Daftar isi
Tanaman dungun kecil (Heritiera littoralis) merupakan jenis tanaman mangrove, atau tanaman yang tumbuh disekitar air payau seperti rawa-rawa atau anak sungai. [1]
Dungun kecil berasal dari wilayah Afrika Timur dan kepulauan Madagaskar, namun seiring berjalannya waktu dan dengan bantuan arus air serta manusia, tanaman tersebut sudah tersebar ke hampir seluruh benua.
Di negara sekitar Asia seperti Cina, India, dan Bangladesh, warga lokal sudah memanfaatkan beberapa bagian dari tanaman dungun kecil untuk keperluan sehari-hari.
Di negara Vietnam dan Thailand, warga lokal menggunakan batangnya sebagai bahan konstruksi dan mengonsumsi biji buahnya untuk mengobati diare. [1,2]
Warga lokal di Negara India menggunakan ranting pohon dungun kecil sebagai sikat gigi sekaligus meringankan gejala batuk.[7]
Dungun kecil dapat tumbuh mencapai 10 meter. Batang tanaman tumbuh beralur dan bagian yang masih muda tertutupi oleh rambut-rambut halus. Akar-akar besar tampak di bagian dasar batang.
Bentuk daun dungun kecil adalah oval hingga oblong, dengan ukuran 10 hingga 23 cm x 4 hingga 10 cm. Daun tertutupi oleh rambut-rambut halus berwarna silver (sehingga disebut juga sebagai looking glass tree).
Bunga tanaman dungun kecil berukuran kecil. Bunga terbagi atas bunga jantan dan betina. Bunga betina tampak lebih besar dibandingkan bunga jantan, dengan jumlah kelopak 4 hingga 6 buah, dan berwarna jingga kekuningan.
Buah tanaman dungun kecil matang dalam bentuk bergerombol, 1 hingga 4 buah tiap satu bunga. Di dalam buah terdapat biji berwarna kecoklatan. [1]
Kayu dungun kecil dikenal kuat dan tahan terhadap kerusakan, sehingga banyak pohon dungun kecil dieksploitasi manusia untuk keperluan bisnis jual-beli kayu. [1,2]
Berikut kandungan gizi dalam 100 gram daun tanaman dungun kecil segar. [6]
Kandungan | Jumlah | Satuan |
Protein | 21.44 | Persen (%) |
Karotenoid | 0.07 | Persen (%) |
Polifenol | 44.73 | Persen (%) |
Tanin | 19.81 | Persen (%) |
Klorofil A | 0.20 | Persen (%) |
Klorofil B | 0.06 | Persen (%) |
Tanaman dungun kecil kaya akan senyawa polifenol. Senyawa tersebut berperan dalam mencegah berbagai penyakit pada manusia seperti mencegah penuaan dini, anti bakteri, dan anti kanker. [7]
Senyawa flavonoid juga banyak dikandung dalam dungun kecil. Senyawa tersebut berperan besar dalam aktivitas antioksidan, menghambat pertumbuhan mikroba dan menjaga kesehatan jantung. [3]
1. Sebagai obat anti radang
Radang merupakan proses yang terjadi pada tubuh akibat banyaknya sel-sel radang yang muncul pada area yang terluka atau terserang mikroba jahat. Proses tersebut menyebabkan gejala panas, gatal, bengkak, dan kemerahan.
Penggunaan obat anti radang sintetik dapat menurunkan gejala-gejala tersebut, namun penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan hati.
Batang tanaman dungun kecil mengandung senyawa ergosterol. Senyawa tersebut berfungsi menurunkan efek radang dalam tubuh dan cenderung lebih aman dibandingkan obat anti radang sintetik. [2]
2. Menangkal radikal bebas
Radikal bebas adalah senyawa yang dalam jumlah banyak dapat menyebabkan masalah kesehatan pada manusia seperti kerusakan jaringan, kanker, hingga penuaan dini.
