Durian buah yang digemari sekaligus di benci banyak orang karena baunya yang khas dan menyengat. Buah yang berasal dari Family Bombacaceae ini banyak dibudidaya di negara-negara Asia tenggara termasuk Indonesia. Durian juga sering di sebut sebagai ‘raja buah’ karena bentuk duri bagian tangkainya membentuk seperti mahkota. Ada pula yang menyebut karena diantara buah-buahan, durian memiliki manfaat paling banyak[1].
Namun secara umum kandungan energi setiap varietas durian bervariasi tergantung pada jumlah karbohidrat yang dimilikinya[4]. Selain itu durian juga kaya akan protein, lemak, gula, mineral, vitamin A, B, E dan serat[5]. Selain kaya akan makronutrien (karbohidrat, protein dan lemak), durian juga memiliki kandungan mikronutrien yang melimpah seperti kalium, serat, senyawa bioaktif dan volatil. Dalam satu porsi atau 155gr durian mengandung 130 hingga 253 kkal.
Ini setara dengan empat apel kecil[6]. Meski merupakan sumber nutrisi yang kaya, namun tidak disarankan untuk mengkonsumsi durian dalam jumlah besar terlebih dalam frekuensi sering. Jika bersikeras mengkonsumsi durian berlebihan maka tubuh anda terancam beberapa penyakit sebagai berikut:
Daftar isi
Durian kaya akan kalium. Dalam sebuah studi meta-analisis memperlihaykan bahwa terdapat respon dosis linier antara serum rendah kalium dengan risiko diabetes mellitus tipe 2[7]. Kalium dalam kandungan durian berperan dalam homeostasis glukosa dan memiliki implikasi negatif dalam kasus tertentu seperti bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit ginjal kronia, diabetes mellitus, dan gagal jantung, maupun mereka yang menjalani terapi farmakologis dapat berakibat pada hiperkalemia [8].
Durian memiliki kandungan kalori yang sangat tinggi. Rata-rata satu kilo durian memiliki hampir 1.350 kalori, itu setara dengan 68% dari 2.000 kebutuhan kalori harian orang dewasa[9]. Seperti yang diketahui jika asupan kalori yang masuk ketubuh tidak seimbang dengan pembakaran kalori yang dilakukan melalui kegiatan fisik akan menyebabkan kenaikan berat badan.
Kelebihan kalori yang didapat akan disimpan dalam jaringan cel sebagai lemak. Lemak ini berfungsi sebagai cadangan energi untuk menyangga kekurangan kalori di masa depan. Asupan kalori berlebih dari makanan seperti durian akan menggangu metabolisme jaringan adiposa penyebab timbul penyakit kronis seperti arteriosklerosis, diabetes, osteoporosis, dan kanker[10]. Penyumbang kalori terbesar dari durian berasal dari tingginya kadar karbohidrat dan gula.
Durian mengandung sulfur seperti tioasetal, tioester, dan tiolana, serta alkohol [5]. Kandungan sulfur dalam durian dapat memperlambat proses metabolisme alkohol. Saat mengkonsusmsi alkohol tubuh akan memecah alkohol dan membuangnya[11].
Kandungan sulfur dalam durian dapat mengganggu proses tersebut dengan menurunkan kemampuan tubuh dalam memcah alkohol. Mengkonsumsi alkohol bersamaan dengan durian akan menyebabkan sakit kepala berdenyut, kembung,muntah, dan perasaan hang over yang berlebih[11].
Perpaduan durian dan alkohol bukan ide yang baik. Dalam keadaan normal, tubuh kita memproduksi enzim baik yang disebut Aldehyde Dehydrogenase. Enzim ini berfungsi mengubah enzim jahat dari alkohol menjadi asam lemak dan karbon dioksida yang tidak berbahaya[12].
Namun, sulfur durian menghentikan proses tersebut dan menghasilkan tingkat racun yang sangat tinggi dalam tubuh. Selain itu kerja organ hati akan semakin berat sebab harus memproses gula dan lemak durian secara bersamaan[12].
Serat dalam makanan sangat penting untuk fungsi normal sistem pencernaan. Serat akan merangsang pergerakan usus meningkat dalam jumlah besar, yang membuatnya lebih mudah untuk bergerak melalui saluran usus. Serat juga merangsang peristaltik dan sekresi cairan pencernaan dan lambung serta memfasilitasi seluruh proses pencernaan tersebut[13] .
