kesalahan saat perkembagan seseorang di dalam janin. Kondisi ini terjadi pada 1 dari 10.000 kelahiran dan dapat disertai dengna gangguan pada jantung dan ginjal. [1]

  • Skoliosis Neuromuskular

Kondisi skoliosis ini disebabkan karena kondisi lainnya seperti kelumpuhan otak, distropi otot, atau dari luka pada tulang belakang. [1]

  • Skoliosis Degeneratif

Tipe skoliosis ini dapat terjadi pada orang dewasa. Kondisi ini disebabkan karena kondisi lain yang mendasar seperti artritis, degenerasi lempeng osteoporosis, spondilosis ankilosis, dan fraktur tulang belakang. [1]

  • Penyebab lainnya

Penyebab lainnya dari kondisi skoliosis maupun dextroscoliosis adalah karena gabungan beberapa hal seperti sindrom Ehlers-Danlos dan sindrom Marfans, dimana terdapat gangguan pada jaringan ikat, tumor, dan beberapa gangguan metabolis. [1]

Faktor Risiko Dextroscoliosis

Anak perempuan, dengan usia awal hingga akhir remaja, memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap dextroskoliosis dibandingkan dengan anak laki-laki yang seusianya. Anak perempuan cenderung mengalami skoliosis yang lebih parah dibandingkan anak laki-laki. [1]

Skoliosis idiopatik tidak diketahui penyebabnya, sehingga tidak ada pencegahan yang dapat dilakukan juga saat ini. Beberapa orang memiliki predisposisi genetik terkait skoliosis. [1]

Diagnosa Dextroscoliosis

Sama seperti skoliosis lainnya, dextroscoliosis dapat didiagnosa dokter dengan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan ini meliputi [1,2] :

  • Pemeriksaan dengan penglihatan pada tulang belakang dari arah punggung.
  • Memeriksa bahu, pinggang, dan panggul anda untuk melihat apakah sama atau tidak.
  • Memeriksa tulang rusuk anda untuk melihat apakah satu sisi lebih menonjol dibandingkan yang lain atau tidak.
  • Melakukan tes “Adam’s Forward” dimana meminta penderita untuk membungkuk ke depan dengan posisi kaki yang dirapatkan, lutut lurus dan kedua tangan pada samping tubuh.
  • Melakukan X-ray untuk mengetahui arah skoliosis dan lokasi tulang belakang yang mengalami masalah.

Dokter dapat juga menyarankan untuk melakukan pemeriksaan CT Scan atau MRI pada area tulang belakang anda. [1]

Komplikasi Dextroscoliosis

Skoliosis ringan umumnya tidak menyebabkan komplikasi apapun. Komplikasi terjadi jika lengkungan dextroscoliosis parah. Contoh komplikasi dextroscoliosis antara lain [1] :

  • Masalah pernapasan juga lengkungan merubah bentuk rongga dada anda sehingga terdapat tekanan pada paru-paru anda
  • Nyeri dada dari perubahan bentuk leher dan tulang belakang atas
  • Gangguan kontrol pencernaan dan kantung kemih jika tulang belakang menekan saraf yang mengatur organ tersebut.
  • Nyeri punggung dan kaki jika lengkungan tulang belakang menekan saraf lainnya.

Pengobatan Dextroscoliosis

Pengobatan dextroscoliosis dapat dilakukan dengan operasi maupun non operasi. Penentuan penanganan ini ditentukan berdasarkan [1] :

  • Seberapa parah skoliosis
  • Lokasi lengkungan
  • Risiko penyakit kedepannya
  • Usia penderita

Jika lengkungan lebih dari 25 derajat dan terus memburuk, dokter akan melakukan X-ray dan memonitor penderita selama 6 sampai 12 bulan. [1]

Jika lengkungan berada pada 25 sampai 45 derajat, dokter akan meminta anda menggunakan rangka tubuh untuk mendukung tulang belakang anda. Rangka ini tidak akan membetulkan lengkungan yang sudah ada tapi dapat mencegah lengkungan untuk bertambah parah. [1]

Pengobatan chiropractic dapat menjadi opsi pada penderita skoliosis. Mintalah rekomendari terbaik dari dokter anda. [1]

Dokter akan menyarankan untuk melakukan tindakan operasi apabila [1]:

  • Dextroscoliosis parah
  • Kondisi semakin memburuk
  • Kondisi menyebabkan gangguan lainnya yang terus memburuk
  • Menyebabkan komplikasi tambahan seperti masalah pernapasan atau neurologikal

Beberapa tindakan operasi yang mungkin dilakukan adalah [1]:

  • Fusi Tulang Belakang

Pada prosedur ini, dokter akan mereposisi tulang yang melengkung serta menggabungkan tulang-tulang tersebut bersama dengan bone graft. [1]

  • Batang Logam atau Batang Tumbuh

Operasi ini menggunakan satu atau dua batang logam yang ditempatkan pada area yang melengkung dengan bantuan kawat dan baut khusus. [1]

  • Pembuangan hemivetebra

Membuang satu bagian dari tulang punggung dapat membantu mengurangi keparahan dari lengkungan yang sudah ada. Dokter mungkin juga untuk menambahkan implan besi ke tulang belakang penderita. [1]

Pencegahan Dextroscoliosis

Pada skoliosis kongenital, tidak ada pencegahan yang dapat dilakukan. Kondisi ini disebabkan karena masalah saat masih didalam kandungan. Skoliosis kongenital lebih sulit untuk dicegah dibandingkan dengan skoliosis idiopatik karena bentuk awal tulang belakangnya sudah salah. [4]

Skoliosis degeneratif dapat dicegah karena penyebabnya adalah trauma atau postur tubuh yang buruk. Anda tidak dapat mencegah adanya trauma, namun anda dapat menjaga postur tubuh anda. Membawa tas besar yang berat pada satu bahu dapat menyebabkan skoliosis degeneratif. [4]

1. Alana Biggers, M.D., MPH. & Carole Jakucs, BSN, RN, PHN. What Is Dextroscoliosis and How Is It Treated? Heathline; 2020.
2. Anne Asher, CPT & Laura Campedelli, PT, DPT. Levoscoliosis and Dextroscoliosis Scoliosis Directions. Very Well Health; 2020.
3. William Morrison, MD. & Jennifer Huizen. What Is Dextroscoliosis. Medical News Today; 2017.
4. Clayton J, Stitzel. Scoliosis Prevention: How to Stop Further Progession. Treating Scoliosis; 2018.

Share