Ekstrak batang tanaman dungun kecil mengandung senyawa flavonoid dan fenol. Kedua senyawa tersebut berfungsi meningkatkan antioksidan serta sistem imun tubuh, sehingga tubuh menjadi lebih kebal terhadap penyakit.
Flavonoid dan fenol bekerja dengan berikatan dengan radikal bebas, sehingga mencegah senyawa tersebut berikatan dengan sel-sel sehat dalam tubuh. [3]
3. Menurunkan gula darah
Gula darah yang berlebihan merupakan salah satu gejala pada penderita diabetus melitus. Hal tersebut disebabkan oleh kerusakan organ pankreas dan berkurangnya produksi hormon insulin.
Ekstrak daun dan batang dungun kecil dapat membantu mencegah kerusakan pankreas akibat paparan radikal bebas dan meningkatkan produksi insulin dalam tubuh. [7]
Insulin merupakan hormon yang berfungsi mengubah gula dalam darah menjadi energi bagi sel-sel tubuh. [7]
4. Sebagai anti bakteri
Ekstrak daun, batang dan biji dungun kecil mengandung senyawa polifenol. Senyawa tersebut bersifat beracun bagi bakteri jahat dalam tubuh.
Cara kerja polifenol yaitu dengan menghentikan produksi enzim dalam bakteri, sehingga bakteri tidak dapat tumbuh dan berkembang. [7]
5. Mencegah penggumpalan darah
Penggumpalan darah merupakan proses menyatunya beberapa komponen darah sehingga menyumbat saluran peredaran darah. Hal tersebut dapat menyebabkan gangguan kesehatan peredaran darah. [8]
Senyawa polifenol dalam ekstrak tanaman dungun kecil memiliki kemampuan dalam menghambat penggumpalan darah, sehingga mencegah penyakit jantung dan stroke. [7]
6. Mencegah kanker
Kanker merupakan pertumbuhan sel yang tidak normal dan menyebabkan kerusakan pada jaringan tubuh lainnya, serta dapat berujung kematian.
Salah satu faktor penyebab kanker adalah tingginya paparan radikal bebas terhadap tubuh. Radikal bebas berlebih akan merusak dan mengubah genetik sel, sehingga memicu terbentuknya sel yang tidak normal (sel kanker). [9]
Tanaman dungun kecil mengandung senyawa flavonoid dan polifenol. Kedua senyawa tersebut mengandung antioksidan yang dapat mencegah radikal bebas merusak sel-sel sehat dalam tubuh. [7]
7. Sebagai obat diare
Diare merupakan gejala meningkatnya frekuensi buang air besar dan feses yang dihasilkan banyak mengandung air. Penyebab diare bervariasi diantaranya adalah infeksi bakteri, protozoa, atau keracunan makanan.
Biji dungun kecil mengandung senyawa Proanthocyanidins dan tanin. Kedua senyawa tersebut memiliki fungsi menurunkan frekuensi buang air besar.
Fungsi lainnya yaitu sebagai anti bakteri, yaitu dapat membunuh bakteri jahat penyebab diare seperti Shigella dysentria. [7]
8. Meningkatkan kesehataan jantung
Kandungan senyawa flavonoid dan polifenol dalam daun, biji dan batang daun dungun kecil memiliki kemampuan dalam meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Flavonoid berperan menangkal radikal bebas dan melindungi sel-sel jantung dan pembuluh darah dari kerusakan. Senyawa polifenol memiliki kemampuan mengatur aliran darah dan meningkatkan aliran sel-sel imun ke seluruh organ tubuh. [3, 10]
9. Mencegah obesitas
Obesitas merupakan jumlah lemak yang berlebihan dalam tubuh akibat konsumsi kalori secara berlebihan dan aktivitas fisik yang sedikit. Obesitas dapat menyebabkan penyakit jantung dan diabetes melitus.
Kandungan fenol dalam daun dungun kecil memiliki kemampuan menghambat beberapa enzim yang berfungsi menyerap karbohidrat dan lemak untuk disimpan dalam tubuh, sehingga mengurangi jumlah kalori yang tersimpan dalam tubuh. [3,10]
10. Sebagai obat batuk
Batuk merupakan proses pengeluaran lendir atau zat asing dari pernapasan. Gejala tersebut umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus.