Namun beberapa sumber makanan yang mengandung serat tinggi seperti durian dapat menimbulkan gas berlebih dalam perut. Gas ini timbul akibat makanan tersebut tidak dapat atau tidak sempat dipecah sebelum masuk ke usus besar dan dicerna oleh bakteri[14].
Saat makanan ini tiba di usus besar dan dicerna bakteri, terjadi fermentasi akibat belum di serap oleh usus kecil. Hasil ditimbulkan dari proses ini adalah gas metana dan hidrogen sulfida yang berbau kurang sedap[14].
Tips Menghindari Efek Samping Makan Durian
Satu hal yang patut di syukuri dari buah durian yang hadir secara musiman adalah kita tidak bisa memakannya sesuai keinginan kita. Hal ini menghindarkan kita untuk berlebihan mengkonsumsi durian dengan frekuensi yang teratur. Namun saat musim durian tiba keinginan memakan durian cenderung tidak terkendali oleh faktor emosional.
Berikut tips agar anda tidak terdampak efek samping durian:
Di banyak negara Asia, durian dimanfaatkan sebagai obat tradisional seperti obat antipiretik, antimalaria, mengobati penyakit kulit, penyakit kuning, antiradang, penambah daya tahan tubuh, penyembuhan luka dan lain sebagainya[2]. Dalam kondisi segar, buah durian memiliki kandungan energi sekitar 84–185 kkal/100gr[3].
[1] Nurul Arneida Husin, Sadequr Rahman, Subhash Janardhan Bhore. A review on the nutritional, medicinal, molecular and genome attributes of Durian (Durio zibethinus L.), the King of fruits in Malaysia. Bio Information. 2018.
[2] Brigitta Olivia Sinulingga, Angwen Rial Huga, Laurencia Alimin. Effect of Durian Fruit on Blood Pressure. Indonesian Journal of Global Health. 2020.
[3] Toledo F., Arancibia-Avila P., Park Y., Jung S., Kang S., Heo B.G., Drzewiecki J., Zachwieja Z., Zagrodzki P., Pasko P., et al. Screening of the antioxidant and nutritional properties, phenolic contents and proteins of five durian cultivars. Int. J. Food Sci. Nutr. 2008.
[4] Charoenkiatkul S, Thiyajai P, Judprasong K. Nutrients and bioactive compounds in popular and indigenous durian (Durio zibethinus murr.) Food Chem. 2015.
[5] A Aziz, N.A, Mhd Jalil, A.M. Bioactive Compounds, Nutritional Value, and Potential Health Benefits of Indigenous Durian (Durio Zibethinus Murr.): A Review. Foods 2019.
[6] Anonim. fdc.nal.usda.gov. United States Department of Agriculture Agricultural Research Service. USDA Food Composition Data. 2018.
[7] Peng Y, Zhong G, Mi Q, Li K., Wang A, Li L, Liu H. Potassium measurements and risk of type 2 diabetes : A dose-response meta-analysis of prospective cohort studies. Oncotarget. 2017.
[8] Lakkis J.I., Weir R.W. Hyperkalemia in the Hypertensive Patient. Curr. Cardiol. Rep. 2018.
[9] Martijn B. Katan, PhD, David S. Ludwig, MD, PhD. Extra Calories Cause Weight Gain— But How Much?. American Medical Association. 2010
[10] Karin G. Stenkula, Charlotte Erlanson-Albertsson.Adipose cell size: importance in health and disease.American Journal of Physiology-Regulatory, Integrative and Comparative Physiology. 2017.
[11] Anonim. raffleshealth.com. DURIAN: HOW GOOD (OR BAD) IS IT FOR YOU?. 2019
[12] Anonim. rxlist.com. Durian. 2021.
[13] Tan Mei Chian, Shyamala Asohan. Exploring the Nutritional Contents and Benefits of Durian (Durio zibethinus). Institute of Bioproduct Development. Universiti Teknologi Malaysia. 2014.
[14] Anonim. mayoclinic.org. Gas and Pains. 2010.
[15] Anonim. smh.com.au. Man overdoses on durian. 2014.