Ekstrak daun dan batang dungun kecil memiliki senyawa flavonoid dan tanin. Kedua senyawa tersebut berperan dalam meringankan gejala batuk.
Flavonoid bekerja dengan mengurangi proses radang sekitar jaringan pernapasan sehingga mengurangi rasa ingin batuk, sedangkan tanin bekerja dengan menghambat pertumbuhan bakteri sekitar jaringan. [3]
11. Sebagai anti parasit
Kandungan ekstrak minyak biji dungun kecil mengandung senyawa asam sterkulik. Minyak tersebut, bersamaan dengan senyawa tanin memiliki sifat anti parasit. [11]
12. sebagai anti jamur
Ekstrak akar dungun kecil mengandung senyawa kumarin dan sesquiterpenoids. Senyawa tersebut terbukti dapat mencegah jamur parasit dalam tubuh dengan cara merusak enzim dalam tubuh jamur. [12,13]
13. Sebagai obat pereda nyeri / analgesik
Proses peradangan dalam tubuh akibat infeksi bakteri atau luka umumnya disertai dengan rasa sakit akibat produksi asam asetat. Produksi asam asetat dipengaruhi oleh sel-sel radang sekitar luka.
Penggunaan obat analgesik sintetik dapat mengurangi rasa sakit tersebut, namun penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan efek samping seperti gangguan pada organ hati dan ginjal.
Kandungan polifenol dalam ekstrak daun, biji dan batang dungun kecil memiliki fungsi sebagai anti peradangan dan anti nyeri. Kandungan lain seperti flavonoid, tanin, dan kumarin merupakan agen yang menurunkan kepekaan syaraf terhadap rasa nyeri.
Penggunaan ekstrak dungun kecil sebagai obat herbal memiliki efek samping yang lebih ringan dibandingkan dengan obat analgesik sintetik [2,3]
Akar dan batang bawah dungun kecil mengandung senyawa sesquiterpenoids (heritonin dan vallapin). Konsumsi ekstrak akar dungun kecil secara berlebihan menyebabkan kedua senyawa tersebut memancing reaksi alergi dalam tubuh. [12,13]
Daun, batang dan biji dungun kecil kaya akan senyawa polifenol dan flavonoid. Kedua senyawa tersebut jka dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan perubahan gen sel dan memicu terbentuknya sel kanker. [10]
1. Membuat seduhan biji dungun kecil
Biji-biji dungun kecil segar dibersihkan dengan air mengalir, lalu dikeringkan dibawah sinar matahari. Biji-biji tersebut kemudian dimasukkan ke dalam panci berisi air mendidih selama 10-15 menit.
Air hasil rebusan disaring menggunakan kasa. Air rebusan dapat dikonsumsi langsung atau disimpan dalam wadah kedap udara untuk dipergunakan di lain waktu. Air rebusan tersebut dapat membantu mengobati gejala diare dan disentri. [3]
2. Membuat pasta dari daun dungun kecil
Daun-daun dungun kecil berwarna hijau segar dibersihkan dengan air mengalir untuk menghilangkan kotoran dan serangga. Daun-daun kemudian dimasukkan kedalam mortar atau mesin penghancur makanan.
Daun digerus hingga membentuk pasta. Pasta dapat diaplikasikan pada area tubuh yang terluka atau mengalami pembengkakan akibat radang. [3]
3. Membuat seduhan batang dungun kecil
Batang dungun kecil dipotong menjadi bentuk yang lebih kecil, lalu dibersihkan dengan air mengalir dan dikeringkan dibawah sinar matahari.
Batang yang sudah kering kemudian dicacah menjadi bentuk yang lebih kecil, lalu dimasukkan kedalam panci berisi air mendidih. Cacahan batang tersebut direbus hingga 30 menit atau sampai warna air berubah menjadi coklat.
Air rebusan kemudian disaring menggunakan kasa untuk memisahkan air rebusan dengan ampas batang. Air rebusan kemudian dapat langsung dikonsumsi.
Air rebusan batang dungun kecil dapat digunakan untuk meringankan rasa sakit pada area punggung bawah akibat penyakit wasir. [3]
Daun, potongan cacahan kayu atau biji yang sudah dipilah dibersihkan dengan air dan dikeringkan dibawah sinar matahari kemudian disimpan dalam wadah kedap udara.
Wadah disimpan di ruangan yang kering dan tidak lembab, tujuannya agar mencegah pertumbuhan bakteri, jamur atau serangan serangga.
Khusus untuk daun, simpan wadah di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung karena dapat mengubah komponen aktif dalam daun. [4,5]
Sebaiknya lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan ahli medis sebelum mengonsumsi tanaman dungun kecil agar mencegah terjadinya efek samping yang tidak diinginkan pada tubuh.
1. S. S. Shaikh, M. V. Gokhale1 And N. S. Chavan. 2011. International Quarterly Journal of Life Sciences vol.6. A Report On The Existence Of Heritiera Littoralis Dryand. On The Coast Of Maharashtra.
2. S. Tewtrakula, P. Tansakula, C. Daengrot, C. Ponglimanont, C. Karalai. 2010. Phytomedicine vol.17. Anti-inflammatory principles from Heritiera littoralis bark.
3. Umberto Quattrocchi. 2012. Chemical Rubber Company Press Publisher. CRC World Dictionary of Medicinal and Poisonous Plant.
4. Karin Kraft, M.D. and Christopher Hobbs, L.Ac., A.H.G. 2004. Georg Thieme Verlag Publisher. Pocket Guideto Herbal Medicine.
5. Zoltan Pásztory,a, Ildikó Ronyecz Mohácsiné, Galina Gorbacheva, and Zoltán Börcsök. 2016. BioResources vol.11. The Utilization of Tree Bark.
6. U. C. Basak, A. B. Das, and P. Das, 1996. Bulletin of Marine Science, vol. 58. Chlorophylls, carotenoids, proteins and secondary metabolites in leaves of 14 species of mangrove.
7. Imran Mahmud, Md Khirul Islam, Sanjib Saha, Apurba Kumar Barman, Md Mustafizur Rahman, Md Anisuzzman, Taufiq Rahman, Abdullah Al-Nahain, Rownak Jahan, and Mohammed Rahmatullah. 2014. International Scholarly Research Notices. Pharmacological and Ethnomedicinal Overview of Heritiera fomes: Future Prospects.
8. Hosseinzadegan H and Tafti DK. 2018. the Journal of Thrombosis and Haemostasis vol.1. Mechanisms of Platelet Activation, Adhesion and Aggregation.
9. Jalal Pourahmad, Ahmad Salimi and Enaytollah Seydi. 2016. The Authors Publisher. Role of Oxygen Free Radicals in Cancer Development and Treatment.
10. Deep J.B., Amrita B. Phenolic. 2017. Utilisation of Bioactive Compounds from Agricultural and Food Production Waste, Chapter 2. Phenolic Compounds: Potential Health Benefits and Toxicity.
11. Rafael Peláez y , Ana Pariente y, Álvaro Pérez-Sala and Ignacio M. Larráyoz. 2020. Cells Journal vol.9. Sterculic Acid: The Mechanisms of Action beyond Stearoyl-CoA Desaturase Inhibition and Therapeutic Opportunities in Human Diseases.
12. D H Miles , A M Ly, V Chittawong, A. de la Cruz, E D Gomez. 1989. Journal of Natural Products vol.52. Toxicants From Mangrove Plants, VI. Heritonin, a New Piscicide From Th Mangrove Plant Heritiera Littoralis.
13. D. Howard Miles1, Armando A. de la Cruz, Ana M. Ly, Dong-Seok Lho, Edgardo Gomez, James A. Weeks, and Jerry Atwoo. 1987. American Chemical Society. Toxicants from Mangrove Plants Ichthyotoxins from the Philippine Plant Heritiera littoralis.